tag:blogger.com,1999:blog-38881931580575952902024-02-21T15:28:47.594+07:00nUtRi wORldGizi & KesehatanNutRi wORldhttp://www.blogger.com/profile/04885919098696317063noreply@blogger.comBlogger20125tag:blogger.com,1999:blog-3888193158057595290.post-52202066594623779922010-12-04T12:08:00.000+07:002010-12-04T12:08:30.780+07:00Virgin Coconut Oil (VCO)<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi5zs12c98or4kAJawUry1tHSCYKzLkGLwFIJdHixsCTL2VkQcxPZbH0ko7be94Nzs6aMSt_uouQrlGtki0eSDeUhvYDbcMutndAQdmTckVz67eyTOU9mG6-Q2FO1_CRfFXL6cfOX2ZFDAr/s1600/vco.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi5zs12c98or4kAJawUry1tHSCYKzLkGLwFIJdHixsCTL2VkQcxPZbH0ko7be94Nzs6aMSt_uouQrlGtki0eSDeUhvYDbcMutndAQdmTckVz67eyTOU9mG6-Q2FO1_CRfFXL6cfOX2ZFDAr/s1600/vco.jpg" /></a></div><b>Defini Virgin Coconut Oil (VCO)</b> <br />
Minyak kelapa pada umumnya dibagi menjadi dua kategori utama yaitu RBD dan Virgin. Penyebabnya adalah proses pembuatan dan pemilihan buahnya, yang mempengaruhi kualitas, penampakan, rasa, bau dan tentu saja khasiatnya.<br />
<br />
Perbedaan proses pembuatan ini sangat mencolok dan berbeda nyata. RBD merupakan singkatan dari "Refined, Bleached and Deodorized" atau minyak yang disuling, dikelantang dan dihilangkan baunya. Virgin bisa diartikan masih murni atau perawan.<br />
RBD terbuat dari kopra (daging kelapa yang dijemur matahari atau diasapi). Sesuai kondisinya, bahan ini relatif kotor dan mengandung bahan asing yang mempengaruhi hasil akhirnya. Bahan asing ini bisa berupa jamur, tanah, sampah dan kotoran lainnya. Proses penjemuran dan pengasapan memberikan pengaruh besar pada hasil akhir. Demikian pula banyaknya jamur sangat mempengaruhi warna dan bau minyak. Minyak mentah (crude oil) yang dihasilkan bisa berwarna coklat tua sampai keabuan dan berbau tengik menyengat. Untuk menghasilkan minyak goreng dan minyak komersial lainnya, pabrikan memproses lebih lanjut dengan menyuling memakai pelarut kimia dan menghilangkan baunya. Untuk maksud ini mereka menambahkan bahan kimia seperti beberapa jenis soda (NaOH atau KOH). Bau dihilangkan dengan menyaring melalui karbon aktif. Tentu saja semua ini sangat mempengaruhi viscositas (tingkat kekentalan), BD (berat jenis), titik beku, rasa, bau dan sebagainya. Pada umumnya yang membedakan dengan mudah adalah baunya dihilangkan dan rasanya hambar. Minyak RBD masih bisa digunakan untuk keperluan makanan di rumah tangga dan industri.<br />
<br />
Virgin Coconut Oil atau minyak kelapa murni terbuat dari daging kelapa segar. Prosesnya semua dilakukan dalam suhu relatif rendah. Daging buah diperas santannya. Santan ini diproses lebih lanjut melalui proses fermentasi, pendinginan, tekanan mekanis atau sentrifugasi. Penambahan zat kimiawi anorganis dan pelarut kimia tidak dipakai serta pemakaian suhu tinggi berlebihan juga tidak diterapkan. Hasilnya berupa minyak kelapa murni yang rasanya lembut dan bau khas kelapa yang unik. Apabila beku warnanya putih murni dan dalam keadaan cair tidak berwarna atau bening.<br />
<br />
<b>Zat yang Terkandung dalam VCO</b><br />
Virgin Coconut Oil dibuat dari kelapa segar tanpa melalui proses pemanasan, mengandung lauric acid atau asam laurat yang menurut hasil penelitian secara ilmiah membuktikan bahwa asam laurat dalam tubuh manusia dirubah menjadi monolaurin dan yang menjadi paling kuat dalam membunuh virus, bakteri, cendawan dan protozoa sehingga dapat menanggulangi serangan virus seperti HIV, herpes, influenza dan berbagai bakteri patogen termasuk listeria monocytogenes dan helicobacter pyloryd. Disamping itu sebagai Asam Lemak Rantai Sedang (MCFA) berfungsi meningkatkan metabolisme dalam tubuh sehingga dapat menambah energi dan dapat mengontrol berat badan. Penelitian sejak tahun 1982 telah menghasilkan produk VCO yang telah dibuktikan secara ilmiah bahwa asam laurat dapat menanggulangi penyakit Diabetes, Kolesterol, Hepatitis C, Jantung Koroner, Prostat, Osteoporosis, Maag, Ambeien luar dan dalam, Penuaan dini, dll.<br />
<br />
Sama seperti yang terdapat pada Air Susu Ibu (ASI) yang memberikan perlindungan kepada sang bayi, asam<br />
laurat juga dibutuhkan manusia dewasa. Bagi manusia dewasa membutuhkan asam ini rata-rata 24 gr per hari, yang berarti setara dengan tiga sendok makan VCO, artinya dalam satu hari VCO dapat dikonsumsi sebanyak tiga kali.<br />
<br />
<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiHZOHoVYJo5hyS4cOGqkSUs_XzYuJsesh55AYStRk9M7IQKpYnHPuXoqiDsyJyHgH8gzyc7vBfmKWJmGmYUD4h8bGVE80CtGkBfrt0UO3obS-JB4NCSrr1CQe862ohpVYfeVLYaEfDwHCL/s1600/minyak-kelapan.jpg" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"></a><b>Kandungan VCO</b><br />
Pure Coconut Oil With Nutrition Value in one tablespoon (in 14 gr Oil) Contents of:<br />
· Calory 125 Kcal<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiHZOHoVYJo5hyS4cOGqkSUs_XzYuJsesh55AYStRk9M7IQKpYnHPuXoqiDsyJyHgH8gzyc7vBfmKWJmGmYUD4h8bGVE80CtGkBfrt0UO3obS-JB4NCSrr1CQe862ohpVYfeVLYaEfDwHCL/s1600/minyak-kelapan.jpg" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiHZOHoVYJo5hyS4cOGqkSUs_XzYuJsesh55AYStRk9M7IQKpYnHPuXoqiDsyJyHgH8gzyc7vBfmKWJmGmYUD4h8bGVE80CtGkBfrt0UO3obS-JB4NCSrr1CQe862ohpVYfeVLYaEfDwHCL/s320/minyak-kelapan.jpg" width="320" /></a><br />
· Saturated Fat 12,5 gr<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiHZOHoVYJo5hyS4cOGqkSUs_XzYuJsesh55AYStRk9M7IQKpYnHPuXoqiDsyJyHgH8gzyc7vBfmKWJmGmYUD4h8bGVE80CtGkBfrt0UO3obS-JB4NCSrr1CQe862ohpVYfeVLYaEfDwHCL/s1600/minyak-kelapan.jpg" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"></a><br />
· Polyunsaturated Fat 1 gr<br />
· Monounsaturated Fat 0,5 gr<br />
<br />
Oil Composition:<br />
· Caprylic Acid 8,86 %<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiHZOHoVYJo5hyS4cOGqkSUs_XzYuJsesh55AYStRk9M7IQKpYnHPuXoqiDsyJyHgH8gzyc7vBfmKWJmGmYUD4h8bGVE80CtGkBfrt0UO3obS-JB4NCSrr1CQe862ohpVYfeVLYaEfDwHCL/s1600/minyak-kelapan.jpg" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"></a><br />
· Myristic Acid 19,97 %<br />
· Capric Acid 6,17 %<br />
· Palmitic Acid 7,84 %<br />
· Lauric Acid 50,83 %<br />
· Stearic Acid 3,06 %<br />
<br />
<b>Manfaat VCO</b><br />
- Membantu Menurunkan Berat Badan/Obesitas<br />
Kegemukan dan obesitas sekarang mudah terlihat pada anak-anak golongan menengah ke atas yang tinggal di kota-kota besar yang keranjingan menyantap junkfoods, ayam goreng, kentang goreng, pop-corn, pizza. donat, Oreo, kreker, biskuit, snacks dll yang digoreng dan atau diolah dengan minyak sayur, margarin dan shortening.Kejadian ini sudah melanda di Amerika Serikat, dan tidak kurang dari 60% golongan anak dan remaja mengalami obesitas dan morbid obesitas. <a href="http://aroundthenutrition.blogspot.com/2010/06/diet-bagi-penderita-obesitas.html">baca selengkapanya-obesitas</a><br />
<br />
Obat-obat patent (allopathic) tidak bisa menyembuhkan keracunan lemak trans atau free radicals, malah sebaliknya lemak trans bisa membunuh kita (Drugs do not cure disease, Yokie Newa, 1997 dan Free Radicals invite death, Yokie Newa 1999). Sebaliknya menggoreng dan atau mengolah makanan dengan minyak kelapa adalah yang paling aman dan paling sehat, karena hanya menghasilkan energi, bukan kolesterol dan jaringan adiposa dan tidak pula menghasilkan lemak trans atau radikal bebas. <br />
<br />
Salah satu makanan yang bisa meningkatkan metabolisme bahkan lebih dari protein adalah minyak kelapa. MCFA merubah metabolisme ke tingkatan yang lebih tinggi, membakar lebih banyak kalori. Hal ini terjadi setiap saat makan MCFA, karena MCFA meningkatkan angka metabolik, mereka merupakan lemak makan yang sebenarnya bisa mengurangi berat badan. Lemak makan yang menurunkan berat badan bukan menambahnya merupakan satu konsep yang sangat asing, namun itulah yang benar-benar terjadi.<br />
<br />
<b>Manfaat VCO yg Lain</b><br />
1. Mematikan berbagai virus yang menyebabkan mononucleosis, influenza, hepatitis C, cacar air, herpes dan penyakit-penyakit lainnya.<br />
2. Mematikan berbagai bakteri penyebab pneumonia, sakit telinga, infeksi tenggorokan, gigi berlubang, keracunan makanan, infeksi saluran kencing, meningitis, gonorrhea, luka gangren dan masih sangat banyak lainnya.<br />
3. Mematikan jamur dan ragi yang menyebabkan candida, jock itch, kadas, athletes foot, ruam karena keringat dan popok dan infeksi lainnya.<br />
4. Melumpuhkan dan mematikan cacing pita, lice, giardia dan parasit lainnya.<br />
5. Menyediakan sumber nutrisi dan energi cepat.6.Meningkatkan energi dan stamina yang memperbaiki fisik dan penampilan atlit.<br />
6. Memperbaiki pencernaan dan penyerapan vitamin-vitamin dan asam amino yang larut dalam lemak.<br />
7. Memperbaiki sekresi insulin dan pendayagunaan glukosa darah.<br />
8. Meredakan stres pada pankreas dan sistem-sistem enzim tubuh.<br />
9. Membantu meredakan gejala-gejala dan mengurangi resiko kesehatan yang dihubungkan dengan diabetes.<br />
10. Mengurangi gangguan yang dikaitkan dengan gejala kesulitan pencernaan dan cystic fibrosis.<br />
11. Memperbaiki penyerapan kalsium dan magnesium serta mendukung perkembangan tulang dan gigi yang kuat.<br />
12. Membantu melindungi diri terhadap serangan penyakit osteoporosis.<br />
13. Membantu meredakan gejala sakit saluran kandung kemih.<br />
14. Meredakan gejala yang dihubungkan dengan Chron's disease, ulcerative colitis dan bisul perut.<br />
15. Mengurangi peradangan kronis.<br />
16. Mendukung penyembuhan dan perbaikan jaringan tubuh.<br />
17. Mendukung dan membantu fungsi kekebalan tubuh.<br />
18. Membantu melindungi tubuh dari kanker payudara, kanker colon dan kanker lainnya.<br />
19. Baik buat jantung; tidak meningkatkan cholesterol darah atau kelengketan platelet.<br />
20. Membantu mencegah sakit jantung, atherosclerosis dan stroke.<br />
21. Membantu mencegah tekanan darah tinggi.<br />
22. Membantu mencegah sakit periodental dan kerusakan gigi.<br />
23. Berfungsi sebagai antioksidan pelindung.<br />
24. Membantu melindungi tubuh dari radikal bebas berbahaya<br />
25. penuaan dini dan penyakit degeneratif.<br />
26. Memperbaiki pendayagunaan asam lemak essensial dan melindunginya dari oksidasi.<br />
27. Meredakan gejala kelelahan kronis.<br />
28. Meredakan gejala benign prostatic hyperplasia (pembesaran prostat).<br />
29. Mengurangi tekanan epileptis.<br />
30. Melindungi tubuh dari penyakit ginjal dan infeksi kandung kemih.<br />
31. Membantu mencegah sakit liver.<br />
32. Kandungan kalori lebih rendah dari lemak lain sehingga efek penggunaan maksimal untuk pengobatan jauh lebih baik.<br />
33. Mendukung fungsi thyroid.<br />
34. Meningkatkan aktifitas metabolik sehingga memberikan efek penurunan berat badan yang alamiah dan stabil (mencegah kegemukan).<br />
35. Mencegah infeksi topical bila dioleskan (melalui kulit).<br />
36. Mengurangi gejala psoriasis, eksim dan dermatitis.<br />
37. Mendukung keseimbangan kimiawi kulit secara alami.<br />
38. Melembutkan kulit dan mengencangkan kulit dan lapisan lemak di bawahnya.<br />
39. Mencegah keriput, kulit kendor dan bercak-bercak penuaan.<br />
40.Memberikan penampilan rambut yang sehat dan tidak kering.<br />
41. Mencegah kerusakan yang ditimbulkan radiasi sinar ultra violet pada kulit.<br />
42. Mengendalikan ketombe.<br />
43. Membantu memberikan vitalitas dan terasa lebih muda.<br />
44. Menolak oksidasi sehingga memberikan perlindungan terhadap oksidasi berlebihan.<br />
45. Virgin coconut oil pada suhu tinggi tidak membentuk zat yang berbahaya seperti pada vegetable oil lainnya.<br />
46. Tidak memiliki efek samping yang berbahaya bila dikonsumsi.<br />
47. Tidak beracun untuk dikonsumsi.<br />
<br />
<div style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 12pt; margin: 0in 0in 0.0001pt;"><span><span style="font-family: Verdana; font-size: 10pt;"><b>Dosis Konsumsi VCO</b> </span></span></div><div style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 12pt; margin: 0in 0in 0.0001pt;"><span><span style="font-family: Verdana; font-size: 10pt;">Anda mungkin berpikir Anda tahu segalanya tentang penggunaan VCO, tetapi karena dianggap minyak sehat di bumi, tampaknya tidak ada batas penggunaannya.</span></span><span class="Apple-converted-space"> </span><span><span style="font-family: Verdana; font-size: 10pt;">Anda mungkin terkejut untuk mengetahui bahwa Anda bisa menggunakan VCO sebagai obat untuk beberapa kondisi yang Anda pernah berpikir mungkin.</span></span><span class="Apple-converted-space"> </span><span><span style="font-family: Verdana; font-size: 10pt;">Check out daftar di bawah ini dan Anda mungkin menemukan cara-cara baru tentang bagaimana Anda bisa mendapatkan keuntungan dari minyak yang merupakan hadiah yang indah dari alam:</span></span></div><div style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 12pt; margin: 0in 0in 0.0001pt;"><br />
</div><div style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 12pt; margin: 0in 0in 0.0001pt;"><span><b><span style="font-family: Verdana; font-size: 10pt;">Sebuah Pertolongan Pertama Untuk Mimisan.</span></b></span><span class="Apple-converted-space"> </span><span><span style="font-family: Verdana; font-size: 10pt;">minyak kelapa Virgin dapat mencegah mimisan yang disebabkan oleh sensitivitas terhadap cuaca seperti Popularitas ekstrim dan dingin yang ekstrim.</span></span><span class="Apple-converted-space"> </span><span><span style="font-family: Verdana; font-size: 10pt;">Kondisi ini terjadi ketika bagian hidung menjadi kering karena udara dingin atau kering mengakibatkan luka bakar dan retak di selaput lendir sehingga terjadi perdarahan.</span></span><span class="Apple-converted-space"> </span><span><span style="font-family: Verdana; font-size: 10pt;">Untuk mencegah hal ini minyak kelapa menempatkan hanya di lubang hidung Anda.</span></span><span class="Apple-converted-space"> </span><span><span style="font-family: Verdana; font-size: 10pt;">Lambang jari Anda dengan minyak kelapa dan kemudian berbaring dan mantel jari Anda di dalam hidung Anda.</span></span><span class="Apple-converted-space"> </span><span><span style="font-family: Verdana; font-size: 10pt;">Melakukan hal ini akan memperkuat dan melindungi kapiler di bagian hidung.</span></span><span class="Apple-converted-space"> </span><span><span style="font-family: Verdana; font-size: 10pt;">Sebuah suplemen vitamin C juga akan membantu mencegah pendarahan hidung.</span></span></div><div style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 12pt; margin: 0in 0in 0.0001pt;"><br />
</div><div style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 12pt; margin: 0in 0in 0.0001pt;"><span><span style="font-family: Verdana; font-size: 10pt;"><b>Fight Malnutrisi.</b><span class="Apple-converted-space"> </span>Jika Anda atau anak Anda menderita kekurangan gizi, Anda dapat menggunakan VCO dalam menyiapkan makanan Anda.</span></span><span class="Apple-converted-space"> </span><span><span style="font-family: Verdana; font-size: 10pt;">Menggunakan minyak kelapa dalam memasak (misalnya minyak kelapa dalam oatmeal atau bubur) akan membantu mendapatkan berat badan yang tepat satu.</span></span><span class="Apple-converted-space"> </span><span><span style="font-family: Verdana; font-size: 10pt;">Hal ini juga akan membantu jika Anda akan memasangkannya dengan suplemen vitamin dan makan diet seimbang.</span></span><span class="Apple-converted-space"> </span><span><span style="font-family: Verdana; font-size: 10pt;">Diet harus memiliki banyak buah-buahan dan sayur-sayuran dan junk food harus dihindari.</span></span><span class="Apple-converted-space"> </span><span><span style="font-family: Verdana; font-size: 10pt;">Makan kelapa segar dan minum air kelapa dan susu juga dianjurkan.</span></span><span class="Apple-converted-space"> </span><span><span style="font-family: Verdana; font-size: 10pt;">dosis teratur VCO juga harus diikuti.</span></span></div><div style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 12pt; margin: 0in 0in 0.0001pt;"><br />
</div><div style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 12pt; margin: 0in 0in 0.0001pt;"><span><span style="font-family: Verdana; font-size: 10pt;"> </span></span></div><div style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 12pt; margin: 0in 0in 0.0001pt;"><span><b><span style="font-family: Verdana; font-size: 10pt;">Menghindari Gigitan Serangga.</span></b></span><span class="Apple-converted-space"> </span><span><span style="font-family: Verdana; font-size: 10pt;">Jika anda benci gigitan serangga dan sengatan, Anda bisa menggunakan minyak kelapa bukan repellants serangga yang tersedia di pasar.</span></span><span class="Apple-converted-space"> </span><span><span style="font-family: Verdana; font-size: 10pt;">Hanya menggabungkan minyak kelapa dengan minyak peppermint dan menerapkannya pada kulit terkena.</span></span></div><div style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 12pt; margin: 0in 0in 0.0001pt;"><br />
</div><div style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 12pt; margin: 0in 0in 0.0001pt;"><span><span style="font-family: Verdana; font-size: 10pt;"><b>Cure Asma.</b><span class="Apple-converted-space"> </span>Sebagai bantuan untuk asma, coba obat ini.</span></span><span class="Apple-converted-space"> </span><span><span style="font-family: Verdana; font-size: 10pt;">Untuk setiap 50 pon berat badan, minum setidaknya 1 liter air.</span></span><span class="Apple-converted-space"> </span><span><span style="font-family: Verdana; font-size: 10pt;">Makanan sehari-hari harus berisi 1 sampai 2 sendok makan garam laut.</span></span><span class="Apple-converted-space"> </span><span><span style="font-family: Verdana; font-size: 10pt;">Gosokkan VCO di dada, punggung, leher dan bahu dua kali sehari.</span></span><span class="Apple-converted-space"> </span><span><span style="font-family: Verdana; font-size: 10pt;">asupan rutin VCO juga harus .</span></span></div><div style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 12pt; margin: 0in 0in 0.0001pt;"><br />
</div><div style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 12pt; margin: 0in 0in 0.0001pt;"><span><span style="font-family: Verdana; font-size: 10pt;"><b>Memperkaya produksi ASI.</b><span class="Apple-converted-space"> </span>Untuk dalam menyusui, ibu harus makan makanan yang sehat.</span></span><span class="Apple-converted-space"> </span><span><span style="font-family: Verdana; font-size: 10pt;">produk kelapa Makan teratur dan asupan minyak kelapa dapat membantu memperkaya produksi susu.</span></span><span class="Apple-converted-space"> </span><span><span style="font-family: Verdana; font-size: 10pt;">Dosis yang disarankan adalah 3 ½ sendok makan VCO sehari.</span></span><span class="Apple-converted-space"> </span><span><span style="font-family: Verdana; font-size: 10pt;">Lakukan ini sebelum melahirkan dan saat menyusui.</span></span></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi88kVgz3vMFdngw2yzt2PykY01plnwlH5A9EK11adEDwiFPANpIN6IA5q9bErxOo7tFu4UPgEk19IlJl3lqoBHjlCUJkYMWsibzAIEutlQ2IHQQ-CFfD_JA4arXoujEyafodZu7K_M8nwr/s1600/coconut_oil-407x407.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi88kVgz3vMFdngw2yzt2PykY01plnwlH5A9EK11adEDwiFPANpIN6IA5q9bErxOo7tFu4UPgEk19IlJl3lqoBHjlCUJkYMWsibzAIEutlQ2IHQQ-CFfD_JA4arXoujEyafodZu7K_M8nwr/s320/coconut_oil-407x407.jpg" width="320" /></a></div><div style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 12pt; margin: 0in 0in 0.0001pt;"><br />
</div><div align="center" style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 12pt; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: center;"><span><b><span style="font-family: Verdana; font-size: 10pt;">Dosis VCO yang Disarankan</span></b></span></div><div align="center" style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 12pt; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: center;"><br />
</div><div align="center" style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 12pt; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: center;"><span><b><span style="font-family: Verdana; font-size: 10pt;"> </span></b></span></div><table border="1" cellpadding="0" cellspacing="0" class="MsoTableGrid" style="border-collapse: collapse; border-style: none; border-width: medium;"><tbody>
<tr><td style="border: 1pt solid windowtext; padding: 0in 5.4pt; width: 221.4pt;" valign="top" width="295"><div align="center" style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 12pt; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: center;"><span><b><span style="font-family: Verdana; font-size: 10pt;">Berat Badan (lb / kg)</span></b></span></div></td><td style="border-style: solid solid solid none; border-width: 1pt 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 221.4pt;" valign="top" width="295"><div align="center" style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 12pt; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: center;"><span><b><span style="font-family: Verdana; font-size: 10pt;">Sendok makan Minyak Kelapa</span></b></span></div></td></tr>
<tr><td style="border-right: 1pt solid windowtext; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0in 5.4pt; width: 221.4pt;" valign="top" width="295"><div align="center" style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 12pt; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: center;"><span><b><span style="font-family: Verdana; font-size: 10pt;">175 + / 79 +</span></b></span></div></td><td style="border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 221.4pt;" valign="top" width="295"><div align="center" style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 12pt; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: center;"><span><b><span style="font-family: Verdana; font-size: 10pt;">4</span></b></span></div></td></tr>
<tr><td style="border-right: 1pt solid windowtext; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0in 5.4pt; width: 221.4pt;" valign="top" width="295"><div align="center" style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 12pt; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: center;"><span><b><span style="font-family: Verdana; font-size: 10pt;">150 + / 68 +</span></b></span></div></td><td style="border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 221.4pt;" valign="top" width="295"><div align="center" style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 12pt; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: center;"><span><b><span style="font-family: Verdana; font-size: 10pt;">3 1 / 2</span></b></span></div></td></tr>
<tr><td style="border-right: 1pt solid windowtext; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0in 5.4pt; width: 221.4pt;" valign="top" width="295"><div align="center" style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 12pt; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: center;"><span><b><span style="font-family: Verdana; font-size: 10pt;">125 + / 57 +</span></b></span></div></td><td style="border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 221.4pt;" valign="top" width="295"><div align="center" style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 12pt; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: center;"><span><b><span style="font-family: Verdana; font-size: 10pt;">3</span></b></span></div></td></tr>
<tr><td style="border-right: 1pt solid windowtext; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0in 5.4pt; width: 221.4pt;" valign="top" width="295"><div align="center" style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 12pt; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: center;"><span><b><span style="font-family: Verdana; font-size: 10pt;">100 + / 45 +</span></b></span></div></td><td style="border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 221.4pt;" valign="top" width="295"><div align="center" style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 12pt; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: center;"><span><b><span style="font-family: Verdana; font-size: 10pt;">2 1 / 2</span></b></span></div></td></tr>
<tr><td style="border-right: 1pt solid windowtext; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0in 5.4pt; width: 221.4pt;" valign="top" width="295"><div align="center" style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 12pt; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: center;"><span><b><span style="font-family: Verdana; font-size: 10pt;">75 + / 34 +</span></b></span></div></td><td style="border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 221.4pt;" valign="top" width="295"><div align="center" style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 12pt; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: center;"><span><b><span style="font-family: Verdana; font-size: 10pt;">2</span></b></span></div></td></tr>
<tr><td style="border-right: 1pt solid windowtext; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0in 5.4pt; width: 221.4pt;" valign="top" width="295"><div align="center" style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 12pt; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: center;"><span><b><span style="font-family: Verdana; font-size: 10pt;">50 + / 23 +</span></b></span></div></td><td style="border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 221.4pt;" valign="top" width="295"><div align="center" style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 12pt; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: center;"><span><b><span style="font-family: Verdana; font-size: 10pt;">1 1 / 2</span></b></span></div></td></tr>
<tr><td style="border-right: 1pt solid windowtext; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0in 5.4pt; width: 221.4pt;" valign="top" width="295"><div align="center" style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 12pt; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: center;"><span><b><span style="font-family: Verdana; font-size: 10pt;">25 + / 11 +</span></b></span></div></td><td style="border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 221.4pt;" valign="top" width="295"><div align="center" style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 12pt; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: center;"><span><b><span style="font-family: Verdana; font-size: 10pt;">1</span></b></span></div></td></tr>
</tbody></table><span class="Apple-style-span" style="background-color: transparent; border-collapse: separate; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: small; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: normal; orphans: 2; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 12px;"><table border="1" cellpadding="0" cellspacing="0" class="MsoTableGrid" style="border-collapse: collapse; border-style: none; border-width: medium;"><tbody>
<tr><td style="border: 1pt solid windowtext; padding: 0in 5.4pt; width: 221.4pt;" valign="top" width="295"></td><td style="border-style: solid solid solid none; border-width: 1pt 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 221.4pt;" valign="top" width="295"></td></tr>
<tr><td style="border-right: 1pt solid windowtext; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0in 5.4pt; width: 221.4pt;" valign="top" width="295"></td><td style="border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 221.4pt;" valign="top" width="295"></td></tr>
<tr><td style="border-right: 1pt solid windowtext; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0in 5.4pt; width: 221.4pt;" valign="top" width="295"></td><td style="border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 221.4pt;" valign="top" width="295"></td></tr>
<tr><td style="border-right: 1pt solid windowtext; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0in 5.4pt; width: 221.4pt;" valign="top" width="295"></td><td style="border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 221.4pt;" valign="top" width="295"></td></tr>
<tr><td style="border-right: 1pt solid windowtext; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0in 5.4pt; width: 221.4pt;" valign="top" width="295"></td><td style="border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 221.4pt;" valign="top" width="295"></td></tr>
<tr><td style="border-right: 1pt solid windowtext; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0in 5.4pt; width: 221.4pt;" valign="top" width="295"></td><td style="border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 221.4pt;" valign="top" width="295"></td></tr>
<tr><td style="border-right: 1pt solid windowtext; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0in 5.4pt; width: 221.4pt;" valign="top" width="295"></td><td style="border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 221.4pt;" valign="top" width="295"></td></tr>
<tr><td style="border-right: 1pt solid windowtext; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0in 5.4pt; width: 221.4pt;" valign="top" width="295"></td><td style="border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 221.4pt;" valign="top" width="295"></td></tr>
</tbody></table></span></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="background-color: transparent; border-collapse: separate; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: small; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: normal; orphans: 2; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 12px;"><table border="1" cellpadding="0" cellspacing="0" class="MsoTableGrid" style="border-collapse: collapse; border-style: none; border-width: medium;"><tbody>
<tr><td style="border: 1pt solid windowtext; padding: 0in 5.4pt; width: 221.4pt;" valign="top" width="295"></td><td style="border-style: solid solid solid none; border-width: 1pt 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 221.4pt;" valign="top" width="295"></td></tr>
<tr><td style="border-right: 1pt solid windowtext; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0in 5.4pt; width: 221.4pt;" valign="top" width="295"></td><td style="border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 221.4pt;" valign="top" width="295"></td></tr>
<tr><td style="border-right: 1pt solid windowtext; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0in 5.4pt; width: 221.4pt;" valign="top" width="295"></td><td style="border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 221.4pt;" valign="top" width="295"></td></tr>
<tr><td style="border-right: 1pt solid windowtext; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0in 5.4pt; width: 221.4pt;" valign="top" width="295"></td><td style="border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 221.4pt;" valign="top" width="295"></td></tr>
<tr><td style="border-right: 1pt solid windowtext; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0in 5.4pt; width: 221.4pt;" valign="top" width="295"></td><td style="border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 221.4pt;" valign="top" width="295"></td></tr>
<tr><td style="border-right: 1pt solid windowtext; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0in 5.4pt; width: 221.4pt;" valign="top" width="295"></td><td style="border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 221.4pt;" valign="top" width="295"></td></tr>
<tr><td style="border-right: 1pt solid windowtext; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0in 5.4pt; width: 221.4pt;" valign="top" width="295"></td><td style="border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 221.4pt;" valign="top" width="295"></td></tr>
<tr><td style="border-right: 1pt solid windowtext; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0in 5.4pt; width: 221.4pt;" valign="top" width="295"></td><td style="border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 221.4pt;" valign="top" width="295"></td></tr>
</tbody></table></span></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="background-color: transparent; border-collapse: separate; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: small; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: normal; orphans: 2; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 12px;"><table border="1" cellpadding="0" cellspacing="0" class="MsoTableGrid" style="border-collapse: collapse; border-style: none; border-width: medium;"><tbody>
<tr><td style="border: 1pt solid windowtext; padding: 0in 5.4pt; width: 221.4pt;" valign="top" width="295"></td><td style="border-style: solid solid solid none; border-width: 1pt 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 221.4pt;" valign="top" width="295"></td></tr>
<tr><td style="border-right: 1pt solid windowtext; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0in 5.4pt; width: 221.4pt;" valign="top" width="295"></td><td style="border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 221.4pt;" valign="top" width="295"></td></tr>
<tr><td style="border-right: 1pt solid windowtext; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0in 5.4pt; width: 221.4pt;" valign="top" width="295"></td><td style="border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 221.4pt;" valign="top" width="295"></td></tr>
<tr><td style="border-right: 1pt solid windowtext; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0in 5.4pt; width: 221.4pt;" valign="top" width="295"></td><td style="border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 221.4pt;" valign="top" width="295"></td></tr>
<tr><td style="border-right: 1pt solid windowtext; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0in 5.4pt; width: 221.4pt;" valign="top" width="295"></td><td style="border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 221.4pt;" valign="top" width="295"></td></tr>
<tr><td style="border-right: 1pt solid windowtext; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0in 5.4pt; width: 221.4pt;" valign="top" width="295"></td><td style="border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 221.4pt;" valign="top" width="295"></td></tr>
<tr><td style="border-right: 1pt solid windowtext; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0in 5.4pt; width: 221.4pt;" valign="top" width="295"></td><td style="border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 221.4pt;" valign="top" width="295"></td></tr>
<tr><td style="border-right: 1pt solid windowtext; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0in 5.4pt; width: 221.4pt;" valign="top" width="295"></td><td style="border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 221.4pt;" valign="top" width="295"></td></tr>
</tbody></table></span></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="background-color: transparent; border-collapse: separate; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: small; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: normal; orphans: 2; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 12px;"><table border="1" cellpadding="0" cellspacing="0" class="MsoTableGrid" style="border-collapse: collapse; border-style: none; border-width: medium;"><tbody>
<tr><td style="border: 1pt solid windowtext; padding: 0in 5.4pt; width: 221.4pt;" valign="top" width="295"></td><td style="border-style: solid solid solid none; border-width: 1pt 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 221.4pt;" valign="top" width="295"></td></tr>
<tr><td style="border-right: 1pt solid windowtext; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0in 5.4pt; width: 221.4pt;" valign="top" width="295"></td><td style="border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 221.4pt;" valign="top" width="295"></td></tr>
<tr><td style="border-right: 1pt solid windowtext; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0in 5.4pt; width: 221.4pt;" valign="top" width="295"></td><td style="border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 221.4pt;" valign="top" width="295"></td></tr>
<tr><td style="border-right: 1pt solid windowtext; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0in 5.4pt; width: 221.4pt;" valign="top" width="295"></td><td style="border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 221.4pt;" valign="top" width="295"></td></tr>
<tr><td style="border-right: 1pt solid windowtext; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0in 5.4pt; width: 221.4pt;" valign="top" width="295"></td><td style="border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 221.4pt;" valign="top" width="295"></td></tr>
<tr><td style="border-right: 1pt solid windowtext; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0in 5.4pt; width: 221.4pt;" valign="top" width="295"></td><td style="border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 221.4pt;" valign="top" width="295"></td></tr>
<tr><td style="border-right: 1pt solid windowtext; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0in 5.4pt; width: 221.4pt;" valign="top" width="295"></td><td style="border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 221.4pt;" valign="top" width="295"></td></tr>
<tr><td style="border-right: 1pt solid windowtext; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0in 5.4pt; width: 221.4pt;" valign="top" width="295"></td><td style="border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 221.4pt;" valign="top" width="295"></td></tr>
</tbody></table></span></span>NutRi wORldhttp://www.blogger.com/profile/04885919098696317063noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-3888193158057595290.post-24354507356167309032010-11-28T17:20:00.000+07:002010-11-28T17:20:55.795+07:00Pola Makan Penderita AIDS<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhd2fmIR89QLVUUw822-tZuG7u1Fn0b1dy0ORwP-dU8VBvcoxploTquAaTFyM0jk9l5oya1M9Iq6hO1F1T4z8_QfaibWbk-fM_jzOjw6cPObygLAluaRxDBWLAD_FQXymTMEzbYE7mCJfYo/s1600/MAKANAN.JPG" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhd2fmIR89QLVUUw822-tZuG7u1Fn0b1dy0ORwP-dU8VBvcoxploTquAaTFyM0jk9l5oya1M9Iq6hO1F1T4z8_QfaibWbk-fM_jzOjw6cPObygLAluaRxDBWLAD_FQXymTMEzbYE7mCJfYo/s1600/MAKANAN.JPG" /></a></div>Hasil pemeriksaan positiv HIV membuat pengidapnya cemas, takut bahkan depresi. Tidak hanya mempengaruhi psikologis penderita, tapi juga fisiknya. Salah satu indikatornya, berat badan anjlok.<br />
<br />
Menurut Eny Sayuningsih SKM MKes, sistem kekebalan tubuh ODHA (orang dengan HIV/AIDS) umumnya turun. Bukan hanya itu, fungsi organ dan jaringan tubuh pun ikut menurun. Termasuk, sistem pencernaan. Ditambah pengaruh psikis. Beragam kondisi tersebut ikut berperan menurunkan berat badan ODHA. Jika dibiarkan berlarut-larut, bukannya semakin sehat, ODHA akan semakin terpuruk. Berbagai penyakit dengan mudah muncul dan menginfeksi.<br />
<br />
Dari situ, diperlukan dukungan nutrisi yang baik bagi pengidap HIV/AIDS. Nutrisi yang baik berarti asupan makanan tercukupi serta berat badan terjaga. Efek yang diharapkan, kadar imunitas tubuh terdongkrak. Salah satu syaratnya, konsumsi gizi seimbang. ODHA harus mendapatkan makanan yang mengandung karbohidrat, lemak, protein dan antioksidan. Lemak yang dipilih bukan lemak jenuh. Melainkan lemak tak jenuh atau asam omega-3. Alpukat misalnya.<br />
<br />
Orang yang terinfeksi HIV biasa mengalami beberapa gejala lain. Diantaranya demam, diare, mual dan muntah. Diare bisa dicegah dengan mengonsumsi tempe. Selain itu, tempe merupakan sumber protein. Bagi ODHA yang sering mual dan muntah, ada baiknya memilih makanan yang segar. Misal sayuran hijau atau buah. Selain disajikan dalam bentuk potongan, buah bisa dijus. Misalnya, kombinasi wortel, apel dan jeruk. Selain segar, buah-buahan tersebut kaya antioksidan. Untuk sayuran bisa disajikan dengan cara dioseng atau direbus.<br />
<br />
Pola makan pengidap HIV/AIDS memang tak jauh berbeda dari mereka yang tidak terserang virus tersebut. Namun, ada baiknya mereka tak mengkonsumsi makanan pedas, asam atau makanan yang merangsang pencernaan. Semakin pedas atau asam, dikhawatirkan bisa merusak pencernaan. Pilih makanan yang biasa saja. Artinya, bukan bahan makanan yang merangsang lambung.<br />
<br />
<b>Kisah:</b><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhQB4yjaQC05hKzpZzrKSRkwE6gjHitWap6clg34sFxgCcjs1NZJfEM0Qe_0pVzFPHspHskmg3RrIEWMs9m05CDEwXiTnDBwJsApWZ-xiKkJEFpYS8N7HpK37syTBgQGdXXarrwYAI82skz/s1600/coconut3-150x150.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhQB4yjaQC05hKzpZzrKSRkwE6gjHitWap6clg34sFxgCcjs1NZJfEM0Qe_0pVzFPHspHskmg3RrIEWMs9m05CDEwXiTnDBwJsApWZ-xiKkJEFpYS8N7HpK37syTBgQGdXXarrwYAI82skz/s1600/coconut3-150x150.jpg" /></a></div>Hasil pemeriksaan laboratorium terakhir menunjukkan bahwa didalam darah Chris Dafoe seorang pasien HIV/AIDS yang tinggal di Cloverdale, Indiana Amerika, telah terdapat 600.000 RNA sebagai bukti bahwa ia sudah diambang kematian.<br />
<br />
Dalam kondisi untuk menyongsong hari kematiannya itu, ia segera menjual hartanya dan melunasi semua biaya untuk pengurusan jenazahnya nanti, termasuk membeli sebidang tanah pekuburan. Namun sebelum ajalnya sampai dia ingin mengabulkan niatnya untuk pergi berlibur ke suatu daerah pedalaman salah satu hutan di Kepulauan Pasifik dan akhirnya pilihannya jatuh ke suatu negara kecil yang bernama Suriname.<br />
Selama tinggal di daerah pedalaman Suriname, dia menjalani kehidupan sesuai dengan kehidupan adat istiadat suku Indian yang ada disana dan makan makanan seperti yang sehari-hari dimakan oleh penduduk setempat.<br />
<br />
Setiap hari disajikan makanan yang mengandung campuran buah kelapa. Namun gaya hidup dan pola makan penduduk setempat justru membawa keberuntungan bagi Chris Dafoe. Keadaan kesehatannya semakin membaik dan kekuatan serta tenaganya semakin meningkat, dan berat badannya naik hingga 6 kilogram.<br />
<br />
Setelah menghabiskan 6 minggu berlibur, ia pulang ke Amerika dan langsung memeriksakan keadaan kesehatannya. Kali ini hasil pemeriksaan laboratoriumnya menunjukkan bahwa yang semula di darahnya terinfeksi berat virus HIV, sekarang sudah sangat berkurang sama sekali, sampai-sampai sangat sulit untuk mendeteksinya.<br />
<br />
Kisah di atas menunjukkan bahwa pola makan yang berbau santan atau sari kelapa yang ditakuti banyak orang yang anti kolesterol, bagi Chris Dafoe sari kelapa justru jadi obat penyakit AIDS nya. Oleh sebab itu bagi anda penderita virus HIV/AIDS tidak ada salahnya mencoba pengalaman Chris Dafoe.NutRi wORldhttp://www.blogger.com/profile/04885919098696317063noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3888193158057595290.post-55467374834048793752010-11-28T16:49:00.000+07:002010-11-28T16:49:46.218+07:00AIDS<b>Virus HIV</b><br />
HIV adalah singkatan dari Human Immunodeficiency Virus yang dapat menyebabkan AIDS dengan cara menyerang sel darah putih yang bernama sel CD4 sehingga dapat merusak sistem kekebalan tubuh manusia yang pada akhirnya tidak dapat bertahan dari gangguan penyakit walaupun yang sangat ringan sekalipun.<br />
Virus HIV menyerang sel CD4 dan merubahnya menjadi tempat berkembang biak Virus HIV baru kemudian merusaknya sehingga tidak dapat digunakan lagi. Sel darah putih sangat diperlukan untuk sistem kekebalan tubuh. Tanpa kekebalan tubuh maka ketika diserang penyakit maka tubuh kita tidak memiliki pelindung. Dampaknya adalah kita dapat meninggal dunia terkena pilek biasa.<br />
<br />
<b>Penyakit AIDS</b><br />
AIDS adalah singkatan dari Acquired Immune Deficiency Syndrome yang merupakan dampak atau efek dari perkembang biakan virus hiv dalam tubuh makhluk hidup. Virus HIV membutuhkan waktu untuk menyebabkan sindrom AIDS yang mematikan dan sangat berbahaya. Penyakit AIDS disebabkan oleh melemah atau menghilangnya sistem kekebalan tubuh yang tadinya dimiliki karena sel CD4 pada sel darah putih yang banyak dirusak oleh Virus HIV.<br />
<br />
Ketika kita terkena Virus HIV kita tidak langsung terkena AIDS. Untuk menjadi AIDS dibutuhkan waktu yang lama, yaitu beberapa tahun untuk dapat menjadi AIDS yang mematikan. Seseorang dapat menjadi HIV positif. Saat ini tidak ada obat, serum maupun vaksin yang dapat menyembuhkan manusia dari Virus HIV penyebab penyakit AIDS.<br />
<br />
Metode / Teknik Penularan dan Penyebaran Virus HIV AIDS<br />
- Darah<br />
Contoh : Tranfusi darah, terkena darah hiv+ pada kulit yang terluka, terkena darah menstruasi pada kulit yang terluka, jarum suntik, dsb<br />
- Cairan Semen, Air Mani, Sperma dan Peju Pria<br />
Contoh : Laki-laki berhubungan badan tanpa kondom atau pengaman lainnya, oral seks, dsb.<br />
- Cairan Vagina pada Perempuan<br />
Contoh : Wanita berhubungan badan tanpa pengaman, pinjam-meminjam alat bantu seks, oral seks, dll.<br />
- Air Susu Ibu / ASI<br />
Contoh : Bayi minum asi dari wanita hiv+, Laki-laki meminum susu asi pasangannya, dan lain sebagainya.<br />
Cairan Tubuh yang tidak mengandung Virus HIV pada penderita HIV+ :<br />
- Air liur / air ludah / saliva<br />
- Feses / kotoran / tokai / bab / tinja<br />
- Air mata<br />
- Air keringat<br />
- Air seni / air kencing / air pipis / urin / urine<br />
<br />
<b>Gejala dan Komplikasi</b><br />
<br />
Berbagai gejala AIDS umumnya tidak akan terjadi pada orang-orang yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang baik. Kebanyakan kondisi tersebut akibat infeksi oleh bakteri, virus, fungi dan parasit, yang biasanya dikendalikan oleh unsur-unsur sistem kekebalan tubuh yang dirusak HIV. Infeksi oportunistik umum didapati pada penderita AIDS. HIV memengaruhi hampir semua organ tubuh. Penderita AIDS juga berisiko lebih besar menderita kanker seperti <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sarkoma_Kaposi" title="Sarkoma Kaposi">sarkoma Kaposi</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kanker_leher_rahim" title="Kanker leher rahim">kanker leher rahim</a>, dan kanker sistem kekebalan yang disebut limfoma.<br />
Biasanya penderita AIDS memiliki gejala infeksi sistemik; seperti demam, berkeringat (terutama pada malam hari), pembengkakan kelenjar, kedinginan, merasa lemah, serta penurunan berat badan.<sup class="reference" id="cite_ref-Guss_7-0"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/AIDS#cite_note-Guss-7"></a></sup> Infeksi oportunistik tertentu yang diderita pasien AIDS, juga tergantung pada tingkat kekerapan terjadinya infeksi tersebut di wilayah geografis tempat hidup pasien.<br />
<br />
<b><span class="mw-headline" id="Penyakit_paru-paru_utama">Penyakit paru-paru utama</span></b><br />
<div class="thumb tleft"> <div class="thumbinner" style="width: 152px;"><i>Pneumocystis jirovecii</i> </div></div><a class="image" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Berkas:PCPxray.jpg&filetimestamp=20060503093706" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img alt="" class="thumbimage" height="200" src="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/7/74/PCPxray.jpg/150px-PCPxray.jpg" width="142" /></a>Pneumonia <i>pneumocystis</i> (PCP)<sup class="reference" id="cite_ref-9"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/AIDS#cite_note-9"></a></sup> jarang dijumpai pada orang sehat yang memiliki kekebalan tubuh yang baik, tetapi umumnya dijumpai pada orang yang terinfeksi HIV.<br />
Penyebab penyakit ini adalah fungi <i>Pneumocystis jirovecii</i>. Sebelum adanya diagnosis, perawatan, dan tindakan pencegahan rutin yang efektif di negara-negara Barat, penyakit ini umumnya segera menyebabkan kematian. Di negara-negara berkembang, penyakit ini masih merupakan indikasi pertama AIDS pada orang-orang yang belum dites, walaupun umumnya indikasi tersebut tidak muncul kecuali jika jumlah <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sel_T_pembantu" title="Sel T pembantu">CD4</a> kurang dari 200 per µL.<br />
<br />
Tuberkulosis (TBC) merupakan infeksi unik di antara infeksi-infeksi lainnya yang terkait HIV, karena dapat ditularkan kepada orang yang sehat (imunokompeten) melalui rute pernapasan (respirasi). Ia dapat dengan mudah ditangani bila telah diidentifikasi, dapat muncul pada stadium awal HIV, serta dapat dicegah melalui terapi pengobatan. Namun demikian, resistensi TBC terhadap berbagai obat merupakan masalah potensial pada penyakit ini.<br />
Meskipun munculnya penyakit ini di negara-negara Barat telah berkurang karena digunakannya terapi dengan pengamatan langsung dan metode terbaru lainnya, namun tidaklah demikian yang terjadi di negara-negara berkembang tempat HIV paling banyak ditemukan. Pada stadium awal infeksi HIV (jumlah CD4 >300 sel per µL), TBC muncul sebagai penyakit paru-paru. Pada stadium lanjut infeksi HIV, ia sering muncul sebagai penyakit sistemik yang menyerang bagian tubuh lainnya (tuberkulosis ekstrapulmoner). Gejala-gejalanya biasanya bersifat tidak spesifik (konstitusional) dan tidak terbatasi pada satu tempat.TBC yang menyertai infeksi HIV sering menyerang sumsum tulang, tulang, saluran kemih dan saluran pencernaan, hati, kelenjar getah bening (<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Nodus_limfa" title="Nodus limfa">nodus limfa</a> regional), dan sistem syaraf pusat.<sup class="reference" id="cite_ref-Decker_11-0"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/AIDS#cite_note-Decker-11"></a></sup> Dengan demikian, gejala yang muncul mungkin lebih berkaitan dengan tempat munculnya penyakit ekstrapulmoner.<br />
<br />
<b><span class="mw-headline" id="Penyakit_saluran_pencernaan_utama">Penyakit saluran pencernaan utama</span></b><br />
Esofagitis adalah peradangan pada kerongkongan (esofagus), yaitu jalur makanan dari mulut ke lambung. Pada individu yang terinfeksi HIV, penyakit ini terjadi karena infeksi jamur (jamur kandidiasis) atau virus (<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Virus_herpes_simpleks" title="Virus herpes simpleks">herpes simpleks-1</a> atau <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sitomegalovirus" title="Sitomegalovirus">virus sitomegalo</a>). Ia pun dapat disebabkan oleh mikobakteria, meskipun kasusnya langka.<br />
<br />
Diare kronis yang tidak dapat dijelaskan pada infeksi HIV dapat terjadi karena berbagai penyebab; antara lain infeksi bakteri dan parasit yang umum (seperti <i>Salmonella</i>, <i>Shigella</i>, <i>Listeria</i>, <i>Kampilobakter</i>, dan <i>Escherichia coli</i>), serta infeksi oportunistik yang tidak umum dan virus (seperti kriptosporidiosis, mikrosporidiosis, <i>Mycobacterium avium complex</i>, dan virus sitomegalo (CMV) yang merupakan penyebab kolitis).<br />
<br />
Pada beberapa kasus, diare terjadi sebagai efek samping dari obat-obatan yang digunakan untuk menangani HIV, atau efek samping dari infeksi utama (primer) dari HIV itu sendiri. Selain itu, diare dapat juga merupakan efek samping dari antibiotik yang digunakan untuk menangani bakteri diare (misalnya pada <i>Clostridium difficile</i>). Pada stadium akhir infeksi HIV, diare diperkirakan merupakan petunjuk terjadinya perubahan cara saluran pencernaan menyerap nutrisi, serta mungkin merupakan komponen penting dalam sistem pembuangan yang berhubungan dengan HIV.<br />
<br />
<b><span class="mw-headline" id="Penyakit_syaraf_dan_kejiwaan_utama">Penyakit syaraf dan kejiwaan utama</span></b><br />
Infeksi HIV dapat menimbulkan beragam kelainan tingkah laku karena gangguan pada syaraf (<i>neuropsychiatric sequelae</i>), yang disebabkan oleh infeksi organisma atas sistem syaraf yang telah menjadi rentan, atau sebagai akibat langsung dari penyakit itu sendiri.<br />
<br />
Toksoplasmosis adalah penyakit yang disebabkan oleh parasit bersel-satu, yang disebut <i>Toxoplasma gondii</i>. Parasit ini biasanya menginfeksi otak dan menyebabkan radang otak akut (toksoplasma <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Ensefalitis" title="Ensefalitis">ensefalitis</a>), namun ia juga dapat menginfeksi dan menyebabkan penyakit pada mata dan paru-paru.<sup class="reference" id="cite_ref-Luft_14-0"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/AIDS#cite_note-Luft-14"></a></sup> Meningitis kriptokokal adalah infeksi meninges (membran yang menutupi otak dan sumsum tulang belakang) oleh jamur <i>Cryptococcus neoformans</i>. Hal ini dapat menyebabkan demam, sakit kepala, lelah, mual, dan muntah. Pasien juga mungkin mengalami sawan dan kebingungan, yang jika tidak ditangani dapat mematikan.<br />
<br />
Leukoensefalopati multifokal progresif adalah penyakit demielinasi, yaitu penyakit yang menghancurkan selubung syaraf (mielin) yang menutupi serabut sel syaraf (akson), sehingga merusak penghantaran impuls syaraf. Ia disebabkan oleh <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Virus_JC" title="Virus JC">virus JC</a>, yang 70% populasinya terdapat di tubuh manusia dalam kondisi laten, dan menyebabkan penyakit hanya ketika sistem kekebalan sangat lemah, sebagaimana yang terjadi pada pasien AIDS. Penyakit ini berkembang cepat (progresif) dan menyebar (multilokal), sehingga biasanya menyebabkan kematian dalam waktu sebulan setelah diagnosis.<br />
Kompleks demensia AIDS adalah penyakit penurunan kemampuan mental (<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Demensia" title="Demensia">demensia</a>) yang terjadi karena menurunnya metabolisme sel otak (<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Ensefalopati" title="Ensefalopati">ensefalopati</a> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Metabolisme" title="Metabolisme">metabolik</a>) yang disebabkan oleh infeksi HIV; dan didorong pula oleh terjadinya pengaktifan imun oleh makrofag dan mikroglia pada otak yang mengalami infeksi HIV, sehingga mengeluarkan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Neurotoksin" title="Neurotoksin">neurotoksin</a>.<sup class="reference" id="cite_ref-Gray_16-0"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/AIDS#cite_note-Gray-16"></a></sup> Kerusakan syaraf yang spesifik, tampak dalam bentuk ketidaknormalan kognitif, perilaku, dan motorik, yang muncul bertahun-tahun setelah infeksi HIV terjadi. Hal ini berhubungan dengan keadaan rendahnya jumlah sel T CD4<sup>+</sup> dan tingginya muatan virus pada plasma darah. Angka kemunculannya (prevalensi) di negara-negara Barat adalah sekitar 10-20%,<sup class="reference" id="cite_ref-Grant_17-0"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/AIDS#cite_note-Grant-17"></a></sup> namun di India hanya terjadi pada 1-2% pengidap infeksi HIV.<sup class="reference" id="cite_ref-Satischandra_18-0"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/AIDS#cite_note-Satischandra-18"></a></sup> Perbedaan ini mungkin terjadi karena adanya perbedaan subtipe HIV di India.<span class="mw-headline" id="Kanker_dan_tumor_ganas_.28malignan.29"> </span><br />
<br />
<b><span class="mw-headline" id="Kanker_dan_tumor_ganas_.28malignan.29">Kanker dan tumor ganas (malignan)</span> </b><br />
Sarkoma Kaposi<br />
<div class="thumb tright"><div class="thumbinner" style="width: 152px;"> </div></div><a class="image" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Berkas:Kaposi%27s_Sarcoma.jpg&filetimestamp=20070817173831" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img alt="" class="thumbimage" height="100" src="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/3/3c/Kaposi%27s_Sarcoma.jpg/150px-Kaposi%27s_Sarcoma.jpg" width="150" /></a>Pasien dengan infeksi HIV pada dasarnya memiliki risiko yang lebih tinggi terhadap terjadinya beberapa kanker. Hal ini karena infeksi oleh virus DNA penyebab mutasi genetik; yaitu terutama <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Virus_Epstein-Barr" title="Virus Epstein-Barr">virus Epstein-Barr</a> (EBV), virus herpes Sarkoma Kaposi (KSHV), dan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Papilomavirus" title="Papilomavirus">virus papiloma</a> manusia (HPV).<sup class="reference" id="cite_ref-Boshoff_20-0"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/AIDS#cite_note-Boshoff-20"></a></sup><br />
Sarkoma Kaposi adalah tumor yang paling umum menyerang pasien yang terinfeksi HIV. Kemunculan tumor ini pada sejumlah pemuda homoseksual tahun 1981 adalah salah satu pertanda pertama wabah AIDS. Penyakit ini disebabkan oleh virus dari subfamili <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Gammaherpesvirinae" title="Gammaherpesvirinae">gammaherpesvirinae</a>, yaitu <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Virus_herpes_manusia-8" title="Virus herpes manusia-8">virus herpes manusia-8</a> yang juga disebut virus herpes Sarkoma Kaposi (KSHV). Penyakit ini sering muncul di kulit dalam bentuk bintik keungu-unguan, tetapi dapat menyerang organ lain, terutama mulut, saluran pencernaan, dan paru-paru.<br />
<br />
Kanker getah bening tingkat tinggi (<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Limfoma" title="Limfoma">limfoma</a> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sel_B" title="Sel B">sel B</a>) adalah kanker yang menyerang sel darah putih dan terkumpul dalam kelenjar getah bening, misalnya seperti <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Limfoma_Burkitt" title="Limfoma Burkitt">limfoma Burkitt</a> (<i>Burkitt's lymphoma</i>) atau sejenisnya (<i>Burkitt's-like lymphoma</i>), <i>diffuse large B-cell lymphoma</i> (DLBCL), dan limfoma sistem syaraf pusat primer, lebih sering muncul pada pasien yang terinfeksi HIV. Kanker ini seringkali merupakan perkiraan kondisi (<a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Prognosis&action=edit&redlink=1" title="Prognosis (halaman belum tersedia)">prognosis</a>) yang buruk. Pada beberapa kasus, limfoma adalah tanda utama AIDS. Limfoma ini sebagian besar disebabkan oleh <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Virus_Epstein-Barr" title="Virus Epstein-Barr">virus Epstein-Barr</a> atau virus herpes Sarkoma Kaposi.<br />
<br />
Kanker leher rahim pada wanita yang terkena HIV dianggap tanda utama AIDS. Kanker ini disebabkan oleh <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Papilomavirus" title="Papilomavirus">virus papiloma</a> manusia.<br />
<br />
Pasien yang terinfeksi HIV juga dapat terkena tumor lainnya, seperti <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Limfoma_Hodgkin" title="Limfoma Hodgkin">limfoma Hodgkin</a>, <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Karsinoma_usus_besar" title="Karsinoma usus besar">kanker usus besar bawah</a> (<i>rectum</i>), dan kanker anus. Namun demikian, banyak tumor-tumor yang umum seperti <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kanker_payudara" title="Kanker payudara">kanker payudara</a> dan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kanker_usus_besar" title="Kanker usus besar">kanker usus besar</a> (<i>colon</i>), yang tidak meningkat kejadiannya pada pasien terinfeksi HIV. Di tempat-tempat dilakukannya <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/HAART" title="HAART">terapi antiretrovirus yang sangat aktif</a> (HAART) dalam menangani AIDS, kemunculan berbagai kanker yang berhubungan dengan AIDS menurun, namun pada saat yang sama kanker kemudian menjadi penyebab kematian yang paling umum pada pasien yang terinfeksi HIV.<span class="editsection"></span><span class="mw-headline" id="Infeksi_oportunistik_lainnya"> </span><br />
<br />
<span class="mw-headline" id="Infeksi_oportunistik_lainnya">Infeksi oportunistik lainnya</span><br />
Pasien AIDS biasanya menderita infeksi oportunistik dengan gejala tidak spesifik, terutama demam ringan dan kehilangan berat badan. Infeksi oportunistik ini termasuk infeksi <i>Mycobacterium avium-intracellulare</i> dan virus sitomegalo. Virus sitomegalo dapat menyebabkan gangguan radang pada usus besar (kolitis) seperti yang dijelaskan di atas, dan gangguan radang pada retina mata (<i><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Retinitis_sitomegalovirus" title="Retinitis sitomegalovirus">retinitis sitomegalovirus</a></i>), yang dapat menyebabkan kebutaan. Infeksi yang disebabkan oleh jamur <i><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Penicillium_marneffei" title="Penicillium marneffei">Penicillium marneffei</a></i>, atau disebut <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Penisiliosis" title="Penisiliosis">Penisiliosis</a>, kini adalah infeksi oportunistik ketiga yang paling umum (setelah tuberkulosis dan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kriptokokosis" title="Kriptokokosis">kriptokokosis</a>) pada orang yang positif HIV di daerah endemik Asia Tenggara.<span class="editsection"></span><span class="mw-headline" id="Penyebab"> </span><br />
<br />
<b><span class="mw-headline" id="Penyebab">Penyebab</span></b><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a class="image" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Berkas:HIV-budding-Color.jpg&filetimestamp=20080420001604" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img alt="" class="thumbimage" height="199" src="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/1/1a/HIV-budding-Color.jpg/300px-HIV-budding-Color.jpg" width="300" /></a></div><div class="thumb tright"> <div class="thumbinner" style="width: 302px;"> <div class="thumbcaption">HIV yang baru memperbanyak diri tampak bermunculan sebagai bulatan-bulatan kecil (diwarnai hijau) pada permukaan limfosit setelah menyerang sel tersebut; dilihat dengan mikroskop elektron.</div></div></div>AIDS merupakan bentuk terparah atas akibat infeksi HIV. HIV adalah <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Retrovirus" title="Retrovirus">retrovirus</a> yang biasanya menyerang organ-organ vital sistem kekebalan manusia, seperti <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sel_T_pembantu" title="Sel T pembantu">sel T CD4<sup>+</sup></a> (sejenis <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sel_T" title="Sel T">sel T</a>), makrofaga, dan sel dendritik. HIV merusak sel T CD4<sup>+</sup> secara langsung dan tidak langsung, padahal sel T CD4<sup>+</sup> dibutuhkan agar sistem kekebalan tubuh dapat berfungsi baik. Bila HIV telah membunuh sel T CD4<sup>+</sup> hingga jumlahnya menyusut hingga kurang dari 200 per mikroliter (µL) darah, maka kekebalan di tingkat sel akan hilang, dan akibatnya ialah kondisi yang disebut AIDS. Infeksi akut HIV akan berlanjut menjadi infeksi laten klinis, kemudian timbul gejala infeksi HIV awal, dan akhirnya AIDS; yang diidentifikasi dengan memeriksa jumlah sel T CD4<sup>+</sup> di dalam darah serta adanya infeksi tertentu.<br />
