Selasa, 26 Januari 2010

Diet untuk Osteoporosis



Pengertian
Osteoporosis merupakan suatu keadaan dimana berkurangnya massa tulang sehingga tulang menjadi lebih rapuh dan mudah patah

Tujuan Diet
1. Membantu mencegah terjadinya osteoporosis
2. Membantu mengurangi kerapuhan masa tulang lebih lanjut
3. Agar dapat melakukan pekerjaan sehari-hari seperti biasanya

Perbedaan Diet dengan Makanan Biasa
1. Bahan makanan yang digunakan berkalsium tinggi dan makanan sumber vitamin D
2. Sebagian besar protein yang digunakan golongan nabati
3. Penggunaan bahan makanan yang mengandung natrium dibatasi
4. Mengkonsumsi sayur dan buah dalam jumlah cukup
5. Menghindari konsumsi alkohol
6. Bila terlalu gemuk, jumlah kalori dibatasi

Makanan yang Dianjurkan
1. Sumber hidrat arang : Semua bahan makanan sumber hidrat arang
2. Sumber Protein hewani : Ikan teri, ikan sarden, udang rebon kering, telur.
3. Sumber protein nabati : Kacang-kacangan dan hasil olahannya seperti tahu, tempe, oncom dan sebagainya
4. Lemak : minyak dalam jumlah terbatas
5. Sayuran : Sayuran hijau seperti bayam, kangkung, sawi hijau,kacang panjang, pakcoi dan caisim
6. Buah :Semua macam buah
7. Susu dan produk susu yang sudah diolah seperti keju, yoghurt, mentega, margarine.
8. Bumbu :Semua macam bumbu

Bagaimana sebaiknya Cara Memasak?
1. Cara-cara memasak yang baik ialah merebus, mengukus, mengungkep, menumis, memanggang atau membakar.
2. Hindarkankanlah makanan yang diolah dengan cara menggoreng.

Contoh Menu
Pagi :
Roti bakar isi keju
Tomat
10.00 :
Bolu gulung Nanas
Siang :
Nasi
Pecel daun papaya
Tempe mendoan
Ikan Mas bakar
Melon
Malam :
Nasi
Tauge cah tahu teri
Brokoli saus bawang
Ayam goreng
Jeruk
  
Terapi dan Pengobatan Osteoporosis
Terapi dan pengobatan osteoporosis bertujuan untuk meningkatkan kepadatan tulang untuk mengurangi retak tambahan dan mengontrol rasa sakit. Untuk terapi dan pengobatan osteoporosis sebenarnya memerlukan suatu tim yang terdiri dari multidisipliner minimal antara lain departemen bedah, departemen penyakit dalam, departemen psikologi, departemen biologi, departemen obstetri dan ginekologi, departemen farmakologi.

Penyakit osteoporosis selain mempengaruhi tubuh, juga mempengaruhi kondisi psikis penderitanya terutama akibat patah tulang sehingga terapi dan pengobatan osteoporosis pun melibatkan spesialis kejiwaan. Tidak hanya itu, departemen kedokteran olahraga juga diperlukan dalam terapi dan pengobatan osteoporosis.
Untuk mempertahankan kepadatan tulang, tubuh memerlukan persediaan kalsium dan mineral lainnya yang memadai, dan harus menghasilkan hormon dalam jumlah yang mencukupi (hormon paratiroid, hormon pertumbuhan, kalsitonin, estrogen pada wanita dan testosteron pada pria).

Oleh sebab itu Departemen gizi klinik juga memiliki peranan dalam terapi dan pengobatan osteoporosis. Spesialis gizi klinik dapat membantu menjaga agar asupan gizi penderita osteoporosis terutama kalsium dan vitamin D tercapai agar penyerapan kalsium dari makanan dan pemasukan ke dalam tulang berlangsung optimal.

Secara progresif, tulang meningkatkan kepadatannya sampai tercapai kepadatan maksimal (sekitar usia 30 tahun). Setelah itu kepadatan tulang akan berkurang secara perlahan. Oleh sebab itu, kepadatan tulang harus dijaga sejak masih muda agar saat tuanya tidak menderita osteoporosis.