Tanpa <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Obat_antiretroviral" title="Obat antiretroviral">terapi antiretrovirus</a>, rata-rata lamanya perkembangan infeksi HIV menjadi AIDS ialah sembilan sampai sepuluh tahun, dan rata-rata waktu hidup setelah mengalami AIDS hanya sekitar 9,2 bulan. Namun demikian, laju perkembangan penyakit ini pada setiap orang sangat bervariasi, yaitu dari dua minggu sampai 20 tahun. Banyak faktor yang mempengaruhinya, diantaranya ialah kekuatan tubuh untuk bertahan melawan HIV (seperti fungsi kekebalan tubuh) dari orang yang terinfeksi.<sup class="reference" id="cite_ref-Clerici_25-0"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/AIDS#cite_note-Clerici-25"></a></sup> Orang tua umumnya memiliki kekebalan yang lebih lemah daripada orang yang lebih muda, sehingga lebih berisiko mengalami perkembangan penyakit yang pesat. Akses yang kurang terhadap perawatan kesehatan dan adanya infeksi lainnya seperti tuberkulosis, juga dapat mempercepat perkembangan penyakit ini.<sup class="reference" id="cite_ref-Morgan2_24-1"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/AIDS#cite_note-Morgan2-24"></a></sup> Warisan genetik orang yang terinfeksi juga memainkan peran penting. Sejumlah orang kebal secara alami terhadap beberapa varian HIV. HIV memiliki beberapa variasi genetik dan berbagai bentuk yang berbeda, yang akan menyebabkan laju perkembangan penyakit klinis yang berbeda-beda pula. Terapi antiretrovirus yang sangat aktif akan dapat memperpanjang rata-rata waktu berkembangannya AIDS, serta rata-rata waktu kemampuan penderita bertahan hidup.<br />
<br />
<br />
<br />
<b><span class="mw-headline" id="Penularan_seksual">Penularan seksual</span></b><br />
Penularan (transmisi) HIV secara seksual terjadi ketika ada kontak antara sekresi cairan vagina atau cairan preseminal seseorang dengan rektum, alat kelamin, atau membran mukosa mulut pasangannya. Hubungan seksual reseptif tanpa pelindung lebih berisiko daripada hubungan seksual insertif tanpa pelindung, dan risiko hubungan seks anal lebih besar daripada risiko hubungan seks biasa dan seks oral. Seks oral tidak berarti tak berisiko karena HIV dapat masuk melalui seks oral reseptif maupun insertif. Kekerasan seksual secara umum meningkatkan risiko penularan HIV karena pelindung umumnya tidak digunakan dan sering terjadi trauma fisik terhadap rongga vagina yang memudahkan transmisi HIV.<br />
Penyakit menular seksual meningkatkan risiko penularan HIV karena dapat menyebabkan gangguan pertahanan jaringan epitel normal akibat adanya borok alat kelamin, dan juga karena adanya penumpukan sel yang terinfeksi HIV (limfosit dan makrofaga) pada semen dan sekresi vaginal. Penelitian epidemiologis dari Afrika Sub-Sahara, Eropa, dan Amerika Utara menunjukkan bahwa terdapat sekitar empat kali lebih besar risiko terinfeksi AIDS akibat adanya borok alat kelamin seperti yang disebabkan oleh sifilis dan/atau <i><a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Chancroid" title="Chancroid">chancroid</a></i>. Resiko tersebut juga meningkat secara nyata, walaupun lebih kecil, oleh adanya penyakit menular seksual seperti <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kencing_nanah" title="Kencing nanah">kencing nanah</a>, infeksi <i><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Chlamydia" title="Chlamydia">chlamydia</a></i>, dan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Trikomoniasis" title="Trikomoniasis">trikomoniasis</a> yang menyebabkan pengumpulan lokal limfosit dan makrofaga.<br />
Transmisi HIV bergantung pada tingkat kemudahan penularan dari pengidap dan kerentanan pasangan seksual yang belum terinfeksi. Kemudahan penularan bervariasi pada berbagai tahap penyakit ini dan tidak konstan antarorang. Beban virus plasma yang tidak dapat dideteksi tidak selalu berarti bahwa beban virus kecil pada air mani atau sekresi alat kelamin. Setiap 10 kali penambahan jumlah RNA HIV plasma darah sebanding dengan 81% peningkatan laju transmisi HIV.<sup class="reference" id="cite_ref-Laga_35-1"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/AIDS#cite_note-Laga-35"></a></sup> Wanita lebih rentan terhadap infeksi HIV-1 karena perubahan hormon, ekologi serta fisiologi mikroba vaginal, dan kerentanan yang lebih besar terhadap penyakit seksual.<sup class="reference" id="cite_ref-Sagar_37-0"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/AIDS#cite_note-Sagar-37"></a></sup> Orang yang terinfeksi dengan HIV masih dapat terinfeksi jenis virus lain yang lebih mematikan.<span class="editsection"></span><span class="mw-headline" id="Kontaminasi_patogen_melalui_darah"> </span><br />
<br />
<b><span class="mw-headline" id="Kontaminasi_patogen_melalui_darah">Kontaminasi patogen melalui darah</span></b><br />
<div class="thumb tright"> <div class="thumbinner" style="width: 252px;"> </div></div>Jalur penularan ini terutama berhubungan dengan pengguna obat suntik, penderita hemofilia, dan resipien transfusi darah dan produk darah. Berbagi dan menggunakan kembali jarum suntik (<i>syringe</i>) yang mengandung darah yang terkontaminasi oleh organisme biologis penyebab penyakit (patogen), tidak hanya merupakan risiko utama atas infeksi HIV, tetapi juga hepatitis B dan hepatitis C. Berbagi penggunaan jarum suntik merupakan penyebab sepertiga dari semua infeksi baru HIV dan 50% infeksi hepatitis C di Amerika Utara, Republik Rakyat Cina, dan Eropa Timur. Resiko terinfeksi dengan HIV dari satu tusukan dengan jarum yang digunakan orang yang terinfeksi HIV diduga sekitar 1 banding 150. <i><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Post-exposure_prophylaxis" title="Post-exposure prophylaxis">Post-exposure prophylaxis</a></i> dengan obat anti-HIV dapat lebih jauh mengurangi risiko itu. Pekerja fasilitas kesehatan (perawat, pekerja laboratorium, dokter, dan lain-lain) juga dikhawatirkan walaupun lebih jarang. Jalur penularan ini dapat juga terjadi pada orang yang memberi dan menerima rajah dan tindik tubuh. Kewaspadaan universal sering kali tidak dipatuhi baik di Afrika Sub Sahara maupun Asia karena sedikitnya sumber daya dan pelatihan yang tidak mencukupi. WHO memperkirakan 2,5% dari semua infeksi HIV di Afrika Sub Sahara ditransmisikan melalui suntikan pada fasilitas kesehatan yang tidak aman. Oleh sebab itu, Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa, didukung oleh opini medis umum dalam masalah ini, mendorong negara-negara di dunia menerapkan kewaspadaan universal untuk mencegah penularan HIV melalui fasilitas kesehatan.<br />
Resiko penularan HIV pada penerima transfusi darah sangat kecil di negara maju. Di negara maju, pemilihan donor bertambah baik dan pengamatan HIV dilakukan. Namun demikian, menurut WHO, mayoritas populasi dunia tidak memiliki akses terhadap darah yang aman dan "antara 5% dan 10% infeksi HIV dunia terjadi melalui transfusi darah yang terinfeksi".<span class="editsection"></span><span class="mw-headline" id="Penularan_masa_perinatal"> </span><br />
<br />
<b><span class="mw-headline" id="Penularan_masa_perinatal">Penularan masa perinatal</span></b><br />
Transmisi HIV dari ibu ke anak dapat terjadi melalui rahim (<i>in utero</i>) selama masa <i>perinatal</i>, yaitu minggu-minggu terakhir kehamilan dan saat persalinan. Bila tidak ditangani, tingkat penularan dari ibu ke anak selama kehamilan dan persalinan adalah sebesar 25%. Namun demikian, jika sang ibu memiliki akses terhadap terapi antiretrovirus dan melahirkan dengan cara bedah caesar, tingkat penularannya hanya sebesar 1%.<sup class="reference" id="cite_ref-Coovadia_43-0"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/AIDS#cite_note-Coovadia-43"></a></sup> Sejumlah faktor dapat memengaruhi risiko infeksi, terutama beban virus pada ibu saat persalinan (semakin tinggi beban virus, semakin tinggi risikonya). Menyusui meningkatkan risiko penularan sebesar 4%.<span class="editsection"></span><span class="mw-headline" id="Diagnosis"> </span><br />
<br />
<b><span class="mw-headline" id="Diagnosis">Diagnosis</span></b><br />
Sejak tanggal <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/5_Juni" title="5 Juni">5 Juni</a> 1981, banyak definisi yang muncul untuk pengawasan epidemiologi AIDS, seperti definisi Bangui dan definisi World Health Organization tentang AIDS tahun 1994. Namun demikian, kedua sistem tersebut sebenarnya ditujukan untuk pemantauan epidemi dan bukan untuk penentuan tahapan klinis pasien, karena definisi yang digunakan tidak sensitif ataupun spesifik. Di negara-negara berkembang, sistem World Health Organization untuk infeksi HIV digunakan dengan memakai data klinis dan laboratorium; sementara di negara-negara maju digunakan sistem klasifikasi Centers for Disease Control (CDC) Amerika Serikat.<span class="editsection"></span><span class="mw-headline" id="Sistem_tahapan_infeksi_WHO"> </span><br />
<br />
<b><span class="mw-headline" id="Sistem_tahapan_infeksi_WHO">Sistem tahapan infeksi WHO</span></b><br />
<div class="thumb tright"> <div class="thumbinner" style="width: 377px;"><a class="image" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Berkas:Hiv-timecourse-id.png&filetimestamp=20071126075152"><img alt="" class="thumbimage" height="210" src="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/thumb/4/49/Hiv-timecourse-id.png/375px-Hiv-timecourse-id.png" width="375" /></a> <div class="thumbcaption"> <div class="magnify"><a class="internal" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Berkas:Hiv-timecourse-id.png&filetimestamp=20071126075152" title="Perbesar"><img alt="" height="11" src="http://bits.wikimedia.org/skins-1.5/common/images/magnify-clip.png" width="15" /></a></div>Grafik hubungan antara jumlah HIV dan jumlah CD4<sup>+</sup> pada rata-rata infeksi HIV yang tidak ditangani. Keadaan penyakit dapat bervariasi tiap orang. <span style="display: block; font-size: 90%; margin: 0px; padding-bottom: 1px;"><span style="border-top: 2px solid blue; border-width: 2px 0pt 0pt; font-size: 40%;"> </span> jumlah limfosit T CD4<sup>+</sup> (sel/mm³)</span> <span style="display: block; font-size: 90%; margin: 0px; padding-bottom: 1px;"><span style="border-top: 2px solid red; border-width: 2px 0pt 0pt; font-size: 40%;"> </span> jumlah RNA HIV per mL plasma</span></div></div></div>Pada tahun 1990, World Health Organization (WHO) mengelompokkan berbagai infeksi dan kondisi AIDS dengan memperkenalkan sistem tahapan untuk pasien yang terinfeksi dengan HIV-1. Sistem ini diperbarui pada bulan September tahun 2005. Kebanyakan kondisi ini adalah infeksi oportunistik yang dengan mudah ditangani pada orang sehat.<br />
<ul><li><i>Stadium I:</i> infeksi HIV asimtomatik dan tidak dikategorikan sebagai AIDS</li>
<li><i>Stadium II:</i> termasuk manifestasi membran mukosa kecil dan radang saluran pernafasan atas yang berulang</li>
<li><i>Stadium III:</i> termasuk diare kronik yang tidak dapat dijelaskan selama lebih dari sebulan, infeksi bakteri parah, dan tuberkulosis.</li>
<li><i>Stadium IV:</i> termasuk toksoplasmosis otak, kandidiasis esofagus, trakea, bronkus atau paru-paru, dan sarkoma kaposi. Semua penyakit ini adalah indikator AIDS.<span class="editsection"></span><span class="mw-headline" id="Sistem_klasifikasi_CDC"></span></li>
</ul><span class="mw-headline" id="Sistem_klasifikasi_CDC"></span><b><span class="mw-headline" id="Sistem_klasifikasi_CDC">Sistem klasifikasi CDC</span></b> Terdapat dua definisi tentang AIDS, yang keduanya dikeluarkan oleh Centers for Disease Control and Prevention (CDC). Awalnya CDC tidak memiliki nama resmi untuk penyakit ini; sehingga AIDS dirujuk dengan nama penyakit yang berhubungan dengannya, contohnya ialah <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Limfadenopati" title="Limfadenopati">limfadenopati</a>. Para penemu HIV bahkan pada mulanya menamai AIDS dengan nama virus tersebut.<sup class="reference" id="cite_ref-MMWR1982a_46-0"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/AIDS#cite_note-MMWR1982a-46"></a></sup> CDC mulai menggunakan kata AIDS pada bulan September tahun 1982, dan mendefinisikan penyakit ini.<sup class="reference" id="cite_ref-MMWR1982c_48-0"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/AIDS#cite_note-MMWR1982c-48"></a></sup> Tahun 1993, CDC memperluas definisi AIDS mereka dengan memasukkan semua orang yang jumlah sel T CD4<sup>+</sup> di bawah 200 per µL darah atau 14% dari seluruh limfositnya sebagai pengidap positif HIV.<sup class="reference" id="cite_ref-MMWR_49-0"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/AIDS#cite_note-MMWR-49"></a></sup> Mayoritas kasus AIDS di negara maju menggunakan kedua definisi tersebut, baik definisi CDC terakhir maupun pra-1993. Diagnosis terhadap AIDS tetap dipertahankan, walaupun jumlah sel T CD4<sup>+</sup> meningkat di atas 200 per µL darah setelah perawatan ataupun penyakit-penyakit tanda AIDS yang ada telah sembuh.<span class="editsection"></span><span class="mw-headline" id="Tes_HIV"> </span><br />
<br />
<b><span class="mw-headline" id="Tes_HIV">Tes HIV</span></b><br />
Banyak orang tidak menyadari bahwa mereka terinfeksi virus HIV.<sup class="reference" id="cite_ref-Kumaranayake_50-0"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/AIDS#cite_note-Kumaranayake-50"></a></sup> Kurang dari 1% penduduk perkotaan di Afrika yang aktif secara seksual telah menjalani tes HIV, dan persentasenya bahkan lebih sedikit lagi di pedesaan. Selain itu, hanya 0,5% wanita mengandung di perkotaan yang mendatangi fasilitas kesehatan umum memperoleh bimbingan tentang AIDS, menjalani pemeriksaan, atau menerima hasil tes mereka. Angka ini bahkan lebih kecil lagi di fasilitas kesehatan umum pedesaan.<sup class="reference" id="cite_ref-Kumaranayake_50-1"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/AIDS#cite_note-Kumaranayake-50"></a></sup> Dengan demikian, darah dari para pendonor dan produk darah yang digunakan untuk pengobatan dan penelitian medis, harus selalu diperiksa kontaminasi HIV-nya.<br />
Tes HIV umum, termasuk imunoasai enzim HIV dan pengujian <i>Western blot</i>, dilakukan untuk mendeteksi antibodi HIV pada serum, plasma, cairan mulut, darah kering, atau urin pasien. Namun demikian, periode antara infeksi dan berkembangnya antibodi pelawan infeksi yang dapat dideteksi (<i>window period</i>) bagi setiap orang dapat bervariasi. Inilah sebabnya mengapa dibutuhkan waktu 3-6 bulan untuk mengetahui serokonversi dan hasil positif tes. Terdapat pula tes-tes komersial untuk mendeteksi antigen HIV lainnya, HIV-RNA, dan HIV-DNA, yang dapat digunakan untuk mendeteksi infeksi HIV meskipun perkembangan antibodinya belum dapat terdeteksi. Meskipun metode-metode tersebut tidak disetujui secara khusus untuk diagnosis infeksi HIV, tetapi telah digunakan secara rutin di negara-negara maju.<span class="editsection"></span><span class="mw-headline" id="Pencegahan"> </span><br />
<br />
<b><span class="mw-headline" id="Pencegahan">Pencegahan</span></b><br />
<table class="prettytable" style="float: right; font-size: 85%; margin-left: 15px;"><caption>Perkiraan risiko masuknya HIV per aksi,
menurut rute paparan<sup class="reference" id="cite_ref-MMWR3_51-0"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/AIDS#cite_note-MMWR3-51"></a></sup></caption> <tbody>
<tr bgcolor="#efefef"> <th abbr="Rute" style="width: 100px;">Rute paparan</th> <th abbr="Infeksi" style="width: 130px;">Perkiraan infeksi<br />
per 10.000 paparan<br />
dengan sumber yang terinfeksi</th> </tr>
<tr> <th style="text-align: left;">Transfusi darah</th> <td>9.000<sup class="reference" id="cite_ref-Donegan_52-0"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/AIDS#cite_note-Donegan-52">[</a></sup></td> </tr>
<tr> <th style="text-align: left;">Persalinan</th> <td>2.500</td> </tr>
<tr> <th style="text-align: left;">Penggunaan jarum suntik bersama-sama</th> <td>67</td> </tr>
<tr> <th style="text-align: left;">Hubungan seks anal reseptif<sup>*</sup></th> <td>50</td> </tr>
<tr> <th style="text-align: left;">Jarum pada kulit</th> <td>30</td> </tr>
<tr> <th style="text-align: left;">Hubungan seksual reseptif<sup>*</sup></th> <td>10<sup class="reference" id="cite_ref-ESG_54-1"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/AIDS#cite_note-ESG-54"></a></sup></td> </tr>
<tr> <th style="text-align: left;">Hubungan seks anal insertif<sup>*</sup></th> <td>6,5</td> </tr>
<tr> <th style="text-align: left;">Hubungan seksual insertif<sup>*</sup></th> <td>5<sup class="reference" id="cite_ref-ESG_54-3"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/AIDS#cite_note-ESG-54"></a></sup></td> </tr>
<tr> <th style="text-align: left;">Seks oral reseptif<sup>*</sup></th> <td>1<sup class="reference" id="cite_ref-Varghese_55-4"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/AIDS#cite_note-Varghese-55"></a></sup></td> </tr>
<tr> <th style="text-align: left;">Seks oral insertif<sup>*</sup></th> <td>0,5<sup class="reference" id="cite_ref-Varghese_55-5"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/AIDS#cite_note-Varghese-55">[56]</a></sup><sup>§</sup></td> </tr>
<tr bgcolor="#efefef"> <th colspan="5"><sup>*</sup> tanpa penggunaan kondom<br />
<sup>§</sup> sumber merujuk kepada seks oral<br />
yang dilakukan kepada laki-laki</th> </tr>
</tbody></table>Tiga jalur utama (rute) masuknya virus HIV ke dalam tubuh ialah melalui hubungan seksual, persentuhan (paparan) dengan cairan atau jaringan tubuh yang terinfeksi, serta dari ibu ke janin atau bayi selama periode sekitar kelahiran (periode perinatal). Walaupun HIV dapat ditemukan pada air liur, air mata dan urin orang yang terinfeksi, namun tidak terdapat catatan kasus infeksi dikarenakan cairan-cairan tersebut, dengan demikian risiko infeksinya secara umum dapat diabaikan.<span class="editsection"></span><span class="mw-headline" id="Hubungan_seksual"> </span><br />
<br />
<b><span class="mw-headline" id="Hubungan_seksual">Hubungan seksual</span></b><br />
Mayoritas infeksi HIV berasal dari hubungan seksual tanpa pelindung antarindividu yang salah satunya terkena HIV. Hubungan heteroseksual adalah modus utama infeksi HIV di dunia.Selama hubungan seksual, hanya kondom pria atau kondom wanita yang dapat mengurangi kemungkinan terinfeksi HIV dan penyakit seksual lainnya serta kemungkinan hamil. Bukti terbaik saat ini menunjukan bahwa penggunaan kondom yang lazim mengurangi risiko penularan HIV sampai kira-kira 80% dalam jangka panjang, walaupun manfaat ini lebih besar jika kondom digunakan dengan benar dalam setiap kesempatan.<sup class="reference" id="cite_ref-Cayley_60-0"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/AIDS#cite_note-Cayley-60"></a></sup> Kondom laki-laki berbahan lateks, jika digunakan dengan benar tanpa pelumas berbahan dasar minyak, adalah satu-satunya teknologi yang paling efektif saat ini untuk mengurangi transmisi HIV secara seksual dan penyakit menular seksual lainnya. Pihak produsen kondom menganjurkan bahwa pelumas berbahan minyak seperti vaselin, mentega, dan lemak babi tidak digunakan dengan kondom lateks karena bahan-bahan tersebut dapat melarutkan lateks dan membuat kondom berlubang. Jika diperlukan, pihak produsen menyarankan menggunakan pelumas berbahan dasar air. Pelumas berbahan dasar minyak digunakan dengan kondom poliuretan.<br />
Kondom wanita adalah alternatif selain kondom laki-laki dan terbuat dari poliuretan, yang memungkinkannya untuk digunakan dengan pelumas berbahan dasar minyak. Kondom wanita lebih besar daripada kondom laki-laki dan memiliki sebuah ujung terbuka keras berbentuk cincin, dan didesain untuk dimasukkan ke dalam vagina. Kondom wanita memiliki cincin bagian dalam yang membuat kondom tetap di dalam vagina — untuk memasukkan kondom wanita, cincin ini harus ditekan. Kendalanya ialah bahwa kini kondom wanita masih jarang tersedia dan harganya tidak terjangkau untuk sejumlah besar wanita. Penelitian awal menunjukkan bahwa dengan tersedianya kondom wanita, hubungan seksual dengan pelindung secara keseluruhan meningkat relatif terhadap hubungan seksual tanpa pelindung sehingga kondom wanita merupakan strategi pencegahan HIV yang penting.<br />
Penelitian terhadap pasangan yang salah satunya terinfeksi menunjukkan bahwa dengan penggunaan kondom yang konsisten, laju infeksi HIV terhadap pasangan yang belum terinfeksi adalah di bawah 1% per tahun. Strategi pencegahan telah dikenal dengan baik di negara-negara maju. Namun, penelitian atas perilaku dan epidemiologis di Eropa dan Amerika Utara menunjukkan keberadaan kelompok minoritas anak muda yang tetap melakukan kegiatan berisiko tinggi meskipun telah mengetahui tentang HIV/AIDS, sehingga mengabaikan risiko yang mereka hadapi atas infeksi HIV. Namun demikian, transmisi HIV antarpengguna narkoba telah menurun, dan transmisi HIV oleh transfusi darah menjadi cukup langka di negara-negara maju.<br />
Pada bulan Desember tahun 2006, penelitian yang menggunakan uji acak terkendali mengkonfirmasi bahwa sunat laki-laki menurunkan risiko infeksi HIV pada pria heteroseksual Afrika sampai sekitar 50%. Diharapkan pendekatan ini akan digalakkan di banyak negara yang terinfeksi HIV paling parah, walaupun penerapannya akan berhadapan dengan sejumlah isu sehubungan masalah kepraktisan, budaya, dan perilaku masyarakat. Beberapa ahli mengkhawatirkan bahwa persepsi kurangnya kerentanan HIV pada laki-laki bersunat, dapat meningkatkan perilaku seksual berisiko sehingga mengurangi dampak dari usaha pencegahan ini.<br />
Pemerintah Amerika Serikat dan berbagai organisasi kesehatan menganjurkan <i>Pendekatan ABC</i> untuk menurunkan risiko terkena HIV melalui hubungan seksual.<sup class="reference" id="cite_ref-66"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/AIDS#cite_note-66"></a></sup> Adapun rumusannya dalam bahasa Indonesia.<br />
<table class="cquote" style="background-color: transparent; border-collapse: collapse; border-style: none; margin: auto;"><tbody>
<tr><td style="color: #b2b7f2; font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 35px; font-weight: bold; padding: 10px; text-align: left;" valign="top" width="20"></td><td style="padding: 4px 10px;" valign="top"><br />
</td></tr>
</tbody></table><b><span class="mw-headline" id="Penanganan">Penanganan</span></b><br />
<dl><dd><i></i></dd></dl><div class="thumb tright"> <a class="image" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Berkas:Abacavir_%28Ziagen%29_300mg.jpg&filetimestamp=20060624050614" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="" class="thumbimage" height="100" src="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/4/4b/Abacavir_%28Ziagen%29_300mg.jpg/100px-Abacavir_%28Ziagen%29_300mg.jpg" width="100" /></a><div class="thumbinner" style="width: 102px;"> <div class="thumbcaption"> <div class="magnify"><a class="internal" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Berkas:Abacavir_%28Ziagen%29_300mg.jpg&filetimestamp=20060624050614" title="Perbesar"><img alt="" height="11" src="http://bits.wikimedia.org/skins-1.5/common/images/magnify-clip.png" width="15" /></a></div><i>Abacavir</i> – <i>Nucleoside analog reverse transcriptase inhibitor</i> (NARTI atau NRTI)</div></div></div><div class="thumb tright"> <div class="thumbinner" style="width: 102px;"><a class="image" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Berkas:Abacavir_structure.svg&filetimestamp=20090824122734"><img alt="" class="thumbimage" height="89" src="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/5/56/Abacavir_structure.svg/100px-Abacavir_structure.svg.png" width="100" /></a> <div class="thumbcaption"> <div class="magnify"><a class="internal" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Berkas:Abacavir_structure.svg&filetimestamp=20090824122734" title="Perbesar"><img alt="" height="11" src="http://bits.wikimedia.org/skins-1.5/common/images/magnify-clip.png" width="15" /></a></div>Struktur kimia Abacavir</div></div></div>Sampai saat ini tidak ada vaksin atau obat untuk HIV atau AIDS. Metode satu-satunya yang diketahui untuk pencegahan didasarkan pada penghindaran kontak dengan virus atau, jika gagal, perawatan antiretrovirus secara langsung setelah kontak dengan virus secara signifikan, disebut <i>post-exposure prophylaxis</i> (PEP).<sup class="reference" id="cite_ref-Fan_39-1"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/AIDS#cite_note-Fan-39"></a></sup> PEP memiliki jadwal empat minggu takaran yang menuntut banyak waktu. PEP juga memiliki efek samping yang tidak menyenangkan seperti diare, tidak enak badan, mual, dan lelah.<span class="editsection"></span><span class="mw-headline" id="Terapi_antivirus"> </span><br />
<br />
<b><span class="mw-headline" id="Terapi_antivirus">Terapi antivirus</span></b><br />
Penanganan infeksi HIV terkini adalah terapi antiretrovirus yang sangat aktif (<i>highly active antiretroviral therapy</i>, disingkat HAART). Terapi ini telah sangat bermanfaat bagi orang-orang yang terinfeksi HIV sejak tahun 1996, yaitu setelah ditemukannya HAART yang menggunakan protease inhibitor. Pilihan terbaik HAART saat ini, berupa kombinasi dari setidaknya tiga obat (disebut "koktail) yang terdiri dari paling sedikit dua macam (atau "kelas") bahan antiretrovirus. Kombinasi yang umum digunakan adalah <i>nucleoside analogue reverse transcriptase inhibitor</i> (atau NRTI) dengan <i>protease inhibitor</i>, atau dengan <i>non-nucleoside reverse transcriptase inhibitor</i> (NNRTI). Karena penyakit HIV lebih cepat perkembangannya pada anak-anak daripada pada orang dewasa, maka rekomendasi perawatannya pun lebih agresif untuk anak-anak daripada untuk orang dewasa.<sup class="reference" id="cite_ref-2005dhhsHivChildren_72-0"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/AIDS#cite_note-2005dhhsHivChildren-72"></a></sup> Di negara-negara berkembang yang menyediakan perawatan HAART, seorang dokter akan mempertimbangkan kuantitas beban virus, kecepatan berkurangnya CD4, serta kesiapan mental pasien, saat memilih waktu memulai perawatan awal.<br />
Perawatan HAART memungkinkan stabilnya gejala dan viremia (banyaknya jumlah virus dalam darah) pada pasien, tetapi ia tidak menyembuhkannya dari HIV ataupun menghilangkan gejalanya. HIV-1 dalam tingkat yang tinggi sering resisten terhadap HAART dan gejalanya kembali setelah perawatan dihentikan.<sup class="reference" id="cite_ref-martinez_74-0"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/AIDS#cite_note-martinez-74"></a></sup> Lagi pula, dibutuhkan waktu lebih dari seumur hidup seseorang untuk membersihkan infeksi HIV dengan menggunakan HAART.<sup class="reference" id="cite_ref-blankson_76-0"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/AIDS#cite_note-blankson-76"></a></sup> Meskipun demikian, banyak pengidap HIV mengalami perbaikan yang hebat pada kesehatan umum dan kualitas hidup mereka, sehingga terjadi adanya penurunan drastis atas tingkat kesakitan (morbiditas) dan tingkat kematian (mortalitas) karena HIV.<sup class="reference" id="cite_ref-Pallelal_77-0"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/AIDS#cite_note-Pallelal-77"></a></sup> Tanpa perawatan HAART, berubahnya infeksi HIV menjadi AIDS terjadi dengan kecepatan rata-rata (median) antara sembilan sampai sepuluh tahun, dan selanjutnya waktu bertahan setelah terjangkit AIDS hanyalah 9.2 bulan.<sup class="reference" id="cite_ref-Morgan2_24-2"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/AIDS#cite_note-Morgan2-24"></a></sup> Penerapan HAART dianggap meningkatkan waktu bertahan pasien selama 4 sampai 12 tahun.<sup class="reference" id="cite_ref-JTKing_80-0"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/AIDS#cite_note-JTKing-80"></a></sup> Bagi beberapa pasien lainnya, yang jumlahnya mungkin lebih dari lima puluh persen, perawatan HAART memberikan hasil jauh dari optimal. Hal ini karena adanya efek samping/dampak pengobatan tidak bisa ditolerir, terapi antiretrovirus sebelumnya yang tidak efektif, dan infeksi HIV tertentu yang resisten obat. Ketidaktaatan dan ketidakteraturan dalam menerapkan terapi antiretrovirus adalah alasan utama mengapa kebanyakan individu gagal memperoleh manfaat dari penerapan HAART.<sup class="reference" id="cite_ref-becker_82-0"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/AIDS#cite_note-becker-82"></a></sup> Terdapat bermacam-macam alasan atas sikap tidak taat dan tidak teratur untuk penerapan HAART tersebut. Isyu-isyu psikososial yang utama ialah kurangnya akses atas fasilitas kesehatan, kurangnya dukungan sosial, penyakit kejiwaan, serta penyalahgunaan obat. Perawatan HAART juga kompleks, karena adanya beragam kombinasi jumlah pil, frekuensi dosis, pembatasan makan, dan lain-lain yang harus dijalankan secara rutin .<sup class="reference" id="cite_ref-Nieuwkerk_83-0"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/AIDS#cite_note-Nieuwkerk-83"></a></sup> Berbagai efek samping yang juga menimbulkan keengganan untuk teratur dalam penerapan HAART, antara lain lipodistrofi, dislipidaemia, penolakan insulin, peningkatan risiko sistem kardiovaskular, dan kelainan bawaan pada bayi yang dilahirkan.<br />
Obat anti-retrovirus berharga mahal, dan mayoritas individu terinfeksi di dunia tidaklah memiliki akses terhadap pengobatan dan perawatan untuk HIV dan AIDS tersebut.<span class="editsection"></span><span class="mw-headline" id="Penanganan_eksperimental_dan_saran"> </span><br />
<br />
<b><span class="mw-headline" id="Penanganan_eksperimental_dan_saran">Penanganan eksperimental dan saran</span></b><br />
Telah terdapat pendapat bahwa hanya vaksin lah yang sesuai untuk menahan epidemik global (pandemik) karena biaya vaksin lebih murah dari biaya pengobatan lainnya, sehingga negara-negara berkembang mampu mengadakannya dan pasien tidak membutuhkan perawatan harian. Namun setelah lebih dari 20 tahun penelitian, HIV-1 tetap merupakan target yang sulit bagi vaksin.<br />
Beragam penelitian untuk meningkatkan perawatan termasuk usaha mengurangi efek samping obat, penyederhanaan kombinasi obat-obatan untuk memudahkan pemakaian, dan penentuan urutan kombinasi pengobatan terbaik untuk menghadapi adanya resistensi obat. Beberapa penelitian menunjukan bahwa langkah-langkah pencegahan infeksi oportunistik dapat menjadi bermanfaat ketika menangani pasien dengan infeksi HIV atau AIDS. Vaksinasi atas hepatitis A dan B disarankan untuk pasien yang belum terinfeksi virus ini dan dalam berisiko terinfeksi.<sup class="reference" id="cite_ref-Laurence_89-0"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/AIDS#cite_note-Laurence-89"></a></sup> Pasien yang mengalami penekanan daya tahan tubuh yang besar juga disarankan mendapatkan terapi pencegahan (<i>propilaktik</i>) untuk pneumonia pneumosistis, demikian juga pasien toksoplasmosis dan kriptokokus meningitis yang akan banyak pula mendapatkan manfaat dari terapi propilaktik tersebut.<span class="editsection"></span><span class="mw-headline" id="Pengobatan_alternatif"> </span><br />
<br />
<b><span class="mw-headline" id="Pengobatan_alternatif">Pengobatan alternatif</span></b><br />
Berbagai bentuk pengobatan alternatif digunakan untuk menangani gejala atau mengubah arah perkembangan penyakit.<sup class="reference" id="cite_ref-Saltmarsh_90-0"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/AIDS#cite_note-Saltmarsh-90"></a></sup> Akupunktur telah digunakan untuk mengatasi beberapa gejala, misalnya kelainan syaraf tepi (<i>peripheral neuropathy</i>) seperti kaki kram, kesemutan atau nyeri; namun tidak menyembuhkan infeksi HIV. Tes-tes uji acak klinis terhadap efek obat-obatan jamu menunjukkan bahwa tidak terdapat bukti bahwa tanaman-tanaman obat tersebut memiliki dampak pada perkembangan penyakit ini, tetapi malah kemungkinan memberi beragam efek samping negatif yang serius.<br />
Beberapa data memperlihatkan bahwa suplemen multivitamin dan mineral kemungkinan mengurangi perkembangan penyakit HIV pada orang dewasa, meskipun tidak ada bukti yang menyakinkan bahwa tingkat kematian (mortalitas) akan berkurang pada orang-orang yang memiliki status nutrisi yang baik.<sup class="reference" id="cite_ref-Irlam_93-0"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/AIDS#cite_note-Irlam-93"></a></sup> Suplemen vitamin A pada anak-anak kemungkinan juga memiliki beberapa manfaat. Pemakaian selenium dengan dosis rutin harian dapat menurunkan beban tekanan virus HIV melalui terjadinya peningkatan pada jumlah CD4. Selenium dapat digunakan sebagai terapi pendamping terhadap berbagai penanganan antivirus yang standar, tetapi tidak dapat digunakan sendiri untuk menurunkan mortalitas dan morbiditas.<br />
Penyelidikan terakhir menunjukkan bahwa terapi pengobatan alteratif memiliki hanya sedikit efek terhadap mortalitas dan morbiditas penyakit ini, namun dapat meningkatkan kualitas hidup individu yang mengidap AIDS. Manfaat-manfaat psikologis dari beragam terapi alternatif tersebut sesungguhnya adalah manfaat paling penting dari pemakaiannya.<br />
Namun oleh penelitian yang mengungkapkan adanya simtoma hipotiroksinemia pada penderita AIDS yang terjangkit virus HIV-1, beberapa pakar menyarankan terapi dengan asupan hormon tiroksin. Hormon tiroksin dikenal dapat meningkatkan laju metabolisme basal sel eukariota dan memperbaiki gradien pH pada mitokondria.NutRi wORldhttp://www.blogger.com/profile/04885919098696317063noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3888193158057595290.post-35573870675881636292010-06-08T20:29:00.001+07:002010-06-08T20:31:05.400+07:00Diet bagi Penderita Obesitas<span style="font-size: small;"></span><br />
<div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit;"><b><span style="font-size: large;">Sejarah</span></b></div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://i164.photobucket.com/albums/u7/clanc93/hotfatboy.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="http://i164.photobucket.com/albums/u7/clanc93/hotfatboy.jpg" width="189" /></a></div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Diabetes bukan penyakit baru. Sejak 1552 SM penyakit yang ditandai dengan seringnya buang air kecil dalam jumlah banyak serta penurunan berat badan yang drastis ini, sudah dikenal dan disebut dengan istilah <i>Poliuria</i>. Tahun 400 SM, seorang penulis India Sushratha menamainya “penyakit kencing madu”. Nama <i>diabetes mellitus</i> (<i>diabetes</i> = mengalir terus, <i>mellitus</i> = manis) akhirnya diberikan oleh Aretaeus sekitar 200 tahun sebelum Masehi.</span></div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Mengelola penyakit ini sebenarnya mudah asal penderita bisa mendisiplinkan diri dan melakukan olahraga secara teratur, menuruti saran dokter, dan tidak mudah patah semangat.<br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Seseorang dikatakan menderita diabetes bila kadar glukosa dalam darah di atas 120 mg/dl dalam kondisi berpuasa, dan di atas 200 mg/dl setelah dua jam makan. Tanda lain yang lebih nyata adalah apabila air seninya positif mengandung gula.</span></div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span id="more-1287"></span>Diabetes muncul lantaran hormon insulin yang dikeluarkan oleh sel-sel beta dari pulau langerhans (struktur dalam pankreas yang bertugas mengatur kadar gula dalam darah) tidak lagi bekerja normal. Akibatnya, kadar gula dalam darah meninggi. Bila keadaan ini berlanjut dan melewati ambang batas ginjal, zat gula akan dikeluarkan melalui air seni.</span></div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Sejauh ini dikenal dua kelompok penderita diabetes yakni mereka yang terkena sejak kecil atau remaja, dan mereka yang terkena ketika sudah dewasa (kebanyakan usia 50 tahun ke atas). Penderita diabetes sejak muda kebanyakan membutuhkan suntikan insulin, sementara yang dimulai di usia dewasa tidak.</span></div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Sejak ditemukan hormon insulin oleh Banting dan Best dari Kanada pada 1921, penderita diabetes yang membutuhkan insulin dapat diatasi sehingga angka kematian dan keguguran bayi pada ibu hamil yang menderita diabetes semakin berkurang. Selain hormon insulin, Franke dan Fuchs (1954) melakukan uji coba obat antidiabetes dan terbukti banyak menolong para penderita.</span></div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Diabetes memang penyakit yang tidak bisa disembuhkan, namun dengan perawatan yang baik, setiap penderita dapat menjalani kehidupannya secara normal.</span></div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit;"><span style="font-size: large;"><b>Pengertian</b></span></div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit;"></div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Obesitas adalah terjadinya penimbunan lemak yang berlebih pada jaringan tubuh. Obesitas dapat dikenali dengan dengan tanda dan gejala sebagai berikut: dagu rangkap, panjang leher yang relatif pendek, dada yang menggembung dengan volume payudara yang membesar karena kandungan lemak berlebihan, perut membuncit dan dinding perut berlipat-lipat, kedua pangkal paha bagian dalam saling menempel. Pada anak laki-laki, penis tampak kecil karena terbenam dalam jaringan lemak suprapubik.</span></div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit;"></div><div align="justify" style="color: black; font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Namun seluruh indikasi tersebut masih memerlukan pendapat dari ahli gizi untuk mengetahui berat badan ideal. Adapun untuk memperkecil risiko obesitas, usaha diet untuk pengurangan berat badan dapat ditempuh. Diet ketat yang ada pun bukan sembarang diet. Bukan berarti pengurangan porsi makan secara drastis. Namun penekanan makna diet kesehatan disini adalah menggantikan asupan nutrisi yang biasa dikonsumsi menjadi lebih berkualitas dalam aspek gizi.</span></div><div align="justify" style="color: black; font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><br />
</span></div><div style="color: black; font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Setiap orang memerlukan sejumlah <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Lemak" title="Lemak">lemak</a> tubuh untuk menyimpan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Energi" title="Energi">energi</a>, sebagai penyekat panas, penyerap guncangan dan fungsi lainnya. Rata-rata wanita memiliki lemak tubuh yang lebih banyak dibandingkan pria<sup class="noprint Inline-Template"><span style="white-space: nowrap;" title="Kalimat yang diikuti tag ini membutuhkan rujukan."></span></sup>. Perbandingan yang normal antara lemak tubuh dengan berat badan adalah sekitar 25-30% pada wanita dan 18-23% pada pria. Wanita dengan lemak tubuh lebih dari 30% dan pria dengan lemak tubuh lebih dari 25% dianggap mengalami obesitas.</span></div><div style="color: black; font-family: inherit;"><br />
</div><div style="color: black; font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Seseorang yang memiliki berat badan 20% lebih tinggi dari nilai tengah kisaran berat badannya yang normal dianggap mengalami obesitas.</span></div><div style="color: black; font-family: inherit;"><br />
</div><div style="color: black; font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Obesitas digolongkan menjadi 3 kelompok:</span></div><ul style="color: black; font-family: inherit;"><li><span style="font-size: small;">Obesitas ringan : kelebihan berat badan 20-40%</span></li>
<li><span style="font-size: small;">Obesitas sedang : kelebihan berat badan 41-100%</span></li>
<li><span style="font-size: small;">Obesitas berat : kelebihan berat badan >100% (Obesitas berat ditemukan sebanyak 5% dari antara orang-orang yang gemuk).</span></li>
</ul><div style="color: black; font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Perhatian tidak hanya ditujukan kepada jumlah lemak yang ditimbun, tetapi juga kepada lokasi penimbunan lemak tubuh. Pola penyebaran lemak tubuh pada pria dan wanita cenderung berbeda. Wanita cenderung menimbun lemaknya di pinggul dan bokong, sehingga memberikan gambaran seperti buah pir. Sedangkan pada pria biasanya lemak menimbun di sekitar perut, sehingga memberikan gambaran seperti buah apel. </span></div><div style="color: black; font-family: inherit;"><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://www.healthfitnessbody.com/wp-content/uploads/2009/07/dieting_weight_control.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="232" src="http://www.healthfitnessbody.com/wp-content/uploads/2009/07/dieting_weight_control.jpg" width="320" /></a></div><div style="color: black; font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Tetapi hal tersebut bukan merupakan sesuatu yang mutlak, kadang pada beberapa pria tampak seperti <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Buah_pir&action=edit&redlink=1" title="Buah pir (halaman belum tersedia)">buah pir</a> dan beberapa wanita tampak seperti buah apel, terutama setelah masa <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Menopause" title="Menopause">menopause</a>.</span></div><div style="color: black; font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Seseorang yang lemaknya banyak tertimbun di perut mungkin akan lebih mudah mengalami berbagai masalah kesehatan yang berhubungan dengan obesitas. Mereka memiliki risiko yang lebih tinggi. Gambaran buah pir lebih baik dibandingkan dengan gambaran buah apel.</span></div><div style="color: black; font-family: inherit;"><br />
</div><div style="color: black; font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Untuk membedakan kedua gambaran tersebut, telah ditemukan suatu cara untuk menentukan apakah seseorang berbentuk seperti buah apel atau seperti buah pir, yaitu dengan menghitung rasio pinggang dengan pinggul. Pinggang diukur pada titik yang tersempit, sedangkan pinggul diukur pada titik yang terlebar; lalu ukuran pinggang dibagi dengan ukuran pinggul. Seorang wanita dengan ukuran pinggang 87,5 cm dan ukuran pinggul 115 cm, memiliki rasio pinggang-pinggul sebesar 0,76. Wanita dengan rasio pinggang:pinggul lebih dari 0,8 atau pria dengan rasio pinggang:pinggul lebih dari 1, dikatakan berbentuk apel.</span></div><div style="color: black; font-family: inherit;"><br />
</div><div style="color: black; font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Secara ilmiah, obesitas terjadi akibat mengkonsumsi <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kalori" title="Kalori">kalori</a> lebih banyak dari yang diperlukan oleh tubuh. Penyebab terjadinya ketidakseimbangan antara <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Asupan&action=edit&redlink=1" title="Asupan (halaman belum tersedia)">asupan</a> dan <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pembakaran_kalori&action=edit&redlink=1" title="Pembakaran kalori (halaman belum tersedia)">pembakaran kalori</a> ini masih belum jelas.</span></div><div style="color: black; font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Terjadinya obesitas melibatkan beberapa faktor:</span></div><ul style="color: black; font-family: inherit;"><li><span style="font-size: small;">Faktor <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Genetik" title="Genetik">genetik</a>. Obesitas cenderung diturunkan, sehingga diduga memiliki penyebab genetik. Tetapi anggota keluarga tidak hanya berbagi gen, tetapi juga makanan dan kebiasaan gaya hidup, yang bisa mendorong terjadinya obesitas. Seringkali sulit untuk memisahkan faktor gaya hidup dengan faktor genetik. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa rata-rata faktor genetik memberikan pengaruh sebesar 33% terhadap berat badan seseorang.</span></li>
<li><span style="font-size: small;">Faktor lingkungan. Gen merupakan faktor yang penting dalam berbagai kasus obesitas, tetapi lingkungan seseorang juga memegang peranan yang cukup berarti. Lingkungan ini termasuk perilaku/pola gaya hidup (misalnya apa yang dimakan dan berapa kali seseorang makan serta bagaimana aktivitasnya). Seseorang tentu saja tidak dapat mengubah pola genetiknya, tetapi dia dapat mengubah pola makan dan aktivitasnya.</span></li>
<li><span style="font-size: small;">Faktor <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Psikis&action=edit&redlink=1" title="Psikis (halaman belum tersedia)">psikis</a>. Apa yang ada di dalam pikiran seseorang bisa mempengaruhi kebiasaan makannya. Banyak orang yang memberikan reaksi terhadap emosinya dengan makan.</span></li>
</ul><div style="color: black; font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Salah satu bentuk gangguan emosi adalah persepsi diri yang negatif. Gangguan ini merupakan masalah yang serius pada banyak wanita muda yang menderita obesitas, dan bisa menimbulkan kesadaran yang berlebihan tentang kegemukannya serta rasa tidak nyaman dalam pergaulan sosial.</span></div><div style="color: black; font-family: inherit;"><br />
</div><div style="color: black; font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Ada dua pola makan <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Abnormal&action=edit&redlink=1" title="Abnormal (halaman belum tersedia)">abnormal</a> yang bisa menjadi penyebab obesitas yaitu makan dalam jumlah sangat banyak (binge) dan makan di malam hari (sindroma makan pada malam hari). Kedua pola makan ini biasanya dipicu oleh stres dan kekecewaan. Binge mirip dengan bulimia nervosa, dimana seseorang makan dalam jumlah sangat banyak, bedanya pada binge hal ini tidak diikuti dengan memuntahkan kembali apa yang telah dimakan. Sebagai akibatnya kalori yang dikonsumsi sangat banyak. Pada sindroma makan pada malam hari, adalah berkurangnya nafsu makan di pagi hari dan diikuti dengan makan yang berlebihan, agitasi dan insomnia pada malam hari.</span></div><ul style="color: black; font-family: inherit;"><li><span style="font-size: small;">Faktor kesehatan. Beberapa penyakit bisa menyebabkan obesitas, diantaranya: </span><br />
<ul><li><span style="font-size: small;">Hipotiroidisme</span></li>
<li><span style="font-size: small;">Sindroma Cushing</span></li>
<li><span style="font-size: small;">Sindroma Prader-Willi</span></li>
<li><span style="font-size: small;">Beberapa kelainan saraf yang bisa menyebabkan seseorang banyak makan.</span></li>
</ul></li>
<li><span style="font-size: small;">Obat-obatan.</span></li>
</ul><div style="color: black; font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Obat-obat tertentu (misalnya <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Steroid" title="Steroid">steroid</a> dan beberapa anti-<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Depresi" title="Depresi">depresi</a>) bisa menyebabkan penambahan berat badan.</span></div><ul style="color: black; font-family: inherit;"><li><span style="font-size: small;">Faktor perkembangan. Penambahan ukuran atau jumlah sel-sel lemak (atau keduanya) menyebabkan bertambahnya jumlah lemak yang disimpan dalam tubuh. Penderita obesitas, terutama yang menjadi gemuk pada masa kanak-kanak, bisa memiliki sel lemak sampai 5 kali lebih banyak dibandingkan dengan orang yang berat badannya normal. Jumlah sel-sel lemak tidak dapat dikurangi, karena itu penurunan berat badan hanya dapat dilakukan dengan cara mengurangi jumlah lemak di dalam setiap sel.</span></li>
<li><span style="font-size: small;">Aktivitas <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Fisik" title="Fisik">fisik</a>. Kurangnya aktivitas fisik kemungkinan merupakan salah satu penyebab utama dari meningkatnya angka kejadian obesitas di tengah masyarakat yang makmur. Orang-orang yang tidak aktif memerlukan lebih sedikit kalori. Seseorang yang cenderung mengkonsumsi makanan kaya lemak dan tidak melakukan aktivitas fisik yang seimbang, akan mengalami obesitas. </span></li>
</ul><h2 style="color: black; font-family: inherit; font-weight: normal;"><b><span style="font-size: large;"><span class="mw-headline" id="Gejala_obesitas">Gejala obesitas</span></span></b></h2><div style="color: black; font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Penimbunan lemak yang berlebihan dibawah <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Diafragma" title="Diafragma">diafragma</a> dan di dalam dinding dada bisa menekan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Paru-paru" title="Paru-paru">paru-paru</a>, sehingga timbul gangguan pernafasan dan sesak nafas, meskipun penderita hanya melakukan aktivitas yang ringan. Gangguan pernafasan bisa terjadi pada saat tidur dan menyebabkan terhentinya pernafasan untuk sementara waktu (tidur apneu), sehingga pada siang hari penderita sering merasa ngantuk.</span></div><div style="color: black; font-family: inherit;"><br />
</div><div style="color: black; font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Obesitas bisa menyebabkan berbagai masalah ortopedik, termasuk nyeri punggung bawah dan memperburuk osteoartritis (terutama di daerah pinggul, lutut dan pergelangan kaki). Juga kadang sering ditemukan kelainan kulit. Seseorang yang menderita obesitas memiliki permukaan tubuh yang relatif lebih sempit dibandingkan dengan berat badannya, sehingga panas tubuh tidak dapat dibuang secara efisien dan mengeluarkan keringat yang lebih banyak. Sering ditemukan edema (pembengkakan akibat penimbunan sejumlah cairan) di daerah tungkai dan pergelangan kaki.</span></div><h2 style="color: black; font-family: inherit; font-weight: normal;"><b><span style="font-size: large;"><span class="mw-headline" id="Komplikasi">Komplikasi</span></span></b></h2><div style="color: black; font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Obesitas bukan hanya tidak enak dipandang mata tetapi merupakan dilema kesehatan yang mengerikan. Obesitas secara langsung berbahaya bagi kesehatan seseorang. Obesitas meningkatkan risiko terjadinya sejumlah penyakit menahun seperti:</span></div><ul style="color: black; font-family: inherit;"><li><span style="font-size: small;"><a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Diabetes" title="Diabetes">Diabetes</a> tipe 2 (timbul pada masa dewasa)</span></li>
<li><span style="font-size: small;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Tekanan_darah_tinggi" title="Tekanan darah tinggi">Tekanan darah tinggi</a> (<a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Hipertensi" title="Hipertensi">hipertensi</a>)</span></li>
<li><span style="font-size: small;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Stroke" title="Stroke">Stroke</a></span></li>
<li><span style="font-size: small;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Serangan_jantung" title="Serangan jantung">Serangan jantung</a> (infark miokardium)</span></li>
<li><span style="font-size: small;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Gagal_jantung" title="Gagal jantung">Gagal jantung</a></span></li>
<li><span style="font-size: small;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kanker" title="Kanker">Kanker</a> (jenis kanker tertentu, misalnya kanker prostat dan kanker usus besar)</span></li>
<li><span style="font-size: small;"><a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Batu_kandung_empedu&action=edit&redlink=1" title="Batu kandung empedu (halaman belum tersedia)">Batu kandung empedu</a> dan batu kandung kemih</span></li>
<li><span style="font-size: small;"><a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Gout" title="Gout">Gout</a> dan <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Artritis_gout&action=edit&redlink=1" title="Artritis gout (halaman belum tersedia)">artritis gout</a></span></li>
<li><span style="font-size: small;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Osteoartritis" title="Osteoartritis">Osteoartritis</a></span></li>
<li><span style="font-size: small;"><a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Tidur_apneu&action=edit&redlink=1" title="Tidur apneu (halaman belum tersedia)">Tidur apneu</a> (kegagalan untuk bernafas secara normal ketika sedang tidur, menyebabkan berkurangnya kadar oksigen dalam darah)</span></li>
<li><span style="font-size: small;"><a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sindroma_Pickwickian&action=edit&redlink=1" title="Sindroma Pickwickian (halaman belum tersedia)">Sindroma Pickwickian</a> (obesitas disertai wajah kemerahan, underventilasi dan ngantuk).</span></li>
</ul><h2 style="color: black; font-family: inherit; font-weight: normal;"><span style="font-size: small;"><span class="editsection"></span><span style="font-size: large;"><b><span class="mw-headline" id="Diagnosa">Diagnosa</span></b></span></span></h2><h4 style="color: black; font-family: inherit; font-weight: normal;"><span style="font-size: small;"><span class="editsection"></span><b><span class="mw-headline" id="Mengukur_lemak_tubuh">Mengukur lemak tubuh</span></b></span></h4><div style="color: black; font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Tidak mudah untuk mengukur lemak tubuh seseorang. Cara-cara berikut memerlukan peralatan khusus dan dilakukan oleh tenaga terlatih:</span></div><ul style="color: black; font-family: inherit;"><li><span style="font-size: small;"><i>Underwater weight</i>, pengukuran berat badan dilakukan di dalam air dan kemudian lemak tubuh dihitung berdasarkan jumlah air yang tersisa.</span></li>
<li><span style="font-size: small;"><a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=BOD_POD&action=edit&redlink=1" title="BOD POD (halaman belum tersedia)">BOD POD</a> merupakan ruang berbentuk telur yang telah dikomputerisasi. Setelah seseorang memasuki BOD POD, jumlah udara yang tersisa digunakan untuk mengukur lemak tubuh.</span></li>
<li><span style="font-size: small;"><a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=DEXA&action=edit&redlink=1" title="DEXA (halaman belum tersedia)">DEXA</a> (dual energy X-ray absorptiometry), menyerupai skening tulang. Sinar X digunakan untuk menentukan jumlah dan lokasi dari lemak tubuh.</span></li>
</ul><div style="color: black; font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Dua cara berikut lebih sederhana dan tidak rumit:</span></div><ul style="color: black; font-family: inherit;"><li><span style="font-size: small;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Jangka" title="Jangka">Jangka</a> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kulit" title="Kulit">kulit</a>, ketebalan lipatan kulit di beberapa bagian tubuh diukur dengan jangka (suatu alat terbuat dari logam yang menyerupai forseps).</span></li>
<li><span style="font-size: small;"><i>Bioelectric impedance analysis</i> (analisa tahanan bioelektrik), penderita berdiri diatas skala khusus dan sejumlah arus listrik yang tidak berbahaya dialirkan ke seluruh tubuh lalu dianalisa.</span></li>
</ul><div style="color: black; font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Pemeriksaan tersebut bisa memberikan hasil yang tidak tepat jika tidak dilakukan oleh tenaga ahli.</span></div><h4 style="color: black; font-family: inherit; font-weight: normal;"><span style="font-size: small;"><span class="editsection"></span><b><span class="mw-headline" id="Tabel_berat_badan-tinggi_badan">Tabel berat badan-tinggi badan</span></b></span></h4><div style="color: black; font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">ini telah digunakan sejak lama untuk menentukan apakah seseorang mengalami kelebihan berat badan. Tabel biasanya memiliki suatu kisaran berat badan untuk tinggi badan tertentu.</span></div><div style="color: black; font-family: inherit;"><br />
</div><div style="color: black; font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Permasalahan yang timbul adalah bahwa kita tidak tahu mana tabel yang terbaik yang harus digunakan. Banyak tabel yang bisa digunakan, dengan berbagai kisaran berat badan yang berbeda. Beberapa tabel menyertakan ukuran kerangka, umur dan jenis kelamin, tabel yang lainnya tidak.</span></div><div style="color: black; font-family: inherit;"><br />
</div><div style="color: black; font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Kekurangan dari tabel ini adalah tabel tidak membedakan antara kelebihan lemak dan kelebihan otot. Dilihat dari tabel, seseorang yang sangat berotot bisa tampak gemuk, padahal sesungguhnya tidak.</span></div><h4 style="color: black; font-family: inherit; font-weight: normal;"><span style="font-size: small;"><span class="editsection"></span><b><span class="mw-headline" id="Indeks_Massa_Tubuh_.28Body_Mass_Index.2C_BMI.29">Indeks Massa Tubuh (<i>Body Mass Index, BMI</i>)</span></b></span></h4><div style="color: black; font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">BMI merupakan suatu pengukuran yang menghubungkan (membandingkan) berat badan dengan tinggi badan. Walaupun dinamakan "<a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Indeks&action=edit&redlink=1" title="Indeks (halaman belum tersedia)">indeks</a>", BMI sebenarnya adalah <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Rasio" title="Rasio">rasio</a> atau nisbah yang dinyatakan sebagai berat badan (dalam kilogram) dibagi dengan kuadrat tinggi badan (dalam meter). Seseorang dikatakan mengalami obesitas jika memiliki nilai BMI sebesar 30 atau lebih.</span></div><div style="color: black; font-family: inherit;"><br />
</div><div style="color: black; font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Jika nilai BMI sudah didapat, hasilnya dibandingkan dengan ketentuan berikut :</span></div><ul style="color: black; font-family: inherit;"><li><span style="font-size: small;">Nilai BMI < 18,5 = Berat badan di bawah normal</span></li>
<li><span style="font-size: small;">Nilai BMI 18,5 - 22,9 = Normal</span></li>
<li><span style="font-size: small;">Nilai BMI 23,0 - 24,9 = Normal Tinggi</span></li>
<li><span style="font-size: small;">Nilai BMI 25,0 - 29,9 = di atas normal</span></li>
<li><span style="font-size: small;">Nilai BMI >= 30,0 = Obesitas</span></li>
</ul><h2 style="color: black; font-family: inherit; font-weight: normal;"><span style="font-size: small;"><span class="editsection"></span><b><span style="font-size: large;"><span class="mw-headline" id="Pengobatan">Pengobatan</span></span></b></span></h2><div style="color: black; font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Pembatasan asupan kalori dan peningkatan aktivitas fisik merupakan komponen yang paling penting dalam pengaturan berat badan. Kedua komponen ini juga penting dalam mempertahankan berat badan setelah terjadi penurunan berat badan. Harus dilakukan perubahan dalam pola aktivitas fisik dan mulai menjalani kebiasaan makan yang sehat.</span></div><div style="color: black; font-family: inherit;"><br />
</div><div style="color: black; font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Langkah awal dalam mengobati obesitas adalah menaksir lemak tubuh penderita dan risiko kesehatannya dengan cara menghitung <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/BMI" title="BMI">BMI</a>. Resiko kesehatan yang berhubungan dengan obesitas akan meningkat sejalan dengan meningkatnya angka BMI :</span></div><ul style="color: black; font-family: inherit;"><li><span style="font-size: small;">Resiko rendah : BMI < 27</span></li>
<li><span style="font-size: small;">Resiko menengah : BMI 27-30</span></li>
<li><span style="font-size: small;">Resiko tinggi : BMI 30-35</span></li>
<li><span style="font-size: small;">Resiko sangat tinggi : BMI 35-40</span></li>
<li><span style="font-size: small;">Resiko sangat sangat tinggi : BMI 40 atau lebih.</span></li>
</ul><div style="color: black; font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Jenis dan beratnya latihan, serta jumlah pembatasan kalori pada setiap penderita berbeda-beda dan obat yang diberikan disesuaikan dengan keadaan penderita.</span></div><ul style="color: black; font-family: inherit;"><li><span style="font-size: small;">Penderita dengan risiko kesehatan rendah, menjalani diet sedang (1200-1500 kalori/hari untuk wanita, 1400-2000 kalori/hari untuk pria) disertai dengan olah raga</span></li>
<li><span style="font-size: small;">Penderita dengan risiko kesehatan menengah, menjalani diet rendah kalori (800-1200 kalori/hari untuk wanita, 1000-1400 kalori/hari untuk pria) disertai olah raga</span></li>
<li><span style="font-size: small;">Penderita dengan risiko kesehatan tinggi atau sangat tinggi, mendapatkan obat anti-obesitas disertai diet rendah kalori dan olah raga.</span></li>
</ul><div style="color: black; font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Memilih program penurunan berat badan yang aman dan berhasil. Unsur-unsur yang harus dipertimbangkan dalam memilih suatu program penurunan berat badan :</span></div><ul style="color: black; font-family: inherit;"><li><span style="font-size: small;">Diet harus aman dan memenuhi semua kebutuhan harian yang dianjurkan (<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Vitamin" title="Vitamin">vitamin</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Mineral" title="Mineral">mineral</a> dan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Protein" title="Protein">protein</a>). Diet untuk menurunkan berat badan harus rendah <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kalori" title="Kalori">kalori</a>.</span></li>
<li><span style="font-size: small;">Program penurunan berat badan harus diarahkan kepada penurunan berat badan secara perlahan dan stabil.</span></li>
<li><span style="font-size: small;">Sebelum sebuah program penurunan berat badan dimulai, dilakukan pemeriksaan kesehatan secara menyeluruh.</span></li>
<li><span style="font-size: small;">Program yang diikuti harus meliputi pemeliharaan berat badan setelah penurunan berat badan tercapai. Pemeliharaan berat badan merupakan bagian tersulit dari pengendalian berat badan. Program yang dipilih harus meliputi perubahan kebiasaan makan dan aktivitas fisik yang permanen, untuk merubah gaya hidup yang pada masa lalu menyokong terjadinya penambahan berat badan. Program ini harus menyelenggarakan perubahan perilaku, termasuk pendidikan dalam kebiasaan makan yang sehat dan rencana jangka panjang untuk mengatasi masalah berat badan.</span></li>
</ul><div style="color: black; font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Obesitas merupakan suatu keadaan menahun (kronis). Obesitas seringkali dianggap suatu keadaan sementara yang bisa diatasi selama beberapa bulan dengan menjalani diet yang ketat. Pengendalian berat badan merupakan suatu usaha jangka panjang. Agar aman dan efektif, setiap program penurunan berat badan harus ditujukan untuk pendekatan jangka panjang</span></div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit;"><span style="font-size: large;"><b>Diet dan olahraga</b></span></div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit;"><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://www.indianetzone.com/photos_gallery/16/obesitydiet_14107.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="174" src="http://www.indianetzone.com/photos_gallery/16/obesitydiet_14107.jpg" width="320" /></a></div><div style="color: black; font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Selain mengontrol kadar gula secara teratur, melakukan diet makanan dan olahraga yang teratur menjadi kunci sukses pengelolaaan diabetes. Dalam hal makanan misalnya, penderita diabetes harus memperhatikan takaran karbohidrat. Sebab lebih dari separuh kebutuhan energi diperoleh dari zat ini. </span></div><div style="color: black; font-family: inherit;"><br />
</div><div style="color: black; font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Menurut dr. Elvina Karyadi, M.Sc., ahli gizi dari SEAMEO-Tropmed UI, ada dua golongan karbohidrat yakni jenis kompleks dan jenis sederhana. Yang pertama mempunyai ikatan kimiawi lebih dari satu rantai glukosa sedangkan yang lain hanya satu. Di dalam tubuh karbohidrat kompleks seperti dalam roti atau nasi, harus diurai menjadi rantai tunggal dulu sebelum diserap ke dalam aliran darah. Sebaliknya, karbohidrat sederhana seperti es krim, jeli, selai, sirup, minuman ringan, dan permen, langsung masuk ke dalam aliran darah sehingga kadar gula darah langsung melejit.</span> </div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Dari sisi makanan penderita diabetes lebih dianjurkan mengkonsumsi karbohidrat berserat seperti kacang-kacangan, sayuran, buah segar seperti pepaya, kedondong, apel, tomat, salak, semangka dll. Sedangkan buah-buahan yang terlalu manis seperti sawo, jeruk, nanas, rambutan, durian, nangka, anggur, tidak dianjurkan.</span></div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Peneliti gizi asal Universitas Airlangga, Surabaya, Prof. Dr. Dr. H. Askandar Tjokroprawiro, menggolongkan diet atas dua bagian, A dan B. Diet B dengan komposisi 68% karbohidrat, 20% lemak, dan 12% protein, lebih cocok buat orang Indonesia dibandingkan dengan diet A yang terdiri atas 40 – 50% karbohidrat, 30 – 35% lemak dan 20 – 25% protein. Diet B selain mengandung karbohidrat lumayan tinggi, juga kaya serat dan rendah kolesterol. Berdasarkan penelitian, diet tinggi karbohidrat kompleks dalam dosis terbagi, dapat memperbaiki kepekaan sel beta pankreas.</span></div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Sementara itu tingginya serat dalam sayuran jenis A(bayam, buncis, kacang panjang, jagung muda, labu siam, wortel, pare, nangka muda) ditambah sayuran jenis B (kembang kol, jamur segar, seledri, taoge, ketimun, gambas, cabai hijau, labu air, terung, tomat, sawi) akan menekan kenaikan kadar glukosa dan kolesterol darah.</span></div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Bawang merah dan putih (berkhasiat 10 kali bawang merah)serta buncis baik sekali jika ditambahkan dalam diet diabetes karena secara bersama-sama dapat menurunkan kadar lemak darah dan glukosa darah.</span></div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit;"><span style="font-size: large;"><b><b>Pola 3J</b></b></span></div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Ahli gizi lain, dr. Andry Hartono D.A. Nutr., dari RS Panti Rapih, Yogyakarta menyarankan pola 3J: yakni jumlah kalori, jadwal makan, dan jenis makanan.</span></div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Bagi penderita yang tidak mempunyai masalah dengan berat badan tentu lebih mudah untuk menghitung jumlah kalori sehari-hari. Caranya, berat badan dikalikan 30. Misalnya, orang dengan berat badan 50 kg, maka kebutuhan kalori dalam sehari adalah 1.500 (50 x 30). Kalau yang bersangkutan menjalankan olahraga, kebutuhan kalorinya pada hari berolahraga ditambah sekitar 300-an kalori.</span></div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Jadwal makan pengidap diabetes dianjurkan lebih sering dengan porsi sedang. Maksudnya agar jumlah kalori merata sepanjang hari. Tujuan akhirnya agar beban kerja tubuh tidak terlampau berat dan produksi kelenjar ludah perut tidak terlalu mendadak.</span></div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Di samping jadwal makan utama pagi, siang, dan malam, dianjurkan juga porsi makanan ringan di sela-sela waktu tersebut(selang waktu sekitar tiga jam).</span></div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Yang perlu dibatasi adalah makanan berkalori tinggi seperti nasi, daging berlemak, jeroan, kuning telur. Juga makanan berlemak tinggi seperti es krim, ham, sosis, <i>cake</i>, coklat, dendeng, makanan gorengan. Sayuran berwarna hijau gelap dan jingga seperti wortel, buncis, bayam, caisim bisa dikonsumsi dalam jumlah lebih banyak, begitu pula dengan buah-buahan segar. Namun, perlu diperhatikan bila penderita menderita gangguan ginjal, konsumsi sayur-sayuran hijau dan makanan berprotein tinggi harus dibatasi agar tidak terlalu membebani kerja ginjal.</span></div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit;"><span style="font-size: large;"><b>Diet Kalori Terbatas</b></span></div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit;"><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://cdn.prevention.com/pvnstatic-assets/images/298x232_article_size/_HOMEPAGE/298x232-rewoman_measuring_belly_waist-298x232_rewoman_measuring_belly_waist.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="249" src="http://cdn.prevention.com/pvnstatic-assets/images/298x232_article_size/_HOMEPAGE/298x232-rewoman_measuring_belly_waist-298x232_rewoman_measuring_belly_waist.jpg" width="320" /></a></div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Penderita bisa mengikuti contoh susunan menu diet B untuk 2.100 kalori (Simbardjo dan Indrawati, B.Sc. dari bagian ilmu gizi RSUD Dr. Sutomo Surabaya) seperti pada Tabel 1. Diet B tinggi serat itu termasuk diet diabetes umum, yang tidak menderita komplikasi, tidak sedang berpuasa atau pun sedang hamil.</span></div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"></span> </div><div align="center" style="color: black; font-family: inherit;"></div><table border="0" cellpadding="0" cellspacing="0" class="MsoNormalTable" style="border-collapse: collapse; color: black; font-family: inherit; margin-left: 0.5in; width: 200px;"><tbody>
<tr> <td colspan="2" style="border: 1pt solid windowtext; padding: 0pt 5.4pt; width: 138pt;" valign="top" width="184"><div class="MsoNormal"><span style="font-size: small;">Menu diet B terdiri dari:</span></div></td> </tr>
<tr> <td style="border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0pt 5.4pt; width: 86.25pt;" valign="top" width="115"><div class="MsoNormal"><span style="font-size: small;">Protein</span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: small;">Lemak</span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: small;">Karbohidrat</span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: small;">Kolesterol</span></div></td> <td style="border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0pt 5.4pt; width: 40.5pt;" valign="top" width="54"><div class="MsoNormal"><span style="font-size: small;">65.49 g</span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: small;">45.89 g</span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: small;">377.45 g</span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: small;">112.5 mg</span></div></td> </tr>
<tr> <td colspan="2" style="border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0pt 5.4pt; width: 138pt;" valign="top" width="184"><div class="MsoNormal"><span style="font-size: small;">Makan pagi (pk. 06.30)</span></div></td> </tr>
<tr> <td style="border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0pt 5.4pt; width: 86.25pt;" valign="top" width="115"><div class="MsoNormal"><span style="font-size: small;">Nasi</span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: small;">Daging</span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: small;">Tempe</span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: small;">Sayuran A</span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: small;">Sayuran B</span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: small;">Minyak</span></div></td> <td style="border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0pt 5.4pt; width: 40.5pt;" valign="top" width="54"><div class="MsoNormal"><span style="font-size: small;">110 g</span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: small;">25 g</span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: small;">25 g</span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: small;">100 g</span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: small;">25 g</span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: small;">5 g</span></div></td> </tr>
<tr> <td colspan="2" style="border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0pt 5.4pt; width: 138pt;" valign="top" width="184"><div class="MsoNormal"><span style="font-size: small;">Selingan (09.30)</span></div></td> </tr>
<tr> <td style="border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0pt 5.4pt; width: 86.25pt;" valign="top" width="115"><div class="MsoNormal"><span style="font-size: small;">Pisang</span></div></td> <td style="border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0pt 5.4pt; width: 40.5pt;" valign="top" width="54"><div class="MsoNormal"><span style="font-size: small;">200 g</span></div></td> </tr>
<tr> <td colspan="2" style="border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0pt 5.4pt; width: 138pt;" valign="top" width="184"><div class="MsoNormal"><span style="font-size: small;">Makan siang (12.30)</span></div></td> </tr>
<tr> <td style="border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0pt 5.4pt; width: 86.25pt;" valign="top" width="115"><div class="MsoNormal"><span style="font-size: small;">Nasi</span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: small;">Daging</span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: small;">Tempe</span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: small;">Sayuran A</span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: small;">Sayuran B</span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: small;">Minyak</span></div></td> <td style="border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0pt 5.4pt; width: 40.5pt;" valign="top" width="54"><div class="MsoNormal"><span style="font-size: small;">150 g</span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: small;">40 g</span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: small;">25 g</span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: small;">100 g</span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: small;">50 g</span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: small;">10 g</span></div></td> </tr>
<tr> <td colspan="2" style="border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0pt 5.4pt; width: 138pt;" valign="top" width="184"><div class="MsoNormal"><span style="font-size: small;">Selingan (15.30)</span></div></td> </tr>
<tr> <td style="border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0pt 5.4pt; width: 86.25pt;" valign="top" width="115"><div class="MsoNormal"><span style="font-size: small;">Pisang/kentang</span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: small;">Pepaya</span></div></td> <td style="border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0pt 5.4pt; width: 40.5pt;" valign="top" width="54"><div class="MsoNormal"><span style="font-size: small;">200 g</span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: small;">100 g</span></div></td> </tr>
<tr> <td colspan="2" style="border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0pt 5.4pt; width: 138pt;" valign="top" width="184"><div class="MsoNormal"><span style="font-size: small;">Makan malam (18.30)</span></div></td> </tr>
<tr> <td style="border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0pt 5.4pt; width: 86.25pt;" valign="top" width="115"><div class="MsoNormal"><span style="font-size: small;">Nasi</span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: small;">Daging</span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: small;">Tempe</span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: small;">Sayuran A</span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: small;">Sayuran B</span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: small;">Minyak</span></div></td> <td style="border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0pt 5.4pt; width: 40.5pt;" valign="top" width="54"><div class="MsoNormal"><span style="font-size: small;">150 g</span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: small;">25 g</span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: small;">25 g</span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: small;">100 g</span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: small;">50 g</span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: small;">10 g</span></div></td> </tr>
<tr> <td colspan="2" style="border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0pt 5.4pt; width: 138pt;" valign="top" width="184"><div class="MsoNormal"><span style="font-size: small;">Selingan (21.30)</span></div></td> </tr>
<tr> <td style="border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0pt 5.4pt; width: 86.25pt;" valign="top" width="115"><div class="MsoNormal"><span style="font-size: small;">Pisang/kentang</span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: small;">Pepaya</span></div></td> <td style="border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0pt 5.4pt; width: 40.5pt;" valign="top" width="54"><div class="MsoNormal"><span style="font-size: small;">200 g</span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: small;">100 g</span></div></td> </tr>
</tbody></table><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Sedangkan buku panduan “Perencanaan Makan Penderita Diabetes dengan Sistem Unit” terbitan Klinik Gizi dan Klinik Edukasi Diabetes RS Tebet, menuliskan tentang prinsip dasar diet diabetes, dengan pemberian kalori sesuai kebutuhan dasar. Untuk wanita, kebutuhan dasar adalah (Berat Badan Ideal x 25 kalori)ditambah 20% untuk aktivitas. Sedangkan untuk pria, (Berat Badan Ideal x 30 kalori) ditambah 20% untuk aktivitas. Untuk menentukan berat badan ideal (BBI) bisa diambil patokan: BBI = Tinggi Badan (cm) – 100 cm – 10%.</span></div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Contoh, seorang pria bertinggi badan 164 cm, berat badan 70 kg, maka BBI = 64 kg – 10% = 58 kg. Kebutuhan kalori dasar = 58 x 30 kalori = 1.740 kalori. Ditambah kalori aktivitas 20% = 2.088 kalori. Jadi, pria ini memerlukan diet sekitar 2.000 kalori sehari.</span></div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Namun, rumusan ini tidak mutlak. Bila pasien sedang sakit, aktivitas berubah, atau berat badan jauh dari ideal, maka kebutuhan kalori akan berubah. Bila berat badan berlebih, jumlah kalori dikurangi dari kebutuhan dasar. Sebaliknya, bila pasien mempunyai berat badan kurang, jumlah kalori dilebihkan dari kebutuhan dasar. Begitu berat badan mencapai normal, jumlah kalori disesuaikan kembali dengan kebutuhan dasar.</span></div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Prinsip makan selanjutnya adalah menghindari konsumsi gula dan makanan yang mengandung gula. Juga menghindari konsumsi hidrat arang olahan yakni hidrat arang hasil dari pabrik berupa tepung dengan segala produknya. Ditambah lagi mengurangi konsumsi lemak dalam makanan sehari-hari (lemak binatang, santan, margarin, dll.), sebab tubuh penderita mengalami kelebihan lemak darah.</span></div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Yang perlu diperbanyak justru konsumsi serat dalam makanan, khususnya serat yang larut air seperti pektin (dalam apel), jenis kacang-kacangan, dan biji-bijian (bukan digoreng).</span></div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Bila penderita juga mengalami gangguan pada ginjal, yang perlu diperhatikan adalah jumlah konsumsi protein. Umumnya, digunakan rumus 0,8 g protein per kilogram berat badan. Bila kadar kolesterol/trigliserida tinggi, disarankan melakukan diet rendah lemak. Bila tekanan darahnya tinggi, dianjurkan mengurangi konsumsi garam.</span></div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Kegagalan berdiet bisa disebabkan karena pasien kurang berdisiplin dalam memilih makanannya atau tidak mampu mengurangi jumlah kalori makanannya. Bisa juga penderita tidak mempedulikan saran dokter.</span></div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Untuk memudahkan penerapan, dibuat sistem unit 80 kalori. Tabel 2 menyajikan makanan yang mengandung 80 kalori per unitnya. Misalnya, seorang pasien yang memerlukan 1.600 kalori per harinya, akan mendapat makanan 20 unit sehari senilai 80 kalori setiap unitnya. Jumlah 20 unit terbagi atas sarapan empat unit, makanan kecil (pk. 10.00) dua unit, makan siang enam unit, makanan kecil (pk. 16.00) dua unit, dan makan malam enam unit.</span></div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Tabel di bawah ini yang menunjukkan contoh lima kelompok makanan: makanan pokok, lauk pauk, sayuran, makanan ringan/siap santap, buah-buahan, dan minuman.</span></div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit;"><br />
</div><div align="center" style="color: black; font-family: inherit;"></div><table border="0" cellpadding="0" cellspacing="0" class="MsoNormalTable" style="border-collapse: collapse; color: black; font-family: inherit; width: 344px;"><tbody>
<tr> <td style="border: 1pt solid windowtext; padding: 0pt 5.4pt; width: 58.5pt;" valign="top" width="78"><div class="MsoNormal"><span style="font-size: small;">Jenis makanan</span></div></td> <td style="border-style: solid solid solid none; border-width: 1pt 1pt 1pt medium; padding: 0pt 5.4pt; width: 50.25pt;" valign="top" width="67"><div class="MsoNormal"><span style="font-size: small;">A</span></div></td> <td style="border-style: solid solid solid none; border-width: 1pt 1pt 1pt medium; padding: 0pt 5.4pt; width: 43.5pt;" valign="top" width="58"><div class="MsoNormal"><span style="font-size: small;">B</span></div></td> <td style="border-style: solid solid solid none; border-width: 1pt 1pt 1pt medium; padding: 0pt 5.4pt; width: 60pt;" valign="top" width="80"><div class="MsoNormal"><span style="font-size: small;">C</span></div></td> </tr>
<tr> <td style="border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0pt 5.4pt; width: 58.5pt;" valign="top" width="78"><div class="MsoNormal"><span style="font-size: small;">Makanan pokok</span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: small;">Lauk pauk</span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: small;">Sayuran</span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: small;">Siap santap</span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: small;">Buah-buahan Makanan ringan</span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: small;">Minuman</span></div></td> <td style="border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0pt 5.4pt; width: 50.25pt;" valign="top" width="67"><div class="MsoNormal"><span style="font-size: small;">nasi</span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: small;">pepes ikan</span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: small;">sayur bening</span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: small;">ketoprak</span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: small;">apel</span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: small;">lemper</span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: small;">teh/kopi</span></div></td> <td style="border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0pt 5.4pt; width: 43.5pt;" valign="top" width="58"><div class="MsoNormal"><span style="font-size: small;">roti</span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: small;">sate</span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: small;">lodeh</span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: small;">hamburger</span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: small;">pisang</span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: small;">kroket</span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: small;">es campur</span></div></td> <td style="border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0pt 5.4pt; width: 60pt;" valign="top" width="80"><div class="MsoNormal"><span style="font-size: small;">kentang goreng</span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: small;">rendang</span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: small;">buntil</span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: small;">pizza</span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: small;">anggur</span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: small;">lapis legit</span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: small;">minuman ringan</span></div></td> </tr>
</tbody></table><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Makanan dalam kelompok A bisa dibilang berkomposisi paling baik, karena mengandung serat dan atau rendah hidrat arang olahan serta rendah lemak. Sementara golongan C kurang baik karena kandungan gulanya tinggi, rendah atau tanpa serat, dan terlalu banyak lemak. Jadi, dianjurkan untuk memilih A atau B, bukan C. Nasi lebih baik daripada bubur, karena kandungan serat lebih baik sehingga lebih lama bertahan di usus. Pemanis gula bisa diganti dengan pemanis buatan.</span></div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Di sini diberikan pula contoh menu yang dapat diikuti (20 unit atau 1.600 kalori):</span></div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit;"><br />
</div><div align="center" style="color: black; font-family: inherit;"></div><table border="0" cellpadding="0" cellspacing="0" class="MsoNormalTable" style="border-collapse: collapse; color: black; font-family: inherit; width: 298px;"><tbody>
<tr> <td colspan="2" style="border: 1pt solid windowtext; padding: 0pt 5.4pt; width: 211.5pt;" valign="top" width="282"><div class="MsoNormal"><span style="font-size: small;">Makan pagi</span></div></td> </tr>
<tr> <td style="border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0pt 5.4pt; width: 2.25in;" valign="top" width="216"><div class="MsoNormal"><span style="font-size: small;">Setangkap roti tawar </span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: small;">Sebutir telur ayam</span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: small;">1 sendok teh selai</span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: small;">1 gls susu skim</span></div></td> <td style="border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0pt 5.4pt; width: 38.25pt;" valign="top" width="51"><div class="MsoNormal"><span style="font-size: small;">1,50 unit</span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: small;">1,25 unit</span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: small;">0,25 unit</span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: small;">0,75 unit</span></div></td> </tr>
<tr> <td colspan="2" style="border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0pt 5.4pt; width: 211.5pt;" valign="top" width="282"><div class="MsoNormal"><span style="font-size: small;">Selingan (di kantor):</span></div></td> </tr>
<tr> <td style="border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0pt 5.4pt; width: 2.25in;" valign="top" width="216"><div class="MsoNormal"><span style="font-size: small;">Arem-arem</span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: small;">Teh tanpa gula</span></div></td> <td style="border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0pt 5.4pt; width: 38.25pt;" valign="top" width="51"><div class="MsoNormal"><span style="font-size: small;">2,75 unit</span></div></td> </tr>
<tr> <td colspan="2" style="border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0pt 5.4pt; width: 211.5pt;" valign="top" width="282"><div class="MsoNormal"><span style="font-size: small;">Makan siang:</span></div></td> </tr>
<tr> <td style="border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0pt 5.4pt; width: 2.25in;" valign="top" width="216"><div class="MsoNormal"><span style="font-size: small;">Nasi putih</span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: small;">Daging cah kembang kol</span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: small;">Sayur bening bayem</span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: small;">Pepaya</span></div></td> <td style="border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0pt 5.4pt; width: 38.25pt;" valign="top" width="51"><div class="MsoNormal"><span style="font-size: small;">1,25 unit</span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: small;">3,00 unit</span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: small;">0,25 unit</span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: small;">0,50 unit</span></div></td> </tr>
<tr> <td colspan="2" style="border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0pt 5.4pt; width: 211.5pt;" valign="top" width="282"><div class="MsoNormal"><span style="font-size: small;">Selingan sore</span></div></td> </tr>
<tr> <td style="border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0pt 5.4pt; width: 2.25in;" valign="top" width="216"><div class="MsoNormal"><span style="font-size: small;">Serabi pandan (kue basah)</span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: small;">1 gls jus melon</span></div></td> <td style="border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0pt 5.4pt; width: 38.25pt;" valign="top" width="51"><div class="MsoNormal"><span style="font-size: small;">1,75 unit</span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: small;">0,50 unit</span></div></td> </tr>
<tr> <td colspan="2" style="border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0pt 5.4pt; width: 211.5pt;" valign="top" width="282"><div class="MsoNormal"><span style="font-size: small;">Makan malam</span></div></td> </tr>
<tr> <td style="border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0pt 5.4pt; width: 2.25in;" valign="top" width="216"><div class="MsoNormal"><span style="font-size: small;">Nasi, sayur, daging, ikan goreng, gado-gado</span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: small;">1 gls jus tomat</span></div></td> <td style="border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0pt 5.4pt; width: 38.25pt;" valign="top" width="51"><div class="MsoNormal"><span style="font-size: small;">3,75 unit</span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: small;">0,25 unit</span></div></td> </tr>
<tr> <td colspan="2" style="border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0pt 5.4pt; width: 211.5pt;" valign="top" width="282"><div class="MsoNormal"><span style="font-size: small;">Selingan malam</span></div></td> </tr>
<tr> <td style="border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0pt 5.4pt; width: 2.25in;" valign="top" width="216"><div class="MsoNormal"><span style="font-size: small;">1 pisang ambon</span></div></td> <td style="border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0pt 5.4pt; width: 38.25pt;" valign="top" width="51"><div class="MsoNormal"><span style="font-size: small;">1,25 unit</span></div></td> </tr>
</tbody></table><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Dengan melakukan diet yang teratur dan disiplin pasti kadar gula dapat dikendalikan.</span></div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit;"><span style="font-size: large;"><b>Jangan Lupa Olahraga</b></span></div><div style="color: black; font-family: inherit;"><br />
</div><div style="color: black; font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Selain memperhatikan pola makan sehari-hari, penderita harus melakukan latihan fisik. Pada prinsipnya olahraga bagi penderita diabetes tidak berbeda dengan yang untuk orang sehat. Juga antara penderita baru atau pun lama. Olahraga itu terutama untuk membakar kalori tubuh, sehingga glukosa darah bisa terpakai untuk energi. Dengan demikian kadar gulanya bisa turun.</span> </div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">“Saya punya banyak pasien diabetes. Hanya dengan latihan olahraga mereka sanggup hidup seperti orang-orang sehat tanpa obat,” papar dr. Hario Tilarso. Lebih baik menyembuhkan secara alamiah, itu prinsipnya. Kalau dengan latihan, gula darahnya bisa turun, mengapa harus dengan obat. Obat baru diberikan kalau penurunannya alot sehingga dikhawatirkan timbul komplikasi macam-macam.</span></div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">“Pengalaman saya menunjukkan, orang-orang yang tidak tergantung insulin, bisa turun kadar gulanya hanya dengan <i>exercise</i>. Bahkan, ketika menghadiri pesta, penderita diabetes bisa makan banyak. Tapi, besoknya dia harus lari untuk membakar kalori yang telah masuk,” katanya.</span></div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Penderita diabetes yang telah lama dikhawatirkan bisa mengalami arterosklerosis (penyempitan pembuluh darah). Namun, dengan berolahraga timbunan kolesterol di pembuluh darah akan berkurang, sehingga risiko terkena penyakit jantung juga menurun.</span></div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Menurut dokter olahraga di Balai Kesehatan Olahraga Masyarakat (BKOM) DKI Jaya ini, sebaiknya jenis olahraga bagi penderita diabetes dipilih yang memiliki nilai aerobik tinggi, macam jalan cepat, lari (joging), senam aerobik, renang, dan bersepeda. Jenis olahraga lainnya, tenis, tenis meja, bahkan sepakbola, pun boleh dilakukan asal dengan perhatian ekstra.</span></div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">FID (frekuensi, intensitas, dan durasi) olahraga bagi penderita diabetes pada prinsipnya tidak berbeda dengan yang diterapkan untuk orang sehat. Frekuensi berolah raga adalah 3 – 5 kali seminggu. “Sebaiknya, dipilih waktu yang tepat karena panas matahari bisa membakar kalori lebih banyak. Ini berbahaya karena bisa menyebabkan hipoglikemia, kekurangan gula darah,” jelas dr. Hario.</span></div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Cuma, penderita yang menggunakan suntikan insulin harus hati-hati. Harus diperhatikan waktu puncak kerja insulin yang disuntikkan. “Jangan sampai saat puncak insulin bekerja, penderita berolahraga. Saat itu kadar gula darah akan banyak turun. Kalau ditambah latihan, bisa tambah turun lagi, bisa kena hipoglikemia,” katanya.</span></div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Jadi, insulin yang digunakan harus diketahui dulu kerjanya, <i>short acting</i> atau <i>long acting</i>. Biasanya, berdasarkan kondisi penderita, dokter menentukan jenis insulin yang diberikan. Nah, jadwal olahraganya disesuaikan dengan kerja insulin itu.</span></div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Intensitasnya berkisar 60 – 75% DSM (denyut nadi maksimal, yang perhitungannya 220 – umur dalam tahun). Durasinya kira-kira 60 menit setiap kali berolahraga pada zone latihan. Untuk penderita diabetes yang berbadan gemuk, durasinya bisa ditambah, misal 90 menit. “Dengan penambahan lama latihan, tidak cuma gula darah yang berkurang, lemak tubuh pun ikut dibakar,” tutur dr. Hario.</span></div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit;"><span style="font-size: large;"><b>Bila Kepala Melayang</b></span></div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Latihan beban juga dianjurkan untuk penderita diabetes. “Di samping memelihara kadar gula darah, penderita juga memelihara massa ototnya agar ototnya tetap kokoh, sehingga bisa tetap produksi seperti yang lain,” katanya.</span></div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Khusus yang sudah sangat parah, misalnya saraf kakinya sudah terganggu, dipilih olahraga yang ringan dan tidak terlalu banyak serta keras benturannya. Misalnya bersepeda. Itu pun harus hati-hati, terutama kalau sudah sampai terjadi retinopati diabetik (gangguan retina mata), karena kemungkinan terjadinya perdarahan sangat besar. Bila penyakitnya lebih parah, misalnya dengan kadar gula di atas 400 yang tak memungkinkannya bergerak aktif, penanganannya lebih diserahkan pada dokter penyakit dalam. “Pilihannya memang agak sulit. Kita harus bekerja secara interdisiplin. Jadi, yang bisa berolahraga hanya mereka yang betul-betul masih aktif, tidak ada keterbatasan pada <i>musculuskeletal</i>, tidak ada atritis, dan keterbatasan lainnya.”</span></div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Sedangkan penderita diabetes berbadan gemuk, jenis olahraganya dikombinasikan dengan latihan untuk obesitas. “Biasanya, lamanya tidak satu jam, melainkan dua jam misalnya. Maksudnya, supaya pembakarannya lebih banyak, gula darahnya turun, dan lemak tubuhnya berkurang. Kalau dia betul-betul menuruti aturan, semuanya tidak masalah,” katanya.</span></div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Dalam melakukan olahraga, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Kadar gula darah penderita saat melakukan olahraga harus berada pada kisaran 100 – 300 mg/dl. “Lebih dari 300 mg/dl dikhawatirkan terjadi ketosis (kelebihan keton dalam jaringan), misalnya. Penderita dengan kadar gula yang terlalu rendah juga dilarang melakukan latihan. Sementara jika kadar gulanya sudah normal lalu melakukan olahraga, ditakutkan malah terjadi hipoglikemia.” Supaya aman, katanya, penderita harus berolahraga bersama orang lain. Kalau ada apa-apa, ada yang bisa membantu. </span></div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Penderita diabetes sebaiknya juga berbekal sedikit makanan atau minuman yang manis-manis. Boleh roti manis, permen, teh manis. “Kalau kepala sudah mulai melayang, langsung saja makan atau minum bekal itu secukupnya. Juga bila keringat dingin sudah mulai keluar. Kepala melayang dan keringat dingin itu menunjukkan gula darahnya sudah turun berlebih,” papar Hario.</span></div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Pada penderita diabetes, kalau kebanyakan gula bisa menimbulkan hiperglikemia dan ini bisa membuat keracunan. Tapi ini efeknya lama. Yang cepat pengaruhnya dan bisa menimbulkan kematian justru hipoglikemia.</span></div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Mereka yang memilih jenis olahraga yang memerlukan waktu lama, macam tenis lapangan atau sepakbola, sebaiknya setiap 30 menit mengkonsumsi glukosa (makanan atau minuman manis). Dengan cara itu kadar gula darahnya bisa dijaga agar tidak terlalu turun. Yang perlu diperhatikan pula saat berolahraga adalah cuaca. Pada cuaca sangat panas, penyerapan insulin banyak sekali. Berarti gula darah lebih terserap lagi.</span></div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Menjaga kebersihan dan kesehatan kaki juga penting dalam berolahraga. Ketika sedang joging atau jalan, kaki akan bergesekan dengan sepatu. Karena itu, kaus kaki yang dikenakan harus bersih. Sepatu pun harus yang lunak bagian dalamnya untuk menghindari lecet. Pakailah sepatu sesuai penggunaannya.</span></div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Dengan rajin berolahraga ditambah mengatur menu makanan serta mengontrol kadar gula darah secara teratur, komplikasi akibat diabetes dapat dihindari. (Nanny Selamihardja/I Gede Agung Yudana) </span></div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"></span></div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit;"><br />
</div><b><span style="color: black; font-family: inherit; font-size: large;">Diet Rendah Karbohidrat</span></b><span style="font-size: small;"><br style="color: black; font-family: inherit;" /></span><br />
<div align="justify" style="color: black; font-family: inherit;"><br />
</div><div align="justify" style="color: black; font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Diet rendah <b>karbohidrat</b> (<i>carbo diet</i>) lebih efektif untuk mengurangi berat badan. Perlu disiplin ketat dalam menjalaninya. Dalam sebuah studi yang dilakukan, responden diberikan penerapan diet rendah karbohidrat selama 12 minggu, hasilnya, sebagian besar para responden berhasil menurunkan berat tubuhnya sebanyak 4,9 kg. Dibandingkan dengan responden yang diberikan program diet rendah lemak, mereka hanya berhasil menurunkan 2,5 kg.</span></div><div align="justify" style="color: black; font-family: inherit;"><br />
</div><div align="justify" style="color: black; font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><i>Carbo diet</i> ditempuh dengan cara mengurangi kadar glikemik <i>glycemic</i> (gula otot) dengan cara mengonsumsi makanan yang mengandung serat seperti sayuran, kacang dan gandum.</span></div><div align="justify" style="color: black; font-family: inherit;"><br />
</div><div align="justify" style="color: black; font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Dengan menghindari makanan yang kaya karbohidrat seperti halnya buah dan makanan yang memiliki bahan pangan zat tepung serta menghindari minuman dan makanan beralkohol, <i>carbo diet</i> dapat dijalani tanpa mengurangi kuantitas porsi sekalipun.</span></div><div align="justify" style="color: black; font-family: inherit;"><br />
</div><div align="justify" style="color: black; font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Dibandingkan dengan program diet rendah lemak, pelaku diet memerlukan program pengontrolan porsi makan dan menghindari lemak. Konsumsi kalori diberikan batasan 500-800 kalori/hari.</span></div><div align="justify" style="color: black; font-family: inherit;"><br />
</div><div align="justify" style="color: black; font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Kebutuhan kalori normal adalah 2.000-2.500 kalori per hari. Penurunan berat badan yang sehat menurut para dokter adalah 0,5 sampai 1 kg per minggu. Untuk itu dibutuhkan pemotongan sebesar 500-1.000 kalori per hari. Anda dapat memotong 250 kalori dan makanan yang diasup.</span></div><div align="justify" style="color: black; font-family: inherit;"><br />
</div><div align="justify" style="color: black; font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Namun untuk mendapatkan hasil yang terbaik, kedua program diet tersebut bisa dikombinasikan secara terkontrol. Tetap saja, untuk menjalaninya dengan baik perlu pendapat dan saran dari dokter ataupun ahli kesehatan yang berkompetensi tinggi dalam bidang nutrisi dan gizi. Karena bagaimanapun bukan berarti <i>carbo diet</i> bebas dari risiko apapun, jadi penting adanya untuk melakukan konsultasi terlebih dahulu dengan dokter ahli gizi.</span></div><div align="justify" style="color: black; font-family: inherit;"><br />
</div><div align="justify" style="color: black; font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Air putih juga banyak berperan penting dalam membantu menurunkan berat badan. Selain berfungsi jamak untuk membersihkan toksin dalam tubuh, air putih juga berfungsi menggelontorkan lemak. Dengan mengonsumsi air putih, dapat menimbulkan rasa kenyang sehingga hasrat untuk makan dapat berkurang. Dianjurkan untuk mengonsumsi air putih minimal 8 gelas sehari.</span></div><div align="justify" style="color: black; font-family: inherit;"><br />
</div><div align="justify" style="color: black; font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Pada prinsipnya yang terpenting makan jangan berlebihan. Tidak perlu pantangan dalam berdiet. Pantang makanan justru membuat depresi serta keinginan untuk makan semakin besar. Puaskan hasrat anda dengan memakan makanan yang diinginkan sepanjang menyehatkan. Hanya jangan berlebihan.</span></div><div align="justify" style="color: black; font-family: inherit;"><br />
</div><div align="justify" style="color: black; font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Ambillah separuh porsi dari yang biasa dimakan. Santap secara perlahan selama lebih daru 20 menit. Hal ini penting dilakukan karena otak otak membutuhkan waktu untuk menerima tanda lapar selama 20 menit. Dengan menunda durasi makan, perut anda akan cepat terasa kenyang.</span></div><div style="color: black; font-family: inherit;"><br />
</div><div style="color: black; font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Sedahsyat apapun metode diet, jika tidak diiringi olahraga, maka hasil yang didapat kurang sempurna. Olahraga merupakan variabel terpenting untuk menentukan kesuksesan penurunan berat badan. Tidak perlu olahraga yang berat hingga masndi keringat, cukuplah berolahraga dengan intensitas sedang selama 30 menit, 5 hari seminggu asal rutin. Olahraga intensitas sedang bisa berupa jalan cepat atau joging dengan detak jantung sebesar 100-130. Dengan demikian, aktifitas tersebut telah memangkas 250 kalori per hari.</span></div>NutRi wORldhttp://www.blogger.com/profile/04885919098696317063noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-3888193158057595290.post-57735297245131329832010-02-09T22:17:00.000+07:002010-02-09T22:17:09.765+07:00Diet Hisprung<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://id.media1.88db.com/DB88UploadFiles/2008/02/14/10BDFBC6-CDDB-4BCF-9DC2-E2B3A57F50B8.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="http://id.media1.88db.com/DB88UploadFiles/2008/02/14/10BDFBC6-CDDB-4BCF-9DC2-E2B3A57F50B8.jpg" width="173" /></a></div><br />
<span style="font-family: inherit; font-size: small;"></span><span style="font-size: small;"><span lang="EN-US"></span><span lang="EN-US"><b>Pengertian</b><o:p></o:p></span></span><br />
<div style="color: black; font-family: inherit;"></div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; line-height: 150%; margin-left: 18pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span lang="EN-US"> </span></span></div><span style="font-size: small;"><span lang="EN-US">Hisprung adalah tidak adanya sel-sel ganglion dalam relitum atau bagian relitosigmoid Kolon. (Betz, Cecily. L, 2002).</span></span><br />
<br />
Penyakit Hirschsprung disebut juga kongenital aganglionik megakolon. Dilihat dari namanya penyakit ini merupakan keadaan usus besar (kolon) yang tidak mempunyai persarafan (aganglionik). Jadi, karena ada bagian dari usus besar (mulai dari anus kearah atas) yang tidak mempunyai persarafan (ganglion), maka terjadi “kelumpuhan” usus besar dalam menjalanakan fungsinya sehingga usus menjadi membesar (megakolon). Panjang usus besar yang terkena berbeda-beda untuk setiap individu.<span style="font-size: small;"><span lang="EN-US"> </span></span><br />
<br />
<span style="font-size: small;"><span lang="EN-US"></span><span lang="EN-US"><b>Etiologi</b><o:p></o:p></span></span><br />
<div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"></div><span style="font-size: small;"><span lang="EN-US">Menurut Betz, Cecily. L (2002) penyebab Hisprung sebenarnya tidak diketahui tetapi penyakit ini diduga karena factor-faktor genetic dan factor lingkungan. </span></span>Penyakit ini juga dapat ditemukan bersamaan dengan sindrom Down, kanker tiroid, dan neuroblastoma.<br />
<br />
<b>Gejala</b><br />
Karena terjadi “kelumpuhan” usus besar dalam menjalankan fungsinya, maka tinja tidak dapat keluar. Biasanya bayi baru lahir akan mengeluarkan tinja pertamanya (mekonium) dalam 24 jam pertama. Namun pada bayi yang menderita penyakit Hirschsprung, tinja akan keluar terlambat atau bahkan tidak dapat keluar sama sekali. Selain itu perut bayi juga akan terlihat menggembung, disertai muntah. Jika dibiarkan lebih lama, berat badan bayi tidak akan bertambah dan akan terjadi gangguan pertumbuhan. <br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://dokteryudabedah.com/wp-content/uploads/2010/01/mega-colon-300x215.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="143" src="http://dokteryudabedah.com/wp-content/uploads/2010/01/mega-colon-300x215.jpg" width="200" /></a></div><b>Patofisiologi</b><br />
Istilah congenital aganglionic Mega Colon menggambarkan adanya kerusakan primer dengan tidak adanya sel ganglion pada dinding sub mukosa kolon distal. Segmen aganglionic hampir selalu ada dalam rectum dan bagian proksimal pada usus besar.<br />
<br />
Ketidakadaan ini menimbulkan keabnormalan atau tidak adanya gerakan tenaga pendorong ( peristaltik ) dan tidak adanya evakuasi usus spontan serta spinkter rectum tidak dapat berelaksasi sehingga mencegah keluarnya feses secara normal yang menyebabkan adanya akumulasi pada usus dan distensi pada saluran cerna. <br />
<br />
Bagian proksimal sampai pada bagian yang rusak pada Mega Colon ( Betz, Cecily & Sowden, 2002:197).<br />
<br />
Semua ganglion pada intramural plexus dalam usus berguna untuk kontrol kontraksi dan relaksasi peristaltik secara normal.Isi usus mendorong ke segmen aganglionik dan feses terkumpul didaerah tersebut, menyebabkan terdilatasinya bagian usus yang proksimal terhadap daerah itu karena terjadi obstruksi dan menyebabkan dibagian Colon tersebut melebar ( Price, S & Wilson, 1995 : 141 ).<br />
<span style="font-size: small;"><span lang="EN-US"> </span></span> <br />
<div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; line-height: 150%; margin-left: 18pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span lang="EN-US"> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; line-height: 150%; margin-left: 18pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span lang="EN-US"><o:p> </o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"></div><span style="font-size: small;"><span lang="EN-US"></span><span lang="EN-US"><o:p></o:p></span></span><br />
<div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"></div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span lang="EN-US"><o:p> </o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span lang="EN-US"><o:p> </o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"></div><span style="font-size: small;"><span lang="EN-US"></span><span lang="EN-US"><b>Manifestasi Klinis</b><o:p></o:p></span></span><br />
<div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"></div><span style="font-size: small;"><span lang="EN-US">Menurut Betz, Cecily. L (2002) manifestasi klinis Hisprung dibagi menjadi 2 (dua) yaitu:</span></span><span style="font-size: small;"><i><span lang="EN-US"></span></i></span><br />
<ul><li><span style="font-size: small;"><i><span lang="EN-US"></span></i><i><span lang="EN-US">Masa Veo Natal<o:p></o:p></span></i></span></li>
</ul><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; line-height: 150%; margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"></div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; line-height: 150%; margin-left: 72pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;"><span lang="EN-US">1. </span><span lang="EN-US">Gagal mengeluarkan mekonium dalam 48 jam setelah lahir.</span></span></div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; line-height: 150%; margin-left: 72pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;"><span lang="EN-US">2. </span><span lang="EN-US">Muntah berisi empedu</span></span></div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; line-height: 150%; margin-left: 72pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;"><span lang="EN-US">3. </span><span lang="EN-US">Enggan minum.</span></span></div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; line-height: 150%; margin-left: 72pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;"><span lang="EN-US">4. </span><span lang="EN-US">Distensi abdomen.</span></span></div><ul><li><span style="font-size: small;"><i><span lang="EN-US"></span></i><i><span lang="EN-US">Masa Bayi dan Kanak-kanak<o:p></o:p></span></i></span></li>
</ul><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; line-height: 150%; margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjrg6fztx-1wTEHXOG9n-R3H-mB6Plq16Lfh-nYzkxE_YJprlww25v3JZNLm2D-HO6uOSuoI5bLENAY_1dp9NFvgE4Pq7b8t133JOqkfd7KjTtKuyvhnsWqWKzHq8jioZVU7KppTsgm0x44/s1600/hisprung.jpeg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="133" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjrg6fztx-1wTEHXOG9n-R3H-mB6Plq16Lfh-nYzkxE_YJprlww25v3JZNLm2D-HO6uOSuoI5bLENAY_1dp9NFvgE4Pq7b8t133JOqkfd7KjTtKuyvhnsWqWKzHq8jioZVU7KppTsgm0x44/s200/hisprung.jpeg" width="200" /></a></div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; line-height: 150%; margin-left: 72pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;"><span lang="EN-US">1. </span><span lang="EN-US">Konstipasi</span></span></div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; line-height: 150%; margin-left: 72pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;"><span lang="EN-US">2. </span><span lang="EN-US">Diare berulang</span></span></div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; line-height: 150%; margin-left: 72pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;"><span lang="EN-US">3. </span><span lang="EN-US">Tinja seperti pita, berbau busuk</span></span></div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; line-height: 150%; margin-left: 72pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;"><span lang="EN-US">4. </span><span lang="EN-US">Distensi abdomen</span></span></div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; line-height: 150%; margin-left: 72pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;"><span lang="EN-US">5. </span><span lang="EN-US">Gagal tumbuh.</span></span></div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; line-height: 150%; margin-left: 72pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;"><span lang="EN-US"> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span lang="EN-US"><o:p> </o:p></span></span></div><span style="font-size: small;"><span lang="EN-US"></span></span><span style="font-size: small;"><span lang="EN-US"></span></span><br />
<br />
<span style="font-size: small;"><span lang="EN-US"><b>Komplikasi</b><o:p></o:p></span></span><br />
<div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"></div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -36pt;"><span style="font-size: small;"><span lang="EN-US"> </span><span lang="EN-US">Menurut Betz, Cecily. L (2002) komplikasi hisprung yaitu :</span></span></div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; line-height: 150%; margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;">~ <span lang="EN-US">Gawat pernapasan (akut)</span></span></div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; line-height: 150%; margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;">~ <span lang="EN-US">Entero koloitis (akut)</span></span></div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; line-height: 150%; margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;">~ <span lang="EN-US">Striktura ani (pasca bedah)</span></span></div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; line-height: 150%; margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;">~ <span lang="EN-US">Inkontensitas (jangka panjang).</span></span></div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; line-height: 150%; margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span lang="EN-US"><o:p> </o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"></div><span style="font-size: small;"><span lang="EN-US"></span></span><br />
<span style="font-size: small;"><span lang="EN-US"></span></span><br />
<span style="font-size: small;"><span lang="EN-US"></span><span lang="EN-US"><b>Pemeriksaan Diagnostik</b><o:p></o:p></span></span><br />
<div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"></div><span style="font-size: small;"><span lang="EN-US"> </span><span lang="EN-US">Menurut Betz, Cecily. L (2002) Pemeriksaan diagnostik pada Hisprung yaitu :</span></span> <br />
<div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; line-height: 150%; margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;">~ <span lang="EN-US">Foto abdomen</span></span></div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; line-height: 150%; margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;">~ <span lang="EN-US">Enema barium</span></span></div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; line-height: 150%; margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;">~ <span lang="EN-US">Biopsi rectal untuk mendeteksi ada tidaknya sel ganglion</span></span></div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; line-height: 150%; margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;">~ <span lang="EN-US">Manometriano rectal untuk mencatat respons refleks sfringter interna dan eksterna.</span></span></div><br />
<b>Pemeriksaan Penunjang</b><br />
1. Pemeriksaan dengan barium enema, dengan pemeriksaan ini akan bisa ditemukan :<br />
<ul><li>Daerah transisi.</li>
<li>Gambaran kontraksi usus yang tidak teratur di bagian usus yang menyempit. </li>
<li>Entrokolitis padasegmen yang melebar. </li>
<li>Terdapat retensi barium setelah 24 – 48 jam ( Darmawan K, 2004 : 17).</li>
</ul>2. Biopsi isap, yaitu mengambil mukosa dan sub mukosa dengan alat penghisap dan mencari sel ganglion pada daerah sub mukosa ( Darmawan K, 2004 :17 ).<br />
3. Biopsi otot rektum, yaitu pengambilan lapisan otot rektum.<br />
4. Pemeriksaan aktivitas enzim asetil kolin esterase dari hasil biobsi isap pada penyakit ini khas terdapat peningkatan, aktifitas enzimasetil kolin esterase (Darmawan K, 2004 : 17 ).<br />
5. Pemeriksaan aktivitas norepinefrin dari jaringan biopsi usus( Betz, cecily & Sowden, 2002 : 197 ).<br />
6. Pemeriksaan colok anus. Pada pemeriksaan ini jari akan merasakan jepitan dan pada waktu tinja yang menyemprot. Pemeriksaan ini untuk mengetahu bahu dari tinja, kotoran yang menumpuk dan menyumbat pada usus di bagian bawah dan akan terjadi pembusukan.<br />
<br />
<span style="font-size: small;"><span lang="EN-US"></span></span><br />
<div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span lang="EN-US"><o:p> </o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"></div><span style="font-size: small;"><span lang="EN-US"></span><span lang="EN-US"><b>Penatalaksanaan</b><o:p></o:p></span></span><br />
<div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"></div>Penatalaksaan operasi adalah untuk memperbaiki portion aganglionik di usus besar untuk membebaskan dari obstruksi dan mengembalikan motilitas usus besar sehingga normal dan juga fungsi spinkter ani internal.<br />
Ada dua tahapan dalam penatalaksanaan medis yaitu :<br />
<br />
<u>Temporari ostomy</u> dibuat proksimal terhadap segmen aganglionik untuk melepaskan obstruksi dan secara normal melemah dan terdilatasinya usus besar untuk mengembalikan ukuran normalnya.<span style="font-size: small;"><span lang="EN-US"> </span></span><span style="font-size: small;"><span lang="EN-US"> </span></span><br />
<br />
<span style="font-size: small;"><span lang="EN-US"><u>Pembedahan</u> dilakukan dalam 2 (dua) tahap mula-mula dilakukan kolostomi loop atau double-barrel sehingga tomus dan ukuran usus yang dilatsi dan hipertropi dapat kembali normal. (memerlukan waktu kira-kira 3-4 bulan). Pada umur bayi diantara 6-12 bulan (mulai beratnya antara 9 s/d 10 Kg), satu dari tiga prosedur berikut dengan cara memotong usus aganglionik dan mengantomosiskan usus yang berganglion ke rectum dengan jarak 1 inci dari anus. </span></span><br />
<br />
<br />
<span style="font-size: small;"><span lang="EN-US">Prosedur Duhamel umumnya dilakukan terhadap bayi yang berusia 1 tahun. Prosedur ini terdiri atas penarikan kolon normalkearah bawah dan menganastomosiskannya dibelakang usus agaanglionik, menciptakan dinding ganda yang terdiri dari selubung aganlionik dan bagian posterior kolon normal yang ditarik tersebut.</span></span>Pada prosedur Swenson, bagian bagian kolon yang aganglionik itu dibuang, kemudian dilakukan anastomosis end to end pada kolon berganglion dengan saluran anal yang dilatasi. Sfring terotomi dilakukan pada bagian posterior.<br />
<span style="font-size: small;"><span lang="EN-US"></span></span> <br />
<span style="font-size: small;"><span lang="EN-US">Prosedur Soave dilakukan pada anak-anak yang lebih besar dan merupakan prosedur yang paling banyak dilakukan untuk mengobati penyakit Hisprung. Dinding otot dari segmen rektumdibiarkan tetap utuh, kolon yang bersaraf normal ditarik sampai ke anus, tempat dilakukannya anastomosis antara kolon normal dan jaringan otot rekto sigmonial yang tersisa.</span></span><br />
<br />
<span style="font-size: small;"><span lang="EN-US"></span></span><b>Diet</b><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjQ93YjlBR3G7hCy69OqmN0aQLKMCF6aYhEjLBXFhKXhzKSd4i4joE_sMq7S0IeE7b3CM2l6HnMlvYquBz_9WY04T2CsPqjHQd8yxnY-CrwLqrXChLzHNE9hv7CwGwWcHbqGbvaw272px0I/s1600/diet+in+veggies.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="136" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjQ93YjlBR3G7hCy69OqmN0aQLKMCF6aYhEjLBXFhKXhzKSd4i4joE_sMq7S0IeE7b3CM2l6HnMlvYquBz_9WY04T2CsPqjHQd8yxnY-CrwLqrXChLzHNE9hv7CwGwWcHbqGbvaw272px0I/s200/diet+in+veggies.jpg" width="200" /></a></div>Perubahan nutrisi kurang dan kebutuhan tubuh berhubungan dengan saluran pencernaan mual dan muntah<br />
<br />
Tujuan : Pasien menerima asupan nutrisi yang cukup sesuai dengan diet yang dianjurkan<br />
<br />
Kriteria Hasil<br />
1. Berat badan pasien sesuai dengan umurnya<br />
2. Turgor kulit pasien lembab<br />
3. Orang tua bisa memilih makanan yang di anjurkan<br />
<br />
Intervensi<br />
<br />
1. Berikan asupan nutrisi yang cukup sesuai dengan diet yang dianjurkan<br />
2. Ukur berat badan anak tiap hari<br />
3. Gunakan rute alternatif pemberian nutrisi ( seperti NGT dan parenteral ) untuk mengantisipasi pasien yang sudah mulai merasa mual dan muntah.<br />
<br />
Resiko kurangnya volume cairan berhubungan dengan intake yang kurang (Betz, Cecily & Sowden 2002:197)<br />
<br />
Tujuan : Status hidrasi pasien dapat mencukupi kebutuhan tubuh<br />
<br />
Kriteria Hasil<br />
1. Turgor kulit lembab.<br />
2. Keseimbangan cairan.<br />
<br />
Intervensi<br />
1. Berikan asupan cairan yang adekuat pada pasien<br />
2. Pantau tanda – tanda cairan tubuh yang tercukupi turgor, intake-output<br />
3. Observasi adanay peningkatan mual dan muntah antisipasi devisit cairan tubuh dengan segera.NutRi wORldhttp://www.blogger.com/profile/04885919098696317063noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-3888193158057595290.post-19585094648286194042010-02-06T23:02:00.000+07:002010-02-06T23:02:35.625+07:00Diet Batu Ginjal (Urolithiasis)<span style="font-family: inherit; font-size: small;"></span><div style="color: black; font-family: inherit;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://www.dinkes-sumbar.org/images/upload/Image/batu_ginjal.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="151" src="http://www.dinkes-sumbar.org/images/upload/Image/batu_ginjal.jpg" width="200" /></a></div><span style="font-size: small;">Urolithiasis atau Batu ginjal merupakan batu pada saluran kemih (urolithiasis), Urolithiasis sudah dikenal sejak zaman Babilonia dan Mesir kuno dengan diketemukannya batu pada kandung kemih mummi. Batu saluran kemih dapat diketemukan sepanjang saluran kemih mulai dari sistem kaliks ginjal, pielum, ureter, buli-buli dan uretra. Batu ini mungkin terbentuk di di ginjal kemudian turun ke saluran kemih bagian bawah atau memang terbentuk di saluran kemih bagian bawah karena adanya stasis urine seperti pada batu buli-buli karena hiperplasia prostat atau batu uretra yang terbentu di dalam divertikel uretra. Batu ginjal adalah batu yang terbentuk di tubuli ginjal kemudian berada di kaliks, infundibulum, pelvis ginjal dan bahkan bisa mengisi pelvis serta seluruh kaliks ginjal dan merupakan batu slauran kemih yang paling sering terjadi (Purnomo, 2000).<br />
<br />
<b>Insidens dan Etiologi Urolithiasis/Batu Ginjal <br />
</b><br />
Penyakit batu saluran kemih menyebar di seluruh dunia dengan perbedaan di negara berkembang banyak ditemukan batu buli-buli sedangkan di negara maju lebih banyak dijumpai batu saluran kemih bagian atas (gunjal dan ureter), perbedaan ini dipengaruhi status gizi dan mobilitas aktivitas sehari-hari. Angka prevalensi rata-rata di seluruh dunia adalah 1-12 % penduduk menderita batu saluran kemih. Penyebab terbentuknya batu saluran kemih diduga berhubungan dengan gangguan aliran urine, gangguan metabolik, infeksi saluran kemih, dehidrasi dan keadaan-keadaan lain yang masih belum terungkap (idiopatik) Secara epidemiologis terdapat beberapa faktor yang mempermudah terjadinya batu saluran kemih yang dibedakan sebagai faktor intrinsik dan faktor ekstrinsik;<br />
</span></div><div style="color: black; font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Faktor intrinsik, meliputi:</span> </div><ol style="color: black; font-family: inherit;"><li><span style="font-size: small;">Herediter; diduga dapat diturunkan dari generasi ke generasi.</span></li>
<li><span style="font-size: small;">Umur; paling sering didapatkan pada usia 30-50 tahun</span></li>
<li><span style="font-size: small;">Jenis kelamin; jumlah pasien pria 3 kali lebih banyak dibanding pasien wanita.</span></li>