Semua wanita, terutama yang menderita osteoporosis, harus mengkonsumsi kalsium dan vitamin D dalam jumlah yang mencukupi. Wanita pasca menopause yang menderita osteoporosis juga bisa mendapatkan estrogen (biasanya bersama dengan progesteron) atau alendronat (golongan bifosfonat) yang bisa memperlambat atau menghentikan penyakitnya.

Pria yang menderita osteoporosis biasanya mendapatkan kalsium dan tambahan vitamin D, terutama jika hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa tubuhnya tidak menyerap kalsium dalam jumlah yang mencukupi.Jika kadar testosteronnya rendah, bisa diberikan testosteron.

Pada kolaps tulang belakang disertai nyeri punggung yang hebat, diberikan obat pereda nyeri, dipasang supportive back brace dan dilakukan terapi fisik. Penjepit punggung mungkin penting untuk mendukung vertebra yang lemah dan operasi dapat memperbaiki bweberapa keretakan. Pengobatan hormonal dan flouride dapat membantu. Penyakit osteoporosis yang disebabkan oleh gangguan lain dapat dicegah melalui pengobatan yang efektif pada gangguan dasarnya, seperti terapi kortikosteroid.

Menangani Patah Tulang Osteoporosis

Patah tulang osteoporosisyang paling sering terjadi adalah pada patah tulang vertebra (tulang punggung), tulang leher femur dan tulang gelang tangan (patah tulang Colles). Adapun frekuensi patah tulang leher femur adalah 20% dari total jumlah patah tulang osteoporosis.

Dari semua patah tulang osteoporosis, yang paling memberikan masalah dibidang morbiditas, mortalitas, beban sosisoekonomik dan kualitas hidup adalah patah tulang leher femur sehingga bila tidak diambil tindakan untuk mengatasi penyakit osteoporosis diperkirakan pada tahun 2050 jumlah patah tulang leher femur di seluruh dunia akan mencapai 6,26 juta dan lebih dari separuhnya di Asia.

Patah tulang karena osteoporosis harus diobati. Patah tulang panggul biasanya diatasi dengan tindakan pembedahan. Patah tulang pergelangan biasanya digips atau diperbaiki dengan pembedahan. Operasi ini dilakukan oleh spesialis bedah tulang (orthopaedi). Setelah operasi, penderita harus menjalani fisioterapi untuk memulihkan kemampuan tulang yang pernah patah.

Biaya tatalaksana patah tulang osteoporosis di Inggris tercatat 942 juta poundsterling per tahun dan cenderung meningkat. Di Amerika, tatalaksana patah tulang osteoporosis diperkirakan mencapai 10-15 milyar dolar pertahun. Sayangnya, belum ada yang meneliti berapa jumlah biaya pengobatan yang dikeluarkan di Indonesia.

Penatalaksanaan patah tulang osteoporosis memerlukan biaya yang sangat besar sehingga sebaiknya mencoba untuk mencegah agar jangan sampai terjadi patah tulang pada penderita osteoporosis.

Ada dua macam pencegahan patah tulang osteoporosis yaitu dengan cara non-farmakologis dan cara faramakologis. Cara non farmakologis atau tanpa obat-obatan dengan memperbaiki dan meningkatkan mutu nutrisi dimana diperhatikan asupan kalsium, vitamin D seumur hidup. Olahraga Tai-Chi ternyata berguna untuk memperbaiki keseimbangan tubuh penderita osteoporosis.

Untuk lansia, penting untuk mencegah terjadinya jatuh di rumah/lingkungan rumah karena hampir semua penderita patah tulang di rumah. Usahakan agar faktor-faktor yang dapat mengakibatkan jatuh dihilangkan seperti lantai licin, karpet longgar, keadaan tangga, pengobatan sedatif (membuat ngantuk).

Cara farmakologik menggunakan obat-obatan dimana yang paling sering dipakai adalah obat golongan bifosfonat yang dikombinasikan dengan asupan kalsium dan vitamin D. Obat-obatan lain seperti terapi sulih hormon, hormon paratiroid dan kalsitonin dan SERM.