</ol><div style="color: black; font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Faktor ekstrinsik, meliputi:</span> </div><ol style="color: black; font-family: inherit;"><li><span style="font-size: small;">Geografi; pada beberapa daerah menunjukkan angka kejadian yang lebih tinggi daripada daerah lain sehingga dikenal sebagai daerah stone belt (sabuk batu)</span></li>
<li><span style="font-size: small;">Iklim dan temperatur</span></li>
<li><span style="font-size: small;">Asupan air; kurangnya asupan air dan tingginya kadar mineral kalsium dapat meningkatkan insiden batu saluran kemih.</span></li>
<li><span style="font-size: small;">Diet; diet tinggi purin, oksalat dan kalsium mempermudah terjadinya batu saluran kemih.</span></li>
<li><span style="font-size: small;">Pekerjaan; penyakit ini sering dijumpai pada orang yang pekerjaannya banyak duduk atau kurang aktivitas fisik (sedentary life).</span></li>
</ol><div style="color: black; font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><b>Teori Terbentuknya Urolithiasis/Batu Ginjal </b></span> </div><ol style="color: black; font-family: inherit;"><li><span style="font-size: small;">Teori nukleasi: Batu terbentuk di dalam urine karena adanya inti batu atau sabuk batu (nukleus). Partikel-partikel yang berada dalam larutan kelewat jenuh akan mengendap di dalam nukleus itu sehingga akhirnya membentuk batu. Inti bantu dapat berupa kristal atau benda asing saluran kemih.</span></li>
<li><span style="font-size: small;"> Teori matriks: Matriks organik terdiri atas serum/protein urine (albumin, globulin dan mukoprotein) sebagai kerangka tempat mengendapnya kristal-kristal batu.</span></li>
<li><span style="font-size: small;">Penghambat kristalisasi: Urine orang normal mengandung zat penghambat pembentuk kristal yakni magnesium, sitrat, pirofosfat, mukoprotein dan beberapa peptida. Jika kadar salah satu atau beberapa zat ini berkurang akan memudahkan terbentuknya batu dalam saluran kemih.</span></li>
</ol><div style="color: black; font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><b>Komposisi Batu </b><br />
Batu saluran kemih pada umumnya mengandung unsur: kalsium oksalat, kalsium fosfat, asam urat, magnesium-amonium-fosfat (MAP), xanthyn dan sistin. Pengetahuan tentang komposisi batu yang ditemukan penting dalam usaha pencegahan kemungkinan timbulnya batu residif<br />
<br />
<b>Batu Kalsium</b><br />
</span></div><div style="color: black; font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Batu kalsium (kalsium oksalat dan atau kalsium fosfat) paling banyak ditemukan yaitu sekitar 75-80% dari seluh batu saluran kemih. Faktor tejadinya batu kalsium adalah:</span> </div><ol style="color: black; font-family: inherit;"><li><span style="font-size: small;">Hiperkasiuria: Kadar kasium urine lebih dari 250-300 mg/24 jam, dapat terjadi karena peningkatan absorbsi kalsium pada usus (hiperkalsiuria absorbtif), gangguan kemampuan reabsorbsi kalsium pada tubulus ginjal (hiperkalsiuria renal) dan adanya peningkatan resorpsi tulang (hiperkalsiuria resoptif) seperti pada hiperparatiridisme primer atau tumor paratiroid.</span></li>
<li><span style="font-size: small;">Hiperoksaluria: Ekskresi oksalat urien melebihi 45 gram/24 jam, banyak dijumpai pada pasien pasca pembedahan usus dan kadar konsumsi makanan kaya oksalat seperti the, kopi instan, soft drink, kakao, arbei, jeruk sitrun dan sayuran hijau terutama bayam.</span></li>
<li><span style="font-size: small;">Hiperurikosuria: Kadar asam urat urine melebihi 850 mg/24 jam. Asam urat dalam urine dapat bertindak sebagai inti batu yang mempermudah terbentuknya batu kalsium oksalat. Asam urat dalam urine dapat bersumber dari konsumsi makanan kaya purin atau berasal dari metabolisme endogen.</span></li>
<li><span style="font-size: small;"> Hipositraturia: Dalam urine, sitrat bereaksi dengan kalsium membentuk kalsium sitrat sehingga menghalangi ikatan kalsium dengan oksalat atau fosfat. Keadaan hipositraturia dapat terjadi pada penyakit asidosis tubuli ginjal, sindrom malabsorbsi atau pemakaian diuretik golongan thiazide dalam jangka waktu lama.</span></li>
<li><span style="font-size: small;">Hipomagnesiuria: Seperti halnya dengan sitrat, magnesium bertindak sebagai penghambat timbulnya batu kalsium karena dalam urine magnesium akan bereaksi dengan oksalat menjadi magnesium oksalat sehingga mencegah ikatan dengan kalsium dengan oksalat</span></li>
</ol><div style="color: black; font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><b>Batu Struvit</b><br />
</span></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://www.elements4health.com/images/stories/conditions/kidney-stone.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="200" src="http://www.elements4health.com/images/stories/conditions/kidney-stone.jpg" width="183" /></a></div><div style="color: black; font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Batu struvit disebut juga batu sebagai batu infeksi karena terbentuknya batu ini dipicu oleh adanya infeksi saluran kemih. Kuman penyebab infeksi ini adalah golongan pemecah urea (uera splitter seperti: Proteus spp., Klebsiella, Serratia, Enterobakter, Pseudomonas dan Stafilokokus) yang dapat menghasilkan enzim urease dan mengubah urine menjadi basa melalui hidrolisis urea menjadi amoniak. Suasana basa ini memudahkan garam-garam magnesium, amonium, fosfat dan karbonat membentuk batu magnesium amonium fosfat (MAP) dan karbonat apatit.<br />
<br />
<b>Batu Urat</b><br />
Batu asam urat meliputi 5-10% dari seluruh batu saluran kemih, banyak dialami oleh penderita gout, penyakit mieloproliferatif, pasein dengan obat sitostatika dan urikosurik (sulfinpirazone, thiazide dan salisilat). Kegemukan, alkoholik dan diet tinggi protein mempunyai peluang besar untuk mengalami penyakit ini. Faktor yang mempengaruhi terbentuknya batu asam urat adalah: urine terlalu asam (pH kurang dari 6, volume urine kurang dari 2 liter/hari atau dehidrasi dan hiperurikosuria.<br />
<br />
<b>Patofisiologi Urolithiasis/Batu Ginjal </b><br />
Batu saluran kemih dapat menimbulkan penyulit berupa obstruksi dan infeksi saluran kemih. Manifestasi obstruksi pada saluran kemih bagian bawah adalah retensi urine atau keluhan miksi yang lain sedangkan pada batu saluran kemih bagian atas dapat menyebabkan hidroureter atau hidrinefrosis. Batu yang dibiarkan di dalam saluran kemih dapat menimbulkan infeksi, abses ginjal, pionefrosis, urosepsis dan kerusakan ginjal permanen (gagal ginjal)<br />
<br />
<b>Gambaran Klinik dan Diagnosis Urolithiasis/Batu Ginjal </b><br />
Keluhan yang disampaikan pasien tergantung pada letak batu, besar batu dan penyulit yang telah terjadi. Pada pemeriksaan fisik mungkin didapatkan nyeri ketok di daerah kosto-vertebra, teraba ginjal pada sisi yang sakit akibat hidronefrosis, ditemukan tanda-tanda gagal ginjal, retensi urine dan jika disertai infeksi didaptkan demam/menggigil.<br />
Pemeriksaan sedimen urine menunjukan adanya lekosit, hematuria dan dijumpai kristal-kristal pembentuk batu. Pemeriksaan kultur urine mungkin menunjukkan adanya adanya pertumbuhan kuman pemecah urea.<br />
Pemeriksaan faal ginjal bertujuan mencari kemungkinan terjadinya penurunan fungsi ginjal dan untuk mempersipkan pasien menjalani pemeriksaan foto PIV. Perlu juga diperiksa kadar elektrolit yang diduga sebagai penyebab timbulnya batu salran kemih (kadar kalsium, oksalat, fosfat maupun urat dalam darah dan urine). <br />
Pembuatan foto polos abdomen bertujuan melihat kemungkinan adanya batu radio-opak dan paling sering dijumpai di atara jenis batu lain. Batu asam urat bersifat non opak (radio-lusen).<br />
Pemeriksaan pieolografi intra vena (PIV) bertujuan menilai keadaan anatomi dan fungsi ginjal. Selain itu PIV dapat mendeteksi adanya batu semi opak atau batu non opak yang tidak tampak pada foto polos abdomen.<br />
Ultrasongrafi dikerjakan bila pasien tidak mungkin menjalani pemeriksaan PIV seperti pada keadaan alergi zat kontras, faal ginjal menurun dan pada pregnansi. Pemeriksaan ini dapat menilai adanya batu di ginjal atau buli-buli (tampak sebagai echoic shadow), hidronefrosis, pionefrosis atau pengkerutan ginjal.<br />
<br />
<b>Penatalaksanaan Urolithiasis/Batu Ginjal </b><br />
Batu yang sudah menimbulkan masalah pada saluran kemih harus segera dikeluarkan agar tidak menimbulkan penyulit yang lebih berat. Indikasi untuk melakukan tindakan pada batu saluran kemih adalah telah terjadinya obstruksi, infeksi atau indikasi sosial. Batu dapat dikeluarkan melalui prosedur medikamentosa, dipecahkan dengan ESWL, melalui tindakan endo-urologi, bedah laparoskopi atau pembedahan terbuka.<br />
<br />
<b>Pencegahan Urolithiasis/Batu Ginjal</b><br />
Setelah batu dikelurkan, tindak lanjut yang tidak kalah pentingnya adalahupaya mencegah timbulnya kekambuhan. Angka kekambuhan batu saluran kemih rata-rata 7%/tahun atau kambuh lebih dari 50% dalam 10 tahun. Prinsip pencegahan didasarkan pada kandungan unsur penyusun batu yang telah diangkat. Secara umum, tindakan pencegahan yang perlu dilakukan adalah:</span> </div><ol style="color: black; font-family: inherit;"><li><span style="font-size: small;">Menghindari dehidrasi dengan minum cukup, upayakan produksi urine 2-3 liter per hari</span></li>
<li><span style="font-size: small;">Diet rendah zat/komponen pembentuk batu</span></li>
<li><span style="font-size: small;">Aktivitas harian yang cukup</span></li>
<li><span style="font-size: small;">Medikamentosa</span></li>
</ol><div style="color: black; font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Beberapa diet yang dianjurkan untuk untuk mengurangi kekambuhan adalah:</span> </div><ol style="color: black; font-family: inherit;"><li><span style="font-size: small;">Rendah protein, karena protein akan memacu ekskresi kalsium urine dan menyebabkan suasana urine menjadi lebih asam.</span></li>
<li><span style="font-size: small;">Rendah oksalat</span></li>
<li><span style="font-size: small;">Rendah garam karena natiuresis akan memacu timbulnya hiperkalsiuria</span></li>
<li><span style="font-size: small;">Rendah purin</span></li>
<li><span style="font-size: small;">Rendah kalsium tidak dianjurkan kecuali pada hiperkalsiuria absorbtif type II</span></li>
</ol><div style="color: black; font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Penelitian di Amerika menyebutkan ada 24 elemen makanan termasuk vitamin dan mineral yang dapat memicu terbentuknya batu ginjal. Oleh karena itu diperlukan makanan yang seimbang agar bisa terhindar dari penyakit batu ginjal.</span></div><div style="color: black; font-family: inherit;"><br />
</div><div style="color: black; font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><u>Batasi Kalsium</u><br />
Semakin tinggi kalsium bisa menaikkan pula eksresi yang menambah pembentukan kristalisasi garam-garam dapur. Batasi kalsium tinggi seperti ikan salmon, sarden, keju, susu, es krim. Anda bisa mengkonsumsi satu porsi lobak, bayam, ikan kering dan cokelat.</span></div><div style="color: black; font-family: inherit;"><br />
</div><table border="0" bordercolor="#111111" cellpadding="0" cellspacing="0" id="AutoNumber9" style="color: black; font-family: inherit;"><tbody>
<tr><td class="row" width="95%"><span style="font-size: small;"><u>Kurangi Oksalat Pembentuk Kristal </u><br />
Oksalat dalam air kemih berasal dari dalam tubuh, dari makanan yang kita makan serta hasil metabolisme vitamin C. Oleh karena itu pasien batu ginjal disarankan tidak mengkonsumsi vitamin C lebih dari 1 gram per hari dan penderita tidak boleh kekurangan vitamin B6 karena. Kedua penyebab tersebut dapat memicu peningkatan produk oksalat.</span></td></tr>
<tr> <td colspan="2" height="10" width="100%"><span style="font-size: small;"><br />
</span></td></tr>
</tbody></table><table border="0" bordercolor="#111111" cellpadding="0" cellspacing="0" id="AutoNumber9" style="color: black; font-family: inherit;"><tbody>
<tr><td class="row" width="95%"><span style="font-size: small;"><u>Kurangi Konsumsi Protein Hewani</u><br />
Protein hewani dapat meningkatkan terbuangnya kalsium dan asam urat dalam air kemin yang kemudian diikuti dengan menurunnya PH (tingkat keasaman) urin dan pembuangan sitrat. Urine yang asam dalam jangka lama memudahkan terbentuknya kristal.</span></td></tr>
<tr> <td colspan="2" height="10" width="100%"><span style="font-size: small;"><br />
</span></td></tr>
</tbody></table><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://sibungsu.com/wp-content/uploads/2009/11/blue-glasswater_1.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="200" src="http://sibungsu.com/wp-content/uploads/2009/11/blue-glasswater_1.jpg" width="156" /></a></div><div style="color: black; font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><u>Minum Air Putih</u><br />
Semakin kurang seseorang minum air putih makin kurang pula air kemih yang terbentuk. Junlah yang dianjurkan adalah minimmal 2 liter air per hari. Umumnya penderita batu ginjal minum air kurang dari 1 liter per harinya. </span></div><div style="color: black; font-family: inherit;"><br />
</div><div style="color: black; font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><u>Batasi Garam</u><br />
Setiap peningkatan 100 mg garam dalam makanan dapat meningkatkan 25-30 mg kalsium dalam urine. keluarnya kalsium dari air kemih karena garam ini mempermudah terbentuknya kristalisasi ikatan kalsium urat oleh natrium (sodium).</span></div><div style="color: black; font-family: inherit;"><b><span style="font-size: small;"><br />
Penatalaksanaan diet pada Penyakit Batu Ginjal</span></b></div><div style="color: black; font-family: inherit;"><br />
</div><div style="color: black; font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><b>Batu Ginjal Kalsium</b></span></div><div style="color: black; font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Batu ginjal ini terdiri dari batu oksalat tunggal atau bergabung dengan kalsium fosfat, biasanya pada penderita penyakit ini terjadi hiperkalsiuria (>200 mg /hari) akibat tingginya absorsi kalsium. <br />
Hiperkalsiuria ini dibagi menjadi 2, hiperkalsiuria tipe 1 dan tipe 2. </span></div><ul style="color: black; font-family: inherit;"><li><span style="font-size: small;">Tipe 1 : Hiperkalsiuria yang tidak dipengaruhi diet.</span></li>
</ul><div style="color: black; font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">§<u>Penatalaksanaan </u><br />
o tetap dianjurkan untuk mengkonsumsi kalsium secara adekuat namun tidak berlebihan.</span></div><ul style="color: black; font-family: inherit;"><li><span style="font-size: small;">Tipe 2 : Hiperkalsiuria yang disebabkan oleh asupan kalsium yang berlebihan. </span></li>
</ul><div style="color: black; font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">§ <u>Penatalaksanaan </u><br />
o dianjurkan tetap mengontrol asupan kalsium dalam batas normal (500-800 mg untuk laki-laki dan 500-600 mg) untuk wanita<br />
o pembatasan kalsium tidak dianjurkan karena dapat meningkatkan absorpsi oksalat sehingga meningkatkan resiko terbentuknya batu<br />
o asupan oksalat dibatasi.</span></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://myhobbyblogs.com/food/files/2008/11/_mg_0044.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="http://myhobbyblogs.com/food/files/2008/11/_mg_0044.jpg" width="133" /></a></div><div style="color: black; font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><br />
§ <u>Bahan makanan yang dibatasi :</u><br />
a) Sumber Kalsium : keju, susu dan olahan susu, teri, dan ikan yang dimakan dengan tulangnya.<br />
b) Sumber Oksalat : kentang, ubi, bayam, bit, stobery, anggur, kacang-kacangan, teh, coklat, ovaltine dan milo.<br />
§ Konsumsi cairan dalam jumlah banyak, 1,5-2,5 liter perhari</span></div><span style="font-family: inherit; font-size: small;"><span style="color: black;"> </span><br style="color: black;" /><b style="color: black;"> </b></span><br />
<span style="font-family: inherit; font-size: small;"><b style="color: black;">Batu Ginjal Asam Urat </b></span><br />
<ul style="color: black; font-family: inherit;"><li><span style="font-size: small;"><u>Penatalaksanaan :</u></span></li>
</ul><div style="color: black; font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">- Konsumsi cairan dalam jumlah banyak, 1,5-2,5 liter perhari<br />
- Batasi makanan yang menghasilkan sisa asam tinggi<br />
Contoh : nasi, roti dan olahan terigu lainnya. Daging, ikan, kerang, telur, keju, kacang-kacangan dan hasil olahannya serta lemak hewan.<br />
- Hindari makanan yang mengandung purin tinggi (>100 mg/100 gram bahan makanan)<br />
Contoh : otak, hati, jantung, ginjal, jeroan, ekstrak daging/kaldu, buillon, bebek, ikan sarden, makarel, remis, kerang.<br />
- Konsumsi makanan yang menghasilkan sisa basa tinggi<br />
Contoh : susu, susu asam, krim, minyak kelapa, kelapa, santan, semua jenis sayuran (tapi dibatasi untuk jenis-jenis tertentu) dan semua jenis buah.</span><span style="font-size: small;"> </span></div>NutRi wORldhttp://www.blogger.com/profile/04885919098696317063noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-3888193158057595290.post-89595282116569596222010-02-03T22:35:00.000+07:002010-02-03T22:35:55.244+07:00Diet Gagal Ginjal Akut<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://nursecerdas.files.wordpress.com/2009/01/acute-renal-failure.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="190" src="http://nursecerdas.files.wordpress.com/2009/01/acute-renal-failure.jpg" width="200" /></a></div><br />
<span style="font-family: inherit; font-size: small;"></span><br />
<div style="color: black; font-family: inherit;"></div><span style="font-family: inherit; font-size: small;"><b style="color: black;">Pengertian</b></span><br />
<div style="color: black; font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"> Adalah penurunan tiba-tiba faal ginjal pada individu dengan ginjal sehat sebelumnya, dengan atau tanpa oliguria dan berakibat azotemia progresif disertai kenaikan ureum dan kreatinin darah (Imam Parsoedi A dan Ag. Soewito :Ilmu Penyakit dalam Jilid II;91 )</span></div><div style="color: black; font-family: inherit;"><br />
</div><div style="color: black; font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><b>Klasifikasi</b><br />
1. Gagal Ginjal Akut Prerenal<br />
2. Gagal Ginjal Akut Post Renal<br />
3. Gagal Ginjal Akut Renal</span></div><div style="color: black; font-family: inherit;"><br />
</div><div style="color: black; font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><u>Gagal Ginjal Akut Prerenal</u>;<br />
Gagal ginjal akut Prerenal adalah keadaan yang paling ringan yang dengan cepat dapat reversibel, bila ferfusi ginjal segera diperbaiki. Gagal ginjal akut Prerenal merupakan kelainan fungsional, tanpa adanya kelainan histologik/morfologik pada nefron. Namun bila hipoperfusi ginjal tidak segera diperbaiki, akan menimbulkan terjadinya nekrosis tubulat akut (NTA).</span></div><div style="color: black; font-family: inherit;"><br />
</div><div style="color: black; font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><i>Etiologi</i><br />
1.Penurunan Volume vaskular ;<br />
a. Kehilangan darah/plasma karena perdarahan,luka bakar.<br />
b. Kehilangan cairan ekstraselular karena muntah, diare.</span></div><div style="color: black; font-family: inherit;"><br />
</div><div style="color: black; font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">2. Kenaikan kapasitas vaskular<br />
a. sepsis<br />
b. Blokade ganglion<br />
c. Reaksi anafilaksis.</span></div><div style="color: black; font-family: inherit;"><br />
</div><div style="color: black; font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">3. Penurunan curah jantung/kegagalan pompa jantung<br />
a. renjatan kardiogenik<br />
b. Payah jantung kongesti<br />
c. Tamponade jantung<br />
d. Distritmia<br />
e. Emboli paru<br />
f. Infark jantung.</span></div><div style="color: black; font-family: inherit;"><br />
</div><div style="color: black; font-family: inherit;"><u><span style="font-size: small;">Gagal Ginjal Akut Posrenal</span></u></div><div style="color: black; font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">GGA posrenal adalah suatu keadaan dimana pembentukan urin cukup, namun alirannya dalam saluran kemih terhambat. Penyebab tersering adalah obstruksi, meskipun dapat juga karena ekstravasasi.</span></div><div style="color: black; font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><br />
</span></div><div style="color: black; font-family: inherit;"><i><span style="font-size: small;">Etiologi</span></i></div><div style="color: black; font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">1. Obstruksi</span></div><div style="color: black; font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">a. Saluran kencing : batu, pembekuan darah, tumor, kristal, dll.</span></div><div style="color: black; font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">b. Tubuli Ginjal : kristal, pigmen, protein (mieloma).</span></div><div style="color: black; font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">2. Ekstravasasi</span></div><div style="color: black; font-family: inherit;"><br />
</div><div style="color: black; font-family: inherit;"><u><span style="font-size: small;">Gagal Ginjal Akut Renal</span></u></div><div style="color: black; font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">1. GGA renal sebagai akibat penyakit ginjal primer seperti :</span></div><div style="color: black; font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">a. Glomerulonefritis</span></div><div style="color: black; font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">b. Nefrosklerosis</span></div><div style="color: black; font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">c. Penyakit kolagen</span></div><div style="color: black; font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">d. Angitis hipersensitif</span></div><div style="color: black; font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">e. Nefritis interstitialis akut karena obat, kimia, atau kuman.</span></div><div style="color: black; font-family: inherit;"><br />
</div><div style="color: black; font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">2. Nefrosis Tubuler Akut (NTA)</span></div><div style="color: black; font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Nefropati vasomotorik akut terjadi karena iskemia ginjal sebagai kelanjutan GGA. Prerenal atau pengaruh bahan nefrotoksik. Bila iskemia ginjal sangat berat dan berlangsung lama dapat mengakibatkan terjadinya nekrosis kortikol akut (NKA) dimana lesi pada umumnya difuss pada seluruh korteks yang bersifat reversibel. Bila lesinya tidak difus (patchy) ada kemungkinan reversibel.</span></div><div style="color: black; font-family: inherit;"><br />
</div><div style="color: black; font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><b>Pemeriksaan Laboratorium</b> </span></div><div style="color: black; font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">1. Darah : ureum, kreatinin, elektrolit, serta osmolaritas.</span></div><div style="color: black; font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">2. Urin : ureum, kreatinin, elektrolit, osmolaritas, dan berat jenis.</span></div>3. Kenaikan sisa metabolisme proteinureum kreatinin dan asam urat.<br />
<div style="color: black; font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"></span></div><div style="color: black; font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">4. Gangguan keseimbangan asam basa : asidosis metabolik.<br />
5. Gangguan keseimbangan elektrolit : hiperkalemia, hipernatremia atau hiponatremia, hipokalsemia dan hiperfosfatemia. </span></div><div style="color: black; font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">6. Volume urine biasanya kurang dari 400 ml/24 jam yang terjadi dalam 24 jam setelah ginjal rusak.<br />
7. Warna urine : kotor, sedimen kecoklatan menunjukan adanya darah, Hb, Mioglobin, porfirin.<br />
8. Berat jenis urine : kurang dari 1,020 menunjukan penyakit ginjal, contoh : glomerulonefritis, piolonefritis dengan kehilangankemampuan untuk memekatkan; menetap pada 1,010menunjukan kerusakan ginjal berat.<br />
9. PH. Urine : lebih dari 7 ditemukan pada ISK., nekrosis tubular ginjal, dan gagal ginjal kronik.<br />
10. Osmolaritas urine : kurang dari 350 mOsm/kg menunjukan kerusakan ginjal, dan ratio urine/serum sering 1:1.<br />
11. Klierens kreatinin urine : mungkin secara bermakna menurun sebelum BUN dan kreatinin serum menunjukan peningkatan bermakna.<br />
12. Natrium Urine : Biasanya menurun tetapi dapat lebih dari 40 mEq/L bila ginjal tidak mampu mengabsorbsi natrium.<br />
13. Bikarbonat urine : Meningkat bila ada asidosis metabolik.<br />
14. SDM urine : mungkin ada karena infeksi, batu, trauma, tumor, atau peningkatan GF.<br />
15. Protein : protenuria derajat tinggi (3-4+) sangat menunjukan kerusakan glomerulus bila SDM dan warna tambahan juga ada. Proteinuria derajat rendah (1-2+) dan SDM menunjukan infeksi atau nefritis interstisial. Pada NTA biasanya ada proteinuria minimal.<br />
16. Warna tambahan : Biasanya tanpa penyakit ginjal ataui infeksi. Warna tambahan selular dengan pigmen kecoklatan dan sejumlah sel epitel tubular ginjal terdiagnostik pada NTA. Tambahan warna merah diduga nefritis glomular.</span></div><div style="color: black; font-family: inherit;"></div><div style="color: black; font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><b>Darah :</b><br />
1. Hb. : menurun pada adanya anemia.<br />
2. Sel Darah Merah : Sering menurun mengikuti peningkatan kerapuhan/penurunan hidup.<br />
3. PH : Asidosis metabolik (kurang dari 7,2) dapat terjadi karena penurunan kemampuan ginjal untuk mengeksresikan hidrogen dan hasil akhir metabolisme.<br />
4. BUN/Kreatinin : biasanya meningkat pada proporsi ratio 10:1<br />
5. Osmolaritas serum : lebih beras dari 285 mOsm/kg; sering sama dengan urine.<br />
6. Kalium : meningkat sehubungan dengan retensi seiring dengan perpindahan selular ( asidosis) atau pengeluaran jaringan (hemolisis sel darah merah).<br />
7. Natrium : Biasanya meningkat tetapi dengan bervariasi.<br />
8. Ph; kalium, dan bikarbonat menurun.<br />
9. Klorida, fosfat dan magnesium meningkat.<br />
10. Protein : penurunan pada kadar serum dapat menunjukan kehilangan protein melalui urine, perpindahan cairan, penurunan pemasukan, dan penurunan sintesis,karena kekurangan asam amino esensial<br />
11. CT.Skan<br />
12. MRI<br />
13. EKG mungkin abnormal menunjukan ketidakseimbangan elektrolit dan asam/basa.</span></div><div style="color: black; font-family: inherit;"><br />
</div><div style="color: black; font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><b>Diet</b> </span></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://www.medindia.net/healthnetwork/images/uploaded-photos/1_90.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="172" src="http://www.medindia.net/healthnetwork/images/uploaded-photos/1_90.jpg" width="200" /></a></div><div style="color: black; font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Diet pada gagal ginjal adalah diet dengan mengontrol jumlah protein, natrium, fosfor, dan kalium. Namun di dalam diet ini jumlah kalori anda tetap harus diperhatikan.</span> </div><div style="color: black; font-family: inherit; text-align: justify;"><br />
</div><div style="color: black; font-family: inherit; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Tubuh anda membutuhkan protein untuk memperbaiki sel-sel yang rudak. Setelah tubuh menggunakan protein dari makanan yang anda makan, terdapat produk sisa yang disebut dengan urea. Bilan ginjal anda tidak berfungsi dengan baik, maka urea tidak dapat dikeluarkan dari dalam tubuh. Karena itulah anda perlu mengurangi jumlah protein. </span></div><div style="color: black; font-family: inherit; text-align: justify;"><br />
</div><div style="color: black; font-family: inherit; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Protein terkandung di 2 tipe makanan :</span></div><ul style="color: black; font-family: inherit;"><li style="text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Protein jumlah besar yang berasal dari hewani : unggas, daging sapi, seafood, susu, keju, produk susu</span></li>
<li style="text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Protein jumlah kecil yang berasal dari sumber nabati : roti, sereal, gandum, sayuran, buah</span></li>
</ul><div style="color: black; font-family: inherit; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Kadar fosfat yang tinggi di dalam tubuh akibat tidak dapat dikeluarkan oleh ginjal dapat menyebabkan kehilangan kalsium dari tulang.</span></div><div style="color: black; font-family: inherit; text-align: justify;"><br />
</div><div style="color: black; font-family: inherit; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Fosfat memiliki kadar tinggi di dalam makanan :</span></div><ul style="color: black; font-family: inherit;"><li style="text-align: justify;"><span style="font-size: small;">produk susu seperti susu, keju, yogurt, es krim</span></li>
<li style="text-align: justify;"><span style="font-size: small;">kacang-kacangan seperti kacang merah dan kacang tanah</span></li>
<li style="text-align: justify;"><span style="font-size: small;">minuman seperti cocoa, bir, dan minuman bersoda</span></li>
</ul><div style="color: black; font-family: inherit; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Anda juga sebaiknya mengurangi kadar natrium di dalam makanan yang anda konsumsi. Hal ini disebabkan karena natrium berhubungan dengan peningkatan tekanan darah dan penyakit ginjal.</span></div><div style="color: black; font-family: inherit; text-align: justify;"><br />
</div><div style="color: black; font-family: inherit; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Anda sebaiknya mengurangi natrium melalui :</span></div><ul style="color: black; font-family: inherit;"><li style="text-align: justify;"><span style="font-size: small;">garam dapur</span></li>
<li style="text-align: justify;"><span style="font-size: small;">makanan kaleng</span></li>
<li style="text-align: justify;"><span style="font-size: small;">makanan asap</span></li>
</ul><span style="font-family: inherit; font-size: small;"><span style="color: black;">Anda akan mendapatkan ganti kalori melalui minyak sayuran, gula, dan buah.</span></span><br />
<div style="color: black; font-family: inherit;"><br />
</div>NutRi wORldhttp://www.blogger.com/profile/04885919098696317063noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-3888193158057595290.post-61771575992161671432010-02-03T20:59:00.000+07:002010-02-03T20:59:52.951+07:00Diet Gagal Ginjal Kronik (GGK)/Chronic Kidney Disease(CKD)<span style="font-family: inherit; font-size: small;"></span><div style="color: black; font-family: inherit;"> <!-- Begin content --> <!-- Begin main column --> </div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjIrLtmndB3dU0ee_4yF4zO8flnTqQfj0rkx7_aJBjCo244vxONo9M4DJ6hVlYRTUpKEKEOhoiVBX6ApbT4NmEOL25dghc7Ix1eeUVvXYfJ3lqWwb3OzGRvdYc1bXM9Wb_Dqp1MKUuuOEg/s1600/Ginjal+rusak.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjIrLtmndB3dU0ee_4yF4zO8flnTqQfj0rkx7_aJBjCo244vxONo9M4DJ6hVlYRTUpKEKEOhoiVBX6ApbT4NmEOL25dghc7Ix1eeUVvXYfJ3lqWwb3OzGRvdYc1bXM9Wb_Dqp1MKUuuOEg/s200/Ginjal+rusak.jpg" width="130" /></a></div><span style="font-family: inherit; font-size: small;"></span><span style="font-family: inherit; font-size: small;"><span style="color: black;">Gagal ginjal kronik biasanya akibat akhir dari kehilangan fungsi ginjal lanjut secara bertahap (Doenges, 1999; 626).</span><span style="color: black;"> Kegagalan ginjal kronis terjadi bila ginjal sudah tidak mampu mempertahankan lingkungan internal yang konsisten dengan kehidupan dan pemulihan fungsi tidak dimulai. Pada kebanyakan individu transisi dari sehat ke status kronis atau penyakit yang menetap sangat lamban dan menunggu beberapa tahun. (Barbara C Long, 1996; 368).</span></span><br />
<span style="font-family: inherit; font-size: small;"><span style="color: black;"> </span><br style="color: black;" /><span style="color: black;">Gagal ginjal kronis atau penyakit renal tahap akhir (ESRD) merupakan gangguan fungsi renal yang progresif dan irreversible dimana kemampuan tubuh gagal untuk mempertahankan metabolisme dan keseimbangan cairan dan elektrolit,menyebabkan uremia (retensi urea dan sampah nitrogen lain dalam darah). (Brunner & Suddarth, 2001; 1448)</span><br style="color: black;" /><span style="color: black;"> </span></span><br />
<span style="font-family: inherit; font-size: small;"><span style="color: black;">Gagal ginjal kronik merupakan perkembangan gagal ginjal yang progresif dan lambat,biasanya berlangsung beberapa tahun. (Price, 1992; 812)</span><br style="color: black;" /><span style="color: black;"> </span></span><br />
<span style="font-family: inherit; font-size: small;"><b><span style="color: black;">Etiologi</span></b><br style="color: black;" /><span style="color: black;">Penyebab GGK termasuk glomerulonefritis, infeksi kronis, penyakit vaskuler (nefrosklerosis), proses obstruksi (kalkuli), penyakit kolagen (luris sutemik), agen nefrotik (amino glikosida), penyakit endokrin (diabetes). (Doenges, 1999; 626)</span><br style="color: black;" /><span style="color: black;"> </span></span><br />
<span style="font-family: inherit; font-size: small;"><span style="color: black;">Penyebab GGK menurut Price, 1992; 817, dibagi menjadi delapan kelas, antara lain:</span><br style="color: black;" /><span style="color: black;">• Infeksi misalnya pielonefritis kronik</span><br style="color: black;" /><span style="color: black;">• Penyakit peradangan misalnya glomerulonefritis</span><br style="color: black;" /><span style="color: black;">• Penyakit vaskuler hipertensif misalnya nefrosklerosis benigna, nefrosklerosis maligna, stenosis arteria renalis</span><br style="color: black;" /><span style="color: black;">• Gangguan jaringan penyambung misalnya lupus eritematosus sistemik, poliarteritis nodosa,sklerosis sistemik progresif</span><br style="color: black;" /><span style="color: black;">• Gangguan kongenital dan herediter misalnya penyakit ginjal polikistik,asidosis tubulus ginjal</span><br style="color: black;" /><span style="color: black;">• Penyakit metabolik misalnya DM,gout,hiperparatiroidisme,amiloidosis</span><br style="color: black;" /><span style="color: black;">• Nefropati toksik misalnya penyalahgunaan analgesik,nefropati timbal</span><br style="color: black;" /><span style="color: black;">• Nefropati obstruktif misalnya saluran kemih bagian atas: kalkuli neoplasma, fibrosis netroperitoneal. Saluran kemih bagian bawah: hipertropi prostat, striktur uretra, anomali kongenital pada leher kandung kemih dan uretra.</span><br style="color: black;" /><span style="color: black;"> </span></span><br />
<span style="font-family: inherit; font-size: small;"><b><span style="color: black;">Patofisiologi</span></b><br style="color: black;" /><span style="color: black;">Pada waktu terjadi kegagalan ginjal sebagian nefron (termasuk glomerulus dan tubulus) diduga utuh sedangkan yang lain rusak (hipotesa nefron utuh). Nefron-nefron yang utuh hipertrofi dan memproduksi volume filtrasi yang meningkat disertai reabsorpsi walaupun dalam keadaan penurunan GFR / daya saring. </span></span><br />
<br />
<span style="font-family: inherit; font-size: small;"><span style="color: black;">Metode adaptif ini memungkinkan ginjal untuk berfungsi sampai ¾ dari nefron–nefron rusak. Beban bahan yang harus dilarut menjadi lebih besar daripada yang bisa direabsorpsi berakibat diuresis osmotik disertai poliuri dan haus. Selanjutnya karena jumlah nefron yang rusak bertambah banyak oliguri timbul disertai retensi produk sisa. Titik dimana timbulnya gejala-gejala pada pasien menjadi lebih jelas dan muncul gejala-gejala khas kegagalan ginjal bila kira-kira fungsi ginjal telah hilang 80% - 90%. Pada tingkat ini fungsi renal yang demikian nilai kreatinin clearance turun sampai 15 ml/menit atau lebih rendah itu. ( Barbara C Long, 1996, 368)</span><br style="color: black;" /><span style="color: black;"> </span></span><br />
<span style="font-family: inherit; font-size: small;"><span style="color: black;">Fungsi renal menurun, produk akhir metabolisme protein (yang normalnya diekskresikan ke dalam urin) tertimbun dalam darah. Terjadi uremia dan mempengaruhi setiap sistem tubuh. Semakin banyak timbunan produk sampah maka gejala akan semakin berat. Banyak gejala uremia membaik setelah dialisis. (Brunner & Suddarth, 2001 : 1448).</span><br style="color: black;" /><span style="color: black;"> </span></span><br />
<span style="font-family: inherit; font-size: small;"><span style="color: black;">Perjalanan umum gagal ginjal progresif dapat dibagi menjadi tiga stadium yaitu:</span><br style="color: black;" /><span style="color: black;">• <u>Stadium 1</u> (penurunan cadangan ginjal)</span><br style="color: black;" /><span style="color: black;">Di tandai dengan kreatinin serum dan kadar Blood Ureum Nitrogen (BUN) normal dan penderita asimtomatik.</span><br style="color: black;" /><span style="color: black;">• <u>Stadium 2</u> (insufisiensi ginjal)</span><br style="color: black;" /><span style="color: black;">Lebih dari 75% jaringan yang berfungsi telah rusak (Glomerulo filtration Rate besarnya 25% dari normal). Pada tahap ini Blood Ureum Nitrogen mulai meningkat diatas normal, kadar kreatinin serum mulai meningklat melabihi kadar normal, azotemia ringan, timbul nokturia dan poliuri.</span><br style="color: black;" /><span style="color: black;">• <u>Stadium 3</u> (Gagal ginjal stadium akhir / uremia)</span><br style="color: black;" /><span style="color: black;">Timbul apabila 90% massa nefron telah hancur, nilai glomerulo filtration rate 10% dari normal, kreatinin klirens 5-10 ml permenit atau kurang. Pada tahap ini kreatinin serum dan kadar blood ureum nitrgen meningkat sangat mencolok dan timbul oliguri. (Price, 1992: 813-814)</span><br style="color: black;" /><span class="fullpost" style="color: black;"> </span></span><br />
<span style="font-family: inherit; font-size: small;"><span class="fullpost" style="color: black;"><b>Manifestasi Klinis</b><br />
1. Manifestasi klinik antara lain (Long, 1996 : 369):<br />
a. Gejala dini : lethargi, sakit kepala, kelelahan fisik dan mental, berat badan berkurang, mudah tersinggung, depresi<br />
b. Gejala yang lebih lanjut : anoreksia, mual disertai muntah, nafas dangkal atau sesak nafas baik waktui ada kegiatan atau tidak, udem yang disertai lekukan, pruritis mungkin tidak ada tapi mungkin juga sangat parah.<br />
</span></span><br />
<span style="font-family: inherit; font-size: small;"><span class="fullpost" style="color: black;">2. Manifestasi klinik menurut (Smeltzer, 2001 : 1449) antara lain : hipertensi, (akibat retensi cairan dan natrium dari aktivitas sisyem renin - angiotensin – aldosteron), gagal jantung kongestif dan udem pulmoner (akibat cairan berlebihan) dan perikarditis (akibat iriotasi pada lapisan perikardial oleh toksik, pruritis, anoreksia, mual, muntah, dan cegukan, kedutan otot, kejang, perubahan tingkat kesadaran, tidak mampu berkonsentrasi).<br />
</span></span><br />
<span style="font-family: inherit; font-size: small;"><span class="fullpost" style="color: black;">3. Manifestasi klinik menurut Suyono (2001) adalah sebagai berikut:<br />
a. <u>Sistem kardiovaskuler</u><br />
• Hipertensi<br />
• Pitting edema<br />
• Edema periorbital<br />
• Pembesaran vena leher<br />
• Friction sub pericardial<br />
b. <u>Sistem Pulmoner</u><br />
• Krekel<br />
• Nafas dangkal<br />
• Kusmaull<br />
• Sputum kental dan liat<br />
c. <u>Sistem gastrointestinal</u><br />
• Anoreksia, mual dan muntah<br />
• Perdarahan saluran GI<br />
• Ulserasi dan pardarahan mulut<br />
• Nafas berbau amonia<br />
d. <u>Sistem muskuloskeletal</u><br />
• Kram otot<br />
• Kehilangan kekuatan otot<br />
• Fraktur tulang<br />
e. <u>Sistem Integumen</u><br />
• Warna kulit abu-abu mengkilat</span></span><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj7HUtzAmffCGhAyV8MkXjDIyMBagetO_FI7WgdDYoBj5hC7YVGKwRtNwOzP-03rJr810OW_89GB_1u6PEXUvwtQmrrPXngyhqdIT3ekWlKDkDomKOdsBCl82-WaJhhaQJJxjBhw3mAIdyK/s1600-h/kuku.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="152" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj7HUtzAmffCGhAyV8MkXjDIyMBagetO_FI7WgdDYoBj5hC7YVGKwRtNwOzP-03rJr810OW_89GB_1u6PEXUvwtQmrrPXngyhqdIT3ekWlKDkDomKOdsBCl82-WaJhhaQJJxjBhw3mAIdyK/s200/kuku.jpg" width="200" /></a><span style="font-family: inherit; font-size: small;"><span class="fullpost" style="color: black;"><br />
• Pruritis<br />
• Kulit kering bersisik<br />
• Ekimosis<br />
• Kuku tipis dan rapuh<br />
• Rambut tipis dan kasar<br />
f. <u>Sistem Reproduksi</u><br />
• Amenore<br />
• Atrofi testis<br />
</span></span><br />
<span style="font-family: inherit; font-size: small;"><span class="fullpost" style="color: black;"><b>Pemeriksaan Penunjang</b><br />
Menurut Suyono (2001), untuk menentukan diagnosa pada CKD dapat dilakukan cara sebagai berikut:<br />
1. Pemeriksaan laboratorium<br />
Menentukan derajat kegawatan CKD, menentukan gangguan sistem dan membantu menetapkan etiologi.<br />
2. Pemeriksaan USG<br />
Untuk mencari apakah ada batuan, atau massa tumor, juga untuk mengetahui beberapa pembesaran ginjal.<br />
3. Pemeriksaan EKG<br />
Untuk melihat kemungkinan hipertropi ventrikel kiri, tanda-tanda perikarditis, aritmia dan gangguan elektrolit<br />
</span></span><br />
<span style="font-family: inherit; font-size: small;"><span class="fullpost" style="color: black;"><b>Pencegahan</b><br />
Obstruksi dan infeksi saluran kemih dan penyakit hipertensi sangat lumrah dan sering kali tidak menimbulkan gejala yang membawa kerusakan dan kegagalan ginjal. Penurunan kejadian yang sangat mencolok adalah berkat peningkatan perhatian terhadap peningkatan kesehatan. Pemeriksaan tahunan termasuk tekanan darah dan pemeriksaan urinalisis.<br />
</span></span><br />
<span style="font-family: inherit; font-size: small;"><span class="fullpost" style="color: black;">Pemeriksaan kesehatan umum dapat menurunkan jumlah individu yang menjadi insufisiensi sampai menjadi kegagalan ginjal. Perawatan ditujukan kepada pengobatan masalah medis dengan sempurna dan mengawasi status kesehatan orang pada waktu mengalami stress (infeksi, kehamilan). (Barbara C Long, 2001)<br />
</span></span><br />
<span style="font-family: inherit; font-size: small;"><span class="fullpost" style="color: black;"><b>Penatalaksanaan</b><br />
1. Dialisis (cuci darah)<br />
2. Obat-obatan: antihipertensi, suplemen besi, agen pengikat fosfat, suplemen kalsium, furosemid (membantu berkemih)<br />
3. Diit rendah protein dan tinggi karbohidrat<br />
4. Transfusi darah<br />
5. Transplantasi ginjal</span></span><br />
<br />
<div style="color: black; font-family: inherit;"> </div><div style="color: black; font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><strong><span>Diet Rendah Protein untuk Penyakit Ginjal Kronik</span></strong><br />
<strong> </strong></span></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://www.klikdokter.com/userfiles/Pola%20Makan%20Sehat1.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="144" src="http://www.klikdokter.com/userfiles/Pola%20Makan%20Sehat1.jpg" width="200" /></a></div><div style="color: black; font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><strong style="font-weight: normal;">Selain faktor keturunan, diabetes, hipertensi, infeksi, batu ginjal, gaya hidup dan pola makan juga sangat berpengaruh kejadian penyakit ginjal kronik yang berakibat pada gagal ginjal. Agar kondisi ginjal tidak semakin parah, perlu dilakukan diet khusus bagi pederita penyakit ginjal kronik.</strong><br />
Penyakit ginjal kronik (Chronic Kidney Disease) adalah keadaan dimana terjadi penurunan fungsi ginjal yang menahun disebabkan oleh berbagai penyakit ginjal. Penyakit ini bersifat progresif dan umumnya tidak dapat pulih kembali (irreversible). Gejalanya biasanya ditandai dengan menurunnya nafsu makan, mual, pusing, muntah, rasa lelah, sesak nafas, edema pada tangan dan kaki serta uremia. Apabila Tes Kliren Kreatinin (TKK) <> 5,5 mEq), oliguria atau anuria. Cairan dibatasi, yaitu sebanyak jumlah urin sehari ditambah pengeluaran melalui keringat dan pernafasan (± 500 ml)<br />
</span></div><div style="color: black; font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Vitamin cukup, bila perlu diberikan suplemen piridoksin, asam folat, vitamin C dan vitamin D.<br />
<br />
<span><strong>Diet Sesuai Berat Badan</strong></span>Kebutuhan nutrisi tubuh sangat dipengaruhi dengan berat badan, karenanya diet diberikan disesuaikan dengan berat badan pasien. Berdasarkan Penuntun Diet yang disarankan oleh Instalasi Gizi Perjan Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), jenis diet digolongkan menjadi tiga, yaitu diet rendah protein I: Asupan protein 30 g dan diberikan kepada pasien dengan berat badan 50 kg. Diet protein rendah II, asupan protein 35 g diberikan pasien dengan berat badan 60 kg. Diet protein rendah III, diberikan kepada pasien dengan berat badan 65 kg. Makanan diberikan dalam bentuk makanan cair atau lunak untuk meringankan organ pencernaan.<strong><br />
</strong><br />
<strong>Contoh Bahan Makanan Satu Hari</strong><br />
<strong><em>Diet 30 g Protein</em></strong><br />
Beras 100 g<br />
Telur ayam 50 g<br />
daging 50 g<br />
Sayuran 100 g<br />
Papaya 200 g<br />
Minyak 35 g<br />
Gula pasir 60 g<br />
Susu bubuk 10 g<br />
Kue rendah protein seperti kue lapis, kue talam 150 g<br />
Madu 20 g<br />
Agar-agar 1 porsi<br />
<br />
<strong><em>Diet 35 g Protein</em></strong><br />
Beras 150 g<br />
Telur ayam 50 g<br />
Daging 50 g<br />
Sayuran 150 g<br />
Papaya 200 g<br />
Minyak 40 g<br />
Gula pasir 80 g<br />
Susu bubuk 15 g<br />
Kue rendah protein 150 g<br />
Madu 20 g<br />
Agar-agar 1 porsi<br />
<br />
<strong><em>Diet 40 g Protein</em></strong><br />
Beras 150 g<br />
Telur ayam 50 g<br />
Daging 75 g<br />
Sayuran 150 g<br />
Papaya 200 g<br />
Minyak 40 g<br />
Gula pasir 100 g<br />
Susu bubuk 20 g<br />
Kue kue rendah protein 150 g<br />
Madu 30 g<br />
Agar-agar 1 porsi<br />
<br />
<em>Sumber: Penuntun Diet. Gramedia 2006<br />
</em><strong><span>Dianjurkan</span></strong>Nasi, bihun, jagung, kentang, makaroni, mi, tepung-tepungan, singkong, ubi, selai, madu, telur, daging ayam, daging, ikan, susu, minyak jagung, minyak sawit, semua sayuran dan buah kecuali yan mengandung kalium tinggi bagi penderita hiperkalemia tidak disarankan<br />
<br />
<strong><span>Tidak Dianjurkan</span></strong><br />
Kacang-kacangan dan hasil olahannya (tahu tempe), kelapa, santan, minyak kelapa, margarin, lemak hewan dan sayuran dan buah yang tinggi kalum.<br />
<br />
<em>Sumber: Penuntun Diet. Gramedia 2006<br />
</em>Untuk sayuran dan buah-buahan, menurut Triani Tresnawan, DCN.Mkes, staf Instalasi Gizi RSCM, sebaiknya dipilih yang kandungan kaliumnya rendah.<br />
<br />
<strong>Beirkut ini daftar sayuran rendah dan tinggi kalium<br />
<br />
Tinggi Kalium</strong>Pisang<br />
Tomat<br />
Ubi jalar<br />
Kelapa muda<br />
Nangka<br />
Bayam<br />
Sawi<br />
Durian<br />
Petai<br />
Jantung pisang<br />
Kentang<br />
<br />
<strong>Rendah Kalium </strong><br />
Timun<br />
Tauge<br />
Kol<br />
Pare<br />
Semangka<br />
Nanas<br />
Jambu air<br />
Belimbing<br />
Pir<br />
Jambu biji<br />
Daun bawang<br />
Lobak<br />
<br />
Menu Diet Rendah Protein<br />
<br />
<i>Chicken Poridge</i><br />
Bahan:<br />
3 sdm tepung maizena, larutkan dengan sedikit air<br />
50 g daging ayam cincang<br />
40 g wortel, parut<br />
400 ml air<br />
1 siung bawang putih, haluskan<br />
½ sdm minyak jagung<br />
¼ sdt garam halus<br />
¼ sdt lada halus<br />
Cara Membuat:<br />
Panaskan minyak jagung, tumis bawang putih hingga harum. masukkan daging ayam cincang, aduk hingga berubah warna.<br />
Tuang air, masak sampai mendidih. Tambahkan wortel, lada dan garam. Masak sambil terus di aduk hingga semua bahan matang. Angkat. Hidangkan.<br />
Untuk 1 Porsi<br />
<br />
Kurang Lebih Nutrisi/Porsi:<br />
Protein: 8.8 g<br />
Energi: 225.1 kkal<br />
Lemak: 1.05 g<br />
Kabohidrat: 47.6 g<br />
<br />
<i>Fruit Juice</i><br />
Bahan:<br />
60 g semangka, potong-potong<br />
60 g kiwi, kupas, potong-potong<br />
100 ml air jeruk manis<br />
1 sdm air jeruk nipis<br />
1 potong es batu<br />
Cara Membuat:<br />
Masukkan potongan semangka, kiwi, air jeruk nipis, air jeruk manis dan potongan es batu ke dalam tabung blender. Haluskan hingga lembut.<br />
Tuang ke dalam gelas saji. Hidangkan.<br />
Untuk 1 Porsi<br />
<br />
Kurang Lebih Nutrisi/Porsi:<br />
Protein: 0.8 g<br />
Lemak: 0.6 g<br />
Karbohidrat: 11.2 g<br />
Energi: 98 kkal</span></div>NutRi wORldhttp://www.blogger.com/profile/04885919098696317063noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-3888193158057595290.post-41212101201263470442010-01-30T22:24:00.000+07:002010-01-30T22:24:21.257+07:00Diet Hati<span style="color: black; font-size: small;"></span><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/6/6f/Human_Hepar.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="150" src="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/6/6f/Human_Hepar.jpg" width="200" /></a></div><div style="color: black; font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="line-height: 150%;">Hati (liver</span><span style="line-height: 150%;">) merupakan organ terbesar dalam tubuh manusia. Di dalam hati terjadi proses-proses penting bagi kehidupan <span> </span><span> </span>yaitu proses penyimpanan energi, pembentukan protein dan asam empedu, pengaturan metabolisme kolesterol, dan penetralan racun/obat yang masuk dalm tubuh<span></span>. Hati yang sehat bisa menyaring racun dan melakukan proses detoksifikasi secara optimal. Bila hati sakit, otomatis racun bakal tertumpuk dan tubuh rentan terkena penyakit serius.</span><span style="line-height: 150%;"> </span></span></div><div style="color: black; font-family: inherit;"><br />
</div><div style="color: black; font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="line-height: 150%;">Hati atau lever merupakan organ paling besar dan paling berat yang ada di dalam tubuh. Beratnya sekitar 3 pound atau 1,3 kg. Letaknya berada di bagian atas sebelah kanan abdomen dan di bawah tulang rusuk. Organ hati yang cukup besar ini setara dengan fungsinya yang cukup berat. Setidaknya lebih dari 500 pekerjaan dilakukan oleh lever. Hati menjadi tempat menyaring segala sesuatu yang dikonsumsi maupun dihirup manusia, termasuk yang diserap dari permukaan kulit.</span><span style="line-height: 150%;"> </span></span></div><div style="color: black; font-family: inherit;"><br />
</div><div style="color: black; font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="line-height: 150%;">Dalam situs Hepatitis Foundation International disebutkan, lever bertindak sebagai mesin tubuh, dapur, penyaring, pengolah makanan, pembuangan sampah, dan malaikat pelindung. Masalahnya, hati merupakan teman yang pendiam. Manakala ada sesuatu yang salah, ia tidak mengeluh hingga terjadi kerusakan lebih jauh.</span><span style="line-height: 150%;"> </span></span></div><div style="color: black; font-family: inherit;"><br />
</div><div style="color: black; font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="line-height: 150%;">Hati juga menyimpan beberapa vitamin, mineral (termasuk zat besi), dan gula, mengatur penyimpanan lemak dan mengontrol produksi serta ekskresi kolesterol. Empedu yang dihasilkan oleh sel hati membantu mencerna makanan dan menyerap zat gizi penting. Juga menetralkan dan menghancurkan substansi beracun serta memetabolisme alkohol, membantu menghambat infeksi, </span><span style="line-height: 150%;">dan mengeluarkan bakteri dari aliran darah. Sehinga dapat dibayangkan akibat yang akan timbul apabila terjadi kerusakan pada hati.</span></span> </div><div style="color: black; font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span><span style="font-weight: bold; text-decoration: underline;"><br />
</span></span></span></div><div style="color: black; font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span><span style="font-weight: bold; text-decoration: underline;">Penyebab Penyakit Hati</span></span></span></div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span style="line-height: 150%;">Beberapa penyebab penyakit hati antara lain:</span></span><span style="font-size: small;"><span style="font-weight: bold; line-height: 150%;"> </span></span></div><ol><li><span style="font-size: small;"><span style="line-height: 150%;"><i>Penyakit hati karena infeksi (misalnya hepatitis virus</i>)</span><strong></strong></span><span style="font-size: small;"><span style="line-height: 150%;">, ya</span><span style="line-height: 150%;">itu ditularkan melalui makanan & minuman yang tekontaminasi, suntikan, tato, tusukan jarum yang terkontaminasi, kegiatn seksual, dll.</span></span><span style="font-size: small;"><span style="font-weight: bold;"></span></span></li>
<li><span style="font-size: small;"><span style="font-weight: bold;"></span><i><strong style="font-weight: normal;"><span style="line-height: 150%;">Penyakit hati karena racun (misalnya karena alkohol atau obat tertentu)</span></strong></i></span><span style="font-size: small;"><span style="line-height: 150%;">, alkohol bersifat toksik tehadap hati. Adanya penimbunan obat dalam hati (seperti acetaminophen) maupun gangguan pada metabolisme obat dapat menyebabkan penyakit hati.</span></span><span style="font-size: small;"><strong><span style="line-height: 150%;"></span></strong></span><span style="font-size: small;"><span style="line-height: 150%;"> </span></span></li>
<li><i><span style="font-size: small;"><span style="line-height: 150%;">Genetika atau keturunan (misalnya hemochromatosis)</span></span></i><span style="font-size: small;"><span style="line-height: 150%;"> </span></span></li>
<li><span style="font-size: small;"><span style="line-height: 150%;"><i>Gangguan imun (misalnya hepatitis autoimun)</i></span></span><span style="font-size: small;"><span style="line-height: 150%;">, penyakit autoimun merupakan penyakit yang ditimbulkan karena adanya perlawanan terhadap jaringan tubuh sendiri. Pada hepatitis autoimun umunya yang dilawan adalah sel-sel hati, sehingga terjadi peradangan yang kronis.</span><span style="line-height: 150%;"><strong></strong></span></span><span style="font-size: small;"><span style="line-height: 150%;"> </span></span></li>
<li><span style="font-size: small;"><span style="line-height: 150%;"><i>Kanker (misalnya Hepatocellular Carcinoma)</i></span></span><span style="font-size: small;"><span style="line-height: 150%;">, kanker hati dapat disebabkan oleh senyawa karsinogenik diantaranya aflatoxin, polyvinyl chloride (bahan pembuat plastik),virus, dll. Aplatoxin merupakan racun yang diproduksi oleh Aspergillus flavus dan dapat mengkontaminasi makanan selama penyim pangan, seperti kacang-kacangan, padi & singkong terutama pada daerah tropis</span><span style="line-height: 150%;">. Hepatitis B dana C maupun sirosis hati dapat berkembang menjadi kanker hati.</span></span><span style="line-height: 150%;"></span> </li>
</ol>Beberapa penyakit hati yang umum terjadi dan pemeriksaan laboratorium untuk mendeteksi.<b> </b><br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://www.instablogsimages.com/images/2008/06/29/hepatitis_8d8xz_17657.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="200" src="http://www.instablogsimages.com/images/2008/06/29/hepatitis_8d8xz_17657.jpg" width="133" /></a></div><b>Hepatitis</b><br />
Hepatitis adalah peradangan pada sel-sel hati. Virus merupakan penyebab hepatitis yang paling sering,terutama virus hepatitis A,B,C,D dan E. Pada umumnya penderita hepatitis A & E dapat sembuh, sebaliknya B & C dapat menjadi kronis. Virus hepatits D hanya dapat menyerang penderita yang telah terinfeksi virus hepatitis B dan dapat memperparah keadaan penderita.<span style="font-size: small;"> </span><br />
<span style="font-size: small;"> </span><br />
<span style="font-size: small;">Pemeriksaan laboratorium diperlukan untuk memastikan diagnosis hepatitis karena penderita hepatitis sering tidak bergejala atau tidak gejala tidak khas.</span><br />
<br />
<br />
<span style="font-size: small;">Pemeriksaan untuk hepatitis Akut :</span><br />
<ul><li><span style="font-size: small;"> Enzim GOT, GPT</span> </li>
<li>Penanda hepatitis A (Anti Hav IgM)</li>
<li>Penanda hepatitis B (HGsAg, Anti HBC IgM)</li>
<li>Penanda hepatitis C (Anti HCV, HCV RNA)</li>
<li>Penanda hepatitis E (Anti HEV IgM)</li>
</ul>Pemeriksaan untuk hepatitis kronis :<br />
<ul><li><span style="font-size: small;"> Enzim GOT,GPT</span> </li>
<li>Penanda hepatitis B (HBsAg,HBe, Anti HBc, Anti HBe, HBV DNA)</li>
<li>Penanda hepatis C (Anti HCV,HCV RNA)</li>
</ul>Penanda imunitas :<br />
<ul><li><span style="font-size: small;"> Anti HAV</span> </li>
<li>Anti HBs<b> </b></li>
</ul><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://spiritia.or.id/cst/hep/Sirosis.gif" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://spiritia.or.id/cst/hep/Sirosis.gif" /></a></div><b>Sirosis Hati</b><br />
<span style="font-size: small;"> Sirosis hati adalah penyakit yang sudah lanjut dimana fungsi hati sudah sangat terganggu akibat banyaknya jaringan ikat di dalam hati. Sirosis hati dapat terjadi karena virus Hepatitis B dan C yang berkelanjutan, karena alkohol, salah gizi, atau karena penyakit lain yang menyebabkan sumbatan saluran empedu. Sirosis tidak dapat disembuhkan, pengobatan dilakukan untuk mengobati komplikasi yang terjadi (seperti muntah dan berak darah, aistes/perut membesar, mata kuning serta koma hepatikum).</span><br />
<span style="font-size: small;"> </span><br />
<br />
<span style="font-size: small;">Pemeriksaan unuk mendeteksi sirosis hati : Enzim GOT GPT (rasio GOT/GPT >1), waktu Protrombin, Protein Elektroforesis.</span><br />
<div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; line-height: 150%; margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: 18pt;"><span style="font-size: small;"><br />
</span></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://dolphincharisanti.files.wordpress.com/2009/10/metastatic-liver-cancer.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="176" src="http://dolphincharisanti.files.wordpress.com/2009/10/metastatic-liver-cancer.jpg" width="200" /></a></div><span style="font-size: small;"><b>Kanker Hati</b></span><br />
<span style="font-size: small;"> </span><span style="font-size: small;"> Kanker hati tejadi apabila sel kanker berkembang pada jaringan hati. Kanker hati yang banyak terjadi adalah Hepatocellular carcinoma (HCC). HCC merupakan komplikasi akhir yang serius dari hepatitiskronis, terutama sirosis yang terjadi karena virus hepatitis B,C dan hemochromatosis.</span><br />
<span style="font-size: small;"> </span><br />
<span style="font-size: small;">Pemeriksaan untuk mendeteksi kanker hati : AFP, PIVKA II</span><br />
<div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; line-height: 150%; margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: 18pt;"><span style="font-size: small;"><br />
</span></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://medicastore.com/images/fattyliver.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="141" src="http://medicastore.com/images/fattyliver.jpg" width="200" /></a></div><span style="font-size: small;"><b>Perlemakan Hati</b></span><br />
<span style="font-size: small;"> </span><span style="font-size: small;"> Perlemakan hati terjadi bila penimbunan lemak melebihi 5% dari berat hati atau mengenai lebih dari separuh jaringan sel hati. Perlemakan hati sering berpotensi menjadi penyebab kerusakan hati dan sirosis hati. Kelainan ini dapat timbul karena mengkonsumsi berlebih disebut ASH (Alcoholic Steatohepatitis), maupun bukan karena Steatohepatitis).</span><br />
<span style="font-size: small;"> </span><br />
<br />
<span style="font-size: small;">Pemeriksaan pada perlemakan hati :</span><br />
<ul><li><span style="font-size: small;"> Enzim GOT, GPT, Fosfatase Alkali.</span></li>
</ul><span style="font-size: small;"><b>Kolestasis dan Jaundice</b></span><br />
<span style="font-size: small;"> Kolestasis merupakan keadaan akibat kegagalan produksi dan/atau pengeluaran empedu. Lamanya menderita kolestasis dapat menyebabkan gagalnya penyerapan lemak dan vitamin A,D,E,K oleh usus, juga adanya penumpukan asam empedu, bilirubin dan kolesterol di hati.</span><br />
<span style="font-size: small;"> </span><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://s88741803.onlinehome.us/weblog/Images/jaundice.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="200" src="http://s88741803.onlinehome.us/weblog/Images/jaundice.jpg" width="200" /></a></div><span style="font-size: small;">Adanya kelebihan bilirubin dalm sirkulasi darah dan penumpukan pigmen empedu pada kulit, membran mukosa dan bola mata disebut jaundice. Pada keadaan ini kulit penderita telihat kuning, warna urin menjadi lebih gelap, sedangkan faeces lebih terang.</span><br />
<br />
<span style="font-size: small;">Pemeriksaan unuk kolestasisi dan jaundice:</span><br />
<ul><li><span style="font-size: small;"> Fosfatase Alkali, Gamma GT, Bilirubin Total, Bilirubin Direk.</span></li>
</ul><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; line-height: 150%; margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: 18pt;"><span style="font-size: small;"><b></b></span></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://pathology.class.kmu.edu.tw/ch02/10-1.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="150" src="http://pathology.class.kmu.edu.tw/ch02/10-1.jpg" width="200" /></a></div><span style="font-size: small;"><b>Hemochromatosis</b></span><br />
<span style="font-size: small;"> Hemochromatosis merupakan kelainan metabolisme besi yang ditandai dengan adanya pengendapan besi secara berlebihan di dalam jaringan. Penyakit ini bersifat genetik/keturunan.</span><br />
<span style="font-size: small;"> </span><br />
<span style="font-size: small;">Pemeriksaan laboratorium untuk hemochromatosis :</span><br />
<ul><li><span style="font-size: small;"> Transferin, Ferritin</span><span style="font-size: small;"><span style="font-weight: bold;"> </span></span></li>
</ul><span style="font-size: small;"><span style="font-weight: bold;">Tips-Tips</span><strong></strong><span style="line-height: 150%;"> </span></span><br />
<div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; line-height: 150%; margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: 18pt;"> </div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; line-height: 150%; margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: 18pt;"><span style="font-size: small;"><span style="line-height: 150%;"> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; line-height: 150%; margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: 18pt;"> </div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; line-height: 150%;"> </div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; line-height: 200%; margin-top: 12pt; text-align: left;"><span style="font-size: small;"><span style="line-height: 150%;">T<b>ips Bagi penderita penyakit hati </b></span></span></div><ol><li><span style="font-size: small;"><span style="line-height: 150%;">Diet seimbang Jumlah kalori yang dibutuhkan sisesuaikan dengan tinggi badan, berat badan, dan aktivitas. pada keadaan tertentu diperlukan diet rendah kalori.</span></span></li>
<li><span style="font-size: small;"><span style="line-height: 150%;">Banyak makan sayur dan buah serta melakukan aktivitas sesuai kemampuan untuk mencegah sembelit.</span></span></li>
<li><span style="font-size: small;"><span style="line-height: 150%;"> </span><span style="line-height: 150%;">Menjalankan pola hidup yang teratur.</span><span style="line-height: 150%;"> </span></span></li>
<li><span style="font-size: small;"><span style="line-height: 150%;">Konsultasi dengan dokter anda. </span></span></li>
</ol><b><span style="font-size: small;"><span style="line-height: 150%;">Tips mencegah Hepatitis </span></span></b> <ol><li><span style="font-size: small;"><span style="line-height: 150%;"> Senantiasa menjaga kebersihan diri dan lingkungan.</span></span><span style="font-size: small;"><span style="line-height: 150%;"> </span></span></li>
<li><span style="font-size: small;"><span style="line-height: 150%;">Menghindari penularan melalui makanan & minuman yang terkontaminasi,suntikan, tato, tusukan jarum yang terkontaminasi, kegiatan seksual, dll.</span></span></li>
<li><span style="font-size: small;"><span style="line-height: 150%;">Bila perlu menggunakan jarum yang disposable/sekali pakai.</span></span></li>
<li><span style="font-size: small;"><span style="line-height: 150%;">Pemeriksaan darah donor terhadap hepatitis virus.</span></span></li>
<li><span style="font-size: small;"><span style="line-height: 150%;">Program vaksinasi hepatitis B</span><strong> </strong></span></li>
</ol><div style="color: black; font-family: inherit; text-align: left;"><span style="font-size: small;"><span style="font-weight: bold;">Pencegahan Penyakit Hati</span><strong></strong></span></div><span style="font-size: small;"><span style="line-height: 150%;">Ada banyak hal yang dapat</span><span style="line-height: 150%;"> dilakukan untuk menjaga organ hati agar <span> </span>tetap sehat. Pertama adalah mengurangi beban kerja hati. Perubahan sederhana dalam diet dapat membantu hal ini. Karena hati mengubah dan menghilangkan racun dari segala yang <span> </span><span> </span>makan dan minum, diet gizi seimbang yang baik merupakan permulaan yang baik. </span></span> <br />
<span style="font-size: small;"><span style="line-height: 150%;"> </span></span><br />
<span style="font-size: small;"><span style="line-height: 150%;">Berikut beberapa anjuran diet yang mungkin membantu: </span></span> <br />
<ol style="color: black; font-family: inherit; margin-top: 0cm;" type="1"><li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span style="line-height: 150%;">Siram sistem tubuh<span> </span>dengan minum delapan gelas air seha</span><span style="line-height: 150%;">ri.</span></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span style="line-height: 150%;">Pertimbangkan diet rendah lemak, rendah sodium dan tinggi serat. Hindari makan terlalu berlemak tinggi seperti makanan gorengan, kentang goreng dan sebagian besar makanan cepat saji. Makanan bermutu rendah yang diolah seperti makanan kaleng atau dibekukan dan daging dan keju proses kadang-kadang mengandung sedikit serat atau kurang gizi. Sering kali makanan tersebut mengandung banyak garam dan sebaiknya dihindari. Tetapi, tidak ada aturan yang</span><span style="line-height: 150%;"> mutlak berkaitan dengan hal ini. Makanan bermutu tinggi yang diawetkan dengan baik dan makanan yang dibekukan juga dapat mempunyai nilai gizi yang sangat tinggi jika dipakai dengan hati-hati.<span> </span></span></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span style="line-height: 150%;">Biasakan diri dengan kandungan dan isi makanan yang dibeli. Jika memungkinkan, makan buah dan sayuran dengan mutu terbaik, dan bahan tersebut, baik organik atau komersial, harus dicuci dengan hati-hati sebelum dimakan.</span></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span style="line-height: 150%;">Hati-hati dengan makanan apa pun jika tidak tahu sumbernya. Misalnya, beberapa jamur liar yang tampaknya aman dapat menghancurkan hati seseorang dalam beberapa hari saja.</span></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span style="line-height: 150%;">Penting untuk mempertahankan pemasukan protein dan berat badan yang cukup. </span></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span style="line-height: 150%;">Jika hati rusak, kurangi garam dalam diet. Daging cenderung mengandung banyak garam. Makanlah sayuran kaya protein. Protein hewani mencakup daging, ikan, telur, unggas dan produk susu. Daging tidak berlemak adalah yang terbaik. Buang lemak dari daging merah dan kulit dari unggas.</span></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span style="line-height: 150%;">Jangan mengkonsumsi ikan mentah atau ikan pemakan bangkai (ikan lele, dll.). Bisa jadi mereka mengandung bahan kimia dan bakteri yang membahayakan hati. Pasien dengan masalah hati terutama harus waspada terhadap segala macam kerang, karena kerang dapat menjadi sumber hepatitis A. Seseorang dengan hati yang sudah rusak atau terbebani tidak perlu mendapat tugas tambahan. Karena hati menjaga kadar glukosa, yang</span><span style="line-height: 150%;"> penting untuk fungsi otak dan sistem saraf, dianjurkan makan makanan dalam jumlah sedikit tetapi sering. </span><span style="line-height: 150%;">Ini mengurangi kerja hati.</span></span></li>
</ol><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><div class="Section1" style="color: black; font-family: inherit;"> <a href="http://www.gfmcirebon.com/wp-content/uploads/2009/11/diet-tinggi-150x150.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="http://www.gfmcirebon.com/wp-content/uploads/2009/11/diet-tinggi-150x150.jpg" /></a><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-top: 12pt; text-align: left;"><span style="font-size: small;"><span style="font-weight: bold;">Diet Penyakit Hati</span><strong> </strong></span></div><span style="font-size: small;"><span class="insertedphoto"></span><span style="line-height: 150%;">Menurut Atmarita (2005), terdapat 3 jenis diet </span><span style="line-height: 150%;">khusus penyakit hati. Hal ini didasarkan pada gejala dan keadaan penyakit pasien. Jenis diet penyakit hati tersebut adalah Diet Hati I (DH I), Diet Hati II (DH II), dan Diet Hati III (DH III). </span></span></div><div class="Section1" style="color: black; font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="line-height: 150%;"> </span></span></div><div class="Section1" style="color: black; font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="line-height: 150%;">Selain itu pada diet penyakit hati ini juga menyertakan Diet Garam Rendah I.</span></span><span style="font-size: small;"><span style="line-height: 150%;"> </span></span></div><div class="Section1" style="color: black; font-family: inherit;"> <ul><li><span style="font-size: small;"><span style="line-height: 150%;">Diet Garam Rendah I (DGR I)</span></span><span style="font-size: small;"><span style="line-height: 150%;">,</span></span> diet garam rendah I diberikan kepada pasien dengan edema, asites dan atau atau hipertensi berat. Pada pengolahan makanannya tidak menambahkan garam dapur. Dihindari bahan makanan yang tinggi kadar natriumnya. Kadar Natrium pada Diet garam rendah I ini adalah 200-400 mg Na.</li>
</ul><ul><li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span style="line-height: 150%;">Diet Hati I (DH I)</span></span><span style="font-size: small;"><span style="line-height: 150%;">, diet Hati I diberikan bila pasien dala keadaan akut at</span><span style="line-height: 150%;">au bila prekoma sudah dapat diatasi dan pasien sudah mulai mempunyai nafsu makan. Melihat keadaan pasien, makanan diberikan dalam bentuk cincang atau lunak. Pemberian protein dibatasi (30 g/hari) dan lemak diberikan dalam bentuk mudah dicerna. Formula enteral dengan asam amino rantai cabang (Branched Chain Amino Acid /BCAA) yaitu leusin, isoleusin, dan valin dapat digunakan. Bila ada asites dan diuresis belum sempurna, pemberian cairan maksimal 1 L/hari.</span></span><span style="font-size: small;"><span style="line-height: 150%;"><span></span> Makanan ini rendah energi, protein, kalsium, zat besi, dan tiamin; karena itu sebaiknya diberikan selama beberapa hari saja. Menurut beratnya retensi garam atau air, makanan diberikan sebagai Diet Hati I Garam rendah. Bila ada asites hebat dan tanda-tanda diuresis belum membaik, diberikan Diet Garam Rendah I. Untuk menambah kandungan energi, selain makanan per oral juga diberikan makanan parenteral berupa cairan glukosa.</span></span></li>
</ul><span style="font-size: small;"><span style="line-height: 150%;"></span></span><ul><li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span style="line-height: 150%;">Diet Hati II (DH II)</span></span><span style="font-size: small;"><span style="line-height: 150%;">, diet hati II diberikan sebagai makanan perpindahan dari diet hati II kepada pasien dengan nafsu makannya cukup. Menurut keadaan pasien, makanan diberikan dalam bentuk lunak / biasa. Protein diberikan 1 g</span><span style="line-height: 150%;">/Kg berat badan dan lemak sedang (20-25% dari kebutuhan energi total) dalam bentuk yang mudah dicerna. Makanan ini cukup mengandung energi, zat besi, vitamin A & C, tetapi kurang kalsium dan tiamin. Menurut beratnya retensi garam atau air, makanan diberikan sebagai diet hati II rendah garam. Bila asites hebat dan diuresis belum baik, diet mengikuti pola Diet Rendah garam I.</span></span></li>
</ul><span style="font-size: small;"><span style="line-height: 150%;"></span><span style="line-height: 150%;"></span></span><ul><li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span style="line-height: 150%;">Diet Hati III (DH III)</span></span><span style="font-size: small;"><span style="line-height: 150%;">, diet Hati III diberikan sebagai makanan perpindahan dari Diet Hati II atau kepada pasien hepatitis akut (Hepatitis Infeksiosa/A dan Hepatitis Serum/B) dan sirosis hati yang nafsu makannya telah baik, telah dapat menerima protein, lemak, mi9neral dan vitamin tapi tinggi karbohidrat. Menurut beratnya tetensi garam atau air, makanan diberikan sebagai Diet Hati III Garam Rendah I.</span></span></li>
</ul><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><strong><span style="line-height: 150%;">Tujuan Diet</span></strong></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span style="line-height: 150%;">Adapun tujuan Diet Hati secara umum antara lain:</span></span></div><ol style="margin-top: 0cm;" type="1"><li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span style="line-height: 150%;">Mencapai dan mempertahankan status gizi optimal tanpa memberatkan fungsi hati, dengan cara:</span></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span style="line-height: 150%;">Meningkatkan regenerasi jaringan hati dan mencegah kerusakan lebih lanjut dan/atau meningkatkan fungsi jaringan hati yang tersisa.</span></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span style="line-height: 150%;">Mencegah katabolisme protein.</span></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span style="line-height: 150%;">Mencegah penurunan BB atau meningkatkan BB bila kurang.</span></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span style="line-height: 150%;">Mencegah atau mengurangi asites, varises esophagus, dan hipertensi portal.</span></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span style="line-height: 150%;">Mencegah koma hepatik.</span></span></li>
</ol><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><strong><span style="line-height: 150%;">Syarat Diet</span></strong></span></div><ol style="margin-top: 0cm;" type="1"><li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span style="line-height: 150%;">Energi tinggi untuk mencegah pemecahan protein, yang diberikan bertahap sesuai kemampuan pasien, yaitu</span><span style="line-height: 150%;"> 40-45 kkal/Kg BB.</span></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span style="line-height: 150%;">Lemak cukup, yaitu 20-25% dari kebutuhan energo total, dalam bentuk yang mudah dicerna atau dalam bentuk emulsi. </span><span style="line-height: 150%;">Bila pasien mengalami steatorea, gunakan lemak dengan asam lemak rantai sedang. Pemberian lemak sebanyak 45 Kg dapat mempertahankan fungsi imun dan proses sintesis lemak.</span></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span style="line-height: 150%;">Protein agak tinggi, yaitu 1.25-1.5 g/Kg BB agar terjadi anabolisme protein. Asupan minimal protein 0.8-1g/Kg BB, protein nabati memberikan keuntungan karena kandungan serat yang dapat mempercepat pengeluaran amoniak melalui feses. </span></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span style="line-height: 150%;">Vitamin dan mineral diberikan sesuai dengan tingkat defisiensi. Bila perlu, diberikan suplemen vitamin B kompleks, C, dan K serta mineral Zn dan Fe bila ada anemia.</span></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span style="line-height: 150%;">Natrium diberikan rendah, tergantung tingkat edema dan asites. Bila pasien mendapat diuretika, garam natrium dapat diberikan lebih leluasa.</span></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span style="line-height: 150%;">Cairan diberikan lebih dari biasa, kecuali bila ada kontraindikasi.</span></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span style="line-height: 150%;">Bentuk makanan lunak bila ada keluhan mual dan muntah, atau makanan biasa sesuai kemampuan saluran cerna.</span></span></li>
</ol><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><strong><span style="line-height: 150%;">Bahan Makanan yang Dibatasi:</span></strong></span></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjYha0iEVBFUiq_mR0PAtp9AkwJv4LeubOUcwiKnofz1CcngnkghsaohGhrfFInyotj_8MgPV6YLbRMgN2slrgTs6FLvwd82Wmd_Mtp6YX7auXUd1mdiSXj9_KUkyeWxqyirR7wMltIlf9h/s1600/Heart+disease+is+a+highly+preventable+and+reversible+disease.19.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="136" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjYha0iEVBFUiq_mR0PAtp9AkwJv4LeubOUcwiKnofz1CcngnkghsaohGhrfFInyotj_8MgPV6YLbRMgN2slrgTs6FLvwd82Wmd_Mtp6YX7auXUd1mdiSXj9_KUkyeWxqyirR7wMltIlf9h/s200/Heart+disease+is+a+highly+preventable+and+reversible+disease.19.jpg" width="200" /></a></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span style="line-height: 150%;">Bahan makanan yang dibatasi untuk Diet Hati I, II, dan III adalaha dari sumber lemak, yaitu semua makanan dan daging yang banyak mengandung lemak dan santan serta bahan makanan yang menimbulkan gas seperti ubi, kacang merah, kol, sawi, lobak, ketimun, durian, dan nangka.</span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><strong><span style="line-height: 150%;">Bahan Makanan yang tidak dianjurkan:</span></strong></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span style="line-height: 150%;">Bahan makanan yang tidak dianjurkan untuk Diet Hati I, II, III adalah makanan yang mengandung alkohol, teh atau kopi kental. </span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: center;"><span style="font-size: small;"><strong>CONTOH MENU 3 HARI</strong></span></div></div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; line-height: 150%; text-align: center;"><span style="font-size: small;"><strong>Menu Hari I</strong></span></div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; text-align: center;"><span style="font-size: small;"><strong>Pagi</strong></span></div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; text-align: center;"><span style="font-size: small;"><span>Bubur Tepung + Kinca </span></span></div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; text-align: center;"><span style="font-size: small;"><strong>Selingan </strong></span></div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; text-align: center;"><span style="font-size: small;"><span>Roti panggang coklat</span></span></div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; text-align: center;"><span style="font-size: small;"><strong>Siang</strong></span></div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; text-align: center;"><span style="font-size: small;"><span>Bubur nasi</span></span></div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; text-align: center;"><span style="font-size: small;"><span>Ikan panggang bumbu kecap</span></span></div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; text-align: center;"><span style="font-size: small;"><span>Macaroni kukus saus tomat</span></span></div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; text-align: center;"><span style="font-size: small;"><span>Bening bayam</span></span></div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; text-align: center;"><span style="font-size: small;"><span>Pepaya</span></span></div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; text-align: center;"><span style="font-size: small;"><span> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; text-align: center;"><span style="font-size: small;"><strong>Selingan</strong></span></div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; text-align: center;"><span style="font-size: small;"><span>Pudding maizena</span></span></div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; text-align: center;"><span style="font-size: small;"><span>Pisang susu </span></span></div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; text-align: center;"><span style="font-size: small;"><strong>Malam</strong></span></div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; text-align: center;"><span style="font-size: small;"><span>Nasi Tim</span></span></div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; text-align: center;"><span style="font-size: small;"><span>Semur Ayam</span></span></div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; text-align: center;"><span style="font-size: small;"><span>Jeruk Manis</span><span lang="PT-BR"> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; line-height: 150%; text-align: center;"><span style="font-size: small;"><strong>Menu Hari II</strong></span></div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; text-align: center;"><span style="font-size: small;"><strong>Pagi<span> </span></strong></span></div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; text-align: center;"><span style="font-size: small;"><span>Bubur kacang ijo</span><strong> </strong></span> </div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; text-align: center;"><span style="font-size: small;"><strong>Selingan</strong></span></div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; text-align: center;"><span style="font-size: small;"><span>Pudding maizena</span></span></div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; text-align: center;"><span style="font-size: small;"><span>Pepaya</span></span></div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; text-align: center;"><span style="font-size: small;"><strong> </strong></span></div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; text-align: center;"><span style="font-size: small;"><strong>Siang</strong></span></div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; text-align: center;"><span style="font-size: small;"><span>Ayam suir kecap</span></span></div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; text-align: center;"><span style="font-size: small;"><span>Macaroni panggang</span></span></div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; text-align: center;"><span style="font-size: small;"><span>Cah bayam jagung</span></span></div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; text-align: center;"><span style="font-size: small;"><span>Jus apel</span></span></div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; text-align: center;"><span style="font-size: small;"><strong> </strong></span></div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; text-align: center;"><span style="font-size: small;"><strong>Selingan </strong></span></div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; text-align: center;"><span style="font-size: small;"><span>Kraker selai nanas<strong></strong></span></span></div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; text-align: center;"><span style="font-size: small;"><span><strong></strong></span><strong> </strong></span></div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; text-align: center;"><span style="font-size: small;"><strong>Malam</strong></span></div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; text-align: center;"><span style="font-size: small;"><span>Cah semur daging</span></span></div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; text-align: center;"><span style="font-size: small;"><span> Nasi Tim <span> </span><span> </span></span></span></div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; text-align: center;"><span style="font-size: small;"><span>Setup wortel </span></span></div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; line-height: 150%; text-align: center;"><span style="font-size: small;"><strong>Menu Hari III</strong></span></div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; text-align: center;"><span style="font-size: small;"><strong>Pagi<span> </span></strong></span></div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; text-align: center;"><span style="font-size: small;"><span>Bubur Tepung + Kinca<strong></strong></span></span></div><div style="color: black; font-family: inherit; text-align: center;"><span style="font-size: small;"><strong>Selingan </strong></span></div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; text-align: center;"><span style="font-size: small;"><span>Roti saus karamel<strong></strong></span><strong> </strong></span> </div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; text-align: center;"><span style="font-size: small;"><strong>Selingan</strong></span></div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; text-align: center;"><span style="font-size: small;"><span>Pudding maizena</span></span></div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; text-align: center;"><span style="font-size: small;"><span>Pisang cokelat</span></span></div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; text-align: center;"><span style="font-size: small;"><strong> </strong></span></div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; text-align: center;"><span style="font-size: small;"><strong> Siang<span> </span><span> </span></strong></span></div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; text-align: center;"><span style="font-size: small;"><span> Bubur nasi<span> </span><span> </span></span></span></div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; text-align: center;"><span style="font-size: small;"><span> Semur ayam kecap<span> </span><span> </span><span> </span></span></span></div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; text-align: center;"><span style="font-size: small;"><span>Setup wortel</span></span></div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; text-align: center;"><span style="font-size: small;"><span>Jus Jeruk manis</span><strong> </strong></span> </div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; text-align: center;"><span style="font-size: small;"><span><strong>Malam</strong></span></span></div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; text-align: center;"><span style="font-size: small;"><span>Nasi Tim</span></span></div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; text-align: center;"><span style="font-size: small;"><span>Pepes Tahu</span></span></div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; text-align: center;"><span style="font-size: small;"><span>Cah Bayam Rebus</span></span></div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; text-align: center;"><span style="font-size: small;"><span>Maccaroni Schootel Ayam</span></span></div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; text-align: left;"> </div><br />
<div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><b>Tips mencegah Hepatitis</b><br />
1. Senantiasa menjaga kebersihan diri dan lingkungan.<br />
2. Menghindari penularan melalui makanan & minuman yang terkontaminasi,suntikan, tato, tusukan jarum yang terkontaminasi, kegiatan seksual, dll.<br />
3. Bila perlu menggunakan jarum yang <i>disposable</i>/sekali pakai<br />
4. Pemeriksaan darah donor terhadap hepatitis virus.<br />
5. Program vaksinasi hepatitis B</span> </div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span> <br />
</span></span></div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><u>Diperbolehkan :</u></span></div><ul><li><span style="font-size: small;"> Makanan Sumber Zat Tenaga/Kalori</span> </li>
</ul><ol><li>Beras, kentang, makaroni, bihun, havermunt</li>
<li>Gula pasir, sirup, madu, selai</li>
<li>Minyak margarin, mentega, santan encer</li>
</ol><ul><li><span style="font-size: small;"> Makanan Sumber Protein</span> </li>
</ul><ol><li>Daging sapi tanpa lemat, hati, ikan, ayam</li>
<li>Telur</li>
<li>Susu sapi, susu kental, skim, yogurt</li>
<li>Tahu, tempe, kacang ijo</li>
</ol><ul><li><span style="font-size: small;"> Makanan Sumber Pengatur (vitamin & mineral)</span> </li>
</ul><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://photos-g.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc1/hs176.snc1/6612_107087716499_94810711499_2698197_6104409_a.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="http://photos-g.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc1/hs176.snc1/6612_107087716499_94810711499_2698197_6104409_a.jpg" /></a></div><ol><li>Semua sayuran kecuali yang menimbulkan gas seperti kol, sawi dan lobak</li>
<li>Semua buah kecuali yang menimbulkan gas seperti nangka, duren, cipedak, apel</li>
</ol><ul><li><span style="font-size: small;"> Bumbu-Bumbu</span></li>
</ul><ol><li><span style="font-size: small;"> Garam dapur dalam jumlah terbatas</span> </li>
<li>Lada, kayu manis, bawang putih, bawang merah, kunyit, jahe, salam dan sereh</li>
</ol><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> <u>Yang Dibatasi, kalau perlu dihindari:</u></span></div><ol><li><span style="font-size: small;"> Beras ketan, ubi, singkong, talas</span> </li>
<li>Daging berlemak (Sapi berlemak, kambing, babi)</li>
<li>Daging/ikan diawetkan (kornet, sosis, sarden, diasapin, diasinin, pindang)</li>
<li>Keju</li>
<li>Es krim</li>
<li>Kacang merah, pasta kacang tanah</li>
<li>Buah & Sayuran yang bergas serta buah dan sayuran asinan yang diawetkan</li>
<li>Bumbu-bumbu kuat seperti cabe, garam tinggi (mecin, soda kue, petis, tauco, kecap asin, saus)</li>
<li>Alkohol, beer, wisky</li>
<li>Tape dan rokok<span style="font-size: small;"> </span></li>
<li><span style="font-size: small;">Terlalu lelah (workholic)/memporsir bekerja</span></li>
</ol><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; text-align: justify;"> </div>NutRi wORldhttp://www.blogger.com/profile/04885919098696317063noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-3888193158057595290.post-64284041133176590442010-01-29T23:47:00.000+07:002010-01-29T23:47:37.574+07:00Diet Gastritis/Maag<span style="color: black; font-size: small;"></span><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://i361.photobucket.com/albums/oo57/vivaborneo/maag.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="175" src="http://i361.photobucket.com/albums/oo57/vivaborneo/maag.jpg" width="200" /></a></div><div style="color: black; font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Gastritis adalah peradangan pada lapisan lambung (Medicastore, 2003). Gastritis adalah proses inflamasi pada lapisan mukosa dan sub mukosa lambung (Suyono, 2001). David Ovedorf (2002) mendefinisikan gastritis sebagai inflamasi mukosa gaster akut atau kronik. Pengertian yang lebih lengkap dari gastritis yaitu peradangan lokal atau menyebar pada mukosa lambung yang berkembang bila mekanisme protektif mukosa dipenuhi dengan bakteri atau bahan iritan lain (Reeves, 2002).<br />
</span></div><div style="color: black; font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><b>Klasifikasi</b><br />
Gastritis ada 2 kelompok yaitu gastritis akut dan gastritis kronik. Tetapi gastritis kronik bukan merupakan lanjutan dari gastritis akut, dan keduanya tidak saling berhubungan. Gastritis kronik juga masih dikelompokkan lagi dalam 2 tipe yaitu tipe A dan tipe B. <br />
</span></div><div style="color: black; font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Dikatakan gastritis kronik tipe A jika mampu menghasilkan imun sendiri. Tipe ini dikaitkan dengan atropi dari kelenjar lambung dan penurunan mukosa. Penurunan pada sekresi gastrik mempengaruhi produksi antibodi. Anemia pernisiosa berkembang pada proses ini. Gastritis kronik tipe B lebih lazim. Tipe ini dikaitkan dengan infeksi helicobacter pylori yang menimbulkan ulkus pada dinding lambung. </span></div><div style="color: black; font-family: inherit;"><br />
</div><div style="color: black; font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><b>Penyebab</b><br />
Lapisan lambung menahan iritasi dan biasanya tahan terhadap asam yana kuat. Tetapi lapisan lambung dapat mengalami iritasi dan peradangan karena beberapa penyebab. Gastritis bakterialis biasanya merupakan akibat dari infeksi oleh Helicobacter pylori (bakteri yang tumbuh di dalam sel penghasil lendir di lapisan lambung). </span></div><div style="color: black; font-family: inherit;"><br />
</div><div style="color: black; font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Tidak ada bakteri lainnya yang dalam keadaan normal tumbuh di dalam lambung yang bersifat asam, tetapi jika lambung tidak menghasilkan asam, berbagai bakteri bisa tumbuh di lambung. Bakteri ini bisa menyebabkan gastritis menetap atau gastritis sementara. <br />
</span></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://herbaleuropeanpills.com/problems%20pic/Gastritis.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="http://herbaleuropeanpills.com/problems%20pic/Gastritis.jpg" /></a></div><div style="color: black; font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Gastritis karena stres akut, merupakan jenis gastritis yang paling berat, yang disebabkan oleh penyakit berat atau trauma (cedera) yang terjadi secara tiba-tiba. Cederanya sendiri mungkin tidak mengenai lambung, seperti yang terjadi pada luka bakar yang luas, operasi besar, gagal ginjal, gagal nafas, penyakit hari yang berat, septicemia atau cedera yang menyebabkan perdarahan hebat. Gambaran yang sama tentang gasstritis ini disebut gastritis akut erosif. Kira-kira 90% pasien yang dirawat di ruang intensif menderita gastritis akut erosif ini.<br />
</span></div><div style="color: black; font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Gastritis erosif kronis bisa merupakan akibat dari bahan iritan seperti obat-obatan, terutama aspirin dan obat anti peradangan non-steroid lainnya, penyakit Crohn, serta infeksi virus dan bakteri. Gastritis ini terjadi secara perlahan pada orang-orang yang sehat, bisa disertai dengan perdarahan atau pembentukan ulkus (borok, luka terbuka). Gastritis ini paling sering terjadi pada alkoholis. <br />
</span></div><div style="color: black; font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Gastritis karena virus atau jamur bisa terjadi pada penderita penyakit menahun atau penderita yang mengalami gangguan sistem kekebalan. Gastritis eosinofilik bisa terjadi sebagai akibat dari reaksi alergi terhadap infestasi cacing gelang. Eosinofil (sel darah putih) terkumpul di dinding lambung. <br />
</span></div><div style="color: black; font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Gastritis atrofik terjadi jika antibodi menyerang lapisan lambung, sehingga lapisan lambung menjadi sangat tipis dan kehilangan sebagian atau seluruh selnya yang menghasilkan asam dan enzim. Keadaan ini biasanya terjadi pada usia lanjut. Gastritis ini juga cenderung terjadi pada orang-orang yang sebagian lambungnya telah diangkat (menjalani pembedahan gastrektomi parsial). Gastritis atrofik bisa menyebabkan anemia pernisiosa karena mempengaruhi penyerapan vitamin B12 dari makanan. Pada gastritis atrofik, infiltrat menginflamasi lamina propria dengan menghilangnya kelenjar-kelenjar. Jika atrofi gaster menjadi komplit, elemen kelenjar berkurang atau hampir tidak ada, tetapi tidak terdapat sel radang, anemia pernisiosa dapat timbul pada gastritis jenis ini.<br />
</span></div><div style="color: black; font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Penyakit Ménétrier merupakan jenis gastritis yang penyebabnya tidak diketahui. Dinding lambung menjadi tebal, lipatannya melebar, kelenjarnya membesar dan memiliki kista yang terisi cairan. Sekitar 10% penderita penyakit ini menderita kanker lambung. Gastritis juga bisa terjadi jika seseorang menelan bahan korosif atau menerima terapi penyinaran kadar tinggi.<br />
</span></div><div style="color: black; font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Dijelaskan secar ringkas oleh Hirlan tentang etiologi gstritis akut antara lain asam lambung yang sangat berlebihan, pepsin yang tinggi, obat analgetik dan inflamasi, refluks usus-lambung, minum alkohol, merokok, stres fisik misalnya karena luka bakar, sepsis dan trauma, serta bahan korosif asam dan basa kuat (misalnya lisol). Obat-obat analgesik dan antiinflamasi yang sering dikaitkan dengan gastritis adalah aspirin. Aspirin dalam dosis rendah sudah dapat menyebabkan erosi mukosa lambung.<br />
</span></div><div style="color: black; font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><b>Tanda dan Gejala</b><br />
Gejalanya bermacam-macam, tergantung kepada jenis gastritisnya. Biasanya penderita gastritis mengalami gangguan pencernaan (indigesti) dan rasa tidak nyaman di perut sebelah atas. Pada gastritis karena stres akut, penyebabnya (misalnya penyakit berat, luka bakar atau cedera) biasanya menutupi gejala-gejala lambung; tetapi perut sebelah atas terasa tidak enak. <br />
</span></div><div style="color: black; font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Segera setelah cedera, timbul memar kecil di dalam lapisan lambung. Dalam beberapa jam, memar ini bisa berubah menjadi ulkus. Ulkus dan gastritis bisa menghilang bila penderita sembuh dengan cepat dari cederanya. Bila penderita tetap sakit, ulkus bisa membesar dan mulai mengalami perdarahan, biasanya dalam waktu 2-5 hari setelah terjadinya cedera. Perdarahan menyebabkan tinja berwarna kehitaman seperti aspal, cairan lambung menjadi kemerahan dan jika sangat berat, tekanan darah bisa turun. Perdarahan bisa meluas dan berakibat fatal. Pada sebagian besar kasus, gejalanya amat ringan bahkan asimptomatis. Keluhan itu misalnya nyeri pada ulu hati yang biasanya ringan.<br />
</span></div><div style="color: black; font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Gejala dari gastritis erosif kronis berupa mual ringan dan nyeri di perut sebelah atas. Tetapi banyak penderita (misalnya pemakai aspirin jangka panjang) tidak merasakan nyeri. Penderita lainnya merasakan gejala yang mirip ulkus, yaitu nyeri ketika perut kosong. Jika gastritis menyebabkan perdarahan dari ulkus lambung, gejalanya bisa berupa tinja berwarna kehitaman seperti aspal (melena), serta muntah darah (hematemesis) atau makanan yang sebagian sudah dicerna, yang menyerupai endapan kopi. Gejala lainnya dari gastritis kronik adalah anoreksia, mual-muntah, diare, sakit epigastrik dan demam. Perdarahan saluran cerna yang tak terasa sakit dapat terjadi setelah penggunaan aspirin.<br />
</span></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjCvA890nwvr-KIxMCweAX3DyfDlE4_uUdudiei2jobkrNWyFr99EM4DRvX_EABmYI-PrK6RYMoPUkcVqCdcbUS_sQHr6N9_8Z-oIRv-mNI7Xr9w_ld4NA9zR22Zq3do9vj-kZF-UeaqXJG/s1600/gastritis.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="170" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjCvA890nwvr-KIxMCweAX3DyfDlE4_uUdudiei2jobkrNWyFr99EM4DRvX_EABmYI-PrK6RYMoPUkcVqCdcbUS_sQHr6N9_8Z-oIRv-mNI7Xr9w_ld4NA9zR22Zq3do9vj-kZF-UeaqXJG/s200/gastritis.jpg" width="200" /></a></div><div style="color: black; font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Pada gastritis eosinofilik, nyeri perut dan muntah bisa disebabkan oleh penyempitan atau penyumbatan ujung saluran lambung yang menuju ke usus dua belas jari. Pada penyakit Méniére, gejala yang paling sering ditemukan adalah nyeri lambung. Hilangnya nafsu makan, mual, muntah dan penurunan berat badan, lebih jarang terjadi. Tidak pernah terjadi perdarahan lambung. Penimbunan cairan dan pembengkakan jaringan (edema) bisa disebabkan karena hilangnya protein dari lapisan lambung yang meradang. Protein yang hilang ini bercampur dengan isi lambung dan dibuang dari tubuh. <br />
</span></div><div style="color: black; font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Pada gastritis sel plasma, nyeri perut dan muntah bisa terjadi bersamaan dengan timbulnya ruam di kulit dan diare. Gastritis akibat terapi penyinaran menyebabkan nyeri, mual dan heartburn (rasa hangat atau rasa terbakar di belakang tulang dada), yang terjadi karena adanya peradangan dan kadang karena adanya tukak di lambung. Tukak bisa menembus dinding lambung, sehingga isi lambung tumpah ke dalam rongga perut, menyebabkan peritonitis (peradangan lapisan perut) dan nyeri yang luar biasa. Perut tampak kaku dan keadaan ini memerlukan tindakan pembedahan darurat. Kadang setelah terapi penyinaran, terbentuk jaringan parut yang menyebabkan menyempitnya saluran lambung yang menuju ke usus dua belas jari, sehingga terjadi nyeri perut dan muntah. Penyinaran bisa merusak lapisan pelindung lambung, sehingga bakteri bisa masuk ke dalam dinding lambung dan menyebabkan nyeri hebat yang muncul secara tiba-tiba. <br />
</span></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://www.modernguidetohealth.com/wp-content/uploads/2008/12/healthy-cooking.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="200" src="http://www.modernguidetohealth.com/wp-content/uploads/2008/12/healthy-cooking.jpg" width="162" /></a></div><div style="color: black; font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><b>Diet Pada Gastritis</b><br />
Diet pada penderita gastritis adalah diet lambung. Prinsip diet pada penyakit lambung bersifat ad libitum, yang artinya adalah bahwa diet lambung dilaksanakan berdasarkan kehendak pasien. Prinsip diet diantaranya pasien dianjurkan untuk makan secara teratur, tidak terlalu kenyang dan tidak boleh berpuasa. Makanan yang dikonsumsi harus mengandung cukup kalori dan protein (TKTP) namun kandungan lemak/minyak, khususnya yang jenuh harus dikurangi. Makanan pada diet lambung harus mudah dicernakan dan mengandung serat makanan yang halus (soluble dietary fiber). Makanan tidak boleh mengandung bahan yang merangsang, menimbulkan gas, bersifat asam, mengandung minyak/ lemak secara berlebihan, dan yang bersifat melekat. Selain itu, makanan tidak boleh terlalu panas atau dingin.<br />
</span></div><div style="color: black; font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"> Tujuan diet ini adalah untuk menghilangkan gejala penyakit, menetralisir asam lambung, mengurangi gerakan paristaltik lambung serta memperbaiki kebiasaan makan penderita. Dengan cara itu diharapkan luka di dinding lambung perlahan-lahan akan sembuh. Syarat diet penyakit gastritis Makanan yang disajikan harus mudah dicerna, tidak merangsang tetapi dapat memenuhi kebutuhan energi dan gizi, jumlah energipun harus disesuaikan dengan kebutuhan penderita. Sebaliknya, asupan protein harus cukup tinggi (sekitar 20-25% dari total jumlah energi yang biasa diberikan), sedangkan lemak perlu dibatasi. Protein berperan dalam menetralisir asam lambung. Bila terpaksa menggunakan lemak, pilih jenis lemak yang mengandung jenis asam lemak tak jenuh. Pemberian lemak atau minyak perlu dipertimbangka dengan teliti. Lemak yang berlebihan dapat menimbulkan rasa mual, rasa tidak enak di ulu hati dan muntah karena tekanan dari dalam lambung meningkat. </span></div><div style="color: black; font-family: inherit;"><br />
</div><div style="color: black; font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Mengkonsumsi jenis makanan yang mengandung asam lemak tak jenuh secukupnya merupakan pilihan tepat, sebab lemak jenis ini lebih mudah di cerna. Porsi makanan yang diberikan dalam porsi kecil tapi sering. Kebutuhan zat gizi Jenis energi yang dikonsumsi harus disesuaikan dengan berat badan dan umur penderita. Jenis dan bentuk makanan </span></div><div style="color: black; font-family: inherit;"><br />
</div><div style="color: black; font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Sebaiknya penderita gastritis menghindari makanan yang bersifat merangsang, diantaranya makanan berserat dan penghasil gas maupun mengandung banyak bumbu-bumbu rendah. Selain itu perlu memperhatikan tehnik memasaknya, direbus, dikukus, atau dipanggang adalah tehnik masak yang dianjurkan. Sebaliknya, menggoreng bahan makanan tidak dianjurkan. Menurut Persagi (1999) dikenal jenis diet untuk penderita penyakit gastritis. Diet ini disesuaikan dengan berat ringannya penyakit. Diit Lambung I Di berikan pada penderita gastritis berat yang disertai pendarahan. Jenis makanan yang diberikan, meliputi susu dan bubur susu yang diberikan setiap 3 jam sekali. Diit Lambung II Untuk penderita gastritis akut yang sudah dalam perawatan. Makanan yang diberikan merupakan makanan saring atau cincang pemberiannya sama 3 jam sekali. Diit Lambung III Untuk penderita gastritis yang tidak begitu berat atau ringan. Bentuk makanan harus lunak dan diberikan enam kali sehari. Diit Lambung IV Orst ini diberikan pada penderita gastritis ringan, makanan dapat berbentuk lunak atau biasa. Jenis makanan yang boleh diberikan pada penyakit gastritis </span></div><div style="color: black; font-family: inherit;"><br />
</div><div style="color: black; font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Sumber hidrat arang (nasi atau penggantinya) Beras, dibubur atau ditim, kentang direbus atau dipures, makaroni, mi bihun direbus, roti, biskuit, marie, dan tepung-tepungan dibuat bubur atau puding. Sumber protein hewani (daging atau penggantinya) Ikan, hati, daging sapi empuk, ayam digiling atau dicincang dan direbus, disemur, ditim, atau dipanggang, telur ayam direbus, didadar, diceplok air, atau dicampurkan dalam makanan, susu. Sumber protein nabati Tahu, tempe, direbus, ditim atau ditumis, kacang hijau direbus dan dihaluskan. Lemak Margarin, minyak (tidak untuk menggoreng) dan santan encer. Sayuran Sayuran yang tidak banyak serat dan tidak menimbulkan gas, misalnya : bayam, labu siam, wortel, tomat direbus atau ditumis. Buah-buahan Pepaya, pisang rebus, sawo, jeruk garut, sari buah (sebaiknya dimakan bersama nasi). </span></div><div style="color: black; font-family: inherit;"><br />
</div><div style="color: black; font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Bumbu-bumbu Gula, garam, vetsin, kunyit, kunci, sereh, salam, lengkuas, sedikit jahe, dan bawang. Jenis-jenis makanan yang tidak boleh diberikan pada penyakit gastritis Sumber hidrat arang Beras ketan atau wajik, bulgur, jagung, ubi singkong, kentang goreng, cake, dodol, dan kue yang terlalu manis. Sumber protein hewani Daging, ikan, ayam yang dikalengkan, digoreng, dikeringkan (dendeng), telur ceplok atau goreng. Sumber protein nabati Tahu, tempe digoreng, kacang merah, kacang tanah digoreng Lemak Lemak hewan, santan kental Sayuran Sayuran yang banyak serat dan menimbulkan gas, sayuran mentah. Buah-buahan Buah yang banyak serat dan menimbulkan gas, misalnya jambu biji, nanas, kedondong, durian, nangka, dan buah yang dikeringkan (sale pisang, manisan pala, dan sebagainya). Bumbu-bumbu Lombok atau cabai, merica, cuka dan bumbu-bumbuan yang merangsan.</span></div><div style="color: black; font-family: inherit;"><br />
</div><div style="color: black; font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Penatalaksanaan gastritis Gastritis akut Gastritis akut diatasi dengan mengintruksikan pasien untuk menghindari alkohol dan makanan sampai gejala berkurang. Bila pasien mampu makan melalui mulut diet mengandung gizi dianjurkan. Bila gejala menetap, cairan perlu diberikan secara parenteral. Bila perdarahan terjadi, maka penatalaksanaan adalah serupa dengan prosedur yang dilakukan untuk hemoragi saluran gastrointestinal atas. </span></div><div style="color: black; font-family: inherit;"><br />
</div><div style="color: black; font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Bila gastritis diakibatkan oleh mencerna makanan yang sangat asam atau alkali, pengobatan terdiri dari pengenceran dan penetralisasian agen penyebab : Untuk menetralisasi asam, digunakan antasida umum (misal : aluminium hidroksida) untuk menetralisasi alkali, digunakan jus lemon encer atau cuka encer. Bila korosi luas atau berat, emetik dan lavasz dihindari karena bahaya perforasi Terapi pendukung mencakup intubasi, analgesik dan sedatir, antasida serta cairan intravena. Endoscopy fiberoptik mungkin diperlukan. Pembedahan serta mungkin diperlukan untuk mengangkat gangren atau jaringan perforasi. Gastro J & Junostomi atau reaksi lambung mungkin diperlukan untuk mengatasi obstruksi pilorus.</span> </div><div style="color: black; font-family: inherit;"><br />
</div><div style="color: black; font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Gastritis kronis Diatasi dengan memodifikasi diet pasien, meningkatkan istirahat, mengurangi stres dan memulai farmokoterapi, H pylory dapat diatasi dengan gastritis A biasanya mengalami malabsorbsi vitamin B12 yang disebabkan oleh adanya antibodi terhadap faktor intrinsik.</span></div><div style="color: black; font-family: inherit;"><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://thebsreport.files.wordpress.com/2009/05/alcohol.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="181" src="http://thebsreport.files.wordpress.com/2009/05/alcohol.jpg" width="200" /></a></div><div style="color: black; font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Beberapa makanan yang berpotensi menyebabkan gastritis antara lain garam, alkohol, rokok, kafein yang dapat ditemukan dalam kopi, teh hitam, teh hijau, beberapa minuman ringan (soft drinks), dan coklat. Beberapa macam jenis obat juga dapat memicu terjadinya gastritis. Garam dapat mengiritasi lapisan lambung. Beberapa penelitian menduga bahwa makanan begaram meningkatkan resiko pertumbuhan infeksi Helicobacter pylori. Gastritis juga biasa terjadi pada alkoholik. Perokok berat dan mengkonsumsi alkohol berlebihan diketahui menyebabkan gastritis akut. Makanan yang diketahui sebagai iritan, korosif, makanan yang bersifat asam dan kopi juga dapat mengiritasi mukosa labung.<br />
</span></div><div style="color: black; font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><b>Pengobatan</b><br />
Pengobatan umum terhadap gastritis adalah menghentikan atau menghindari faktor penyebab iritasi, pemberian antasid dan simptomatik lain, dan pada gastritis atrofik dengan anemia pernisiosa diobati dengan B12 intramuskuler (hydroxycobalamin atau cyanocobalamin).<br />
</span></div><div style="color: black; font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Jika penyebabnya adalah infeksi oleh Helicobacter pylori, maka diberikan bismuth, antibiotik (misalnya amoksisilin dan klaritromisin) dan obat anti-tukak (omeprazol). Penderita gastritis karena stres akut banyak yang mengalami penyembuhan setelah penyebabnya (penyakit berat, cedera atau perdarahan) berhasil diatasi. Tetapi sekitar 2% penderita gastritis karena stres akut mengalami perdarahan yang sering berakibat fatal. </span></div><div style="color: black; font-family: inherit;"><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://arieventi.blog.friendster.com/files/obat-273x300.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="http://arieventi.blog.friendster.com/files/obat-273x300.jpg" width="182" /></a></div><div style="color: black; font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Karena itu dilakukan pencegahan dengan memberikan antasid (untuk menetralkan asam lambung) dan obat anti-ulkus yang kuat (untuk mengurangi atau menghentikan pembentukan asam lambung). Perdarahan hebat karena gastritis akibat stres akut bisa diatasi dengan menutup sumber perdarahan pada tindakan endoskopi. Jika perdarahan berlanjut, mungkin seluruh lambung harus diangkat. <br />
</span></div><div style="color: black; font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Eradikasi Helicobacter pylori merupakan cara pengobatan yang dianjurkan untuk gastritis kronis yang ada hubungannya dengan infeksi oleh kuman tersebut. eradikasi dapat mengembalikan gambaran histopatologi menjadi normal kembali. Eradikasi dapat dicapai dengan pemberian kombinasi penghambat pompa proton dan antibiotik. Antibiotik dapat berupa tetrasiklin, metronidasol, klaritromisin, dan amoksisilin. Kadang-kadang diperlukan lebih dari satu macam antibiotik untuk mendapatkan hasil pengobatan yang baik.<br />
</span></div><div style="color: black; font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Gastritis erosif kronis bisa diobati dengan antasid. Penderita sebaiknya menghindari obat tertentu (misalnya aspirin atau obat anti peradangan non-steroid lainnya) dan makanan yang menyebabkan iritasi lambung. Misoprostol mungkin bisa mengurangi resiko terbentuknya ulkus karena obat anti peradangan non-steroid. Untuk meringankan penyumbatan di saluran keluar lambung pada gastritis eosinofilik, bisa diberikan kortikosteroid atau dilakukan pembedahan. <br />
</span></div><div style="color: black; font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Gastritis atrofik tidak dapat disembuhkan. Sebagian besar penderita harus mendapatkan suntikan tambahan vitamin B12. Gastiritis karena penyakit Ménétrier bisa disembuhkan dengan mengangkat sebagian atau seluruh lambung. Sedangkan gastritis sel plasma bisa diobati dengan obat ulkus yang menghalangi pelepasan asam lambung. </span></div><div style="color: black; font-family: inherit;"><br />
</div>NutRi wORldhttp://www.blogger.com/profile/04885919098696317063noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-3888193158057595290.post-30246319591510775732010-01-29T23:14:00.000+07:002010-01-29T23:14:57.370+07:00Diet pada Penyakit Jantung<h5 style="color: black; font-family: inherit; font-weight: normal;"> <a href="http://irvanezohp.files.wordpress.com/2009/03/jantung.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="159" src="http://irvanezohp.files.wordpress.com/2009/03/jantung.jpg" width="200" /></a><span style="font-size: small;">Nyeri dada sering kali dianggap remeh oleh sebagian orang. Padahal, rasa nyeri pada bagian dada merupakan salah satu gejala penyakit jantung dan pembuluh darah. Oleh karena itu, sejumlah gejala yang terkait dengan gangguan jantung perlu dikenali sejak dini agar penderita bisa segera mendapat pengobatan secara cepat dan efektif. ”Ada beberapa gejala penyakit jantung yang sering diabaikan masyarakat sehingga akhirnya penyakit yang diderita bertambah parah,” kata dokter spesialis jantung dari Rumah Sakit Pantai Indah Kapuk, Linda Lison, Sabtu (19/7), dalam seminar awam bertema ”Sehatkah Jantung Anda”, di auditorium Rumah Sakit Pantai Indah Kapuk, Jakarta.</span><br />
<br />
<div align="left"></div><div align="left"><span style="font-size: small;"> </span><span style="font-size: small;">Sejumlah keluhan fisik yang patut diwaspadai sebagai gejala penyakit jantung adalah nyeri dada, berdebar-debar, cepat letih, sesak napas, ada riwayat sering pingsan, sesak bila tidur terlentang, beberapa organ tubuh membiru, serta perut dan bagian kaki membengkak. Gejala lain yang dialami ketika seseorang terserang penyakit jantung adalah rasa nyeri yang hebat pada bagian dada yang disertai muntah. ”Rasa tertekan atau seperti ditimpa beban, sakit, terjepit, diperas, dan terbakar di bagian dada dapat menjalar ke lengan kiri, leher, dan punggung,” kata Linda menambahkan.</span><br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://matanews.com/wp-content/uploads/Penyakit-Jantung-Koroner.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="200" src="http://matanews.com/wp-content/uploads/Penyakit-Jantung-Koroner.jpg" width="183" /></a></div><span style="font-size: small;">Penyakit jantung adalah penyakit yang mengganggu sistem pembuluh darah atau lebih tepatnya menyerang jantung dan urat-urat darah, beberapa contoh pentakit jantung seperti penyakit jantung koroner, serangan jantung, tekanan darah tinggi, <span style="font-style: italic;">stroke</span>, sakit di dada (biasa disebut "<span style="font-style: italic;">angina</span>") dan penyakit jantung rematik. </span><br />
<br />
<span style="font-size: small;">Penyakit jantung koroner merupakan yang paling tertinggi yang di derita orang-orang. Penyakit ini menyerang pembuluh darah dan dapat menyebabkan serangan jantung. Serangan jantung dikarenakan pembuluh arteri yang tersumbat, yang menghambat penyaluran oksigen dan nutrisi ke jantung. <span style="font-style: italic;">Stroke </span>disebabkan oleh kurangnya aliran darah yang mengalir ke otak, atau terkadang menyebabkan pendarahan di otak. </span><br />
<br />
<span style="font-size: small;">Namun tidak semua penyakit jantung disebabakan oleh terserangnya pembuluh darah, berikut ini adalah beberapa gangguan lain pada jantung : </span><br />
<ul><li><span style="font-size: small;"><span style="font-style: italic; font-weight: bold;">Abnormal Heart Rhythms</span><br style="font-style: italic; font-weight: bold;" /> Normalnya jantung berdetak 60 sampai 100 kali tiap menit (atau sekiar 100 ribu kali setiap harinya). Jantung yang bedetak tidak normal biasanya disebut <span style="font-style: italic;">arryhytmia </span>(sering juga disebut <span style="font-style: italic;">dysrhythmia</span>). Jantung yang berdetak terlalu lambat (dibawah 60 kali per menit) disebut <span style="font-style: italic;">bradyarrhythmias</span>. Sedankan yang berdetak di atas 100 per menit disebut <span style="font-style: italic;">tachyarrhytmias</span>. </span></li>
<li><span style="font-size: small;"><span style="font-style: italic; font-weight: bold;">Heart Failure</span><br />
Atau gagal jantung merupakan yang paling menakutkan. Bukan berarti jantung tidak dapat bekerja sama sekali, hanya saja jantung tidak berdetak sebagaimana mestinya </span></li>
<li><span style="font-size: small;"><span style="font-style: italic; font-weight: bold;">Heart Valve Disease</span><br />
Rusaknya katup jantung. Katup jantung terdapat pada setiap bilik jantung (jantung kita memiliki 4 buah bilik) yang berfungsi mengatur aliran darah searah menuju jantung.</span></li>
<li><span style="font-size: small;"><span style="font-style: italic; font-weight: bold;">Congenitas Heart Disease</span><br />
Atau biasa disebut kelainan pada jantung. Menyerang 8 sampai 10 anak dari tiap 1000 kelahiran. Gejala awal biasanya terldeteksi saat kelahiran atau pada masa kanak-kanak. Di Amerika sekitar 500 ribu orang mengalami kelainan jantung pada masa pertumbuhannya dan bertambah sektar 20 ribu orangtiap tahunnya. </span> </li>
<li><span style="font-size: small;"><span style="font-style: italic; font-weight: bold;">Cardiomyopathies</span><br />
Menyerang pada otot jantung itu sendiri. Orang -orang yang terserang penyakit ini biasanya mengalamai pembesaran, pengecilan jantung secara tidak normal dan atau bahkan menjadi kaku. Menyebabkan jantung memompa secara tidak normal (menjadi lebih lemah). Tanpa penanganan yang baik <span style="font-style: italic;">cardiomyopathies </span>akan menyebabakan penyakit yang lebih buruk seperti gagal jantung atau menyebabkan jantung berdetak tidak normal. </span></li>
<li><span style="font-size: small;"><span style="font-style: italic; font-weight: bold;">Pericarditis </span><br />
Adalah radang yang mengelilingi lapisan jantung. Jarang terjadi, biasanya disebabkan oleh infeksi.</span></li>
</ul><span style="font-size: small;">Ada banyak faktor yang menyebabkab kerentanan terhadap penyakit jantung. Faktor utama adalah masalah gaya hidup yang menyebabkan seolah membangun penyakit di dalam tubuh. Tapi ada beberapa faktor yang memang tidak dapat diubah, seperti bertambahnya umur atau faktor keturunan.</span><br />
<br />
<span style="font-size: small;"></span> <span style="font-size: small;"><b>Faktor risiko</b></span><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><span style="font-size: small;">Agar tidak terserang penyakit jantung koroner, upaya pencegahan yang bisa dilakukan adalah memeriksa kadar kolesterol LDL atau kolesterol ”jahat” dan tekanan darah secara teratur. Cara lain adalah menerapkan pola makan yang sehat, di antaranya tidak makan berlebihan serta menghindari makanan yang mengandung lemak dan minuman beralkohol, diimbangi dengan aktivitas fisik. ”Faktor risiko terjadinya penyakit jantung juga perlu dikendalikan. Jika memiliki faktor risiko yang tidak dapat dimodifikasi dengan perubahan gaya hidup, maka pemeriksaan kesehatan jantung secara teratur adalah langkah terbaik,” kata Linda.</span></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://www.inilah.com/data/berita/foto/52580.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="http://www.inilah.com/data/berita/foto/52580.jpg" width="199" /></a></div><div align="left"><span style="font-size: small;">Sejauh ini, ada sejumlah faktor risiko yang tidak dapat dimodifikasi, yaitu usia yang makin tua, jenis kelamin, serta ada riwayat keluarga yang mengalami gangguan jantung dan pembuluh darah. Sementara itu, sejumlah faktor risiko yang bisa dimodifikasi dengan perubahan gaya hidup adalah dislipidemia, seperti kadar kolesterol LDL tinggi, kolesterol HDL rendah, tekanan darah tinggi, penyakit kencing manis atau diabetes melitus, kebiasaan merokok, kegemukan atau obesitas, dan kurang berolahraga. ”Kolesterol HDL berfungsi memindahkan kolesterol jahat dari dinding pembuluh darah. Sedangkan kolesterol LDL justru merusak dan menyumbat pembuluh darah,” ujarnya.<b> </b></span></div><div align="left"></div><div align="left"><span style="font-size: small;"><b>Beristirahat</b></span> <span style="font-size: small;">Penderita penyakit jantung juga bisa mengalami sesak napas atau seperti tercekik, berkeringat dingin, lemah, berdebar-debar, dan jatuh pingsan. Keluhan fisik itu akan berkurang dengan istirahat dan tambah berat ketika penderita beraktivitas. ”Jika terjadi kondisi nyeri dada, maka pertolongan pertama yang harus dilakukan adalah baringkan penderita, istirahatkan sampai nyeri berkurang atau hilang, lakukan pemberian oksigen, kemudian panggil dokter, dan bawa ke rumah sakit yang terdekat,” ujarnya. Jika pertolongan awal terlambat, begitu ada gejala penyakit jantung, pengobatan tidak akan bisa optimal, bahkan bisa berakibat fatal bagi penderita.</span><b> </b><br />
<br />
<div style="font-family: inherit;"><b></b><span style="font-size: small;"><b style="color: black;"></b>Cara sederhana mendapatkan tubuh sehat dan ideal tentu saja dengan mengatur asupan makanan ke dalam tubuh. Nah, asupan makanan ke dalam tubuh bisa diatur dengan diet. Bukan saja orang sehat atau orang yang memiliki berat badan berlebih saja yang harus melakukan diet, namun penderita penyakit jantung pun bisa berdiet agar jantung lebih kuat dan sehat. </span></div></div><div align="left"><br />
</div><div align="left"><span style="font-size: small;">Informasi berikut setidaknya bisa membuat penderita jantung sedikit bernapas lebih lega. Berdasarkan hasil penelitian yang dirilis oleh Monday's Archives of Internal Medicine, pilihan makanan yang tepat, mampu melindungi seseorang dari serangan jantung ataupun stroke. Tidak tanggung-tanggung penelitian tersebut melibatkan sekitar 88.000 responden dengan usia rata-rata 25 tahun. Penelitian ini dilakukan dengan asumsi dua dari lima wanita Amerika berusia 50 tahun berisiko mengalami penyakit jantung dan stroke. <br />
<br />