Latihan Fisik Mencegah & Mengobati Osteoporosis



Pada osteoporosis, latihan jasmani dilakukan untuk mencegah dan mengobati penyakit osteoporosis. Latihan jasmani menggunakan beban berguna untuk melenturkan dan menguatkan tulang. Latihan jasmani sebaiknya dilakukan sejak muda dan terus dilanjutkan sampai tua.

Dr. Ade Tobing, Sp.KO mengenalkan latihan fisik yang baik, benar, terukur dan teratur (BBTT). Latihan yang baik artinya latihan terbagi menjadi 3 sesi yaitu pemanasan & peregangan selama 10-15 menit, latihan inti selama 20-60 menit,dan peregangan & pendinginan selama 5-10 menit.

Latihan yang benar artinya memberikan latihan yang sesuai dengan tingkat kesehatan, tingkat aktivitas fisik dan tingkat kebugaran masing-masing individu yang dapat diketahui pada saat pemeriksaan pra latihan. Hal ini bertujuan agar masing-masing individu terjawab kebutuhannya yang berbeda dengan yang lain.

Latihan yang terukur artinya mengukur jumlah detak jantung per menit untuk mengetahui intensitas latihan. Detak jantung per menit maksimum adalah 220 dikurangi usia. Satu hal yang tidak kalah penting adalah latihan yang teratur dan berkesimabungan dari anak-anak sampai tua.

Latihan fisik (BBTT) bermanfaat tidak hanya dalam meningkatkan kekuatan dan kelenturan tulang, tapi juga dapat meningkatkan keseimbangan, kebugaran jantung-paru, dan dapat memelihara dan meningkatkan massa tulang.

Zat Gizi Pencegah Osteoporosis


Pengaturan pola makan sangat mutlak diperlukan dalam upaya pencegahan dan pengobatan osteoporosis. Dengan pengaturan pola makan seimbang, zat-zat gizi penting yang dibutuhkan tubuh untuk melakukan seluruh aktivitasnya dapat terpenuhi. Sebenarnya, penderita osteoporosis tidak memerlukan diet khusus, tetapi perlu memperhatikan pola makan agar konsumsi pangan sumber kalsium, fosfor, dan vitamin D harus cukup tersedia.
 
Untuk menghindari osteoporosis sebaiknya menabung kalsium sejak dini. Suatu penelitian mengungkapkan bahwa menabung kalsium pada waktu muda akan memperkuat tulang dan mengurangi resiko patah tulang pada saat terjadi penuaan. Cara menabung kalsium adalah dengan memenuhi kebutuhan kalsium setidaknya 900 – 1000 mg/hari.
 
Kecukupan zat gizi membantu penyerapan kalsium dan menghalangi kehilangan beberapa zat gizi dari tulang khususnya vitamin D dan beberapa mineral mikro seperti mangan dan boron. Tanpa vitamin D yang cukup, pertumbuhan tulang akan lemah dan densitasnya rendah. Vitamin D bertugas memanfaatkan susunan deposit kalsium dalam tulang agar padat dan kuat.

A. KALSIUM
Kalsium adalah salah satu unsur penting dalam tubuh. Jumlah kalsium di dalam tubuh berkisar antara 1,5 – 2% dari berat badan orang dewasa. Walaupun pada bayi, kalsium hanya sedikit, yaitu 25 – 30g, namun setelah usia 20 tahun secara normal akan terjadi penemapatan sekitar 1.200 g kalsium dalam tubuh. Kalsium dapat membentuk tulang dengan bekerja sama dengan fosfor, magnesium, tembaga, mangan, seng, boron, fluorida, vitamin A, C, D , dan trace element. Trace element adalah minerla yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah yang kecil tetapo fungsinya sangat penting, seperti besi, iodium, seng, boron, dll.