Berpijak dari pentingnya diet bagi penderita jantung, Ketua Peneliti Simmons College Teresa Fung menyarankan agar mulai berdiet sesegera mungkin. "Banyak orang berpikir tidak masalah dengan tekanan darah atau tidak perlu menjalani diet, padahal tanpa diet penderita jantung lebih sulit menjadi lebih baik," katanya. <br />
<br />
Fung menambahkan, sekitar 15.000 perempuan yang mengikuti diet, terbukti mampu menurunkan tekanan darah. Selain diet dengan buah, sayur, dan biji-bijian, American Heart Association (AHA) merekomendasikan agar orang dewasa mengonsumsi ikan minimal dua kali sepekan. Apalagi jika menderita penyakit jantung. AHA merekomendasikan agar diet dengan asam omega 3 yang cukup, bisa meringankan keluhan serangan jantung. <br />
<br />
Banyak alasan mengapa mengonsumsi ikan juga makanan yang bersumber dari laut menjadi sangat penting. Itu karena ikan adalah sumber protein paling berkualitas, rendah lemak, dan kolesterol. <br />
Diet yang bisa dilakukan oleh penderita jantung adalah Atkins Diet yang mengajarkan diet rendah karbohidrat pada interval waktu tertentu, diet rendah kalori, diet berdasarkan golongan darah atau <i>food combining</i>. Bagi penderita jantung bila sangat gemuk hanya diperlukan 1.500 kalori/hari, bila agak gemuk dibutuhkan 1.700 kalori/hari. Sedangkan jika berat badan normal, dibutuhkan hanya 2000 kalori/hari.</span></div><div align="left"></div><div align="left"><b><span style="font-size: small;">Diet Jantung Sehat</span></b></div><div align="left"><div align="right"><script type="text/javascript">
var addthis_pub="klikdokter";
</script> <script src="http://s7.addthis.com/js/200/addthis_widget.js" type="text/javascript">
</script> </div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhgkfOrRGL7NTf9Pu0lX_I4DI_f-FnOm8ctWxOqzqG7ODZNWCzpnX7j0lQJJcY7_K2Cag8gBKStOAy7AGdayMRvMAskuq8u7CSsgld9rEk2e-8hjRwEDyHnd8hBFSfrh8EUM-gGD5uUv4IZ/s1600/heart_vegetables.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="170" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhgkfOrRGL7NTf9Pu0lX_I4DI_f-FnOm8ctWxOqzqG7ODZNWCzpnX7j0lQJJcY7_K2Cag8gBKStOAy7AGdayMRvMAskuq8u7CSsgld9rEk2e-8hjRwEDyHnd8hBFSfrh8EUM-gGD5uUv4IZ/s200/heart_vegetables.jpg" width="200" /></a></div><div align="justify"><span style="font-size: small;">Anda dapat mengurangi risiko terjadinya aterosklerosis (salah satu faktor risiko sumbatan pembuluh darah) dengan makan makanan yang sehat. Anda juga dapat memperlambat proses semua jenis penyakit dengan memperhatikan asupan makanan anda. Makanan sehat yang dimaksud dalam hal ini adalah jenis makanan yang tidak membebani jantung dan tidak mencetuskan faktor risiko. Diet sehat merupakan salah satu cara untuk mengurangi faktor risiko yang dapat mengakibatkan penyakit jantung.</span></div><div align="justify"><br />
</div><div align="justify"><span style="font-size: small;">Nutrisi jantung sehat adalah nutrisi yang dapat mengurangi kolesterol LDL (kolesterol jahat), menurunkan tekanan darah, menurunkan kadar gula darah, dan mengurangi berat badan. Fokuskan diri anda terhadap jenis makanan sehat apa saja yang dapat anda makan. Rekomendasi yang diberikan oleh <b><i>American Heart Association</i> 2006 </b>dan <b><i>Food and Drug Administration</i> (FDA)</b> adalah :</span></div><div align="justify"><ul><li><span style="font-size: small;">Makanlah lebih banyak buah dan sayuran sejumlah 4-5 kali porsi sehari</span></li>
<li><span style="font-size: small;">Makanlah makanan yang mengandung gandum karena kandungan seratnya yang tinggi. Gandum dapat dikonsumsi sebanyak 6-8 porsi setiap harinya</span></li>
<li><span style="font-size: small;">Batasi kandungan lemak di dalam makanan anda, lemak jenuh, trans fat, dan kolesterol (keju, susu, mentega). Hal ini dapat dilakukan dengan makan daging tanpa lemak serta sayuran. Pilihlah makanan atau prosuk susu rendah lemak. Makanan dengan kolesterol tinggi dapat menyebabkan peningkatan kadar kolesterol darah (LDL) dan peningkatan tekanan darah. Anda dapat mengganti kolesterol dengan mengonsumsi makanan dengan karbohidrat kompleks (gandum, kentang) sebagai sumber energi. Batasi asupan karbohidrat sederhana (minuman bersoda, gula). Pilihlah lemak tidak jenug seperti yang terkandung di dalam minyak zaitun dan minyak canola. AHA memberikan guideline untuk jumlah asupan lemak seperti di bawah ini:</span></li>
</ul><table border="1" cellpadding="0" cellspacing="0"><tbody>
<tr> <td valign="top" width="198"><div align="center"><span style="font-size: small;"><b>Tipe Lemak</b></span></div></td> <td valign="top" width="271"><div align="center"><span style="font-size: small;"><b>Rekomendasi</b></span></div></td> </tr>
<tr> <td valign="top" width="198"><span style="font-size: small;">Lemak jenuh</span></td> <td valign="top" width="271"><span style="font-size: small;">Kurang dari 7% dari total kalori/hari</span></td> </tr>
<tr> <td valign="top" width="198"><span style="font-size: small;">Trans fat</span></td> <td valign="top" width="271"><span style="font-size: small;">Kurang dari 1% dari total kalori/hari</span></td> </tr>
<tr> <td valign="top" width="198"><span style="font-size: small;">Kolesterol</span></td> <td valign="top" width="271"><span style="font-size: small;">Kurang dari 300 mg untuk orang sehat, kurang dari 200 mg/hari untuk dewasa dengan kadar LDL tinggi atau mereka yang meminum obat penurun kolesterol</span></td> </tr>
</tbody> </table><ul><li><span style="font-size: small;">Batasi konsumsi makanan yang diberikan pemanis tambahan berupa glukosa, fruktosa, maltosa, dekstrosa, dan sirup jagung</span></li>
<li><span style="font-size: small;">Makanlah ikan minimal dua kali seminggu. Ikan merupakan sumber protein yang sangat baik karena mengandung asam lemak omega-3 yang dapat mengurangi faktor risiko penyakit jantung dan stroke. Ikan tersebut dapat berupa ikan tuna, makarel.</span></li>
<li><span style="font-size: small;">Kurangi asupan garam sebanyak < 6 g/hari atau 2300 mg/hari. Garam atau makanan asin dapat meningkatkan kadar cairan tubuh dan akan meningkatkan tekanan darah</span></li>
<li><span style="font-size: small;">Makanlah secara teratur dengan pembatasan kalori. Lupa makan atau membatasi frekuensi makan justru dapat menyebabkan tubuh lapar dan makan banyak sebagai gantunya. Makanlah 5-6 kali sehari dalam porsi yang lebih kecil. Makan berlebihan dapat meningkatkan berat badan yang berujung kepada peningkatan faktor risiko penyakit jantung</span></li>
<li><span style="font-size: small;">Makanlah makanan dengan kadar protein yang cukup (produk susu, daging)</span></li>
<li><span style="font-size: small;">Jagalah kadar cairan tubuh anda dengan minum 8 gelas perhari</span></li>
</ul></div><div align="justify"><span style="font-size: small;">Bacalah label makanan agar anda mengetahui terlebih dahulu kandungan yang terdapat di dalam makanan tersebut. Lihatlah pada bagian belakang prosuk makanan dan carilah tulisan “Nutrition Facts” untuk jenis:</span></div><div align="justify"><ul><li><span style="font-size: small;">Total fat</span></li>
<li><span style="font-size: small;">Saturated fat</span></li>
<li><span style="font-size: small;">Kolesterol</span></li>
<li><span style="font-size: small;">Sodium</span></li>
</ul></div><span style="font-size: small;"> Lihatlah dalam % Daily Value, bila 5% atau kurang untuk kandungan lemak jenuh, kolesterol, dan sodium, berarti makanan tersebut mengandung sedikit zat yang disebutkan diatas dan dapat dikonsumsi karena tidak memiliki risiko untuk penyakit jantung.</span></div><div align="left"></div><div align="left"><b><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;">Terapi Jus</span></span></b></div><div align="left"><span style="font-size: small;">Sayuran yang bisa dimanfaatkan sebagai terapi jus untuk penyakit jantung diantaranya bayam, seledri, wortel, tomat, labu siam, asparagus, jagung, kangkung dan brokoli. Kemudian semua jenis kacang-kacangan seperti kapri manis, kacang kedelai, kacang panjang, kacang hijau, paprika. Buah-buahan yang bisa dibuat jus pencegah penyakit jantung contohnya, mangga, pir, anggur, alpukat, belimbing, semangka, melon, nanas, rambutan, markisa, lengkeng dan zaitun. Berikut beberapa jus yang bisa Anda buat sendiri di rumah untuk mencegah penyakit jantung.<br />
<i><br />
Jus Melon Sari Lengkeng (untuk 1 gelas)</i><br />
<br />
<b>Bahan:</b></span><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://i207.photobucket.com/albums/bb67/Razorrius/others/muliagarden-content.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="178" src="http://i207.photobucket.com/albums/bb67/Razorrius/others/muliagarden-content.jpg" width="200" /></a></div><span style="font-size: small;">100 gram melon, potong-potong<br />
100 gram kelengkeng, potong-potong<br />
60 gram buncis, potong-potong<br />
60 ml air<br />
1 sdm madu<br />
1 sdm air jeruk lemon/ nipis<br />
3 potong es batu<br />
<br />
<b>Cara membuat:</b></span><br />
<span style="font-size: small;">Masukkan potongan melon, lengkeng, buncis, air, perasan jeruk, dan es batu ke tabung blender. Haluskan hingga lembut kemudian saring. Tuang jus ke dalam gelas dan langsung minum.<br />
<br />
<i>Jus Strawberi Kombinasi (untuk 1 gelas)</i><br />
<br />
<b>Bahan : </b></span><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://www.whatzups.com/account/JUS-MELON-2-daLam.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="200" src="http://www.whatzups.com/account/JUS-MELON-2-daLam.jpg" width="133" /></a></div><span style="font-size: small;">100 gram strawberi, potong-potong<br />
100 gram tomat, potong-potong<br />
60 ml susu tawar non fat<br />
1 sdm madu<br />
1 sdm perasan jeruk nipis/ lemon<br />
3 potong es batu<br />
<br />
<b>Cara membuat:</b></span><br />
<span style="font-size: small;">Masukkan potongan strawberi, tomat, susu tawar cair, perasan air jeruk dan potongan es batu kedalam blender. Haluskan hingga lebut dan hidangkan segera.</span></div></h5>NutRi wORldhttp://www.blogger.com/profile/04885919098696317063noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-3888193158057595290.post-70335012100138034362010-01-28T21:23:00.000+07:002010-01-28T21:23:39.566+07:00Diet Stroke<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://herbalklink.com/wp-content/uploads/2009/08/20090724175403.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="147" src="http://herbalklink.com/wp-content/uploads/2009/08/20090724175403.jpg" width="200" /></a><br />
</div><div style="color: black; font-family: inherit;"><br />
</div><div style="color: black; font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Kehidupan modern kini menuntut segala sesuatu serba instant dan cepat. Baik dalam aktivitas pekerjaan, kehidupan rumah tangga dan makanan sehari-hari. Bahkan tidak sedikit di antara kita yang sering mengkonsumsi makanan cepat saji (<i>fastfood</i>). Perkembangan teknologi komunikasi dan transportasi serasa memperpendek jarak dan mempersingkat waktu. Manusia serasa dimanja dalam kehidupannya.</span><br />
</div><div style="color: black; font-family: inherit;"><br />
</div><div style="color: black; font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Seiring dengan itu semua, ternyata kita harus membayar mahal dengan kesehatan kita. Pemakaian pestisida, limbah beracun, polusi udara, zat <i>additive</i> (pewarna, perasa, pengawet) di dalam makanan adalah beberapa faktor yang apabila dikonsumsi terus-menerus dalam jangka panjang dapat menurunkan kualitas kesehatan tubuh kita. Radikal bebas, karsinogen (gen penyebab kanker), zat beracun adalah beberapa istilah yang semakin sering kita dengar. Bahkan kanker, diabetes, kolesterol, stroke, asam urat, alergi, ada di kanan-kiri kita.</span><br />
</div><div style="color: black; font-family: inherit;"><br />
</div><div style="color: black; font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Selain hal-hal eksternal di atas, kebiasaan hidup juga sangat berpengaruh bagi kesehatan tubuh kita. Makanan yang tidak bergizi seimbang, sedikit olah raga dan kurangnya istirahat akan mendukung terjangkitnya penyakit.</span><br />
</div><h3 style="color: black; font-family: inherit; font-weight: normal;"><b><span style="font-size: small;">Makanan Bergizi Seimbang</span></b></h3><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://www.kapanlagi.com/p/makanan_sehat-b.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="142" src="http://www.kapanlagi.com/p/makanan_sehat-b.jpg" width="200" /></a><br />
</div><div style="color: black; font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Makanan yang terlalu manis meningkatkan kadar gula darah yang berarti beresiko tinggi pagi penderita diabetes mellitus. Terlalu banyak mengkonsumsi garam menyebabkan tingginya kadar garam dalam darah<br />
meningkatkan resiko tekanan darah tinggi dan stroke serta gangguan ginjal. Begitu juga makanan yang kecut/asam dapat menurunkan pH darah (meningkatkan tingkat keasaman darah). Darah yang semakin asam, akan semakin kental.</span> yang<span style="font-size: small;"> menurut pakar gizi dan kesehatan, komposisi makan sehari-hari kita seharusnya adalah 80% sayur dan buah-buahan (makanan beralkali tinggi) serta 20% nasi, daging, ikan, roti dan lain-lain (makanan berasid tinggi). Tetapi yang biasa kita makan justru sebaliknya yaitu : 80% adalah nasi, daging, ikan, roti dan 20% adalah sayur dan buah-buahan. Komposisi yang salah ini, selama bertahun-tahun terjadi akumulasi, menyebabkan darah kita menjadi semakin asid dan semakin kental. Darah yang kental menyebabkan kerja jantung menjadi semakin berat. Aliran darah menjadi lambat, menyebabkan lebih banyak endapan terjadi dalam pembuluh darah. Akibatnya timbul penyakit tekanan darah tinggi dan penyakit jantung.</span> <br />
</div><div style="color: black; font-family: inherit;"><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://www.mayoclinic.com/images/image_popup/r7_ischemicstroke.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="170" src="http://www.mayoclinic.com/images/image_popup/r7_ischemicstroke.jpg" width="200" /></a><br />
</div><div style="color: black; font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Jika sudah terkena penyakit jantung dan tekanan darah tinggi, maka kita harus waspada terhadap gejala-gejala penyakit stroke. Apa sajakah itu? Gejala penyakit stroke di antaranya adalah migrain-migrain, kepala sering pusing, leher kaku-kaku, pundak terasa pegal, punggung linu-linu, tangan sering kesemutan, apalagi sampai kolesterol tinggi, asam urat hingga terjadi pembengkakan. Semua berawal dari keasidan darah yang tinggi, pengentalan darah dan penyumbatan pembuluh darah. Oleh karena itu, waspadalah! Apabila terjadi penyumbatan pada pembuluh darah di otak, maka terjadilah stroke. Jika penyumbatan terjadi di pembuluh darah arteri kiri/kanan di leher (<i>middle cerebral artery</i>), maka pasien akan mengalami stroke berat sampai lumpuh sebagian/seluruh tubuhnya.</span><br />
</div><div style="color: black; font-family: inherit;"><br />
</div><div style="color: black; font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Hal lain yang patut kita waspadai akibat tekanan darah yang tinggi dan beratnya kerja jantung adalah gejala penyakit modern. Apa sajakah itu? Gejala penyakit modern di antaranya adalah hipertensi, diabetes mellitus, <br />
penyakit jantung dan penyakit stroke. Disebut modern karena setiap hari wajib minum obat dan seumur hidup tergantung kepada obat. Tentu ini biayanya <i>amat sangat</i> tinggi.</span><br />
</div><div style="color: black; font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><br />
</span><br />
</div><div style="color: black; font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Ingat! Penyakit yang menjadi pembunuh nomor satu di dunia adalah penyakit jantung. Diikuti penyakit kanker dan selanjutnya adalah stroke. Inilah pentingnya artikel ini, karena penyakit jantung dan stroke berawal dari pola makan tidak seimbang, keasidan darah terlalu tinggi, pengentalan darah hingga akhirnya <br />
terjadi penyumbatan pembuluh darah. </span><span style="font-size: small;">Waspadalah!</span><br />
</div><h3 style="color: black; font-family: inherit; font-weight: normal;"><b><span style="font-size: small;">Olah Raga Teratur</span></b></h3><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://ervakurniawan.files.wordpress.com/2009/01/olah-raga-2.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="200" src="http://ervakurniawan.files.wordpress.com/2009/01/olah-raga-2.jpg" width="140" /></a><br />
</div><div style="color: black; font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Olah raga membakar lemak, meningkatkan kinerja dan kekuatan jantung, serta membuang kotoran tubuh melalui keringat.</span><br />
</div><h3 style="color: black; font-family: inherit; font-weight: normal;"><b><span style="font-size: small;">Istirahat yang Cukup</span></b></h3><div style="color: black; font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Pada saat istirahat banyak hal positif terjadi di dalam tubuh kita. Urat syaraf yang mengendur, perbaikan sel-sel yang rusak, memberi istirahat bagi sebagian organ tubuh, proses detoxifikasi (penghilangan racun) dan lain sebagainya.</span><br />
</div><div style="color: black; font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><br />
</span><br />
</div><div style="color: black; font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Selama tidur terjadi proses-proses pemulihan yang bermanfaat mengembalikan kondisi seseorang pada keadaan semula. Dengan begitu, tubuh yang awalnya mengalami kelelahan akan menjadi segar kembali. Jika proses ini terhambat, organ tubuh tidak bisa bekerja secara maksimal. Akibatnya orang yang kurang tidur akan cepat lelah dan mengalami penurunan konsentrasi.</span><br />
</div><div style="color: black; font-family: inherit;"><br />
</div><div style="color: black; font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Menurut aturan kesehatan, kebutuhan tidur orang dewasa adalah 6-8 jam per hari. Tetapi akibat faktor pekerjaan, problem kehidupan lainnya, juga faktor hiburan (TV 24 jam non stop) maka banyak di antara kita yang menjadi kurang jam tidurnya.Apabila tubuh mengalami kurang istirahat, akan terjadi hal-hal berikut ini : <br />
pH darah menuruh (semakin asam, semakin asid), tubuh tidak seimbang, muka pucat, lemas, mudah tersinggung, mudah marah-marah, penuaan dini, pelupa dan kurang konsentrasi.</span><br />
</div><h3 style="color: black; font-family: inherit; font-weight: normal;"><span style="font-size: small;"><b>Sehat Gratis</b><br />
</span></h3><div style="color: black; font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Apabila kita menginginkan sehat secara gratis, maka tiga hal pokok di atas harus kita penuhi : makanan bergizi seimbang, olah raga teratur dan istirahat yang cukup. Tentu kita akan sulit untuk memenuhi ketiganya secara 100%.</span> <br />
</div><div style="color: black; font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><br />
</span><br />
</div><div style="color: black; font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Oleh karena itu kita membutuhkan sesuatu yang dapat membantu mempertahankan kesehatan kita</span><span style="font-size: small;">, khususnya dalam melancarkan peredaran darah, mengurangi timbunan lemak dalam pembuluh darah (mencegah penyumbatan) dan meringankan kerja jantung. Khususnya bagi Anda yang kurang istirahat dan tidak ada waktu untuk berolah raga secara teratur.</span><br />
</div><h3 style="color: black; font-family: inherit; font-weight: normal;"><span style="font-size: small;"><b>Sinar Matahari</b><br />
</span></h3><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://www.ultradisc.co.id/imgs/news/sun%5B1%5D.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="150" src="http://www.ultradisc.co.id/imgs/news/sun%5B1%5D.jpg" width="200" /></a><br />
</div><div style="color: black; font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Banyak di antara kita yang berangkat pagi di saat matahari masih mengintip dan pulang petang bahkan malam hari. Bekerja pun di perkantoran, di dalam gedung-gedung, ruang tertutup, ruangan ber-AC, yang akhirnya membuat kita hampir tidak pernah bertemu dengan sinar matahari. Padahal kita semua tahu, bahwa matahari adalah sumber kehidupan utama yang masuk ke Bumi ini. Anda dapat bayangkan bagaimana kita hidup tanpa sinar matahari?</span><br />
</div><div style="color: black; font-family: inherit;"><br />
</div><div style="color: black; font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Sinar Matahari memberikan pertumbuhan dan tenaga bagi semua mahkluk hidup. Apakah manfaat sinar matahari bagi kesehatan kita manusia?</span><br />
</div><ul style="color: black; font-family: inherit;"><li><span style="font-size: small;">Sinar matahari menghasilkan vitamin D. Sejumlah besar simpanan kolesterol terdapat di bawah kulit. Pada waktu berkas sinar ultraviolet disaring di kulit, ia mengubah simpanan kolesterol ini menjadi vitamin D. Menghadapkan sebagian dari tubuh ke sinar motahari selama 5 menit memberikan 400 unit vitamin D (Manusia membutuhkan 400 unit perhari menurut RDA USA).</span></li>
<li><span style="font-size: small;">Sinar Matahari mengurangi kolesterol darah. Dengan mengubah kolesterol di bahwa kulit menjadi vitamin D, menyebabkan tubuh memberikan peringatan kepada kolesterol yang ada dalam darah untuk keluar dari darah menuju ke kulit, sehingga mengurangi kolesterol dalam darah.</span></li>
<li><span style="font-size: small;">Sinar Matahari mengurangi gula darah. Cahaya matahari bagaikan insulin yang memberikan kemudahan penyerapan glukosa masuk ke dalam sel-sel tubuh. Ini merangsang tubuh untuk mengubah gula darah (glukosa) menjadi gula yang tersimpan (glykogen), yang tersimpan di hati don otot, sehingga menurunkan gula darah.</span></li>
<li><span style="font-size: small;">Sinar Matahari ialah penawar infeksi dan pembunuh bakteri. Matahari sanggup membunuh bakteri penyakit, virus dan jamur. Itu berguna untuk perawatan tuberkulosis (tbc), erisipelas, keracunan darah, peritonitis, pnemonia, mumps, asma saluran pernafasan. Bahkan beberapa dari virus penyebab kanker dibinasakan oleh sinar ultraviolet. Infeksi jamur, termasuk candida, bereaksi terhadap sinar matahari. Bakteri di udara dibinasakan dalam 10 menit oleh sinar ultraviolet.</span></li>
<li><span style="font-size: small;">Sinar Matahari meningkatkan kebugaran pernafasan. Sinar matahad bisa meningkatkan kapasitas darah untuk membawa oksigen dan menyalurkannya ke jaringan-jaringan. Ini berarti banyak oksigen tersedia untuk dibawa ke otot-otot sewaktu gerak badan. Faktor lain yang bisa membantu meningkatkan <br />
kebugaran pernafasan ialah bahwa glikogen bertambah di hati dan otot setelah berjemur matahari.</span></li>
<li><span style="font-size: small;">Sinar Matahari menolong dalam membentuk dan memperbaiki tulang-tulang. Dengan bertambahnya tingkat vitamin D dalam tubuh karena terkena sinar matahari, bisa meningkatkan penyerapan kalsium. Ini menolong pembentukan dan perbaikan tulang dan mencegah penyakit seperti rakitis dan osteomalacia (pelembutan tulang tidak normal).</span></li>
<li><span style="font-size: small;">Sinar Matahari meningkatkan beberapa jenis kekebalan. Sinar matahari menambah sel darah putih terutama limfosit, yang digunakan untuk menyerang penyakit. Antibodi (gamma globulins) bertambah. Pengaruh ini bertahan sampai 3 minggu. Nitrofil membunuh kuman-kuman lebih cepat setelah pernafasan dengan sinar matahari. Sepuluh menit di.bawah sinar ultraviolet satu atau dua kali setiap minggu mengurangi flu 30-40 persen.</span></li>
</ul><div style="color: black; font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Ya, sinar matahari sesungguhnya sangat bermanfaat bagi kita. Yang terbaik bila kita disinari cahaya matahari sebelum pukul 09.00 pagi dan setelah pukul 16.00 sore. Pada saat-saat itu kita tidak mendapatkan sinar gelombang pendek (sinar-gelombang-pendek: ultraviolet, sinar-x, sinar gamma, sinar cosmos, sebaliknya lebih banyak mendapatkan sinar-gelombang-panjang: inframerah).</span> <br />
</div><div style="color: black; font-family: inherit;"><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://bio-fir.info/wp-content/uploads/2008/01/farinfrared-rays2.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="http://bio-fir.info/wp-content/uploads/2008/01/farinfrared-rays2.jpg" width="174" /></a><br />
</div><div style="color: black; font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Studi terbaru tentang Bioteknologi menemukan bahwa Sinar-Inframerah-Gelombang-Panjang (far infrared / FIR dengan panjang gelombang antara 6-14 mikron) berperan penting dalam formasi dan pertumbuhan makhluk hidup termasuk memiliki banyak manfaat untuk tubuh manusia. Untuk alasan inilah, sinar inframerah ini disebut juga Sinar Bio Genetik (BIOFIR). Semua makhluk hidup di Bumi selalu terdiri dari molekul air dan <br />
protein kompleks. Molekul air selalu tidak stabil. Jika molekul air dioksilasikan dengan panjang gelombang antara 8-1000 mikron (itu adalah panjang gelombang oksilasi air) akan terjadi semacam getaran ketidakstabilan (resonansi).</span> <br />
</div><div style="color: black; font-family: inherit;"><br />
</div><div style="color: black; font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Resonansi tersebut menyebabkan ionisasi air tersebut menjadi ion Hidrogen (H<sup>+</sup>) dan Hidroksil (OH<sup>-</sup>) terjadi dengan kecepatan yang sangat tinggi (10/12 detik). Ionisasi ini dinamakan "Pengaktifan Air". Jika proses pengaktifan ini terjadi di seluruh tubuh manusia, metabolisme sel dan proses pembuangan sisa metabolisme sel menjadi lebih aktif dan efektif hingga menghasilkan perkembangan sel yang menakjubkan. Sinar inframerah dari matahari mempunyai panjang gelombang antara 3,5-10 mikron dan sinar inframerah yang mempunyai panjang gelombang 6-14 mikron adalah sinar bio genetik yang sangat berperan penting dalam kehidupan <br />
manusia (kita menerima sinar ini setiap hari dari matahari).</span><br />
</div><div style="color: black; font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><br />
</span><br />
</div><div style="color: black; font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Perlu berhati-hati. Sinar matahari bisa juga berbahaya. Terlalu lama di bawah sinar matahari bisa menyebabkan hal-hal berikut:</span><br />
</div><ul style="color: black; font-family: inherit;"><li><span style="font-size: small;">Sinar Matahari membuat kulit terbakar. Terlalu banyak mendapat sinar matahari, walaupun pada hari berawan bisa menyebakan kulit anda terbakar (awan bisa menyaring banyak berkas cahaya yang kelihatan dan inframerah, namun 80% radiasi ultraviolet bisa menembusi awan itu). UV-B adalah bagian dari spektrum ultraviolet yang membakar kulit dan hanyo 0,2 persen dari tenaga radiasi ini sampai ke permukaan bumi. Angin sepoi-sepoi bisa menombah bahaya itu.</span></li>
<li><span style="font-size: small;">Sinar Matahari bisa meningkatkan resiko kanker kulit. Kebanyakan sinar matahari dengan tingginya trigliserid darah adalah faktor yang paling besar terjadinya kanker kulit.</span></li>
<li><span style="font-size: small;">Sinar Matahari mempercepat proses penuaan.</span></li>
</ul><div style="color: black; font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Z.R. Kime dalam "Sunlight Could Save Your Life", menyatakan bahwa</span><span style="font-size: small;"> bertambahnya penggunaan minyak sayur olahan (<i>poliunsaturated</i>), menyebabkan bertambahnya kehadiran "radikal bebas" pada kulit</span><span style="font-size: small;">. Radikal <br />
bebas ini adalah bagian dari molekul (yang terpecah-pecah) dengan kecenderungan menyebabkan kerusakan jaringan lapisan kulit paling luar, penyebab utama penuaan dini - keriput kulit.</span> <br />
</div><div style="color: black; font-family: inherit;"><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://www.klikdokter.com/userfiles/ilmuwan.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="118" src="http://www.klikdokter.com/userfiles/ilmuwan.jpg" width="200" /></a><br />
</div><div style="color: black; font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Seorang ilmuwan menutup setengah dari piring batu dengan bakteri yang tumbuh di situ, dan setengah lainnya disinari matahari secara langsung. Bagian piring yang tertutup penuh dengan bakteri, tetapi tidak ada yang tumbuh di setengah piring yang mendapat sinar matahari. Semua bakteri telah terbunuh. Jika kita membuka lebar tirai dan jendela kita agar sinar matahari masuk ke kamar-kamar kita, setelah satu jangka waktu, sinar matahari ini akan membunuh bakteri yang berada di debu jendela dan lantai, sehingga membuat rumah itu menjadi tempat yang lebih sehat untuk didiami.<br />
</span><br />
</div><div style="color: black; font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><br />
</span> <br />
</div><div style="color: black; font-family: inherit;"><b><span style="font-size: small;">Sekilas tentang Stroke</span></b><br />
</div><div style="color: black; font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><br />
</span> <br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj3kYkr1at7qPsS7H7L37CEfdL-h-vkhDXQecBvfn7yljIU2sKBB6QpadrqNbniznReawlRzyDVovhiM-g9Qgpt5d_MH4QQTDmVChaAOJdircGG3C0PT3l7gGHSqY874e-9sfL33UtqDdcr/s1600/STROKE-dalam(dailymail).jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj3kYkr1at7qPsS7H7L37CEfdL-h-vkhDXQecBvfn7yljIU2sKBB6QpadrqNbniznReawlRzyDVovhiM-g9Qgpt5d_MH4QQTDmVChaAOJdircGG3C0PT3l7gGHSqY874e-9sfL33UtqDdcr/s200/STROKE-dalam(dailymail).jpg" width="200" /></a><br />
</div><div style="color: black; font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Diet Cegah Serangan Jantung dan Stroke Sebuah studi membuktikan bahwa program diet akan menghindarkan dari serangan jantung dan stroke. Para peneliti melakukan studi terhadap lebih dari 88.000 perempuan sehat dalam kurun waktu 25 tahun. Para peneliti menguji jenis makanan yang dimakan dan memperhatikan berapa dari antara mereka yang terkena serangan jantung dan stroke. Bagi mereka yang mempunyai kebiasaan makan yang cukup tinggi direkomendasikan untuk untuk mengikuti program diet untuk mencegah hipertensi (DASH), yang mengharuskan makan buah-buahan, sayuran, makanan yang mengandung biji-bijian, susu low-fat dan sayuran yang mengandung protein tinggi. Dari hasil penelitian ternyata 24% perempuan yang mengikuti diet itu tidak terkena serangan jantung, sementara itu hanya 18% wanita yang tidak terkena risiko stroke dari yang menjalankan diet yang biasa dijalankan oleh orang Amerika. Hasil penelitian itu sangat penting sejak penyakit ini muncul. Dua dari lima perempuan AS yang berusia 50 tahun dipastikan berpotensi terkena penyakit yang berhubungan dengan pembuluh darah, seperti serangan jantung dan stroke. Wanita yang masuk dalam studi yang dimulai pada 1980 ini berumur antara 30-an sampai 50-an tahun. Penelitian sebelumnya menyimpulkan bahwa diet semacam ini akan membantu mencegah tekanan darah tinggi dan kolesterol tinggi. "Orang-orang berpikir bahwa ‘Saya tidak punya tekanan darah tinggi, jadi saya tidak perlu menjalankan diet," ujar pemimpin penelitian dari Universitas Simmons Teresa Fung. Akan tetapi ia mengatakan bahwa dari hasil penelitian itu orang-orang yang sehat sekalipun disarankan untuk menjalankan diet tersebut. Sekitar 15.000 perempuan dari penelitian ini yang menjalankan diet mempuyai tekanan darah yang tidak tinggi. Mereka memakan buah, sayuran, dan gandum dua kali lebih banyak dari 18.000 wanita yang menjalankan diet yang biasa dilakukan oleh orang-orang Amerika. Teresa Fung mengatakan bahwa pria juga akan mendapatkan keuntungan yang sama meskipun studi ini diikuti oleh wanita. Dr Laura Svetkey, Kepala Pusat Hipertensi dari Universitas Duke mengatakan bahwa penelitian tersebut memberikan bukti bahwa orang-orang yang mengikuti diet yang direkomendasikan tersebut ternyata mengurangi terkena tekanan darah tinggi. "Penelitian itu sangat bermanfaat bagi orang-orang untuk mencegah terkena risiko penyakit jantung dan stroke," ujar Laura Svetkey. Sementara itu Nieca Goldberg, Kepala Program Jantung Wanita Universitas New York mengatakan bahwa banyak pasien yang lebih memilih meminum pil diet daripada mengubah kebiasaaan makan mereka. "Saya selalu mengatakan kepada pasien saya jika mereka mau merubah hidupnya, maka diet seperti ini akan menghentikan mereka dari meminum obat-obatan," tambahnya.</span><br />
</div><div style="color: black; font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><br />
</span><br />
</div><div style="color: black; font-family: inherit;"> <br />
</div>NutRi wORldhttp://www.blogger.com/profile/04885919098696317063noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-3888193158057595290.post-90687768382718557392010-01-28T20:06:00.000+07:002010-01-28T20:06:03.850+07:00Khasiat Paprika bagi Kesehatan<span style="font-size: small;"></span><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://www.lava.be/documents/jpegs/fotomateriaal/paprika.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="153" src="http://www.lava.be/documents/jpegs/fotomateriaal/paprika.jpg" width="200" /></a><br />
</div><div style="color: black; font-family: inherit;"><br />
</div><div style="color: black; font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Mendengar kata cabai, semua orang pasti langsung membayangkan sensasi rasa pedas di mulut. Namun, pernahkah Anda membayangkan cabai yang rasanya manis? Anda tidak perlu terheran-heran karena jenis cabai tersebut ada di sekitar Anda. Cabai yang dimaksud adalah paprika, si manis pedas.<br />
<br />
Paprika (Capsicum annuum) adalah sejenis cabai yang berasa manis dan sedikit pedas. Paprika berasal dari famili Solanaceae. Bentuknya unik, yaitu besar dan gendut seperti buah kesemek. Cabai ini sering digunakan sebagai bumbu masakan atau bahan sayuran. Berbeda dengan cabai biasa, biji paprika biasanya tidak dimakan.<br />
<br />
Tanaman paprika cocok tumbuh di berbagai iklim dan dapat tumbuh di berbagai belahan dunia. Paprika berasal dari Amerika Selatan dan banyak dikembangkan di Hungaria. Di Indonesia, paprika cukup dikenal. Paprika banyak dikembangkan secara hidroponik di Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara Barat. Berdasarkan warnanya, paprika dibedakan atas paprika hijau, paprika merah, dan paprika kuning. Berdasarkan rasanya, paprika dibedakan atas dua jenis, yaitu paprika manis yang bentuknya besar dan paprika pedas yang bentuknya lebih kecil.</span><span style="font-size: small;"><span class="fullpost"> <br />
</span></span><br />
</div><div style="color: black; font-family: inherit;"><br />
</div><div style="color: black; font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span class="fullpost">Tanaman Paprika berasal dari Amerika Selatan banyak dikembangkan di Hungaria. Di Indonesia, paprika cukup dikenal. Paprika banyak dikembangkan secara hidroponik di Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara Barat. Buahnya berwarna hijau, kuning, merah, atau ungu sering digunakan sebagai campuran salad. Paprika mempunyai rasa tidak pedas karena tidak ada kandungan Capsicin yaitu zat yang menimbulkan rasa pedas cabe.</span></span><br />
</div><div style="color: black; font-family: inherit;"><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://www.paprika-pr.co.uk/img/Paprika_Group_1.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><br />
</a><br />
</div><div style="color: black; font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Selain sebagai bahan sayuran atau bumbu masak, paprika ternyata kaya vitamin C, bahkan kandungannya lebih tinggi dari jeruk. Paparika juga banyak mengandung zat gizi dan dapat mencegah kanker, penyakit jantung koroner (PJK), stroke, diabetes melitus, dan mampu meningkatkan kualitas sperma.<br />
<br />
Tinggi Vitamin C</span><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://www.paprika-pr.co.uk/img/Paprika_Group_1.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="150" src="http://www.paprika-pr.co.uk/img/Paprika_Group_1.jpg" width="200" /></a><br />
</div><div style="color: black; font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Dibandingkan dengan cabai lain, paprika termasuk istimewa karena mengandung gizi yang sangat tinggi, terutama vitamin C. Kandungan vitamin C pada paprika jauh lebih tinggi daripada jeruk yang selama ini dikenal sebagai sumber vitamin C.<br />
<br />
Setiap 100 gram paprika merah mengandung 190 mg vitamin C, tertinggi di antara jenis paprika lainnya. Sebaliknya, 100 gram jeruk hanya mengandung 30-50 mg vitamin C. Vitamin C dikenal sebagai senyawa yang dibutuhkan tubuh dalam berbagai proses penting, mulai dari pembuatan kolagen (protein berserat yang membentuk jaringan ikat pada tulang), pengangkut lemak, pengangkut elekton dari berbagai reaksi enzimatik, pemacu gusi yang sehat, pengatur tingkat kolesterol, serta pemacu imunitas.<br />
<br />
Selain itu, vitamin C sangat diperlukan tubuh untuk penyembuhan luka dan meningkatkan fungsi otak agar dapat bekerja maksimal. Kebutuhan tubuh akan vitamin C adalah 75 mg per hari untuk wanita dewasa dan 90 mg per hari untuk pria dewasa. Batas maksimum konsumsi vitamin C adalah 1.000 mg per hari.<br />
Paprika juga kaya akan vitamin A dan betakaroten. Pada paprika merah mengandung 3.131 IU vitamin A, tertinggi dibandingakan jenis paprika lainnya. Vitamin A sangat diperlukan tubuh untuk mencegah penyakit mata, pertumbuhan sel, sistem kekebalan tubuh, reproduksi, serta menjaga kesehatan kulit.<br />
<br />
Betakaroten adalah jenis antioksidan yang dapat berperan penting dalam mengurangi konsentrasi radikal peroksil. Kemampuan betakaroten bekerja sebagai antioksidan berasal dari kesanggupannya menstabilkan radikal berinti karbon. Karena betakaroten efektif pada konsentrasi rendah oksigen, betakaroten dapat melengkapi sifat antioksidan vitamin E yang efektif pada konsentrasi tinggi oksigen.<br />
<br />
Betakaroten juga dikenal sebagai unsur pencegah kanker, khususnya kanker kulit dan paru. Beta karoten dapat menjangkau lebih banyak bagian-bagian tubuh dalam waktu relatif lebih lama dibandingkan vitamin A, sehingga memberikan perlindungan lebih optimal terhadap munculnya kanker.<br />
<br />
The George Mateljan Foundation (2006) menyatakan bahwa kandungan vitamin B6 pada paprika termasuk kategori excellent. Hal itu disebabkan paprika mengandung vitamin B6 dengan tingkat densitas tinggi.<br />
<br />
Vitamin B6 penting bagi otak untuk berfungsi normal, membantu membentuk protein, hormon, dan sel darah merah. Sebagian besar kandungan betakaroten paprika terkonsentrasi pada bagian di dekat kulit. Sama seperti sayuran lainnya, semakin tua warna paprika, betakaroten di dalamnya semakin banyak.</span><br />
</div><div style="color: black; font-family: inherit;"><br />
</div><div style="color: black; font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><b><span>Manfaat paprika bagi tubuh : </span><br />
</b><span><br />
</span>1. mampu mengobati luka memar dan keseleo (dengan cara oral)<br />
2. menumbuhkan jaringan rambut yang baru (bila memiliki masalah dengan kebotakan)<br />
3. menurunkan kolesterol<br />
4. membangun regenerasi sel tubuh<br />
5. mengobati infeksi tenggorokan dan hidung<br />
6. bersifat antioksidan<br />
7. menurunkan kadar gula darah<br />
8. mencegah penyakit sinusitis dan penyakit telinga serta penyakit kulit<br />
9. melancarkan saluran pencernaan<br />
10. menyetop keluarnya darah dengan cara : iris sepotong paprika dan balurkan getahnya pada luka tersebut<br />
</span><br />
</div><div style="color: black; font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"></span><br />
</div><div style="color: black; font-family: inherit;"><br />
</div><div style="color: black; font-family: inherit;"><span class="fullpost"><b>Selain itu, paprika juga bermanfaat untuk :</b><br />
</span><br />
</div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span class="fullpost"> </span></span></div><span style="font-size: small;"><span class="fullpost">1. Meningkatkan daya imunitas tubuh </span><br />
<span class="fullpost">Dibandingkan dengan cabai lain, paprika termasuk istimewa karena mengandung gizi yang sangat tinggi, terutama vitamin C. Kandungan vitamin C pada paprika jauh lebih tinggi daripada jeruk yang selama ini dikenal sebagai sumber vitamin C. Setiap 100 gram paprika merah mengandung 190 mg vitamin C, tertinggi di antara jenis paprika lainnya. Sebaliknya, 100 gram jeruk hanya mengandung 30-50 mg vitamin C. Vitamin C dikenal sebagai senyawa yang dibutuhkan tubuh dalam berbagai proses penting, mulai dari pembuatan kolagen (protein berserat yang membentuk jaringan ikat pada tulang), pengangkut lemak, pengangkut elekton dari berbagai reaksi enzimatik, pemacu gusi yang sehat, pengatur tingkat kolesterol, pemacu imunitas, untuk penyembuhan luka dan meningkatkan fungsi otak agar dapat bekerja maksimal. </span><br />
<br />
<span class="fullpost">2. Mencegah penyakit mata </span><br />
<span class="fullpost">Paprika juga kaya akan vitamin A dan betakaroten. Pada paprika merah mengandung 3.131 IU vitamin A, tertinggi dibandingakan jenis paprika lainnya. Vitamin A sangat diperlukan tubuh untuk mencegah penyakit mata, pertumbuhan sel, sistem kekebalan tubuh, reproduksi, serta menjaga kesehatan kulit. </span><br />
<br />
<span class="fullpost">3. Mencegah kanker </span><br />
<span class="fullpost">Kanker kulit dan paru : kerena mengandung betakaroten yang memberikan perlindungan lebih optimal terhadap munculnya kanker. Dimana kempampuan betakaroten bekerja sebagai antioksidan berasal dari kesanggupannya menstabilkan radikal berinti karbon. Sebagian besar kandungan betakaroten paprika terkonsentrasi pada bagian di dekat kulit. Sama seperti sayuran lainnya, semakin tua warna paprika, betakaroten di dalamnya semakin banyak. </span><br />
<span class="fullpost">Kanker prostat : Paprika yang mengandung likopen dalam sebuah penelitian yang dilakukan di Universitas Yale pada 473 orang pria menemukan fakta bahwa pria yang bebas kanker prostat memiliki lebih banyak likopen dalam darahnya dibanding mereka yang sakit. Penelitian yang sama juga pernah dilakukan oleh Universitas Harvard pada tahun 2002, membuktikan bahwa laki-laki yang mengonsumsi likopen dalam jumlah banyak memiliki risiko penyakit kanker lebih rendah, khususnya kanker prostat. </span><br />
<br />
<span class="fullpost">4. Meningkatkan jumlah sperma</span><br />
<span class="fullpost">Konsumsi likopen pada paprika merah diyakini dapat meningkatkan kualitas seksual. Likopen diyakini dapat meningkatkan jumlah sperma, memperbaiki struktur sperma, dan meningkatkan agresivitasnya. </span><br />
<span class="fullpost">Menurut All India Institute of Science New Delhi (2002), likopen merupakan salah satu dari 650 jenis karotenoid yang secara normal terdapat dalam konsentrasi tinggi pada testis. Jika konsentrasi likopen rendah, pria akan mudah mengalami ketidaksuburan. </span><br />
<br />
<span class="fullpost">Dan masih banyak manfaat yang terdapat pada paprika yakni mampu mengobati luka memar dan keseleo, menumbuhkan jaringan rambut yang baru, menurunkan kolesterol, membangun regenerasi sel tubuh, mengobati infeksi tenggorokan dan hidung, menurunkan kadar gula darah, mencegah penyakit sinusitis, penyakit telinga, melancarkan saluran pencernaan</span><br />
<span class="fullpost"></span></span><br />
<div style="color: black; font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><b><span>Kandungan yang bermanfaat dari paprika :</span></b><br />
<br />
1. Vitamin A<br />
2. Vitamin C<br />
3. Vitamin B 1<br />
4. Vitamin B 2<br />
5. Fosfor<br />
6. Kalsium<br />
7. Beta Karoten<br />
8. Zat Besi<br />
9. Niacin<br />
10. Karbohidrat<br />
11. Antioksidan Beta Cryptoxanthin<br />
</span><br />
</div><div style="color: black; font-family: inherit;"><br />
</div><div style="color: black; font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span class="fullpost">Kandungan gizi yang paling utama pada paprika adalah kaya akan karoten, vitamin B serta vitamin C. </span><br />
<span class="fullpost">Sedangkan kandungan gizi yang terdapat didalam paprika tiap 100 gram buah hijau segar adalah : protein 0,9 g, lemak 0,3 g, Karbohidrat 4,4 g, Ca 7,0 mg, Fe 0,4 mg, P 22 mg, Vit A 540 IU, Vit B1 22,0 mg, Vit B2 0,002 mg, Niacin 0,4 mg dan Vit C 160 mg. Paprika juga mengandung asam askorbat yang nilai gizinya setiap 100 gram : kalori 29 mg, Kalium 11 mg, Vitamin 870 IU, riboflafin 0,03 mg, Niasin 0,05 mg.</span></span><br />
</div><div style="color: black; font-family: inherit;"><br />
</div><div style="color: black; font-family: inherit;"> <br />
</div><div style="color: black; font-family: inherit;"><a href="http://www.allbestindiarecipe.com/blog/images/paprika.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="141" src="http://www.allbestindiarecipe.com/blog/images/paprika.jpg" width="189" /></a><span style="font-size: small;"><b><span>Tips memilih paprika :</span><br />
</b><br />
1. pilih warna buah paprika yang sehat sesuai dengan jenisnya, jangan pilih buah paprika yang busuk / bonyok atau terasa lembek buahnya<br />
2. banyak jenis paprika, dan semuanya memiliki khasiat yang 99 % hampir sama</span><br />
</div><div style="color: black; font-family: inherit;"> <span style="font-size: small;"><br />
</span><br />
</div><div style="color: black; font-family: inherit;"> <br />
</div><div class="navbar section" id="navbar" style="color: black; font-family: inherit;"><div class="widget Navbar" id="Navbar1"><script type="text/javascript">
function setAttributeOnload(object, attribute, val) {
if(window.addEventListener) {
window.addEventListener("load",
function(){ object[attribute] = val; }, false);
} else {
window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; });
}
}
</script></div></div><div id="outer-wrapper" style="color: black; font-family: inherit;"><div id="wrap2"><div id="content-wrapper"><div id="main-wrapper"><div class="main section" id="main"><span style="font-size: small;"></span><div class="widget Blog" id="Blog1"> <div class="blog-posts hfeed"> <!-- google_ad_section_start(name=default) --> <div class="post hentry uncustomized-post-template"> <span style="font-size: small;"><a href="" name="8446263275409421389"></a></span> <span style="font-size: small;"> <span class="alignleft"> <span class="date-header"></span><span class="post-timestamp"><a class="timestamp-link" href="http://lilyflowers-8.blogspot.com/2009/06/manfaat-paprika.html" rel="bookmark" title="permanent link"><abbr class="published" title="2009-06-10T13:12:00+07:00"></abbr></a></span></span></span> <span class="fullpost"></span></div></div></div></div></div></div></div></div><!-- fin de capa outer-wrapper --> <script src="http://track4.mybloglog.com/js/jsserv.php?mblID=2009091409031079" type="text/javascript">
</script> <script type="text/javascript">
var gaJsHost = (("https:" == document.location.protocol) ? "https://ssl." : "http://www.");
document.write(unescape("%3Cscript src='" + gaJsHost + "google-analytics.com/ga.js' type='text/javascript'%3E%3C/script%3E"));
</script><script src="http://www.google-analytics.com/ga.js" type="text/javascript">
</script> <script type="text/javascript">
try {
var pageTracker = _gat._getTracker("UA-8259913-1");
pageTracker._trackPageview();
} catch(err) {}
</script> <script type="text/javascript">
if (window.jstiming) window.jstiming.load.tick('widgetJsBefore');
</script><script src="static/v1/widgets/4142793876-widgets.js" type="text/javascript">
</script> <script type="text/javascript">
_WidgetManager._Init('http://www.blogger.com/rearrange?blogID=2961344325920558545', 'http://lilyflowers-8.blogspot.com/2009/06/manfaat-paprika.html','2961344325920558545');
_WidgetManager._SetPageActionUrl('http://www.blogger.com/display?blogID=2961344325920558545', 'iOlfkLtRiw7om3Xt-lfU9Nti17U:1264594752649');
_WidgetManager._SetDataContext([{'name': 'blog', 'data': {'title': 'Lily Flowers-8', 'pageType': 'item', 'url': 'http://lilyflowers-8.blogspot.com/2009/06/manfaat-paprika.html', 'homepageUrl': 'http://lilyflowers-8.blogspot.com/', 'enabledCommentProfileImages': true, 'searchLabel': '', 'searchQuery': '', 'pageName': 'MANFAAT PAPRIKA', 'pageTitle': 'Lily Flowers-8: MANFAAT PAPRIKA', 'encoding': 'UTF-8', 'locale': 'in', 'isPrivate': false, 'languageDirection': 'ltr', 'feedLinks': '\74link rel\75\42alternate\42 type\75\42application/atom+xml\42 title\75\42Lily Flowers-8 - Atom\42 href\75\42http://lilyflowers-8.blogspot.com/feeds/posts/default\42 /\76\n\74link rel\75\42alternate\42 type\75\42application/rss+xml\42 title\75\42Lily Flowers-8 - RSS\42 href\75\42http://lilyflowers-8.blogspot.com/feeds/posts/default?alt\75rss\42 /\76\n\74link rel\75\42service.post\42 type\75\42application/atom+xml\42 title\75\42Lily Flowers-8 - Atom\42 href\75\42http://www.blogger.com/feeds/2961344325920558545/posts/default\42 /\76\n\74link rel\75\42EditURI\42 type\75\42application/rsd+xml\42 title\75\42RSD\42 href\75\42http://www.blogger.com/rsd.g?blogID\0752961344325920558545\42 /\76\n\74link rel\75\42alternate\42 type\75\42application/atom+xml\42 title\75\42Lily Flowers-8 - Atom\42 href\75\42http://lilyflowers-8.blogspot.com/feeds/8446263275409421389/comments/default\42 /\76\n', 'meTag': '', 'openIdOpTag': '', 'latencyHeadScript': '\74script type\75\42text/javascript\42\76(function() { var a\75window;function e(b){this.t\75{};this.tick\75function(c,h,d){d\75d?d:(new Date).getTime();this.t[c]\75[d,h]};this.tick(\42start\42,null,b)}var f\75new e;a.jstiming\75{Timer:e,load:f};try{a.jstiming.pt\75a.gtbExternal\46\46a.gtbExternal.pageT()||a.external\46\46a.external.pageT}catch(g){};a.tickAboveFold\75function(b){b\75b;var c\0750;if(b.offsetParent){do c+\75b.offsetTop;while(b\75b.offsetParent)}b\75c;b\74\075750\46\46a.jstiming.load.tick(\42aft\42)};var i\75false;function j(){if(!i){i\75true;a.jstiming.load.tick(\42firstScrollTime\42)}}a.addEventListener?a.addEventListener(\42scroll\42,j,false):a.attachEvent(\42onscroll\42,j); })();\74/script\076'}}]);
_WidgetManager._SetSystemMarkup({'layout': {'varName': '', 'template': '\74div class\75\47widget-wrap1\47\76\n\74div class\75\47widget-wrap2\47\76\n\74div class\75\47widget-wrap3\47\76\n\74div class\75\47widget-content\47\76\n\74div class\75\47layout-title\47\76\74data:layout-title\76\74/data:layout-title\76\74/div\76\n\74a class\75\47editlink\47 expr:href\75\47data:widget.quickEditUrl\47 expr:onclick\75\47\46quot;return _WidgetManager._PopupConfig(document.getElementById(\\\46quot;\46quot; + data:widget.instanceId + \46quot;\\\46quot;));\46quot;\47 target\75\47chooseWidget\47\76\74data:edit-link\76\74/data:edit-link\76\74/a\76\n\74/div\76\n\74/div\76\n\74/div\76\n\74/div\076'}, 'quickedit': {'varName': '', 'template': '\74div class\75\47clear\47\76\74/div\76\n\74span class\75\47widget-item-control\47\76\n\74span class\75\47item-control blog-admin\47\76\n\74a class\75\47quickedit\47 expr:href\75\47data:widget.quickEditUrl\47 expr:onclick\75\47\46quot;return _WidgetManager._PopupConfig(document.getElementById(\\\46quot;\46quot; + data:widget.instanceId + \46quot;\\\46quot;));\46quot;\47 expr:target\75\47\46quot;config\46quot; + data:widget.instanceId\47 expr:title\75\47data:edit-link\47\76\n\74img alt\75\47\47 height\75\04718\47 src\75\47http://img1.blogblog.com/img/icon18_wrench_allbkg.png\47 width\75\04718\47/\76\n\74/a\76\n\74/span\76\n\74/span\76\n\74div class\75\47clear\47\76\74/div\076'}, 'all-head-content': {'varName': 'page', 'template': '\74data:blog.latencyHeadScript\76\74/data:blog.latencyHeadScript\76\n\74meta expr:content\75\47\46quot;text/html; charset\75\46quot; + data:page.encoding\47 http-equiv\75\47Content-Type\47/\76\n\74meta content\75\47true\47 name\75\47MSSmartTagsPreventParsing\47/\76\n\74meta content\75\47blogger\47 name\75\47generator\47/\76\n\74link href\75\47http://www.blogger.com/favicon.ico\47 rel\75\47icon\47 type\75\47image/vnd.microsoft.icon\47/\76\n\74link expr:href\75\47data:blog.url\47 rel\75\47canonical\47/\76\n\74data:blog.feedLinks\76\74/data:blog.feedLinks\76\n\74data:blog.meTag\76\74/data:blog.meTag\76\n\74data:blog.openIdOpTag\76\74/data:blog.openIdOpTag\076'}});
_WidgetManager._RegisterWidget('_HTMLView', new _WidgetInfo('HTML3', 'sidebar1',{'main': {'varName': '', 'template': '\74b:if cond\75\47data:title !\75 \46quot;\46quot;\47\76\n\74h2 class\75\47title\47\76\74data:title\76\74/data:title\76\74/h2\76\n\74/b:if\76\n\74div class\75\47widget-content\47\76\n\74data:content\76\74/data:content\76\n\74/div\76\n\74b:include name\75\47quickedit\47\76\74/b:include\076'}}, document.getElementById('HTML3'), {}, 'displayModeFull'));
_WidgetManager._RegisterWidget('_LabelView', new _WidgetInfo('Label1', 'sidebar1',{'main': {'varName': '', 'template': '\74b:if cond\75\47data:title\47\76\n\74h2\76\74data:title\76\74/data:title\76\74/h2\76\n\74/b:if\76\n\74div expr:class\75\47\46quot;widget-content \46quot; + data:display + \46quot;-label-widget-content\46quot;\47\76\n\74b:if cond\75\47data:display \75\75 \46quot;list\46quot;\47\76\n\74ul\76\n\74b:loop values\75\47data:labels\47 var\75\47label\47\76\n\74li\76\n\74b:if cond\75\47data:blog.url \75\75 data:label.url\47\76\n\74span expr:dir\75\47data:blog.languageDirection\47\76\74data:label.name\76\74/data:label.name\76\74/span\76\n\74b:else\76\74/b:else\76\n\74a expr:dir\75\47data:blog.languageDirection\47 expr:href\75\47data:label.url\47\76\74data:label.name\76\74/data:label.name\76\74/a\76\n\74/b:if\76\n\74b:if cond\75\47data:showFreqNumbers\47\76\n\74span dir\75\47ltr\47\76(\74data:label.count\76\74/data:label.count\76)\74/span\76\n\74/b:if\76\n\74/li\76\n\74/b:loop\76\n\74/ul\76\n\74b:else\76\74/b:else\76\n\74b:loop values\75\47data:labels\47 var\75\47label\47\76\n\74span expr:class\75\47\46quot;label-size label-size-\46quot; + data:label.cssSize\47\76\n\74b:if cond\75\47data:blog.url \75\75 data:label.url\47\76\n\74span expr:dir\75\47data:blog.languageDirection\47\76\74data:label.name\76\74/data:label.name\76\74/span\76\n\74b:else\76\74/b:else\76\n\74a expr:dir\75\47data:blog.languageDirection\47 expr:href\75\47data:label.url\47\76\74data:label.name\76\74/data:label.name\76\74/a\76\n\74/b:if\76\n\74b:if cond\75\47data:showFreqNumbers\47\76\n\74span class\75\47label-count\47 dir\75\47ltr\47\76(\74data:label.count\76\74/data:label.count\76)\74/span\76\n\74/b:if\76\n\74/span\76\n\74/b:loop\76\n\74/b:if\76\n\74b:include name\75\47quickedit\47\76\74/b:include\76\n\74/div\076'}}, document.getElementById('Label1'), {}, 'displayModeFull'));
_WidgetManager._RegisterWidget('_BlogArchiveView', new _WidgetInfo('BlogArchive1', 'sidebar1',{'main': {'varName': '', 'template': '\74b:if cond\75\47data:title\47\76\n\74h2\76\74data:title\76\74/data:title\76\74/h2\76\n\74/b:if\76\n\74div class\75\47widget-content\47\76\n\74div id\75\47ArchiveList\47\76\n\74div expr:id\75\47data:widget.instanceId + \46quot;_ArchiveList\46quot;\47\76\n\74b:if cond\75\47data:style \75\75 \46quot;HIERARCHY\46quot;\47\76\n\74b:include data\75\47data\47 name\75\47interval\47\76\74/b:include\76\n\74/b:if\76\n\74b:if cond\75\47data:style \75\75 \46quot;FLAT\46quot;\47\76\n\74b:include data\75\47data\47 name\75\47flat\47\76\74/b:include\76\n\74/b:if\76\n\74b:if cond\75\47data:style \75\75 \46quot;MENU\46quot;\47\76\n\74b:include data\75\47data\47 name\75\47menu\47\76\74/b:include\76\n\74/b:if\76\n\74/div\76\n\74/div\76\n\74b:include name\75\47quickedit\47\76\74/b:include\76\n\74/div\076'}, 'flat': {'varName': 'data', 'template': '\74ul\76\n\74b:loop values\75\47data:data\47 var\75\47i\47\76\n\74li class\75\47archivedate\47\76\n\74a expr:href\75\47data:i.url\47\76\74data:i.name\76\74/data:i.name\76\74/a\76 (\74data:i.post-count\76\74/data:i.post-count\76)\n \74/li\76\n\74/b:loop\76\n\74/ul\076'}, 'menu': {'varName': 'data', 'template': '\74select expr:id\75\47data:widget.instanceId + \46quot;_ArchiveMenu\46quot;\47\76\n\74option value\75\47\47\76\74data:title\76\74/data:title\76\74/option\76\n\74b:loop values\75\47data:data\47 var\75\47i\47\76\n\74option expr:value\75\47data:i.url\47\76\74data:i.name\76\74/data:i.name\76 (\74data:i.post-count\76\74/data:i.post-count\76)\74/option\76\n\74/b:loop\76\n\74/select\076'}, 'interval': {'varName': 'intervalData', 'template': '\74b:loop values\75\47data:intervalData\47 var\75\47i\47\76\n\74ul\76\n\74li expr:class\75\47\46quot;archivedate \46quot; + data:i.expclass\47\76\n\74b:include data\75\47i\47 name\75\47toggle\47\76\74/b:include\76\n\74a class\75\47post-count-link\47 expr:href\75\47data:i.url\47\76\74data:i.name\76\74/data:i.name\76\74/a\76\n\74span class\75\47post-count\47 dir\75\47ltr\47\76(\74data:i.post-count\76\74/data:i.post-count\76)\74/span\76\n\74b:if cond\75\47data:i.data\47\76\n\74b:include data\75\47i.data\47 name\75\47interval\47\76\74/b:include\76\n\74/b:if\76\n\74b:if cond\75\47data:i.posts\47\76\n\74b:include data\75\47i.posts\47 name\75\47posts\47\76\74/b:include\76\n\74/b:if\76\n\74/li\76\n\74/ul\76\n\74/b:loop\076'}, 'toggle': {'varName': 'interval', 'template': '\74b:if cond\75\47data:interval.toggleId\47\76\n\74b:if cond\75\47data:interval.expclass \75\75 \46quot;expanded\46quot;\47\76\n\74a class\75\47toggle\47 href\75\47javascript:void(0)\47\76\n\74span class\75\47zippy toggle-open\47\76\46#9660;\46#160;\74/span\76\n\74/a\76\n\74b:else\76\74/b:else\76\n\74a class\75\47toggle\47 href\75\47javascript:void(0)\47\76\n\74span class\75\47zippy\47\76\n\74b:if cond\75\47data:blog.languageDirection \75\75 \46quot;rtl\46quot;\47\76\n \46#9668;\46#160;\n \74b:else\76\74/b:else\76\n \46#9658;\46#160;\n \74/b:if\76\n\74/span\76\n\74/a\76\n\74/b:if\76\n\74/b:if\076'}, 'posts': {'varName': 'posts', 'template': '\74ul class\75\47posts\47\76\n\74b:loop values\75\47data:posts\47 var\75\47i\47\76\n\74li\76\74a expr:href\75\47data:i.url\47\76\74data:i.title\76\74/data:i.title\76\74/a\76\74/li\76\n\74/b:loop\76\n\74/ul\076'}}, document.getElementById('BlogArchive1'), {'languageDirection': 'ltr'}, 'displayModeFull'));
_WidgetManager._RegisterWidget('_GadgetView', new _WidgetInfo('Gadget1', 'sidebar1',{'main': {'varName': '', 'template': '\74b:if cond\75\47data:renderingUrl !\75 \46quot;\46quot;\47\76\n\74b:if cond\75\47data:title !\75 \46quot;\46quot;\47\76\n\74h2 class\75\47title\47\76\74data:title\76\74/data:title\76\74/h2\76\n\74/b:if\76\n\74b:if cond\75\47data:gadgetSnippet !\75 \46quot;\46quot;\47\76\n\74data:gadgetSnippet\76\74/data:gadgetSnippet\76\n\74b:else\76\74/b:else\76\n\74div class\75\47widget-content\47\76\n\74b:if cond\75\47data:nonSocialFragment !\75 \46quot;\46quot;\47\76\n\74data:nonSocialFragment\76\74/data:nonSocialFragment\76\n\74/b:if\76\n\74/div\76\n\74/b:if\76\n\74b:else\76\74/b:else\76\n\74data:errorMessage\76\74/data:errorMessage\76\n\74/b:if\76\n\74b:include name\75\47quickedit\47\76\74/b:include\076'}}, document.getElementById('Gadget1'), {}, 'displayModeFull'));
_WidgetManager._RegisterWidget('_GadgetView', new _WidgetInfo('Gadget2', 'sidebar1',{'main': {'varName': '', 'template': '\74b:if cond\75\47data:renderingUrl !\75 \46quot;\46quot;\47\76\n\74b:if cond\75\47data:title !\75 \46quot;\46quot;\47\76\n\74h2 class\75\47title\47\76\74data:title\76\74/data:title\76\74/h2\76\n\74/b:if\76\n\74b:if cond\75\47data:gadgetSnippet !\75 \46quot;\46quot;\47\76\n\74data:gadgetSnippet\76\74/data:gadgetSnippet\76\n\74b:else\76\74/b:else\76\n\74div class\75\47widget-content\47\76\n\74b:if cond\75\47data:nonSocialFragment !\75 \46quot;\46quot;\47\76\n\74data:nonSocialFragment\76\74/data:nonSocialFragment\76\n\74/b:if\76\n\74/div\76\n\74/b:if\76\n\74b:else\76\74/b:else\76\n\74data:errorMessage\76\74/data:errorMessage\76\n\74/b:if\76\n\74b:include name\75\47quickedit\47\76\74/b:include\076'}}, document.getElementById('Gadget2'), {}, 'displayModeFull'));
_WidgetManager._RegisterWidget('_HTMLView', new _WidgetInfo('HTML1', 'sidebar1',{'main': {'varName': '', 'template': '\74b:if cond\75\47data:title !\75 \46quot;\46quot;\47\76\n\74h2 class\75\47title\47\76\74data:title\76\74/data:title\76\74/h2\76\n\74/b:if\76\n\74div class\75\47widget-content\47\76\n\74data:content\76\74/data:content\76\n\74/div\76\n\74b:include name\75\47quickedit\47\76\74/b:include\076'}}, document.getElementById('HTML1'), {}, 'displayModeFull'));
_WidgetManager._RegisterWidget('_HeaderView', new _WidgetInfo('Header1', 'header'));
_WidgetManager._RegisterWidget('_NavbarView', new _WidgetInfo('Navbar1', 'navbar'));
_WidgetManager._RegisterWidget('_HTMLView', new _WidgetInfo('HTML5', 'main',{'main': {'varName': '', 'template': '\74b:if cond\75\47data:title !\75 \46quot;\46quot;\47\76\n\74h2 class\75\47title\47\76\74data:title\76\74/data:title\76\74/h2\76\n\74/b:if\76\n\74div class\75\47widget-content\47\76\n\74data:content\76\74/data:content\76\n\74/div\76\n\74b:include name\75\47quickedit\47\76\74/b:include\076'}}, document.getElementById('HTML5'), {}, 'displayModeFull'));
_WidgetManager._RegisterWidget('_HTMLView', new _WidgetInfo('HTML4', 'main',{'main': {'varName': '', 'template': '\74b:if cond\75\47data:title !\75 \46quot;\46quot;\47\76\n\74h2 class\75\47title\47\76\74data:title\76\74/data:title\76\74/h2\76\n\74/b:if\76\n\74div class\75\47widget-content\47\76\n\74data:content\76\74/data:content\76\n\74/div\76\n\74b:include name\75\47quickedit\47\76\74/b:include\076'}}, document.getElementById('HTML4'), {}, 'displayModeFull'));
_WidgetManager._RegisterWidget('_BlogView', new _WidgetInfo('Blog1', 'main',{'main': {'varName': 'top', 'template': '\74div class\75\47blog-posts hfeed\47\76\n\74b:include data\75\47top\47 name\75\47status-message\47\76\74/b:include\76\n\74data:defaultAdStart\76\74/data:defaultAdStart\76\n\74b:loop values\75\47data:posts\47 var\75\47post\47\76\n\74b:include data\75\47post\47 name\75\47post\47\76\74/b:include\76\n\74b:if cond\75\47data:blog.pageType \75\75 \46quot;static_page\46quot;\47\76\n\74b:include data\75\47post\47 name\75\47comments\47\76\74/b:include\76\n\74/b:if\76\n\74b:if cond\75\47data:blog.pageType \75\75 \46quot;item\46quot;\47\76\n\74b:include data\75\47post\47 name\75\47comments\47\76\74/b:include\76\n\74/b:if\76\n\74b:if cond\75\47data:post.includeAd\47\76\n\74b:if cond\75\47data:post.isFirstPost\47\76\n\74data:defaultAdEnd\76\74/data:defaultAdEnd\76\n\74b:else\76\74/b:else\76\n\74data:adEnd\76\74/data:adEnd\76\n\74/b:if\76\n\74div class\75\47inline-ad\47\76\n\74data:adCode\76\74/data:adCode\76\n\74/div\76\n\74data:adStart\76\74/data:adStart\76\n\74/b:if\76\n\74b:if cond\75\47data:post.trackLatency\47\76\n\74data:post.latencyJs\76\74/data:post.latencyJs\76\n\74/b:if\76\n\74/b:loop\76\n\74data:adEnd\76\74/data:adEnd\76\n\74/div\76\n\74b:include name\75\47nextprev\47\76\74/b:include\76\n\74b:include name\75\47feedLinks\47\76\74/b:include\76\n\74b:if cond\75\47data:top.showStars\47\76\n\74script src\75\47http://www.google.com/jsapi\47 type\75\47text/javascript\47\76\74/script\76\n\74script type\75\47text/javascript\47\76\n google.load(\46quot;annotations\46quot;, \46quot;1\46quot;, {\46quot;locale\46quot;: \46quot;\74data:top.languageCode\76\74/data:top.languageCode\76\46quot;});\n function initialize() {\n google.annotations.setApplicationId(\74data:top.blogspotReviews\76\74/data:top.blogspotReviews\76);\n google.annotations.createAll();\n google.annotations.fetch();\n }\n google.setOnLoadCallback(initialize);\n \74/script\76\n\74/b:if\076'}, 'nextprev': {'varName': '', 'template': '\74div class\75\47blog-pager\47 id\75\47blog-pager\47\76\n\74b:if cond\75\47data:newerPageUrl\47\76\n\74span id\75\47blog-pager-newer-link\47\76\n\74a class\75\47blog-pager-newer-link\47 expr:href\75\47data:newerPageUrl\47 expr:id\75\47data:widget.instanceId + \46quot;_blog-pager-newer-link\46quot;\47 expr:title\75\47data:newerPageTitle\47\76\74data:newerPageTitle\76\74/data:newerPageTitle\76\74/a\76\n\74/span\76\n\74/b:if\76\n\74b:if cond\75\47data:olderPageUrl\47\76\n\74span id\75\47blog-pager-older-link\47\76\n\74a class\75\47blog-pager-older-link\47 expr:href\75\47data:olderPageUrl\47 expr:id\75\47data:widget.instanceId + \46quot;_blog-pager-older-link\46quot;\47 expr:title\75\47data:olderPageTitle\47\76\74data:olderPageTitle\76\74/data:olderPageTitle\76\74/a\76\n\74/span\76\n\74/b:if\76\n\74b:if cond\75\47data:blog.homepageUrl !\75 data:blog.url\47\76\n\74a class\75\47home-link\47 expr:href\75\47data:blog.homepageUrl\47\76\74data:homeMsg\76\74/data:homeMsg\76\74/a\76\n\74b:else\76\74/b:else\76\n\74b:if cond\75\47data:newerPageUrl\47\76\n\74a class\75\47home-link\47 expr:href\75\47data:blog.homepageUrl\47\76\74data:homeMsg\76\74/data:homeMsg\76\74/a\76\n\74/b:if\76\n\74/b:if\76\n\74/div\76\n\74div class\75\47clear\47\76\74/div\076'}, 'post': {'varName': 'post', 'template': '\74div class\75\47post hentry uncustomized-post-template\47\76\n\74a expr:name\75\47data:post.id\47\76\74/a\76\n\74b:if cond\75\47data:post.title\47\76\n\74h1 class\75\47post-title entry-title\47\76\n\74b:if cond\75\47data:post.link\47\76\n\74a expr:href\75\47data:post.link\47\76\74data:post.title\76\74/data:post.title\76\74/a\76\n\74b:else\76\74/b:else\76\n\74b:if cond\75\47data:post.url\47\76\n\74a expr:href\75\47data:post.url\47\76\74data:post.title\76\74/data:post.title\76\74/a\76\n\74b:else\76\74/b:else\76\n\74data:post.title\76\74/data:post.title\76\n\74/b:if\76\n\74/b:if\76\n\74/h1\76\n\74/b:if\76\n\74small class\75\47post-header-line-1\47\76\n\74span class\75\47alignleft\47\76\n\74b:if cond\75\47data:post.dateHeader\47\76\74span class\75\47date-header\47\76\74data:post.dateHeader\76\74/data:post.dateHeader\76\74/span\76\74/b:if\76\n\74span class\75\47post-author vcard\47\76\n\74b:if cond\75\47data:top.showAuthor\47\76\n\74data:top.authorLabel\76\74/data:top.authorLabel\76\n\74span class\75\47fn\47\76\74data:post.author\76\74/data:post.author\76\74/span\76\n\74/b:if\76\n\74/span\76\n\74span class\75\47post-timestamp\47\76\n\74b:if cond\75\47data:top.showTimestamp\47\76\n\74data:top.timestampLabel\76\74/data:top.timestampLabel\76\n\74b:if cond\75\47data:post.url\47\76\n\74a class\75\47timestamp-link\47 expr:href\75\47data:post.url\47 rel\75\47bookmark\47 title\75\47permanent link\47\76\74abbr class\75\47published\47 expr:title\75\47data:post.timestampISO8601\47\76\74data:post.timestamp\76\74/data:post.timestamp\76\74/abbr\76\74/a\76\n\74/b:if\76\n\74/b:if\76\n\74/span\76\n\74/span\76\n\74b:if cond\75\47data:blog.pageType !\75 \46quot;item\46quot;\47\76\n\74b:if cond\75\47data:post.allowComments\47\76\n\74a class\75\47comment-link alignright button-style\47 expr:href\75\47data:post.addCommentUrl\47 expr:onclick\75\47data:post.addCommentOnclick\47\76\74b:if cond\75\47data:post.numComments \75\75 1\47\0761 \74data:top.commentLabel\76\74/data:top.commentLabel\76\74b:else\76\74/b:else\76\74data:post.numComments\76\74/data:post.numComments\76\n\74data:top.commentLabelPlural\76\74/data:top.commentLabelPlural\76\74/b:if\76\74/a\76\n\74/b:if\76\n\74/b:if\76\n\74/small\76\n\74div class\75\47post-body entry-content\47\76\n\74data:post.body\76\74/data:post.body\76\n\74div style\75\47clear: both;\47\76\74/div\76\n\74/div\76\n\74b:if cond\75\47data:post.hasJumpLink\47\76\n\74div class\75\47jump-link\47\76\n\74a expr:href\75\47data:post.url + \46quot;#more\46quot;\47\76\74data:post.jumpText\76\74/data:post.jumpText\76\74/a\76\n\74/div\76\n\74/b:if\76\n\74div class\75\47post-footer\47\76\n\74div class\75\47post-footer-line post-footer-line-1\47\76\n\74span class\75\47reaction-buttons\47\76\n\74b:if cond\75\47data:top.showReactions\47\76\n\74table border\75\0470\47 cellpadding\75\0470\47 cellspacing\75\0470\47 width\75\047100%\47\76\74tr\76\n\74td class\75\47reactions-label-cell\47 nowrap\75\47nowrap\47 valign\75\47top\47 width\75\0471%\47\76\n\74span class\75\47reactions-label\47\76\n\74data:top.reactionsLabel\76\74/data:top.reactionsLabel\76\74/span\76\46#160;\74/td\76\n\74td\76\74iframe allowtransparency\75\47true\47 class\75\47reactions-iframe\47 expr:src\75\47data:post.reactionsUrl\47 frameborder\75\0470\47 name\75\47reactions\47 scrolling\75\47no\47\76\74/iframe\76\74/td\76\n\74/tr\76\74/table\76\n\74/b:if\76\n\74/span\76\n\74span class\75\47star-ratings\47\76\n\74b:if cond\75\47data:top.showStars\47\76\n\74div expr:g:background-color\75\47data:backgroundColor\47 expr:g:text-color\75\47data:textColor\47 expr:g:url\75\47data:post.absoluteUrl\47 g:height\75\04742\47 g:type\75\47RatingPanel\47 g:width\75\047280\47\76\74/div\76\n\74/b:if\76\n\74/span\76\n\74span class\75\47post-backlinks post-comment-link\47\76\n\74b:if cond\75\47data:blog.pageType !\75 \46quot;item\46quot;\47\76\n\74b:if cond\75\47data:post.showBacklinks\47\76\n\74a class\75\47comment-link\47 expr:href\75\47data:post.url + \46quot;#links\46quot;\47\76\74data:top.backlinkLabel\76\74/data:top.backlinkLabel\76\74/a\76\n\74/b:if\76\n\74/b:if\76\n\74/span\76\n\74span class\75\47post-icons\47\76\n\74b:if cond\75\47data:post.emailPostUrl\47\76\n\74span class\75\47item-action\47\76\n\74a expr:href\75\47data:post.emailPostUrl\47 expr:title\75\47data:top.emailPostMsg\47\76\n\74img alt\75\47\47 class\75\47icon-action\47 height\75\04713\47 src\75\47http://www.blogger.com/img/icon18_email.gif\47 width\75\04718\47/\76\n\74/a\76\n\74/span\76\n\74/b:if\76\n\74b:include data\75\47post\47 name\75\47postQuickEdit\47\76\74/b:include\76\n\74/span\76\n\74/div\76\n\74div class\75\47post-footer-line post-footer-line-2\47\76\n\74span class\75\47post-labels\47\76\n\74b:if cond\75\47data:post.labels\47\76\n\74data:postLabelsLabel\76\74/data:postLabelsLabel\76\n\74b:loop values\75\47data:post.labels\47 var\75\47label\47\76\n\74a expr:href\75\47data:label.url\47 rel\75\47tag\47\76\74data:label.name\76\74/data:label.name\76\74/a\76\74b:if cond\75\47data:label.isLast !\75 \46quot;true\46quot;\47\76,\74/b:if\76\n\74/b:loop\76\n\74/b:if\76\n\74/span\76\n\74/div\76\n\74div class\75\47post-footer-line post-footer-line-3\47\76\n\74span class\75\47post-location\47\76\n\74b:if cond\75\47data:top.showLocation\47\76\n\74b:if cond\75\47data:post.location\47\76\n\74data:postLocationLabel\76\74/data:postLocationLabel\76\n\74a expr:href\75\47data:post.location.mapsUrl\47 target\75\47_blank\47\76\74data:post.location.name\76\74/data:post.location.name\76\74/a\76\n\74/b:if\76\n\74/b:if\76\n\74/span\76\n\74/div\76\n\74/div\76\n\74/div\076'}, 'postQuickEdit': {'varName': 'post', 'template': '\74b:if cond\75\47data:post.editUrl\47\76\n\74span expr:class\75\47\46quot;item-control \46quot; + data:post.adminClass\47\76\n\74a expr:href\75\47data:post.editUrl\47 expr:title\75\47data:top.editPostMsg\47\76\n\74img alt\75\47\47 class\75\47icon-action\47 height\75\04718\47 src\75\47http://www.blogger.com/img/icon18_edit_allbkg.gif\47 width\75\04718\47/\76\n\74/a\76\n\74/span\76\n\74/b:if\076'}, 'commentDeleteIcon': {'varName': 'comment', 'template': '\74span expr:class\75\47\46quot;item-control \46quot; + data:comment.adminClass\47\76\n\74a expr:href\75\47data:comment.deleteUrl\47 expr:title\75\47data:top.deleteCommentMsg\47\76\n\74img src\75\47http://www.blogger.com/img/icon_delete13.gif\47/\76\n\74/a\76\n\74/span\076'}, 'backlinkDeleteIcon': {'varName': 'backlink', 'template': '\74span expr:class\75\47\46quot;item-control \46quot; + data:backlink.adminClass\47\76\n\74a expr:href\75\47data:backlink.deleteUrl\47 expr:title\75\47data:top.deleteBacklinkMsg\47\76\n\74img src\75\47http://www.blogger.com/img/icon_delete13.gif\47/\76\n\74/a\76\n\74/span\076'}, 'comments': {'varName': 'post', 'template': '\74div class\75\47comments\47 id\75\47comments\47\76\n\74a name\75\47comments\47\76\74/a\76\n\74b:if cond\75\47data:post.allowComments\47\76\n\74h4\76\n\74b:if cond\75\47data:post.numComments \75\75 1\47\76\n 1 \74data:commentLabel\76\74/data:commentLabel\76:\n \74b:else\76\74/b:else\76\n\74data:post.numComments\76\74/data:post.numComments\76\n\74data:commentLabelPlural\76\74/data:commentLabelPlural\76:\n \74/b:if\76\n\74/h4\76\n\74b:if cond\75\47data:post.commentPagingRequired\47\76\n\74span class\75\47paging-control-container\47\76\n\74a expr:class\75\47data:post.oldLinkClass\47 expr:href\75\47data:post.oldestLinkUrl\47\76\74data:post.oldestLinkText\76\74/data:post.oldestLinkText\76\74/a\76\n \46#160;\n \74a expr:class\75\47data:post.oldLinkClass\47 expr:href\75\47data:post.olderLinkUrl\47\76\74data:post.olderLinkText\76\74/data:post.olderLinkText\76\74/a\76\n \46#160;\n \74data:post.commentRangeText\76\74/data:post.commentRangeText\76\n \46#160;\n \74a expr:class\75\47data:post.newLinkClass\47 expr:href\75\47data:post.newerLinkUrl\47\76\74data:post.newerLinkText\76\74/data:post.newerLinkText\76\74/a\76\n \46#160;\n \74a expr:class\75\47data:post.newLinkClass\47 expr:href\75\47data:post.newestLinkUrl\47\76\74data:post.newestLinkText\76\74/data:post.newestLinkText\76\74/a\76\n\74/span\76\n\74/b:if\76\n\74dl expr:class\75\47data:post.avatarIndentClass\47 id\75\47comments-block\47\76\n\74b:loop values\75\47data:post.comments\47 var\75\47comment\47\76\n\74li class\75\47comment\47\76\n\74div class\75\47comment-body\47\76\n\74dt expr:class\75\47\46quot;comment-author \46quot; + data:comment.authorClass\47 expr:id\75\47data:comment.anchorName\47\76\n\74img alt\75\47\47 class\75\47avatar avatar-32 photo\47 height\75\04732\47 src\75\47https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjIlgOktFPNTpcDWrwg0lL_-_d5idoIVBPRw3nKe4dAhkWJB6RoyoJioy5vUOYnwe1fYiJf9Ky3VpkW_HsYAeba1Xu9JleJMFpuy5-o1KhsU5CA8SrJikU6G9W2sPGomg67S7nVvJU-vAU/s1600/avatar.png\47 width\75\04732\47/\76\n\74b:if cond\75\47data:comment.favicon\47\76\n\74img expr:src\75\47data:comment.favicon\47 height\75\04716px\47 style\75\47margin-bottom:-2px;\47 width\75\04716px\47/\76\n\74/b:if\76\n\74a expr:name\75\47data:comment.anchorName\47\76\74/a\76\n\74b:if cond\75\47data:blog.enabledCommentProfileImages\47\76\n\74div expr:class\75\47data:comment.avatarContainerClass\47\76\n\74data:comment.authorAvatarImage\76\74/data:comment.authorAvatarImage\76\n\74/div\76\n\74/b:if\76\n\74b:if cond\75\47data:comment.authorUrl\47\76\n\74cite\76\74a expr:href\75\47data:comment.authorUrl\47 rel\75\47nofollow\47\76\74data:comment.author\76\74/data:comment.author\76\74/a\76\74/cite\76\n\74b:else\76\74/b:else\76\n\74/b:if\76\n\74/dt\76\n\74dd class\75\47comment-footer\47\76\n\74span class\75\47comment-timestamp\47\76\n\74a expr:href\75\47data:comment.url\47 title\75\47comment permalink\47\76\n\74data:comment.timestamp\76\74/data:comment.timestamp\76\n\74/a\76\n\74b:include data\75\47comment\47 name\75\47commentDeleteIcon\47\76\74/b:include\76\n\74/span\76\n\74/dd\76\n\74dd class\75\47comment-body-in\47\76\n\74b:if cond\75\47data:comment.isDeleted\47\76\n\74span class\75\47deleted-comment\47\76\74data:comment.body\76\74/data:comment.body\76\74/span\76\n\74b:else\76\74/b:else\76\n\74p\76\74data:comment.body\76\74/data:comment.body\76\74/p\76\n\74/b:if\76\n\74/dd\76\n\74/div\76\74/li\76\n\74/b:loop\76\n\74/dl\76\n\74b:if cond\75\47data:post.commentPagingRequired\47\76\n\74span class\75\47paging-control-container\47\76\n\74a expr:class\75\47data:post.oldLinkClass\47 expr:href\75\47data:post.oldestLinkUrl\47\76\n\74data:post.oldestLinkText\76\74/data:post.oldestLinkText\76\n\74/a\76\n\74a expr:class\75\47data:post.oldLinkClass\47 expr:href\75\47data:post.olderLinkUrl\47\76\n\74data:post.olderLinkText\76\74/data:post.olderLinkText\76\n\74/a\76\n \46#160;\n \74data:post.commentRangeText\76\74/data:post.commentRangeText\76\n \46#160;\n \74a expr:class\75\47data:post.newLinkClass\47 expr:href\75\47data:post.newerLinkUrl\47\76\n\74data:post.newerLinkText\76\74/data:post.newerLinkText\76\n\74/a\76\n\74a expr:class\75\47data:post.newLinkClass\47 expr:href\75\47data:post.newestLinkUrl\47\76\n\74data:post.newestLinkText\76\74/data:post.newestLinkText\76\n\74/a\76\n\74/span\76\n\74/b:if\76\n\74p class\75\47comment-footer\47\76\n\74b:if cond\75\47data:post.embedCommentForm\47\76\n\74b:if cond\75\47data:post.allowNewComments\47\76\n\74b:include data\75\47post\47 name\75\47comment-form\47\76\74/b:include\76\n\74b:else\76\74/b:else\76\n\74data:post.noNewCommentsText\76\74/data:post.noNewCommentsText\76\n\74/b:if\76\n\74b:else\76\74/b:else\76\n\74b:if cond\75\47data:post.allowComments\47\76\n\74a expr:href\75\47data:post.addCommentUrl\47 expr:onclick\75\47data:post.addCommentOnclick\47\76\74data:postCommentMsg\76\74/data:postCommentMsg\76\74/a\76\n\74/b:if\76\n\74/b:if\76\n\74/p\76\n\74/b:if\76\n\74div id\75\47backlinks-container\47\76\n\74div expr:id\75\47data:widget.instanceId + \46quot;_backlinks-container\46quot;\47\76\n\74b:if cond\75\47data:post.showBacklinks\47\76\n\74b:include data\75\47post\47 name\75\47backlinks\47\76\74/b:include\76\n\74/b:if\76\n\74/div\76\n\74/div\76\n\74/div\076'}, 'comment-form': {'varName': 'post', 'template': '\74div class\75\47comment-form\47\76\n\74a name\75\47comment-form\47\76\74/a\76\n\74h4 id\75\47comment-post-message\47\76\74data:postCommentMsg\76\74/data:postCommentMsg\76\74/h4\76\n\74p\76\74data:blogCommentMessage\76\74/data:blogCommentMessage\76\74/p\76\n\74data:blogTeamBlogMessage\76\74/data:blogTeamBlogMessage\76\n\74a expr:href\75\47data:post.commentFormIframeSrc\47 id\75\47comment-editor-src\47\76\74/a\76\n\74iframe allowtransparency\75\47true\47 class\75\47blogger-iframe-colorize blogger-comment-from-post\47 frameborder\75\0470\47 height\75\047410\47 id\75\47comment-editor\47 name\75\47comment-editor\47 src\75\47\47 width\75\047100%\47\76\74/iframe\76\n\74data:post.friendConnectJs\76\74/data:post.friendConnectJs\76\n\74data:post.cmtfpIframe\76\74/data:post.cmtfpIframe\76\n\74script type\75\47text/javascript\47\76\n BLOG_CMT_createIframe(\46#39;\74data:post.appRpcRelayPath\76\74/data:post.appRpcRelayPath\76\46#39;, \46#39;\74data:post.communityId\76\74/data:post.communityId\76\46#39;);\n \74/script\76\n\74/div\076'}, 'backlinks': {'varName': 'post', 'template': '\74a name\75\47links\47\76\74/a\76\74h4\76\74data:post.backlinksLabel\76\74/data:post.backlinksLabel\76\74/h4\76\n\74b:if cond\75\47data:post.numBacklinks !\75 0\47\76\n\74dl class\75\47comments-block\47 id\75\47comments-block\47\76\n\74b:loop values\75\47data:post.backlinks\47 var\75\47backlink\47\76\n\74div class\75\47collapsed-backlink backlink-control\47\76\n\74dt class\75\47comment-title\47\76\n\74span class\75\47backlink-toggle-zippy\47\76\46#160;\74/span\76\n\74a expr:href\75\47data:backlink.url\47 rel\75\47nofollow\47\76\74data:backlink.title\76\74/data:backlink.title\76\74/a\76\n\74b:include data\75\47backlink\47 name\75\47backlinkDeleteIcon\47\76\74/b:include\76\n\74/dt\76\n\74dd class\75\47comment-body collapseable\47\76\n\74data:backlink.snippet\76\74/data:backlink.snippet\76\n\74/dd\76\n\74dd class\75\47comment-footer collapseable\47\76\n\74span class\75\47comment-author\47\76\74data:post.authorLabel\76\74/data:post.authorLabel\76\n\74data:backlink.author\76\74/data:backlink.author\76\74/span\76\n\74span class\75\47comment-timestamp\47\76\74data:post.timestampLabel\76\74/data:post.timestampLabel\76\n\74data:backlink.timestamp\76\74/data:backlink.timestamp\76\74/span\76\n\74/dd\76\n\74/div\76\n\74/b:loop\76\n\74/dl\76\n\74/b:if\76\n\74p class\75\47comment-footer\47\76\n\74a class\75\47comment-link\47 expr:href\75\47data:post.createLinkUrl\47 expr:id\75\47data:widget.instanceId + \46quot;_backlinks-create-link\46quot;\47 target\75\47_blank\47\76\74data:post.createLinkLabel\76\74/data:post.createLinkLabel\76\74/a\76\n\74/p\076'}, 'feedLinks': {'varName': '', 'template': '\74b:if cond\75\47data:blog.pageType !\75 \46quot;item\46quot;\47\76\n\74b:if cond\75\47data:feedLinks\47\76\n\74div class\75\47blog-feeds\47\76\n\74b:include data\75\47feedLinks\47 name\75\47feedLinksBody\47\76\74/b:include\76\n\74/div\76\n\74/b:if\76\n\74b:else\76\74/b:else\76\n\74div class\75\47post-feeds\47\76\n\74b:loop values\75\47data:posts\47 var\75\47post\47\76\n\74b:if cond\75\47data:post.allowComments\47\76\n\74b:if cond\75\47data:post.feedLinks\47\76\n\74b:include data\75\47post.feedLinks\47 name\75\47feedLinksBody\47\76\74/b:include\76\n\74/b:if\76\n\74/b:if\76\n\74/b:loop\76\n\74/div\76\n\74/b:if\076'}, 'feedLinksBody': {'varName': 'links', 'template': '\74div class\75\47feed-links\47\76\n\74data:feedLinksMsg\76\74/data:feedLinksMsg\76\n\74b:loop values\75\47data:links\47 var\75\47f\47\76\n\74a class\75\47feed-link\47 expr:href\75\47data:f.url\47 expr:type\75\47data:f.mimeType\47 target\75\47_blank\47\76\74data:f.name\76\74/data:f.name\76 (\74data:f.feedType\76\74/data:f.feedType\76)\74/a\76\n\74/b:loop\76\n\74/div\076'}, 'status-message': {'varName': '', 'template': '\74b:if cond\75\47data:navMessage\47\76\n\74div class\75\47status-msg-wrap\47\76\n\74div class\75\47status-msg-body\47\76\n\74data:navMessage\76\74/data:navMessage\76\n\74/div\76\n\74div class\75\47status-msg-border\47\76\n\74div class\75\47status-msg-bg\47\76\n\74div class\75\47status-msg-hidden\47\76\74data:navMessage\76\74/data:navMessage\76\74/div\76\n\74/div\76\n\74/div\76\n\74/div\76\n\74div style\75\47clear: both;\47\76\74/div\76\n\74/b:if\076'}}, document.getElementById('Blog1'), {}, 'displayModeFull'));
_WidgetManager._RegisterWidget('_HTMLView', new _WidgetInfo('HTML2', 'main',{'main': {'varName': '', 'template': '\74b:if cond\75\47data:blog.pageType \75\75 \46quot;item\46quot;\47\76\74data:content\76\74/data:content\76\74/b:if\076'}}, document.getElementById('HTML2'), {}, 'displayModeFull'));
</script>NutRi wORldhttp://www.blogger.com/profile/04885919098696317063noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-3888193158057595290.post-57114909398886890292010-01-27T20:47:00.001+07:002010-01-27T20:49:31.376+07:00Khasiat Bunga Rosela<span style="font-size: small;"></span><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://primarasa.files.wordpress.com/2008/06/11.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="http://primarasa.files.wordpress.com/2008/06/11.jpg" width="150" /></a><br />
</div><div style="color: black; font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Pernahkah Anda merasa bahwa pada saat usia Anda beranjak lebih lanjut dan kondisi Anda akan tetap sebugar masa muda? Tentu tidak akan demikian kenyataannya. Untuk itu menjaga pola kesehatan seperti menjaga pola makan, pola hidup sehat serta berolahraga secukupnya sangat diperlukan.</span><br />
</div><div style="color: black; font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><br />
Berbagai penyakit yang biasanya menyerang manusia pada saat usia lanjut adalah penyakit osteoporosis (tulang keropos) atau penuaan dini,yang menjadi momok menakutkan bagi sebagian orang dewasa kini. Untuk itu sebagian pakar kesehatan sangat menyarankan untuk memiliki tabungan kalsium dan vitamin C dalam tubuh dengan kadar yang tepat dan seimbang.</span><br />
</div><div style="color: black; font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><br />
Namun selain itu juga terdapat beberapa alternative untuk menjaga kesehatan agar tetap fit saat usia lanjut. Salah satunya dengan mengkonsumsi minuman herbal teh yang berasal dari bunga Rosella.</span><br />
</div><div style="color: black; font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><br />
Tanaman Rosella ( Hibiscus sabdariffa) yang dulu hanya ditanam sebagai penghasil serat dan mulai ditinggalkan, kini kembali populer sejak diketahui banyak manfaat lain yang lebih hebat. Dalam pengolahannya, kelopak bunga Rosella bisa dibuat sari buah, teh herbal, sirup, selai, campuran salad, pudding, asinan, dan aneka minuman segar. Sebagai obat tradisional, Rosella berkhasiat sebagai antiseptic, aprodisiak, pelarut, sedative dan tonik.</span><br />
</div><div style="color: black; font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><br />
Tanaman Rosella memiliki manfaat yang sangat besar dalam menjaga kesehatan tubuh. Bunga yang berasal dari India dan Afrika ini mempunyai banyak kelebihan yaitu mengandung kalsium, vitamin C, D, B1, B2, Magnesium, Omega-3, beta-caroten, dan 18 asam amino essensial untuk tubuh, diantaranya lysine dan agrinine. Kandungan vitamin C yang ada pada bunga Rosella 3x lipat dari anggur hitam, 9x lipat dari jeruk citrus dan 10x lipat dari buah belimbing.</span><br />
</div><div style="color: black; font-family: inherit;"><br />
</div><div style="color: black; font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"></span><br />
</div><div style="color: black; font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Umumnya masyarakat mengenal dengan nama Rosela, Rosella atau Roselle (Hisbiscus sabdariffa L.). Dari segi kesehatan, ternyata Rosela mempunyai manfaat untuk pencegahan penyakit. Menurut penelitian Ballitas Malang, bunga rosella, terutama dari tanaman yang berkelopak bunga tebal (juicy), misalnya Rosela Merah berguna untuk mencegah penyakit Kanker dan Radang, mengendalikan tekanan darah, melancarkan peredaran darah dan melancarkan buang air besar.<br />
<br />
Kelopak bunga Rosela dapat diambil sebagai bahan minuman segar berupa sirup dan teh, selai dan minuman, terutama dari tanaman yang berkelopak bunga tebal, yaitu Rosela Merah. Kelopak bunga tersebut mengandung vitamin C, vitamin A, dan asam amino. Asam amino yang diperlukan tubuh, 18 diantaranya terdapat dalam kelopak bunga Rosela, termasuk arginin dan legnin yang berperan dalam proses peremajaan sel tubuh. Selain itu, Rosela juga mengandung protein dan kalsium.<br />
</span><br />
</div><div style="color: black; font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Rosella adalah sejenis tanaman bunga-bungaan dengan tangkai panjang menjuntai ke atas, Daun dengan jari-jari mirip daun singkong berujung runcing ke tepi. Bunga Rosella sendiri berwarna Merah Marun cantik bernama latin Hibiscus sabdariffa Linn, Rosella adalah tanaman keluarga kembang sepatu yang konon katanya berasal dari Africa dan Timur Tengah. Tinggi tanaman bunga Rosella ini bisa mencapai 3 – 5 Meter. Bunga nya sendiri akan tumbuh ketika tanaman ini sudah dewasa dimana didalam bunga berwarna merahnya itu terdapat biji. Bungan dan Biji Rosella inilah yang bermanfaat bagi kesehatan.<br />
<br />
Menurut DEP.KES.RI.No.SPP.1065/35.15/05, setiap 100 gr rosella mengandung 260-280 mg vitamin C, vitamin D, B1 dan B2. kandungan lainya adalah kalsium 486 mg, omega 3, Magnesium, beta karotin serta asam amino esensial seperti lysine dan agrinine. Bunga rosella juga kaya akan serat yang bagus untuk kesehatan saluran pencernaan.<br />
<br />
Rosella paling mudah dibuat menjadi minuman, Mengambil bunganya lalu di rebus dengan air maka warna airnya akan berubah menjadi merah. Dengan rasa yang agak asam rosella sangat sengar di komsumsi sehabis makan. Untuk memudahkan penyimpanannya Rosella dibuat menjadi sejenis the, bunga Rosella di jemur kering dan disimpan dalam wadah. Apabila ingin meminumnya cukup di seduh dengan air panas, Rosella juga bisa dibuat jadi semacam Es apabila di seduhan/air yang dimasak bersama rosella ini ditambahkan air dingin, Es dan Gula.</span><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://www.bloggaul.com/handysand/pic/handysand_3142008105903AM_rosella_nutrisi.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><br />
</a><br />
</div><div style="color: black; font-family: inherit;"><br />
</div><div style="color: black; font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Di Malaysia, Roselle juga disebut Asam paya, Asam kumbang atau Asam susur, merupakan tumbuhan yang mempunyai keluarga yang sama dengan bunga raya/sepatu (Hibiscus rosasinensis). Tumbuhan Roselle ada yang mengatakan berasal dari India tetapi ada juga pendapat yang mengatakan Roselle berasal dari Afrika Barat. Tumbuhan Roselle ini semula diperkenalkan di Malaysia sejak lebih dari tiga abat yang lampau. Di India Barat disebut dengan Jamaican Sorrel.<br />
<br />
Pohon Rosella tumbuh dari biji/benih dengan ketinggian yang bisa mencapai 3 – 5 meter serta mengeluarkan bunga hampir sepanjang tahun. Bunga Roselle berwarna cerah, Kelopak bunga atau kaliksnya berwarna merah gelap dan lebih tebal jika dibandingkan dengan bunga raya/sepatu. Bagian bunga Roselle yang bisa diproses menjadi makanan ialah kelopak bunganya (kaliks) yang mempunyai rasa yang amat masam. Kelopak bunga ini bisa diproses menjadi pelbagai jenis makanan seperti minuman, jelly, saos, serbuk (teh ) atau manisan Roselle. Daun muda Roselle bisa juga dimakan sebagai ulam atau salad. Sementara itu di Afrika, biji Roselle dimakan karena dipercaya mengandung minyak tertentu. Di Sudan, Roselle diproses menjadi minuman tradisional yang dinamakan Karkadeh dan merupakan minuman kebangsaan orang Sudan.<br />
<br />
Pohon Roselle adalah sejenis perdu yang mudah ditaman. Cara penanamannya dengan menggunakan biji yang kering kemudian disemai.<br />
<br />
Nama Lain: Hibiscus Sabdariffa L., H. Sabdariffa varaltissima, Rozelle, Red Sorrel, Sour-sour, Lemon bush, Florida cranberry, Oseille rouge (Perancis), Quimbombo Chino (Sepanyol), Karkad� (Afrika Utara), Bisap (Senegal).<br />
<br />
Tumbuhan herba ini ternyata mampu berfungsi sebagai bahan antiseptik, penambah syahwat, agen astringen. Tanaman ini juga banyak digunakan dalam pengobatan tradisional seperti batuk, ketidakhadaman, lesu, demam, tekanan perasaan, gusi berdarah (skurvi) dan mencegah penyakit hati. Bunga Roselle banyak digunakan untuk pembuatan jus, saos, sirup dan juga sebagai bahan pewarna pada makanan.<br />
<br />
Ekstrak daripada kuncup bunganya ternyata mampu berfungsi sebagai antispasmodik (penahan kekejangan), antihelmintik dan antibakteria. Selain itu rosella ternyata mampu menurunkan kadar penyerapan alkohol. Daun tumbuhan herba ini juga bisa digunakan untuk merawat luka, penyakit kulit dan gigitan सेरंग्गा<br />
Di India, biji Roselle digunakan untuk mengobati penyakit kulit, kekurangan darah dan kelesuan.<br />
<br />
Bagian yang digunakan : Bunga, daun dan biji<br />
<br />
Bahan penting yang terkandung dalam kelompak bunga Roselle : Gossy peptin, anthocyanin dan glucoside hibiscin</span><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br />
</div><div style="color: black; font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"> <br />
Kelopak segar Dalam 100 g<br />
Air 9.2 g<br />
</span><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://www.bloggaul.com/handysand/pic/handysand_3142008105903AM_rosella_nutrisi.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><br />
</a><br />
</div><div style="color: black; font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Protein 1.145 g<br />
Lemak 2.61 g<br />
Serat 12.0 g<br />
Abu 6.90 g<br />
Kalsium 1,263 mg<br />
Fosforus 273.2 mg<br />
Zat Besi 8.98 mg<br />
Karotena 0.029 mg<br />
Thiamine 0.117 mg<br />
Riboflavin 0.277 mg<br />
Niacin 3.765 mg<br />
Asid Askorbik 6.7 mg<br />
<br />
</span><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://www.bloggaul.com/handysand/pic/handysand_3142008105903AM_rosella_nutrisi.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="200" src="http://www.bloggaul.com/handysand/pic/handysand_3142008105903AM_rosella_nutrisi.jpg" width="171" /></a><br />
</div><div style="color: black; font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Dari penelitian terbukti bahwa kelopak bunga Roselle mempunyai efek anti-hipertensi, kram otot dan anti infeksi-bakteri. Dalam eksperimen ditemukan juga bahwa ekstrak kelopak bunga Roselle mengurangi efek alcohol pada tubuh kita, mencegah pembentukan batu ginjal, dan memperlambat pertumbuhan jamur/bakteri/parasit penyebab demam tinggi. Kelopak bunga Roselle juga diketahui membantu melancarkan peredaran darah dengan mengurangi derajat kekentalan darah. Ini terjadi karena asam organic, poly-sakarida dan flavonoid yang terkandung dalam ekstrak kelopak bunga Roselle sebagai Farmakologi. Selain itu yang tidak kalah pentingnya adalah kelopak bunga Roselle mengandung vitamin C dalam kadar tinggi yang berfungsi untuk meningkatkan daya tahan tubuh manusia terhadap serangan पेंयाकित<br />
</span><br />
</div><div style="color: black; font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><b>Manfaat kelopak bunga Rosella</b><br />
</span><br />
</div><ul><li><span style="font-size: small;">Dapat mengurangi kepekatan/kekentalan darah</span> </li>
<li>Membantu proses pencernaan</li>
<li>Mencegah peradangan pada saluran kencing dan ginjal</li>
<li>Penyaring racun pada tubuh</li>
<li>Mencegah kekurangan Vitamin C</li>
<li>Melancarkan peredaran darah</li>
<li>Melancarkan buang air besar</li>
<li>Menurunkan kadar penyerapan alkohol</li>
<li>Penahan kekejangan<br />
</li>
</ul><div style="color: black; font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"> <b>Penyakit yang dapat diobati :</b><br />
</span><br />
</div><ul><li><span style="font-size: small;">Kanker</span> </li>
<li>Tekanan Darah Tinggi ( Hipertensi )</li>
<li>Batu Ginjal</li>
<li>Batuk</li>
<li>Lemah syahwat</li>
<li>Lesu</li>
<li>Demam</li>
<li>Tekanan Perasaan</li>
<li>Gusi berdarah</li>
<li>Penyakit kulit</li>
<li>Gigitan Serangga</li>
<li>Luka</li>
<li>Kurang darah</li>
<li>Mengurangi kekentalan darah (Viskositas)</li>
<li>Menstabilkan tekanan darah</li>
<li>Menetralisir alkohol dalam tubuh. Nah ini cocok untuk minuman ringan di cafe-cafe karena bisa mengurangi mabuk berat akibat kebanyakan alkohol.</li>
<li>Menstabilkan kolestrol, asam urat</li>
<li>Menstabilkan fungsi liver</li>
<li>Meningkatkan daya tahan tubuh serta memperlancar Osteoporosis</li>
<li>Memperhalus kulit</li>
<li>Menghilangkan jerawat</li>
<li>Meredakan batuk, radang tenggorokan serta panas dalam</li>
<li>Memperlancar peluruhan ari seni dan buang air besar</li>
<li>Menetralisir deabetes</li>
<li>Mengurangi resiko Prostrat</li>
<li>Mencegah terbentuk sel kanker<span style="font-size: small;"> </span></li>
<li><span style="font-size: small;">Mencegah terjadi monopose dini</span><br />
</li>
</ul><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://img.alibaba.com/photo/106208798/TEH_HERBAL_ROSELA_ROSELLA_herb.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="124" src="http://img.alibaba.com/photo/106208798/TEH_HERBAL_ROSELA_ROSELLA_herb.jpg" width="200" /></a><br />
</div><div style="color: black; font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">TEH ROSELLA atau TEH MERAH dikenal dengan nama beragam : Teh Rosella, Hibiscus tea, Teh Mekkah, Teh Yaman. Disebut juga Karkade (Arab), Kezeru (Jepang), Merambos Hijau (Jateng), Asam kesur (Meranjat), Kesew Jawe (Pagar Alam), Asam Jarot (Sp. Padang), Asam Rejang (Muara Enim) dan Hisbiscus Sabdariffa L. (Latin)<br />
<br />
Teh Rosella sudah banyak di jual di pasaran karena rasanya yang nikmat, mudah dalam penyimpanannya serta punya segudang manfaat. </span><br />
</div><div style="color: black; font-family: inherit;"><br />
</div><div style="color: black; font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><b>Beberapa manfaat dari teh bunga Rosella ini antara lain :</b><br />
* Meningkatkan stamina dan daya tahan tubuh.<br />
* Menormalkan kadar GULA DARAH , ASAM URAT dan KOLESTEROL dalam tubuh.<br />
* Baik untuk PEROKOK karena dapat mengurangi dampak negatif dari Nikotin serta dapat membasmi virus TBC dan mengurangi ketergantungan terhadap NARKOBA seta mencegah KANKER.<br />
* Mengatasi BATUK, Sakit Tenggorokan, Mengobati Sariawan.<br />
* Mengawetkan kehalusan kulit dan Mengurangi Keriput.<br />
* Dapat menurunkan berat badan, cocok untuk program diet.<br />
* Melindungi dari infeksi kuman, anti bakteri , anti virus serta dapat mengobati keracunan.<br />
* Bagi Anak-anak bermanfaat mempercepat pertumbuhan OTAK, karena mengandung OMEGA-3 dan memacu pertumbuhan DHA.<br />
* Memperbaiki metabolisme tubuh, memperlambat menopouse dan tulang keropos/ pengapuran tulang.</span><br />
</div><div style="color: black; font-family: inherit;"><br />
</div><div style="color: black; font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"> </span><span style="font-size: small;">Agak berbeda dengan minuman teh yang lain, teh Rosella ini memiliki rasa yang lebih menyerupai rasa sirup yang segar, terlebih jika ditambah gula atau madu. Diharapkan kehadiran teh Rosella ini bisa memberika sajian yang tidak hanya nikmat, tetapi juga menyehatkan serta meningkatkan stamina. Bisa disajikan dalam keadaan hangat maupun dingin sehingga sangat cocok sebagai sajian sehat istimewa keluarga anda.<br />
</span><br />
</div><div style="color: black; font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Beberapa khasiat teh Rosella :<br />
1. Membantu menurunkan tekanan darah tinggi, kolesterol, batuk, panas dalam, ambien.<br />
2. Melancarkan peredaran darah, melancarkan kencing, buang air besar, memperbaiki saluran kencing dan ginjal.<br />
3. Menurunkan kadar gula dalam darah/diabetes<br />
4. Menurunkan asam urat.<br />
5. Mencegah kanker<br />
6. Menambah vitalitas dan kesehatan jantung.<br />
7. Meningkatkan daya tahan tubuh<br />
8. Membantu kesehatan mata<br />
9. Pengganti cairan elektrolit tubuh<br />
10. Mengontrol berat badan untuk program diet, memperbaiki pencernaan dan mencerahkan kulit<br />
11. Mencegah penuaan dini<br />
12. Menetralkan racun<br />
13. Menurunkan tingkat penggumpalan lemak di hati<br />
14. Mengurangi pusing dan migraine<br />
15. Bagi anak-anak, mempercepat pertumbuhan otak karena mengandung omega-3 dan memacu pertumbuhan DNA.<br />
16. Melindungi dari infeksi kuman, anti bakteri, anti virus dan mengobati keracunan<br />
</span><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://ithonkthink99.files.wordpress.com/2009/04/28-11-07_0803.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="160" src="http://ithonkthink99.files.wordpress.com/2009/04/28-11-07_0803.jpg" width="200" /></a><br />
</div><div style="color: black; font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Cara minum :<br />
Campurkan 3-5 kelopak bunga Rosella yang telah dicuci bersih dalam air panas. Diamkan sekitar 5 menit untuk memberikan citra rasa, aroma dan warna khas bunga Rosella. Untuk penderita maag, komposisi air harus lebih banyak dan diminum setelah makan.<br />
</span><br />
</div><div style="color: black; font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Selain menjadi teh, Bunga rosella juga bisa dijadikan sebagai bahan baku membuat selai, warnanya yang merah menyala menghasilkan selai yang menyehatkan dan berwarna cantik. </span><br />
</div><div style="color: black; font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Caranya sebagai berikut :<br />
Bahan :<br />
250 Gram Kuntum bunga Rosella<br />
1 Sdm Tepung Maizena<br />
150 Ml Air putih<br />
150 gr Gula Pasir<br />
3 sdm air jeruk leom/nipis<br />
¼ sdt Vanilla Pasta<br />
¼ sdt Garam Halus<br />
<br />
Cara Membuatnya :<br />
Blender bungan rosella dengan air dan tepung maizena hingga halus.<br />
Angkat dan tuangkan ke dalam panci<br />
Tambahkan Gula pasir dan air<br />
Masak hingga mendidih<br />
Masukkan Jeruk Nipis, pasta Vanili dan garam.<br />
Masak hingga tekstur saus mengental.<br />
Angkat dan simpan didalam Toples Kedap udara<br />
<br />
Selain menjadi Selai dan teh, Rosella juga dapat di manfaatkan menjadi bahan pembuat Puding, Kue, Sirup dan Aneka makanan lainnya. Karena manfaatnya yang sedemikian besar tidak jarang bunga rosella juga di masak menjadi sayur bening atau sayur tumis.<br />
<br />
<br />
</span><br />
</div>NutRi wORldhttp://www.blogger.com/profile/04885919098696317063noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-3888193158057595290.post-14644698729996922412010-01-26T20:46:00.000+07:002010-01-26T20:46:17.402+07:00Diet untuk Osteoporosis<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://cipgor.files.wordpress.com/2009/06/susu.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"></a><a href="http://www.osteofoundation.org/images/osteoporosis-causes-weak-bones.bmp" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="175" src="http://www.osteofoundation.org/images/osteoporosis-causes-weak-bones.bmp" width="200" /></a><br />
</div><br />
<b style="color: black; font-family: inherit;">Pengertian</b><br />
<div style="color: black; font-family: inherit;"><strong></strong>Osteoporosis merupakan suatu keadaan dimana berkurangnya massa tulang sehingga tulang menjadi lebih rapuh dan mudah patah<br />
<br />
<strong>Tujuan Diet<br />
</strong>1. Membantu mencegah terjadinya osteoporosis<br />
2. Membantu mengurangi kerapuhan masa tulang lebih lanjut<br />
3. Agar dapat melakukan pekerjaan sehari-hari seperti biasanya<br />
<br />
<strong>Perbedaan Diet dengan Makanan Biasa</strong><br />
1. Bahan makanan yang digunakan berkalsium tinggi dan makanan sumber vitamin D<br />
2. Sebagian besar protein yang digunakan golongan nabati<br />
3. Penggunaan bahan makanan yang mengandung natrium dibatasi<br />
4. Mengkonsumsi sayur dan buah dalam jumlah cukup<br />
5. Menghindari konsumsi alkohol<br />
6. Bila terlalu gemuk, jumlah kalori dibatasi<br />
<br />
<strong>Makanan yang Dianjurkan</strong><br />
1. Sumber hidrat arang : Semua bahan makanan sumber hidrat arang<br />
2. Sumber Protein hewani : Ikan teri, ikan sarden, udang rebon kering, telur.<br />
3. Sumber protein nabati : Kacang-kacangan dan hasil olahannya seperti tahu, tempe, oncom dan sebagainya<br />
4. Lemak : minyak dalam jumlah terbatas<br />
5. Sayuran : Sayuran hijau seperti bayam, kangkung, sawi hijau,kacang panjang, pakcoi dan caisim<br />
6. Buah :Semua macam buah<br />
7. Susu dan produk susu yang sudah diolah seperti keju, yoghurt, mentega, margarine.<br />
8. Bumbu :Semua macam bumbu<br />
<strong></strong><br />
<strong>Bagaimana sebaiknya Cara Memasak?</strong><br />
1. Cara-cara memasak yang baik ialah merebus, mengukus, mengungkep, menumis, memanggang atau membakar.<br />
2. Hindarkankanlah makanan yang diolah dengan cara menggoreng.<br />
<br />
<strong>Contoh Menu</strong><br />
Pagi :<br />
Roti bakar isi keju<br />
Tomat<br />
10.00 :<br />
Bolu gulung Nanas<br />
Siang :<br />
Nasi<br />
Pecel daun papaya<br />
Tempe mendoan<br />
Ikan Mas bakar<br />
Melon<br />
Malam :<br />
Nasi<br />
Tauge cah tahu teri<br />
Brokoli saus bawang<br />
Ayam goreng<br />
Jeruk<br />
</div><div style="color: black; font-family: inherit;"> <b> </b><br />
</div><div style="color: black; font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><b>Terapi dan Pengobatan Osteoporosis</b></span><br />
</div><div align="justify" style="color: black; font-family: inherit;">Terapi dan pengobatan osteoporosis bertujuan untuk meningkatkan kepadatan tulang untuk mengurangi retak tambahan dan mengontrol rasa sakit. Untuk terapi dan pengobatan osteoporosis sebenarnya memerlukan suatu tim yang terdiri dari multidisipliner minimal antara lain departemen bedah, departemen penyakit dalam, departemen psikologi, departemen biologi, departemen obstetri dan ginekologi, departemen farmakologi.<br />
</div><div align="justify" style="color: black; font-family: inherit;"><br />
</div><div align="justify" style="color: black; font-family: inherit;">Penyakit osteoporosis selain mempengaruhi tubuh, juga mempengaruhi kondisi psikis penderitanya terutama akibat patah tulang sehingga terapi dan pengobatan osteoporosis pun melibatkan spesialis kejiwaan. Tidak hanya itu, departemen kedokteran olahraga juga diperlukan dalam terapi dan pengobatan osteoporosis.<br />
</div><div align="justify" style="color: black; font-family: inherit;">Untuk mempertahankan kepadatan tulang, tubuh memerlukan persediaan kalsium dan mineral lainnya yang memadai, dan harus menghasilkan hormon dalam jumlah yang mencukupi (hormon <em>paratiroid</em>, hormon pertumbuhan, <em>kalsitonin</em>, <em>estrogen</em> pada wanita dan <em>testosteron</em> pada pria).<br />
</div><div align="justify" style="color: black; font-family: inherit;"><br />
</div><div align="justify" style="color: black; font-family: inherit;">Oleh sebab itu Departemen gizi klinik juga memiliki peranan dalam terapi dan pengobatan osteoporosis. Spesialis gizi klinik dapat membantu menjaga agar asupan gizi penderita osteoporosis terutama kalsium dan vitamin D tercapai agar penyerapan kalsium dari makanan dan pemasukan ke dalam tulang berlangsung optimal.<br />
</div><div align="justify" style="color: black; font-family: inherit;"><br />
</div><div align="justify" style="color: black; font-family: inherit;">Secara progresif, tulang meningkatkan kepadatannya sampai tercapai kepadatan maksimal (sekitar usia 30 tahun). Setelah itu kepadatan tulang akan berkurang secara perlahan. Oleh sebab itu, kepadatan tulang harus dijaga sejak masih muda agar saat tuanya tidak menderita osteoporosis.<br />
</div><div align="justify" style="color: black; font-family: inherit;"><br />
</div><div align="justify" style="color: black; font-family: inherit;">Semua wanita, terutama yang menderita osteoporosis, harus mengkonsumsi kalsium dan vitamin D dalam jumlah yang mencukupi. Wanita <em>pasca menopause</em> yang menderita osteoporosis juga bisa mendapatkan <em>estrogen</em> (biasanya bersama dengan <em>progesteron</em>) atau alendronat (golongan bifosfonat) yang bisa memperlambat atau menghentikan penyakitnya.<br />
</div><div align="justify" style="color: black; font-family: inherit;"><br />
</div><div align="justify" style="color: black; font-family: inherit;">Pria yang menderita osteoporosis biasanya mendapatkan kalsium dan tambahan vitamin D, terutama jika hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa tubuhnya tidak menyerap kalsium dalam jumlah yang mencukupi.Jika kadar testosteronnya rendah, bisa diberikan testosteron.<br />
</div><div align="justify" style="color: black; font-family: inherit;"><br />
</div><div align="justify" style="color: black; font-family: inherit;">Pada kolaps tulang belakang disertai nyeri punggung yang hebat, diberikan obat pereda nyeri, dipasang <em>supportive back brace</em> dan dilakukan terapi fisik. Penjepit punggung mungkin penting untuk mendukung vertebra yang lemah dan operasi dapat memperbaiki bweberapa keretakan. Pengobatan hormonal dan flouride dapat membantu. Penyakit osteoporosis yang disebabkan oleh gangguan lain dapat dicegah melalui pengobatan yang efektif pada gangguan dasarnya, seperti terapi kortikosteroid.<br />
</div><h4 style="color: black; font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Menangani Patah Tulang Osteoporosis</span></h4><div align="justify" style="color: black; font-family: inherit;">Patah tulang osteoporosisyang paling sering terjadi adalah pada patah tulang <em>vertebra</em> (tulang punggung), tulang leher femur dan tulang gelang tangan (patah tulang <em>Colles</em>). Adapun frekuensi patah tulang leher femur adalah 20% dari total jumlah patah tulang osteoporosis.<br />
</div><div align="justify" style="color: black; font-family: inherit;"><br />
</div><div align="justify" style="color: black; font-family: inherit;">Dari semua patah tulang osteoporosis, yang paling memberikan masalah dibidang morbiditas, mortalitas, beban sosisoekonomik dan kualitas hidup adalah patah tulang leher femur sehingga bila tidak diambil tindakan untuk mengatasi penyakit osteoporosis diperkirakan pada tahun 2050 jumlah patah tulang leher femur di seluruh dunia akan mencapai 6,26 juta dan lebih dari separuhnya di Asia.<br />
</div><div align="justify" style="color: black; font-family: inherit;"><br />
</div><div align="justify" style="color: black; font-family: inherit;">Patah tulang karena osteoporosis harus diobati. Patah tulang panggul biasanya diatasi dengan tindakan pembedahan. Patah tulang pergelangan biasanya di<em>gips</em> atau diperbaiki dengan pembedahan. Operasi ini dilakukan oleh spesialis bedah tulang (<em>orthopaedi</em>). Setelah operasi, penderita harus menjalani fisioterapi untuk memulihkan kemampuan tulang yang pernah patah.<br />
</div><div align="justify" style="color: black; font-family: inherit;"><br />
</div><div align="justify" style="color: black; font-family: inherit;">Biaya tatalaksana patah tulang osteoporosis di Inggris tercatat 942 juta poundsterling per tahun dan cenderung meningkat. Di Amerika, tatalaksana patah tulang osteoporosis diperkirakan mencapai 10-15 milyar dolar pertahun. Sayangnya, belum ada yang meneliti berapa jumlah biaya pengobatan yang dikeluarkan di Indonesia.<br />
</div><div align="justify" style="color: black; font-family: inherit;"><br />
</div><div align="justify" style="color: black; font-family: inherit;">Penatalaksanaan patah tulang osteoporosis memerlukan biaya yang sangat besar sehingga sebaiknya mencoba untuk mencegah agar jangan sampai terjadi patah tulang pada penderita osteoporosis.<br />
</div><div align="justify" style="color: black; font-family: inherit;"><br />
</div><div align="justify" style="color: black; font-family: inherit;">Ada dua macam pencegahan patah tulang osteoporosis yaitu dengan cara non-farmakologis dan cara faramakologis. Cara non farmakologis atau tanpa obat-obatan dengan memperbaiki dan meningkatkan mutu nutrisi dimana diperhatikan asupan kalsium, vitamin D seumur hidup. Olahraga <em>Tai-Chi</em> ternyata berguna untuk memperbaiki keseimbangan tubuh penderita osteoporosis.<br />
</div><div align="justify" style="color: black; font-family: inherit;"><br />
</div><div align="justify" style="color: black; font-family: inherit;">Untuk lansia, penting untuk mencegah terjadinya jatuh di rumah/lingkungan rumah karena hampir semua penderita patah tulang di rumah. Usahakan agar faktor-faktor yang dapat mengakibatkan jatuh dihilangkan seperti lantai licin, karpet longgar, keadaan tangga, pengobatan <em>sedatif</em> (membuat ngantuk).<br />
</div><div align="justify" style="color: black; font-family: inherit;"><br />
</div><div align="justify" style="color: black; font-family: inherit;">Cara farmakologik menggunakan obat-obatan dimana yang paling sering dipakai adalah obat golongan bifosfonat yang dikombinasikan dengan asupan kalsium dan vitamin D. Obat-obatan lain seperti terapi sulih hormon, hormon paratiroid dan kalsitonin dan SERM.<br />
</div><h4 style="color: black; font-family: inherit;">Latihan Fisik Mencegah & Mengobati Osteoporosis</h4><div align="justify" style="color: black; font-family: inherit;"><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://media.vivanews.com/images/2009/07/26/74299_car_free_day.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="178" src="http://media.vivanews.com/images/2009/07/26/74299_car_free_day.jpg" width="183" /></a><br />
</div><div align="justify" style="color: black; font-family: inherit;">Pada osteoporosis, latihan jasmani dilakukan untuk mencegah dan mengobati penyakit osteoporosis. Latihan jasmani menggunakan beban berguna untuk melenturkan dan menguatkan tulang. Latihan jasmani sebaiknya dilakukan sejak muda dan terus dilanjutkan sampai tua.<br />
</div><div align="justify" style="color: black; font-family: inherit;"><br />
</div><div align="justify" style="color: black; font-family: inherit;">Dr. Ade Tobing, Sp.KO mengenalkan latihan fisik yang baik, benar, terukur dan teratur (BBTT). Latihan yang baik artinya latihan terbagi menjadi 3 sesi yaitu pemanasan & peregangan selama 10-15 menit, latihan inti selama 20-60 menit,dan peregangan & pendinginan selama 5-10 menit.<br />
</div><div align="justify" style="color: black; font-family: inherit;"><br />
</div><div align="justify" style="color: black; font-family: inherit;">Latihan yang benar artinya memberikan latihan yang sesuai dengan tingkat kesehatan, tingkat aktivitas fisik dan tingkat kebugaran masing-masing individu yang dapat diketahui pada saat pemeriksaan pra latihan. Hal ini bertujuan agar masing-masing individu terjawab kebutuhannya yang berbeda dengan yang lain.<br />
</div><div align="justify" style="color: black; font-family: inherit;"><br />
</div><div align="justify" style="color: black; font-family: inherit;">Latihan yang terukur artinya mengukur jumlah detak jantung per menit untuk mengetahui intensitas latihan. Detak jantung per menit maksimum adalah 220 dikurangi usia. Satu hal yang tidak kalah penting adalah latihan yang teratur dan berkesimabungan dari anak-anak sampai tua.<br />
</div><div align="justify" style="color: black; font-family: inherit;"><br />
</div><div align="justify" style="color: black; font-family: inherit;">Latihan fisik (BBTT) bermanfaat tidak hanya dalam meningkatkan kekuatan dan kelenturan tulang, tapi juga dapat meningkatkan keseimbangan, kebugaran jantung-paru, dan dapat memelihara dan meningkatkan massa tulang.<br />
</div><div style="color: black; font-family: inherit;"><br />
</div><div style="color: black; font-family: inherit;"><b>Zat Gizi Pencegah Osteoporosis</b><br />
</div><div class="post bg2" id="p12001" style="color: black; font-family: inherit;"> <div class="inner"><span class="corners-top"><span></span></span><div class="postbody"> <div class="author"><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://diancakra.files.wordpress.com/2009/11/makanantulang.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="164" src="http://diancakra.files.wordpress.com/2009/11/makanantulang.jpg" width="200" /></a><br />
</div><div class="content">Pengaturan pola makan sangat mutlak diperlukan dalam upaya pencegahan dan pengobatan osteoporosis. Dengan pengaturan pola makan seimbang, zat-zat gizi penting yang dibutuhkan tubuh untuk melakukan seluruh aktivitasnya dapat terpenuhi. Sebenarnya, penderita osteoporosis tidak memerlukan diet khusus, tetapi perlu memperhatikan pola makan agar konsumsi pangan sumber kalsium, fosfor, dan vitamin D harus cukup tersedia.<br />
</div><div class="content">Untuk menghindari osteoporosis sebaiknya menabung kalsium sejak dini. Suatu penelitian mengungkapkan bahwa menabung kalsium pada waktu muda akan memperkuat tulang dan mengurangi resiko patah tulang pada saat terjadi penuaan. Cara menabung kalsium adalah dengan memenuhi kebutuhan kalsium setidaknya 900 – 1000 mg/hari.<br />
</div><div class="content">Kecukupan zat gizi membantu penyerapan kalsium dan menghalangi kehilangan beberapa zat gizi dari tulang khususnya vitamin D dan beberapa mineral mikro seperti mangan dan boron. Tanpa vitamin D yang cukup, pertumbuhan tulang akan lemah dan densitasnya rendah. Vitamin D bertugas memanfaatkan susunan deposit kalsium dalam tulang agar padat dan kuat.<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">A. KALSIUM</span><br />
Kalsium adalah salah satu unsur penting dalam tubuh. Jumlah kalsium di dalam tubuh berkisar antara 1,5 – 2% dari berat badan orang dewasa. Walaupun pada bayi, kalsium hanya sedikit, yaitu 25 – 30g, namun setelah usia 20 tahun secara normal akan terjadi penemapatan sekitar 1.200 g kalsium dalam tubuh. Kalsium dapat membentuk tulang dengan bekerja sama dengan fosfor, magnesium, tembaga, mangan, seng, boron, fluorida, vitamin A, C, D , dan trace element. Trace element adalah minerla yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah yang kecil tetapo fungsinya sangat penting, seperti besi, iodium, seng, boron, dll.<br />
<br />
Angka kecukupan kalsium rata-rata per hari bagi orang Indonesia ditetapkan menurut Widya Karya Nasional Pangan dan GIzi LIPI (1998) adalah :<br />
- Bayi : 300 – 400 mg<br />
- Anak-anak : 500 mg<br />
- Remaja : 600 – 700 mg<br />
- Dewasa : 500 – 800 mg<br />
- Ibu hamil & menyusui : + > 400 mg<br />
<br />
<strong>Bahan Makanan Sumber Kalsium :</strong><br />
1. Tinggi ( > 200 mg/100 gr BM )<br />
Saridele bubuk, rebon, teri, udang kering, sarden, bayam, keju )<br />
2. Sedang ( 100 – 200 mg/100 gr BM )<br />
Brokoli, pecay, kacang ijo, tahu, tempe, susu<br />
3. Rendah ( 10 – 100 mg / 100 gr BM )<br />
Daging, ayam, hati, telur, ayam</div><div class="content"><span style="font-weight: bold;"><span style="text-decoration: underline;"> <br />
</span></span></div><div class="content"><span style="font-weight: bold;"><span style="text-decoration: underline;">Nilai Kalsium Beberapa Jenis Bahan Makanan (mg /100 g)</span></span><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://cipgor.files.wordpress.com/2009/06/susu.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="http://cipgor.files.wordpress.com/2009/06/susu.jpg" /></a><br />
</div>Tepung susu : 904<br />
Keju : 777<br />
Susu sapi segar : 143<br />
Yoghurt : 120<br />
Udang kering : 1.209<br />
Teri kering : 1.200<br />
Sardines (kaleng) : 354<br />
Telur bebek : 56<br />
Telur ayam : 54<br />
Belut goreng : 840<br />
Ikan kakap : 20<br />
Kerang : 133<br />
Rebon segar : 757<br />
Mujair goreng : 654<br />
Susu kental manis : 275<br />
Kacang kedelai kering : 227<br />
Tempe kedelai murni : 129<br />
Tahu : 124<br />
Kacang merah : 80<br />
Kacang tanah : 58<br />
Oncom : 96<br />
Tepung kacang kedelai : 196<br />
Bayam : 265<br />
Bayam merah : 368<br />
Sawi : 220<br />
Daun melinjo : 219<br />
Katuk : 204<br />
Selada air : 182<br />
Daun singkong : 165<br />
Daun beluntas : 256<br />
Daun kacang panjang : 134<br />
Daun mengkudu : 300<br />
Daun talas : 302<br />
Daun kecipir : 134<br />
Daun mangkokan : 474<br />
Daun melinjo : 219<br />
Leunca : 274 <br />
<br />
Sumber : Daftar Komposisi Bahan Makanan, Depkes RI, 1997.</div><div class="content"><strong> </strong></div><div class="content"><strong>Bahan Makanan yang Dibatasi/Bahan Makanan yang dapat Menghambat Penyerapan Kalsium</strong><br />
1. Kopi, teh kental, minuman yang mengandung soda dan alcohol.<br />
2. Semua daging yang banyak mengandung lemak.<br />
3. Bahan makanan yang berserat tinggi<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">B. FOSFOR</span><br />
Angka kecukupan fosfor rata-rata per hari bagi orang Indonesia ditetapkan menurut Widya Karya Nasional Pangan dan GIzi LIPI (1998) adalah :<br />
- Bayi : 200 – 250 mg<br />
- Anak-anak : 250 - 400 mg<br />
- Remaja & dewasa : 400 - 500 mg<br />
- Ibu hamil & menyusui : + 200 – 300 mg<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;"><span style="text-decoration: underline;">Nilai Fosfor Beberapa Jenis Bahan Makanan (mg /100 g)</span></span><br />
Ayam : 200<br />
Daging sapi : 170<br />
Telur ayam : 180<br />
Telur bebek : 175<br />
Tepung susu : 694<br />
Susu kental manis : 209<br />
Susu sapi : 60<br />
Keju : 338<br />
Teri kering : 1.500<br />
Sarden (kaleng) : 434<br />
Udang segar : 170<br />
Ikan segar : 150<br />
Kacang kedelai kering : 585<br />
Kacang merah : 400<br />
Kacang tanah kupas : 335<br />
Tempe kedelai murni : 154<br />
Kacang hijau : 320<br />
Kelapa tua : 98<br />
Jagung kuning, pipil : 256<br />
Beras setengah giling : 221<br />
Tepung terigu : 106<br />
Roti putih : 95 <br />
<br />
Sumber : Daftar Komposisi Bahan Makanan, Depkes RI, 1997.<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">C. VITAMIN D</span><br />
Pengaruh vitamin D dalam memperlambat proses terjadinya osteoporosis sangat vital. Vitamin D mampu memelihara kesehatan tulang dengan cara meningkatkan penyerapan mineral kalsium dari sistem pencernaan serta mengurangi pembuangannya dari ginjal.<br />
</div><div class="content">Angka kecukupan vitamin D yang dianjurkan menurut Widya Karya Nasional Pangan dan Gizi LIPI (1998) adalah 5 – 10 µg atau 400 IU (International Unit), tetapi bagi lansia diperlukan asupan yang kebih besar lagi yaitu sekitar 800 IU.<br />
</div><div class="content">Berbeda dengan vitamin lainnya yang hanya diperoleh dari konsumsi makanan, vitamin D dapat juga diperoleh tubuh melalui sinar matahari. Penduduk di daerah tropik umumnya tidak perlu khawatir karena sinar matahari terdapat sepanjang hari. Vitamin D bisa didapat dari sinar matahari karena tubuh akan mensintesis vitamin D ketika sinar ultra violet menyentuh kulit.<br />
</div><div class="content">Menurut Vincent Iannelli, MD. Dokter anak dan penulis buku The Everything’s Father First Year Book, selain susu, anak bisa memperoleh vitamin D dari sinar matahari. Sayangnya, paparan sinar matahari juga meningkatkan resiko kanker kulit. Untuk itu, penggunaan tabir surya mutlak diperlukan saat anak berjemur sinar matahari.<br />
</div><div class="content">Sebaiknya, berjemur sinar matahari dilakukan pada pagi hari sebelum pukul 09.00 dan hanya dilakukan sebentar saja yaitu 10 – 15 menit. Menurut para ahli, waktu tersebut sudah cukup untuk sintesis vitamin D pada kulit.</div><div class="content"> </div><div class="content"><strong>Bahan Makanan Sumber Vitamin D</strong><br />
Susu, produk olahan susu ( keju, yoghurt ), kedelai, produk olahan kedelai ( tahu, tempe ), ikan, hati.<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;"><span style="text-decoration: underline;">Nilai Vitamin D Beberapa Jenis Bahan Makanan (µg /100 g)</span></span><br />
Susu sapi : 0,01 – 0,03<br />
ASI : 0,04<br />
Tepung susu : 0,21<br />
Krim : 0,1 – 0,28<br />
Yoghurt : ss – 0,04<br />
Keju : 0,03 – 0,5<br />
Telur ayam utuh : 1,75<br />
Kuning telur : 4,94<br />
Mentega : 0,76<br />
Minyak hati ikan : 210<br />
Margarin : 5,8 – 8,0<br />
Daging sapi : ss<br />
Unggas : ss<br />
Hati : 0,2 – 1,1<br />
Ikan air tawar : ss<br />
Ikan berlemak : ss – 25<br />
Udang dan kerang : ss<br />
ss = sedikit sekali<br />
<br />
Sumber : Holland (1991) dalam Garrow, J.S. dan W.P.T. James, Human Nutrition dan Dietetics, 1993.</div><div class="content"> </div><div class="content"><strong>Bahan Makanan Sumber Natrium :</strong><br />
Roti, krekers, dendeng, abon, ikan asin, ikan pindang<br />
</div></div><dl class="postprofile" id="profile12001"><dt> <b><span class="rubrik_headerTitle">Diet Untuk Osteoporosis</span></b></dt>
</dl><div align="justify">Osteoporosis atau akrab dikenal dengan tulang keropos, dapat terjadi jika terlalu banyak zat mineral terhilang dari kerangka tulang. Tulang kemudian menjadi rapuh dan lebih mudah patah. Patah tulang yang paling umum adalah tulang pinggul, tulang belakang dan tulang pergelangan tangan.<br />
</div><div align="justify"><br />
</div><div align="justify">Penekanan kebutuhan asupan nutrisi khusus pada penyandang osteoporosis ditekankan pada kebutuhan kalsium guna memenuhi zat meineral yang terhilang dari kerangka tulang. Namun kebutuhan kalsium yang ada disesuaikan dengan usia.<br />
</div><div align="justify"> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://www.diancakra.com/uploads/tlg-detoxvegetables.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><br />
</a><br />
</div><ul><li>Usia 1-3 tahun perlu 500 mg/per hari.</li>
<li>Usia 4-8 memerlukan 800 mg/per hari</li>
<li>Usia 9-18 perlu 1.300 mg/per hari.</li>
<li>Usia 19-50 butuh 1.000 mg/per hari.</li>
<li>Usia >50 tahun butuh sekitar 1.200 mg/per hari.</li>
</ul></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://www.diancakra.com/uploads/tlg-detoxvegetables.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="200" src="http://www.diancakra.com/uploads/tlg-detoxvegetables.jpg" width="200" /></a><br />
</div><div align="justify">Khusus ibu hamil dan menyusui membutuhkan 1.000-1.300 mg per hari.<br />
</div><div align="justify">Kalsium bisa didapatkan dari makanan dan minuman. Di antaranya, kedelai, ikan teri, ebi, brokoli, susu, tablet kalsium, dan masih banyak lagi. Olah raga secara teratur sejak dini menjadi salah satu hal penting untuk menghambat osteoporosis.<br />
</div><div align="justify"><br />
</div><div align="justify">Masalah yang sering terjadi ialah osteoporosis banyak terpicu justru dari pola diet yang sembarangan. Umumnya orang yang sedang menjalani diet tanpa bimbingan ahli nutrisi justru melakukan pengurangan porsi makanan. Hal yang demikian itu sebenarnya salah, pengurangan porsi makanan secara otomatis malah membuat tubuh kekurangan asupan nutrisi. Yang terjadi malah timbul persoalan baru. Potensi terjadinya penyakit-penyakit yang fatal semakin besar. Salah satunya osteoporosis.<br />
</div><div align="justify"><br />
</div><div align="justify">Terutama kaum wanita, dimana kalsium paling banyak terbuang terbuang ketika masa menstruasi. Bila kalsium yang terbuang tersebut tidak tergantikan segera sesuai kebutuhannya, maka potensi terjadinya osteoporosis semakin besar pula.<br />