Angka kecukupan kalsium rata-rata per hari bagi orang Indonesia ditetapkan menurut Widya Karya Nasional Pangan dan GIzi LIPI (1998) adalah :
- Bayi : 300 – 400 mg
- Anak-anak : 500 mg
- Remaja : 600 – 700 mg
- Dewasa : 500 – 800 mg
- Ibu hamil & menyusui : + > 400 mg

Bahan Makanan Sumber Kalsium :
1. Tinggi ( > 200 mg/100 gr BM )
Saridele bubuk, rebon, teri, udang kering, sarden, bayam, keju )
2. Sedang ( 100 – 200 mg/100 gr BM )
Brokoli, pecay, kacang ijo, tahu, tempe, susu
3. Rendah ( 10 – 100 mg / 100 gr BM )
Daging, ayam, hati, telur, ayam

Nilai Kalsium Beberapa Jenis Bahan Makanan (mg /100 g)

Tepung susu : 904
Keju : 777
Susu sapi segar : 143
Yoghurt : 120
Udang kering : 1.209
Teri kering : 1.200
Sardines (kaleng) : 354
Telur bebek : 56
Telur ayam : 54
Belut goreng : 840
Ikan kakap : 20
Kerang : 133
Rebon segar : 757
Mujair goreng : 654
Susu kental manis : 275
Kacang kedelai kering : 227
Tempe kedelai murni : 129
Tahu : 124
Kacang merah : 80
Kacang tanah : 58
Oncom : 96
Tepung kacang kedelai : 196
Bayam : 265
Bayam merah : 368
Sawi : 220
Daun melinjo : 219
Katuk : 204
Selada air : 182
Daun singkong : 165
Daun beluntas : 256
Daun kacang panjang : 134
Daun mengkudu : 300
Daun talas : 302
Daun kecipir : 134
Daun mangkokan : 474
Daun melinjo : 219
Leunca : 274

Sumber : Daftar Komposisi Bahan Makanan, Depkes RI, 1997.
 
Bahan Makanan yang Dibatasi/Bahan Makanan yang dapat Menghambat Penyerapan Kalsium
1. Kopi, teh kental, minuman yang mengandung soda dan alcohol.
2. Semua daging yang banyak mengandung lemak.
3. Bahan makanan yang berserat tinggi

B. FOSFOR
Angka kecukupan fosfor rata-rata per hari bagi orang Indonesia ditetapkan menurut Widya Karya Nasional Pangan dan GIzi LIPI (1998) adalah :
- Bayi : 200 – 250 mg
- Anak-anak : 250 - 400 mg
- Remaja & dewasa : 400 - 500 mg
- Ibu hamil & menyusui : + 200 – 300 mg

Nilai Fosfor Beberapa Jenis Bahan Makanan (mg /100 g)
Ayam : 200
Daging sapi : 170
Telur ayam : 180
Telur bebek : 175
Tepung susu : 694
Susu kental manis : 209
Susu sapi : 60
Keju : 338
Teri kering : 1.500
Sarden (kaleng) : 434
Udang segar : 170
Ikan segar : 150
Kacang kedelai kering : 585
Kacang merah : 400
Kacang tanah kupas : 335
Tempe kedelai murni : 154
Kacang hijau : 320
Kelapa tua : 98
Jagung kuning, pipil : 256
Beras setengah giling : 221
Tepung terigu : 106
Roti putih : 95

Sumber : Daftar Komposisi Bahan Makanan, Depkes RI, 1997.

C. VITAMIN D
Pengaruh vitamin D dalam memperlambat proses terjadinya osteoporosis sangat vital. Vitamin D mampu memelihara kesehatan tulang dengan cara meningkatkan penyerapan mineral kalsium dari sistem pencernaan serta mengurangi pembuangannya dari ginjal.
 
Angka kecukupan vitamin D yang dianjurkan menurut Widya Karya Nasional Pangan dan Gizi LIPI (1998) adalah 5 – 10 µg atau 400 IU (International Unit), tetapi bagi lansia diperlukan asupan yang kebih besar lagi yaitu sekitar 800 IU.
 
Berbeda dengan vitamin lainnya yang hanya diperoleh dari konsumsi makanan, vitamin D dapat juga diperoleh tubuh melalui sinar matahari. Penduduk di daerah tropik umumnya tidak perlu khawatir karena sinar matahari terdapat sepanjang hari. Vitamin D bisa didapat dari sinar matahari karena tubuh akan mensintesis vitamin D ketika sinar ultra violet menyentuh kulit.
 
Menurut Vincent Iannelli, MD. Dokter anak dan penulis buku The Everything’s Father First Year Book, selain susu, anak bisa memperoleh vitamin D dari sinar matahari. Sayangnya, paparan sinar matahari juga meningkatkan resiko kanker kulit. Untuk itu, penggunaan tabir surya mutlak diperlukan saat anak berjemur sinar matahari.
 
Sebaiknya, berjemur sinar matahari dilakukan pada pagi hari sebelum pukul 09.00 dan hanya dilakukan sebentar saja yaitu 10 – 15 menit. Menurut para ahli, waktu tersebut sudah cukup untuk sintesis vitamin D pada kulit.
 
Bahan Makanan Sumber Vitamin D
Susu, produk olahan susu ( keju, yoghurt ), kedelai, produk olahan kedelai ( tahu, tempe ), ikan, hati.

Nilai Vitamin D Beberapa Jenis Bahan Makanan (µg /100 g)
Susu sapi : 0,01 – 0,03
ASI : 0,04
Tepung susu : 0,21
Krim : 0,1 – 0,28
Yoghurt : ss – 0,04
Keju : 0,03 – 0,5
Telur ayam utuh : 1,75
Kuning telur : 4,94
Mentega : 0,76
Minyak hati ikan : 210
Margarin : 5,8 – 8,0
Daging sapi : ss
Unggas : ss
Hati : 0,2 – 1,1
Ikan air tawar : ss
Ikan berlemak : ss – 25
Udang dan kerang : ss
ss = sedikit sekali

Sumber : Holland (1991) dalam Garrow, J.S. dan W.P.T. James, Human Nutrition dan Dietetics, 1993.
 
Bahan Makanan Sumber Natrium :
Roti, krekers, dendeng, abon, ikan asin, ikan pindang
 
Diet Untuk Osteoporosis
Osteoporosis atau akrab dikenal dengan tulang keropos, dapat terjadi jika terlalu banyak zat mineral terhilang dari kerangka tulang. Tulang kemudian menjadi rapuh dan lebih mudah patah. Patah tulang yang paling umum adalah tulang pinggul, tulang belakang dan tulang pergelangan tangan.

Penekanan kebutuhan asupan nutrisi khusus pada penyandang osteoporosis ditekankan pada kebutuhan kalsium guna memenuhi zat meineral yang terhilang dari kerangka tulang. Namun kebutuhan kalsium yang ada disesuaikan dengan usia.
  • Usia 1-3 tahun perlu 500 mg/per hari.
  • Usia 4-8 memerlukan 800 mg/per hari
  • Usia 9-18 perlu 1.300 mg/per hari.
  • Usia 19-50 butuh 1.000 mg/per hari.
  • Usia >50 tahun butuh sekitar 1.200 mg/per hari.

Khusus ibu hamil dan menyusui membutuhkan 1.000-1.300 mg per hari.
Kalsium bisa didapatkan dari makanan dan minuman. Di antaranya, kedelai, ikan teri, ebi, brokoli, susu, tablet kalsium, dan masih banyak lagi. Olah raga secara teratur sejak dini menjadi salah satu hal penting untuk menghambat osteoporosis.

Masalah yang sering terjadi ialah osteoporosis banyak terpicu justru dari pola diet yang sembarangan. Umumnya orang yang sedang menjalani diet tanpa bimbingan ahli nutrisi justru melakukan pengurangan porsi makanan. Hal yang demikian itu sebenarnya salah, pengurangan porsi makanan secara otomatis malah membuat tubuh kekurangan asupan nutrisi. Yang terjadi malah timbul persoalan baru. Potensi terjadinya penyakit-penyakit yang fatal semakin besar. Salah satunya osteoporosis.

Terutama kaum wanita, dimana kalsium paling banyak terbuang terbuang ketika masa menstruasi. Bila kalsium yang terbuang tersebut tidak tergantikan segera sesuai kebutuhannya, maka potensi terjadinya osteoporosis semakin besar pula.
 
Ditambah lagi, wanita yang dalam menjalani program diet tanpa bimbingan ahli nutrisi biasanya dengan sembarang menghindari konsumsi susu dengan alasan menghindari susu berlemak. Dianjurkan untuk menggantikannya dengan susu yang memiliki kadar lemak rendah.

1 komentar:

Anonim mengatakan...

buat orang tua...ati2 ya...hwkwkwk...

Posting Komentar