</div> </div><div class="inner">Ditambah lagi, wanita yang dalam menjalani program diet tanpa bimbingan ahli nutrisi biasanya dengan sembarang menghindari konsumsi susu dengan alasan menghindari susu berlemak. Dianjurkan untuk menggantikannya dengan susu yang memiliki kadar lemak rendah.</div></div>NutRi wORldhttp://www.blogger.com/profile/04885919098696317063noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-3888193158057595290.post-8776316286773799232010-01-25T22:19:00.009+07:002010-01-25T22:32:23.079+07:00Gizi pada Penderita Hipertensi<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://www.kesempatanbisnis.com/images/hipertensi2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="188" src="http://www.kesempatanbisnis.com/images/hipertensi2.jpg" width="200" /></a><br />
</div><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;"><br />
</span></span><br />
<span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">Hipertensi merupakan masalah kesehatan masyarakat yang umum di negara berkembang. Hipertensi yang tidak segera ditangani berdampak pada munculnya penyakit degeneratif, termasuk penyakit jantung (</span></span><i style="color: black; font-family: inherit;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">Congestif Heart Failure</span></span></i><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;"> – CHF), gagal ginjal (</span></span><i style="color: black; font-family: inherit;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">end stage renal disease</span></span></i><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">), dan penyakit pembuluh darah perifer. Hipertensi sering disebut “</span></span><i style="color: black; font-family: inherit;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">a silent killer</span></span></i><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">” sebab penderita hipertensi dapat saja tidak menunjukkan gejala hipertensi (</span></span><i style="color: black; font-family: inherit;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">asymptomatic</span></span></i><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">) selama bertahun-tahun dan tiba-tiba mendapat serangan stroke atau jantung yang fatal. </span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">Meskipun tidak ada pengobatan untuk keadaan ini, tetapi tindakan prevensi dan manajemen dapat dilakukan untuk mengurangi insidensi dan kekambuhan penyakit.</span></span><br />
<span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;"><br />
</span></span><br />
<span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">Peningkatan kejadian penyakit kardiovaskuler (</span></span><i><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">Cardiovasculer Disease</span></span></i><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;"> – CVD) pada 2 dekade terakhir menyebabkan deteksi dini dan kontrol hipertensi ditingkatkan. Penekanan pada perubahan gaya hidup (</span></span><i><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">lifestyle</span></span></i><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">) berperan penting baik untuk mencegah hipertensi primer maupun manajemen hipertensi. Dari seluruh penderita hipertensi, 90-95%-nya adalah penderita hipertensi esensial atau hipertensi primer, yang penyebabnya tidak diketahui. Hampir bisa dipastikan disebabkan oleh banyak faktor, termasuk disfungsi ginjal. 5% penderita hipertensi merupakan hipertensi sekunder yang penyebabnya adalah penyakit lain, biasanya penyakit endokrin. Karena berkaitan dengan penyakti lainnya, hipertensi jenis ini dapat disembuhkan</span></span><b><b><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">.</span></span></b></b><br />
<b><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;"><br />
</span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;"> </span></span></b><br />
<b><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">DEFINISI DAN KLASIFIKASI</span></span></b><br />
<div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;"><br />
</span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-size: 11pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">Definisi umum hipertensi adalah apabila tekanan sistolik (SBP) adalah 140 mm Hg atau lebih, atau tekanan diastolik adalah 90 mm Hg atau lebih, atau pun kombinasi keduanya. </span></span></span><span style="font-size: 11pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">Artinya, tekanan dalam pembuluh darah secara konsisten berada di atas normal. Hipertensi terjadi bila diameter arteri berkurang atau bila volume darah yang melalui arteri meningkat. Hipertensi sering merupakan gejala yang menyertai penyakit jantung, ginjal, dan ketidakseimbangan hormon. </span></span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;"><br />
</span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-size: 11pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">Gejala hipertensi tidak sama pada setiap orang. Gejala umumnya adalah sakit kepala, mudah marah, telinga berdengung, mata berkunang-kuang, sukar tidur, sesak napas, dan pusing. Akan tetapi gejala yang khas adalah sakit kepala yang dirasakan ada di sekitar tengkuk dan muncul di pagi hari dan mulai menghilang seiring dengan tingginya matahari. Ciri khas lain adalah sakit kepala berupa pusing yang tidak berdenyut tetapi terasa berat dan tegang.</span></span></span><span style="font-size: 11pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">Berdasarkan Laporan ke-6 dari Joint National Committee on Detection, Evaluation, and treatment of High Blood Pressure (JNC VI) hipertensi diklasifikasikan pada tahapan / tingkatan (stage) berdasarkan risiko perkembangan penyakit kardiovaskuler (CVD). </span></span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;"><br />
</span></span><br />
</div><div align="center" class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; text-align: center;"><b><span style="font-size: 11pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;"> </span></span></span></b><br />
</div><div align="center" class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; text-align: center;"><b><span style="font-size: 11pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">Tabel 1. klasifikasi tekanan darah pada usia dewasa (≥18 tahun)</span></span></span></b><br />
</div><table border="1" cellpadding="0" cellspacing="0" class="MsoTableList5" style="border-collapse: collapse; border: medium none; color: black; font-family: inherit;"><tbody>
<tr><td rowspan="2" style="padding: 0pt 5.4pt; width: 110.7pt;" width="148"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><b><span style="font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">Kategori</span></span></span></b><br />
</div></td><td colspan="3" style="padding: 0pt 5.4pt; width: 332.1pt;" width="443"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><b><span style="font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">Tekanan Darah (mm Hg)</span></span></span></b><br />
</div></td></tr>
<tr><td style="padding: 0pt 5.4pt; width: 110.7pt;" width="148"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><b><span style="font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">Sistolik</span></span></span></b><br />
</div></td><td style="padding: 0pt 5.4pt; width: 110.7pt;" width="148"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><b><span style="font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;"> </span></span></span></b><br />
</div><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;"><br />
</span></span><br />
</td><td style="padding: 0pt 5.4pt; width: 110.7pt;" width="148"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><b><span style="font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">Diastolik</span></span></span></b><br />
</div></td></tr>
<tr><td style="padding: 0pt 5.4pt; width: 110.7pt;" width="148"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><b><span style="font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">Optimal</span></span></span></b><br />
</div></td><td style="padding: 0pt 5.4pt; width: 110.7pt;" width="148"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span style="font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;"><120</span></span></span><br />
</div></td><td style="padding: 0pt 5.4pt; width: 110.7pt;" width="148"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span style="font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">dan</span></span></span><br />
</div></td><td style="padding: 0pt 5.4pt; width: 110.7pt;" width="148"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span style="font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;"><80</span></span></span><br />
</div></td></tr>
<tr><td style="padding: 0pt 5.4pt; width: 110.7pt;" width="148"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><b><span style="font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">Normal</span></span></span></b><br />
</div></td><td style="padding: 0pt 5.4pt; width: 110.7pt;" width="148"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span style="font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;"><130</span></span></span><br />
</div></td><td style="padding: 0pt 5.4pt; width: 110.7pt;" width="148"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span style="font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">dan</span></span></span><br />
</div></td><td style="padding: 0pt 5.4pt; width: 110.7pt;" width="148"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span style="font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;"><85</span></span></span><br />
</div></td></tr>
<tr><td style="padding: 0pt 5.4pt; width: 110.7pt;" width="148"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><b><span style="font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">Normal-tinggi</span></span></span></b><br />
</div></td><td style="padding: 0pt 5.4pt; width: 110.7pt;" width="148"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span style="font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">130 – 139</span></span></span><br />
</div></td><td style="padding: 0pt 5.4pt; width: 110.7pt;" width="148"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span style="font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">atau</span></span></span><br />
</div></td><td style="padding: 0pt 5.4pt; width: 110.7pt;" width="148"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span style="font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">85 – 89</span></span></span><br />
</div></td></tr>
<tr><td style="padding: 0pt 5.4pt; width: 110.7pt;" width="148"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><b><span style="font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">Hipertensi</span></span></span></b><br />
</div></td><td style="padding: 0pt 5.4pt; width: 110.7pt;" width="148"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span style="font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;"> </span></span></span><br />
</div><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;"><br />
</span></span><br />
</td><td style="padding: 0pt 5.4pt; width: 110.7pt;" width="148"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span style="font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;"> </span></span></span><br />
</div><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;"><br />
</span></span><br />
</td><td style="padding: 0pt 5.4pt; width: 110.7pt;" width="148"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span style="font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;"> </span></span></span><br />
</div><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;"><br />
</span></span><br />
</td></tr>
<tr><td style="padding: 0pt 5.4pt; width: 110.7pt;" width="148"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><b><span style="font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">Stage I</span></span></span></b><br />
</div></td><td style="padding: 0pt 5.4pt; width: 110.7pt;" width="148"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span style="font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">140 – 159</span></span></span><br />
</div></td><td style="padding: 0pt 5.4pt; width: 110.7pt;" width="148"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span style="font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">atau</span></span></span><br />
</div></td><td style="padding: 0pt 5.4pt; width: 110.7pt;" width="148"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span style="font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">90 – 99</span></span></span><br />
</div></td></tr>
<tr><td style="padding: 0pt 5.4pt; width: 110.7pt;" width="148"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><b><span style="font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">Stage 2</span></span></span></b><br />
</div></td><td style="padding: 0pt 5.4pt; width: 110.7pt;" width="148"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span style="font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">160 – 179</span></span></span><br />
</div></td><td style="padding: 0pt 5.4pt; width: 110.7pt;" width="148"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span style="font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">atau</span></span></span><br />
</div></td><td style="padding: 0pt 5.4pt; width: 110.7pt;" width="148"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span style="font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">100 – 109</span></span></span><br />
</div></td></tr>
<tr><td style="padding: 0pt 5.4pt; width: 110.7pt;" width="148"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><b><span style="font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">Stage 3</span></span></span></b><br />
</div></td><td style="padding: 0pt 5.4pt; width: 110.7pt;" width="148"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span style="font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">≥180</span></span></span><br />
</div></td><td style="padding: 0pt 5.4pt; width: 110.7pt;" width="148"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span style="font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">atau</span></span></span><br />
</div></td><td style="padding: 0pt 5.4pt; width: 110.7pt;" width="148"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span style="font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">≥110</span></span></span><br />
</div></td></tr>
</tbody><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;"> </span></span></table><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">Keterangan:</span></span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">Tekanan sistolik: tekanan darah yang terjadi saat jantung berkontraksi.</span></span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">Tekanan Diastolik: tekanan yang terjadi saat jantung relaksasi atau saat darah masuk ke jantung. </span></span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;"><br />
</span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;"> </span></span></span><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://purwatiwidiastuti.files.wordpress.com/2009/11/image29745en.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="http://purwatiwidiastuti.files.wordpress.com/2009/11/image29745en.jpg" width="200" /></a><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;"> </span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-size: 11pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">Kategori normal tinggi juga disertakan sebab mereka yang termasuk di sana tergolong berisiko tinggi terkena hipertensi primer dan penyakit kardiovaskuler. Hipertensi stage I (140-159 / 90-99 mm Hg) merupakan level yang paling tinggi prevalensinya pada orang dewasa. Dengan kata lain, kelompok ini adalah kelompok yang memiliki risiko infark pada myocardial (myocardial infarction) atau stroke. Tujuan klasifikasi adalah arbitrary karena setiap stage peningkatan tekanan datah adalah berhubungan dengan peningkatan insidensi CVD dan penyakit ginjal. Oleh sebab itu, normalisasi tekanan darah penting dilakukan bagi setiap stage hipertensi.</span></span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;"> </span></span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;"><br />
</span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; text-align: justify;"><br />
<br />
<br />
<b><span style="font-size: 11pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">MORBIDITAS DAN MORTALITAS</span></span></span></b><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;"> Meskipun hipertensi sering terjadi asimptomatik (tanpa gejala), bukan berarti penyakit ini bisa disepelekan. Efek kronisnya dapat menyerang sistem kardiak (jantung), serebrovaskuler, dan renal (ginjal). </span></span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;"><br />
</span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;"> </span></span></span><br />
</div><div align="center" class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; text-align: center;"><b><span style="font-size: 11pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">Tabel 2. Manifestasi Hipertensi terhadap Organ Target</span></span></span></b><br />
</div><table border="1" cellpadding="0" cellspacing="0" class="MsoTableList5" style="border-collapse: collapse; border: medium none; color: black; font-family: inherit;"><tbody>
<tr><td style="padding: 0pt 5.4pt;"><div class="MsoNormal"><b><span style="font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">Sistem Organ</span></span></span></b><br />
</div></td><td style="padding: 0pt 5.4pt;"><div class="MsoNormal"><b><span style="font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">Manifestasi</span></span></span></b><br />
</div></td></tr>
<tr><td style="padding: 0pt 5.4pt;"><div class="MsoNormal"><b><span style="font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">Kardiak (jantung)</span></span></span></b><br />
</div></td><td style="padding: 0pt 5.4pt;"><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">Secara klinis, elektrokardiografis, atau radiologis memperlihatkan bukti adanya penyakit pada arteri koroner; hipertrofi pada ventrikel kiri; malfungsi pada ventrikel kiri atau gagal jantung.</span></span></span><span style="font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;"> </span></span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">Akibat tekanan darah yang tinggi, jantung harus memompa darah dengan tenaga ekstra keras. Otot jantung akan semakin menebal dan lemah sehingga kehabisan energi untuk memompa lagi. Parahnya lagi apabila terjadi penyumbatan pembuluh akibat aterosklerosis. Gejalanya yaitu pembangkakan pada pergelangan kaki (swollen ankles), peningkatan berat badan, dan napas tersengal-sengal.</span></span></span><br />
</div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;"> </span></span></span><br />
</div></td></tr>
<tr><td style="padding: 0pt 5.4pt;"><div class="MsoNormal"><b><span style="font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">Serebrovaskuler </span></span></span></b><br />
</div></td><td style="padding: 0pt 5.4pt;"><div class="MsoNormal"><span style="font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">Serangan </span></span><i><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">ischemic</span></span></i><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;"> sementara atau stroke</span></span></span><span style="font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;"> </span></span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">Tekanan yang tinggi pada pembuluh darah otak mengakibatkan pembuluh darah sulit dilatasi sehingga aliran darah menuju otak kekurangan oksigen (hipoksia). Keadaan otak hipoksia ini mengakibatkan serangan yang disebut stroke. Pembuluh darah di otak juga sangat sensitif sehingga ketika semakin melemah maka menimbulkan pendarahan akibat pecahnya pembuluh darah (</span></span><i><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">stroke haemorrhagic</span></span></i><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">). </span></span></span><br />
</div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;"> </span></span></span><br />
</div></td></tr>
<tr><td style="padding: 0pt 5.4pt;"><div class="MsoNormal"><b><span style="font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">Perifer</span></span></span></b><br />
</div></td><td style="padding: 0pt 5.4pt;"><div class="MsoNormal"><span style="font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">Ketiadaan satu atau lebih denyut nadi secara ekstrim (selain dorsalis pedis) dengan atau tanpa </span></span><i><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">claudication</span></span></i><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;"> yang sebentar-sebentar; </span></span><i><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">aneurysm</span></span></i><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">.</span></span></span><br />
</div></td></tr>
<tr><td style="padding: 0pt 5.4pt;"><div class="MsoNormal"><b><span style="font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">Renal </span></span></span></b><br />
</div></td><td style="padding: 0pt 5.4pt;"><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">Serum creatinin >130 mcg/L (1,5 mg/dL); proteinuria (+1 atau lebih); micro-albuminemia. </span></span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">Ginjal berfungsi untuk menyaring darah serta mengeluarkan air dan zat sisa yang tidak diperlukan tubuh. Ketika tekanan ginjal terlalu tinggi, pembuluh darah kecil akan rusak. Ginjal juga tidak mampu lagi menyaring dan mengeluarkan sisa. Umumnya, gejala kerusakan ginjal tidak segera tampak. Namun jika dibiarkan, komplikasinya menimbulkan masalah serius.</span></span></span><br />
</div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;"> </span></span></span><br />
</div></td></tr>
<tr><td style="padding: 0pt 5.4pt;"><div class="MsoNormal"><b><span style="font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">Retinopathy </span></span></span></b><br />
</div></td><td style="padding: 0pt 5.4pt;"><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">Pendarahan (</span></span><i><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">haemorrhages</span></span></i><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">) atau penetesan darah, dengan atau tanpa </span></span><i><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">papilledema</span></span></i><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">.</span></span></span><span style="font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;"> </span></span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: 18pt;"><span style="font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">Tekanan darah tinggi melemahkan bahkan merusak pembuluh darah di belakang mata. Gejalanya yaitu pandangan kabur dan berbayang.</span></span></span><br />
</div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;"> </span></span></span><br />
</div></td></tr>
</tbody><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;"> </span></span></table><div align="center" class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; text-align: center;"><span style="font-size: 9pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">Sumber: JNC V, Arch Intern Med 153:149, 1993.</span></span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;"> </span></span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;"><br />
</span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-size: 11pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">Menurut AHA (2001) tekanan darah tinggi merupakan penyebab primer atau penyebab kontributor pada 227.000 kasus kematian dari 2 juta kasus kematian pada tahun 1999. Antara tahun 1989 dan 1999, tingkat kematian akibat hipertensi yang berhubungan dengan usia, meningkat menjadi 21%; kematian akibat hipertensi secara keseluruhan juga meningkat menjadi 46%. Tingkat kematian akibat hipertensi pada ras kulit hitam adalah 4 kali lebih tinggi daripada ras kulit puih. Atherosklerosis, penyebab CVD merupakan efek langsung hipertensi pada kegagalan organ. Pada pria usia baya, peningkatan 20% mm Hg pada SBP meningkatkan risiko kematian akibat CVD sebesar 60%. Akibatnya, 50% penderita hipertensi meninggal karena jantung koroner (Coronary Heart Disease – CHD), 33% karena stroke, dan 10-15% karena gagal ginjal. Stroke dan infark myocardial, juga berkontribusi dalam morbiditas hipertensi; antara 500.000 hingga 1 juta penderita setiap tahunnya. </span></span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;"><br />
</span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-size: 11pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">Saat darah mengalir dengan tekanan tinggi, maka hal ini berpotensi merusak pembuluh darah dan menyebabkan penumpukan platelet yang kemudian membentuk mikrotrombi. Mikrotrombi ini menyebabkan lemak dan kolesterol tertahan dan menumpuk sehingga terbentuklah plak. Plak ini menyebabkan penurunan fleksibilitas pembuluh darah sehingga pembuluh darah sulit melakukan vaso konstriksi (menyempit) dan vaso dilatasi (meregang). Dengan demikian, laju aliran darah pun semakin berkurang dan tekanan darah semakin meningkat. Konsekuensinya timbul kerusakan dan gangguan pada organ-organ tubuh. </span></span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;"><br />
</span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-size: 11pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;"> </span></span></span><br />
</div><div style="border: 1.5pt solid black; color: black; font-family: inherit; padding: 1pt 4pt;"><div class="MsoNormal" style="border: medium none; padding: 0pt; text-align: justify;"><b><span style="font-size: 11pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">Faktor-faktor yang mengindikasikan prognosis buruk hipertensi</span></span></span></b><br />
</div><div class="MsoNormal" style="border: medium none; padding: 0pt; text-align: justify;"><span style="font-size: 9pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">Ras kulit hitam</span></span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="border: medium none; padding: 0pt; text-align: justify;"><span style="font-size: 9pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">Muda</span></span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="border: medium none; padding: 0pt; text-align: justify;"><span style="font-size: 9pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">Pria</span></span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="border: medium none; padding: 0pt; text-align: justify;"><span style="font-size: 9pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">DBP >115 mm Hg secara persisten</span></span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="border: medium none; padding: 0pt; text-align: justify;"><span style="font-size: 9pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">Merokok</span></span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="border: medium none; padding: 0pt; text-align: justify;"><span style="font-size: 9pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">Diabetes Mellitus</span></span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="border: medium none; padding: 0pt; text-align: justify;"><span style="font-size: 9pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">Hiperkolesterolemia</span></span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="border: medium none; padding: 0pt; text-align: justify;"><span style="font-size: 9pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">Obesitas</span></span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="border: medium none; padding: 0pt; text-align: justify;"><span style="font-size: 9pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">Mengkonsumsi alkohol berlebihan</span></span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="border: medium none; padding: 0pt; text-align: justify;"><span style="font-size: 9pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">Terlihat penyakit pada organ target</span></span></span><br />
</div></div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; text-align: justify;"><b><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;"> </span></span></b><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;"><br />
</span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; text-align: justify;"><b><span style="font-size: 11pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">PENYEBAB HIPERTENSI</span></span></span></b><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-size: 11pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">Tekanan darah merupakan fungsi dari output jantung yang dapat digandakan oleh resistensi perifer (resistensi pada pembuluh darah terhadap aliran darah). Diameter pembuluh darah secara nyata mempengaruhi tekanan darah. Ketika dimater pembuluh darah mengecil (seperti pada kasus atherosklerosis), maka terjadi peningkatan resistensi dan tekanan darah. Sebaliknya, ketika diameter pembuluh darah membesar (seperti pada terapi obat vasodilator), resistensi menurun dan tekanan darah menurun.</span></span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;"><br />
</span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-size: 11pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">Banyak sistem untuk mengontrol homeostasis darah. Regulator utama adalah sistem syaraf simpatis (untuk kontrol jangka pendek) dan ginjal (untuk kontrol jangka pnajang). Sebagai renspon dalam penurunan tekanan darah, syaraf simpatis mengeluarkan noreepinephrine, suatu vasokonstriktor, yang membuat arteri kecil dan arteriola meningkatkan resistensi dan meningkatkan tekanan darah. Ginjal meregulasikan tekanan darah dengan mengontrol volume cairan ekstraseluler dan menyekresi renin yang dapat mengaktivasi sistem renin-angiotensin.</span></span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;"><br />
</span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-size: 11pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">Ketika sistem regulasi terganggu, terjadilah hipertensi. Penyebab yang paling mungkin adalah sistem syaraf simpatis yang hiperaktif, sistem renin-angiotensin yang terstimulasi, pola makan rendah potassium/kalium, dan penggunaan obat golongan cyclosporine. Seluruh faktor ini menyebabkan terjadinya vasokonstriksi, yang berdampak pada ischemia atau perubahan pada arteri. Ada juga kemungkinan faktor neurohormonal dan intrarenal yang menyebabkan abnormal tekanan darah. Pada kebanyakan kasus hipertensi, terjadi peningkatan resisten perifer. Resistensi ini memaksa ventrkel kiri jantung meningkatkan usahanya dalam memompa darah ke seluruh sistem. Seiring waktu, terjadilah hipertrofi ventrikuler dan akhirnya terjadi gagal jantung bawaan (</span></span><i><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">Congestif Heart Failure</span></span></i><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;"> – CHF). </span></span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;"><br />
</span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-size: 11pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">Sebagian besar hipertensi tidak diketahui secara jelas penyebabnya. Biasanya disebut dengan hipertensi primer, hipertensi esensial, atau hipertensi idiopatik. Akan tetapi ada beberapa hal yang mungkin menjadi faktor pendorong hipertensi, yaitu: faktor keturunan, hiperaktif susunan syaraf simpatik, sistem rennin-angiotensin, defek dalam ekstraksi natrium, peningkatan natrium dan kalsium intraseluler, dan faktor gaya hidup (kebiasaan makan, alkohol, dan rokok). </span></span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;"><br />
</span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-size: 11pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">Ada</span></span></span><span style="font-size: 11pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;"> pula jenis hipertensi yang telah diketahui penyebabnya, tipe ini disebut hipertensi sekunder atau hipertensi renal. Yaitu hipertensi yang disebabkan oleh penggunaan estrogen, penyakit ginjal, kelebihan berat badan, kelebihan kolesterol (dislipidemia), dan hipertensi yang berhubungan dengan kehamilan. </span></span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;"> </span></span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;"><br />
</span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; text-align: justify;"><b><span style="font-size: 11pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">FAKTOR RISIKO HIPERTENSI</span></span></span></b><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><b><span style="font-size: 11pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">1.</span></span><span style="font-size: 7pt; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;"> </span></span></span></span></b><b><span style="font-size: 11pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">Riwayat Kesehatan Keluarga (genetik)</span></span></span></b><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; margin-left: 18pt; text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">Apabila ada di keluarga Anda seorang wanita yang berusia di bawah 65 tahun atau pria berusia di bawah 55 tahun menderita penyakit jantung, risiko Anda terkena hipertensi akan semakin besar.</span></span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; margin-left: 18pt; text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;"><br />
</span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: 18pt;"><span style="font-size: 11pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;"> </span></span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><b><span style="font-size: 11pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">2.</span></span><span style="font-size: 7pt; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;"> </span></span></span></span></b><b><span style="font-size: 11pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">Ras</span></span></span></b><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; margin-left: 18pt; text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">Ras afro atau African-American memiliki tekanan darah yang cukup tinggi dibandingkan dengan ras caucasian (kulit putih). Mereka juga cenderung sensitif terhadap natrium. Umumnya, hipertensi menyerang mereka di usia muda. Oleh karena itu, mereka berisiko tinggi terhadap penyakit jantung, stroke, dan ginjal.</span></span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; margin-left: 18pt; text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;"><br />
</span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; margin-left: 18pt; text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;"> </span></span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><b><span style="font-size: 11pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">3.</span></span><span style="font-size: 7pt; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;"> </span></span></span></span></b><b><span style="font-size: 11pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">Kelebihan Berat Badan</span></span></span></b><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: 18pt;"><span style="font-size: 11pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">Berat badan merupakan faktor determinan pada tekanan darah pada kebanyakan kelompok etnik di semua umur. Menurut National Institutes for Health USA (NIH, 1998), prevalensi tekanan darah tinggi pada orang dengan Indeks Massa Tubuh (IMT) >30 (obesitas) adalah 38% untuk pria dan 32% untuk wanita, dibandingkan dengan prevalensi 18% untuk pria dan 17% untuk wanita bagi yang memiliki IMT <25 (status gizi normal menurut standar internasional). Risiko perkembangan hipertensi pada obesitas adalah 2 kali lebih tinggi daripada orang dengan berat badan normal (JNC, 1993). Dua puluh hingga 30% hipertensi terlihat pada negara-negara yang memiliki prevalensi overweight tinggi. Peningkatan berat badan di usia dewasa sangat berpengaruh terhadap tekanan darahnya. Penelitian firmingham menyebutkan bahwa setiap kenaikan 10% berat badan, maka terjadi peningkatan tekanan darah sebesar 7 mm Hg.</span></span></span><span style="font-size: 11pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;"> Penelitin yang lain menyebutkan, rata-rata, setiap kenaikan berat badan 0,5 kg akan meningkatkan tekanan sistolik 1 mm Hg dan diastolik 0,5 mm Hg. Sementara Davis (1993) menyatakan bahwa pada pria, peningkatan 10% berat badan, maka tekanan darah akan meningkat sebesar 6,6 mmHg. Selain itu, kelebihan lemak tubuh dapat meningkatkan volume plasma, menyempitkan pembuluh darah, dan memacu jantung untuk bekerja lebih berat.</span></span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: 18pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;"><br />
</span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: 18pt;"><span style="font-size: 11pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">Perubahan fisiologis dapat menjelaskan hubungan antara kelebihan berat badan dengan tekanan darah, yaitu terjadinya resistensi insulin dan hiperinsulinemia, aktivasi syaraf simpatis dan sistem rennin-angiotensin, dan perubahan fisik pada ginjal (Hall, 1994). Peningkatan konsumsi energi juga meningkatkan insulin plasma, dimana natriuretic potensial menyebabkan terjadinya reabsorpsi natrium dan peningkatan tekanan darah secara terus menerus. Penurunan berat badan resistensi vaskuler, total volume darah, output kardiak, dan aktivitas sistem syaraf simpatis; penekanan sistem rennin-angiotensin; dan meningkatkan resistensi insulin (NIH, 1998).</span></span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: 18pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;"><br />
</span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: 18pt;"><span style="font-size: 11pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">Sebagai bukti peningkatan prevalensi overweight di Amerika Serikat, manajemen berat badan merupakan usaha utama yang dilakukan oleh banyak orang, terutama perempuan. Intervensi untuk mencegah peningkatan berat badan sebaiknya dilakukan secara berkelompok sebelum mereka mencapai usia paruh baya. Pada wanita kulit hitam, usia dewasa merupakan usia kritis dalam intervensi ini. </span></span><i><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">Screening</span></span></i><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;"> BMI direkomendasikan dilakukan pada semua orang dewasa. BMI di bawah 30 merupakan cut off obesitas, dan disarankan konsultasi kepada ahli gizi. </span></span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: 18pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;"><br />
</span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: 18pt;"><span style="font-size: 11pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">Identifikasi dini pada anak-anak yang berpotensi hipertensi juga disarankan. Komposisi lemak tubuh >25% pada anak laki-laki dan >30% pada anak perempuan, meningkatkan risiko hipertensi. Tujuan utama intervensi pada anak-anak adalah untuk mencegah adopsi gaya hidup yang salah (overweigt, konsumsi tinggi garam, dan pola hidup sedentary) yang berhubungan dengan perkembangan hipertensi. </span></span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: 18pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;"><br />
</span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; margin-left: 18pt; text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;"> </span></span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;"> </span></span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><b><span style="font-size: 11pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">4.</span></span><span style="font-size: 7pt; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;"> </span></span></span></span></b><b><span style="font-size: 11pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">Usia</span></span></span></b><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: 18pt;"><span style="font-size: 11pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">Bagi kebanyakan orang, peningkatan tekanan darah terjadi seseiring dengan bertambahnya usia. Bagi kaum pria, hal ini terjadi lebih cepat daripada kaum wanita. Pria cenderung memiliki tekanan darah tinggi saat usia 45-50 tahun, sedangkan wanita cenderung mengalami hipertensi setelah 7-10 tahun setelah menopause.</span></span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: 18pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;"><br />
</span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;"> </span></span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><b><span style="font-size: 11pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">5.</span></span><span style="font-size: 7pt; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;"> </span></span></span></span></b><b><span style="font-size: 11pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">Sensitivitas terhadap Natrium/sodium</span></span></span></b><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: 18pt;"><span style="font-size: 11pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">Studi di Fakultas Kedokteran Indiana (2001) menunjukkan bahwa ada golongan orang yang sensitif terhadap natrium, sehingga tekanan darahnya meningkat apabila mengkonsumsi diet tinggi natrium. Akan tetapi tidak ada standar sensitif natrium. Studi lainnya menunjukkan bahwa 30% orang Amerika yang menderita hipertensi disebabkan oleh tingginya konsumsi natrium. Oleh karena itu, </span></span><i><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">National Research Washington</span></span></i><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;"> menganjurkan bahwa kebutuhan minimal Natrium adalah 500 mg dan konsumsi maksimalnya adalah 2400 mg.</span></span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: 18pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;"><br />
</span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: 18pt;"><span style="font-size: 11pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">Terjadinya hipertensi karena konsumsi natrium juga mungkin dipengaruhi oleh genetik individu dan kerusakan fisiologis. Individu yang peka terhadap hipertensi mempunyai risiko tinggi jika mengkonsumsi natrium berlebihan. Orang yang ginjalnya tidak dapat berfungsi normal juga lebih sensitif terhadap natrium sebab ginjal tidak dapat mengekskresikan natrium ke urin dalam jumlah normal.</span></span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: 18pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;"><br />
</span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; margin-left: 18pt; text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;"> </span></span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><b><span style="font-size: 11pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">6.</span></span><span style="font-size: 7pt; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;"> </span></span></span></span></b><b><span style="font-size: 11pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">Rokok</span></span></span></b><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: 18pt;"><span style="font-size: 11pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">Kebiasaan merokok dapat memperberat kerja jantung sehingga mendorong naiknya tekanan darah.</span></span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: 18pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;"><br />
</span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;"> </span></span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><b><span style="font-size: 11pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">7.</span></span><span style="font-size: 7pt; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;"> </span></span></span></span></b><b><span style="font-size: 11pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">Alkohol</span></span></span></b><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: 18pt;"><span style="font-size: 11pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">Konsumsi lebih dari 250 ml alkohol sehari dapat meningkatkan tekanan darah, melemahkan otot jantung, serta menyebabkan kegemukan dan atherosklerosis (penyempitan pembuluh darah). Akibatnya, mempercepat timbulnya penyakit jantung yang kebih parah.</span></span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: 18pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;"><br />
</span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;"> </span></span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><b><span style="font-size: 11pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">8.</span></span><span style="font-size: 7pt; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;"> </span></span></span></span></b><b><span style="font-size: 11pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">Diabetes dan Dislipidemia</span></span></span></b><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: 18pt;"><span style="font-size: 11pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">Kedua penyakit ini dapat mempercepat terjadinya atherosklerosis dan meningkatkan tekanan darah. </span></span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: 18pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;"><br />
</span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; text-align: justify;"><b><span style="font-size: 11pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;"> </span></span></span></b><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; text-align: justify;"><b><span style="font-size: 11pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">PREVENSI PRIMER</span></span></span></b><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-size: 11pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">The National High Blood Pressure Education Program (NHBPEP) adalah salah satu program prevensi yang paling sukses di abad 20. Melalui usaha-usaha edukasi, deteksi, kewaspadaan, dan treatment telah dikembangkan selama 30 tahun sejak kemunculannya. Perubahan-perubahan ini berkontribusi dalam penurunan mortalitas CVD pada periode tersebut.</span></span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;"><br />
</span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-size: 11pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">Pencegahan primer terhadap hipertensi dapat meningkatkan kualitas hidup dan biaya dihubungkan dengan manajemen medis dan komplikasinya. Strategi kepada populasi adalah untuk menurunkan tekanan darah yang di atas normal tetapi masih belum sampai dapat dikatakan hipertensi. Penelitian cohort Framingham menunjukkan bahwa mereka yeng memiliki tekanan darah di atas normal berhubungan dengan peningkatan risiko CVD. Penurunan tekanan darah sebesar 3 mm Hg akan menurunkan risiko mortalitas stroke sebesar 8% dan CHD sebesar 5%. Orang-orang yang berisiko tinggi terhadap hipertensi sangat disarankan untuk mengubah gaya hidupnya menjadi gaya hidup sehat. Beberapa perubahan gaya hidup sangat penting dilakukan baik dalam mencegah maupun manajemen hipertensi.</span></span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;"><br />
</span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-size: 11pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;"> </span></span></span><br />
</div><div style="border: 1.5pt solid black; color: black; font-family: inherit; padding: 1pt 4pt;"><div class="MsoNormal" style="border: medium none; padding: 0pt; text-align: justify;"><b><span style="font-size: 11pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">Faktor risiko hipertensi</span></span></span></b><br />
</div><div class="MsoNormal" style="border: medium none; padding: 0pt; text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">Tekanan darah normal-tinggi</span></span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="border: medium none; padding: 0pt; text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">Riwayat keluarga hipertensi</span></span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="border: medium none; padding: 0pt; text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">Ras African-american</span></span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="border: medium none; padding: 0pt; text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">Overweight</span></span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="border: medium none; padding: 0pt; text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">Konsumsi garam berlebihan</span></span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="border: medium none; padding: 0pt; text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">Kurang aktivitas (physical inactivity)</span></span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="border: medium none; padding: 0pt; text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">Konsumsi alkohol</span></span></span><br />
</div></div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;"> </span></span></span><br />
</div><div style="border: 1.5pt solid black; color: black; font-family: inherit; padding: 1pt 4pt;"><div class="MsoNormal" style="border: medium none; padding: 0pt; text-align: justify;"><b><span style="font-size: 11pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">Modifikasi gaya hidup untuk mencegah dan manajemen hipertensi</span></span></span></b><br />
</div><div class="MsoNormal" style="border: medium none; margin-left: 1cm; padding: 0pt; text-align: justify; text-indent: -1cm;"><span style="font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">Turunkan berat badan apabila overweight</span></span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="border: medium none; margin-left: 1cm; padding: 0pt; text-align: justify; text-indent: -1cm;"><span style="font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">Batasi konsumsi alkohol sampai tidak lebih dari 30 ml ethanol (misalnya 720 ml bir, 300 ml anggur atau 60 ml whiskey) per hari untuk pria dan 15 ml untuk wanita dan orang dengan berat badan rendah </span></span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="border: medium none; margin-left: 1cm; padding: 0pt; text-align: justify; text-indent: -1cm;"><span style="font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">Tingkatkan aktivitas fisik aerobik 30-45 menit per hari</span></span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="border: medium none; margin-left: 1cm; padding: 0pt; text-align: justify; text-indent: -1cm;"><span style="font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">Turunkan konsumsi sodium (natrium) maksimal 2,4 g /hari atau 6 g NaCl</span></span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="border: medium none; margin-left: 1cm; padding: 0pt; text-align: justify; text-indent: -1cm;"><span style="font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">Pertahankan asupan potassium (kalium) 90 mmol/hari)</span></span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="border: medium none; margin-left: 1cm; padding: 0pt; text-align: justify; text-indent: -1cm;"><span style="font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">Pertahankan asupan kalsium dan magnesium untuk kesehatan</span></span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="border: medium none; margin-left: 1cm; padding: 0pt; text-align: justify; text-indent: -1cm;"><span style="font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">Berhenti merokok</span></span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="border: medium none; margin-left: 1cm; padding: 0pt; text-align: justify; text-indent: -1cm;"><span style="font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">Turunkan asupan lemak jenuh dan cholesterol untuk kesehatan cardiovaskuler</span></span></span><br />
</div></div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; text-align: justify;"><b><span style="font-size: 11pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;"> </span></span></span></b><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;"><br />
</span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;"><br />
</span></span><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://myhobbyblogs.com/food/files/2009/04/9.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="http://myhobbyblogs.com/food/files/2009/04/9.jpg" width="184" /></a><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; text-align: justify;"><b><span style="font-size: 11pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">FAKTOR DIET/MAKANAN</span></span></span></b><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-size: 11pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">Mengubah empat faktor yang dapat dimodifikasi bermanfaat dalam prevensi primer dan kontrol hipertensi. Empat faktor tersebut adalah overweight, tinggi konsumsi garam, konsumsi alkohol dan kurang aktivitas. Sebuah penelitian berupa intervensi 5 tahun terhadap pria dan wanita dengan tekanan darah normal (</span></span><i><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">normotensive</span></span></i><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">) menunjukkan bahwa perubahan lifestyle menurunkan insidensi hipertensi. </span></span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;"><br />
</span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-size: 11pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">Beberapa studi intervensi gizi, </span></span><i><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">the Trials of Hypertension Prevention</span></span></i><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;"> (TOHP) dan </span></span><i><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">Dietary Approach to Stop Hypertension</span></span></i><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;"> (DASH) mendemostrasikan keberhasilan pencegahan hipertensi dan menurunkan tekanan darah orang dengan tekanan darah normal-tinggi. Pada studi TOHP, ditargetkan berat badan berkurang 4,5 kg atau juga dengan pembatasan sodium (target harian 80 mmol atau 80 mEq) menurunkan insidensi hipertensi. Akan tetapi, perubahan perilaku tidak dikaji lebih lanjut. Sementara penelitian dengan DASH menunjukkan bahwa diet tinggi buah-buahan, sayuran, dan produk susu nonlemak serta rendah rendah lemak total (Tabel 3), dapat menurunkan SBP rata-rata 6-11 mm Hg. Diet secara total lebih efektif daripada hanya diet dengan penambahan sayur dan buah. </span></span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;"><br />
</span></span><br />
</div><div style="color: black; font-family: inherit;"><b><span style="font-size: 11pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;"> </span></span></span></b><br />
</div><div align="center" class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; text-align: center;"><b><span style="font-size: 11pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">Tabel 3. Diet DASH*</span></span><sup><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">)</span></span></sup></span></b><br />
</div><table border="1" cellpadding="0" cellspacing="0" class="MsoTableList5" style="border-collapse: collapse; border: medium none; color: black; font-family: inherit;"><tbody>
<tr><td style="padding: 0pt 5.4pt; width: 88.55pt;" valign="top" width="118"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><b><span style="font-size: 9pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">Kelompok Makanan</span></span></span></b><br />
</div></td><td style="padding: 0pt 5.4pt; width: 88.55pt;" valign="top" width="118"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><b><span style="font-size: 9pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">Porsi sehari</span></span></span></b><br />
</div></td><td style="padding: 0pt 5.4pt; width: 88.55pt;" valign="top" width="118"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><b><span style="font-size: 9pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">Ukuran saji</span></span></span></b><br />
</div></td><td style="padding: 0pt 5.4pt; width: 88.55pt;" valign="top" width="118"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><b><span style="font-size: 9pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">Contoh dan catatan</span></span></span></b><br />
</div></td><td style="padding: 0pt 5.4pt; width: 88.6pt;" valign="top" width="118"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><b><span style="font-size: 9pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">Signifikansi setiap kelompok</span></span></span></b><br />
</div></td></tr>
<tr><td style="padding: 0pt 5.4pt; width: 88.55pt;" valign="top" width="118"><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 9pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">Serealia dan produk olahan</span></span></span><br />
</div></td><td style="padding: 0pt 5.4pt; width: 88.55pt;" valign="top" width="118"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span style="font-size: 9pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">7 – 6</span></span></span><br />
</div></td><td style="padding: 0pt 5.4pt; width: 88.55pt;" valign="top" width="118"><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 9pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">1 ptg Roti </span></span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 9pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">1 ckr Sereal kering </span></span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 9pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">½ ckr nasi, pasta </span></span></span><br />
</div></td><td style="padding: 0pt 5.4pt; width: 88.55pt;" valign="top" width="118"><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 9pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">Roti gandum penuh, muffin, roti, sereal, oatmeal, kraker, pretzel tawar dan popcorn</span></span></span><br />
</div></td><td style="padding: 0pt 5.4pt; width: 88.6pt;" valign="top" width="118"><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 9pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">Sumber utama energi dan serat</span></span></span><br />
</div></td></tr>
<tr><td style="padding: 0pt 5.4pt; width: 88.55pt;" valign="top" width="118"><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 9pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">Sayuran</span></span></span><br />
</div></td><td style="padding: 0pt 5.4pt; width: 88.55pt;" valign="top" width="118"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span style="font-size: 9pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">4 – 5</span></span></span><br />
</div></td><td style="padding: 0pt 5.4pt; width: 88.55pt;" valign="top" width="118"><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 9pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">1 ckr sayur berdaun segar</span></span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 9pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">½ ckr sayur matang</span></span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 9pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">6 oz jus sayur</span></span></span><br />
</div></td><td style="padding: 0pt 5.4pt; width: 88.55pt;" valign="top" width="118"><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 9pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">Tomat, kentang, wortel, kacang polong, brokoli, bayam, buncis</span></span></span><br />
</div></td><td style="padding: 0pt 5.4pt; width: 88.6pt;" valign="top" width="118"><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=3888193158057595290" name="OLE_LINK1"><span style="font-size: 9pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">Sumber kaya potasium, magnesium, dan serat.</span></span></span></a><br />
</div></td></tr>
<tr><td style="padding: 0pt 5.4pt; width: 88.55pt;" valign="top" width="118"><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 9pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">Buah </span></span></span><br />
</div></td><td style="padding: 0pt 5.4pt; width: 88.55pt;" valign="top" width="118"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span style="font-size: 9pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">4 – 5</span></span></span><br />
</div></td><td style="padding: 0pt 5.4pt; width: 88.55pt;" valign="top" width="118"><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 9pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">6 oz es jus</span></span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 9pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">1 ptg sedang buah</span></span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 9pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">¼ ckr buah kering</span></span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 9pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">½ ckr buah segar, beku, atau kalengan</span></span></span><br />
</div></td><td style="padding: 0pt 5.4pt; width: 88.55pt;" valign="top" width="118"><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 9pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">Pisang, kurma, anggur, jeruk, jus jeruk, jus anggur, mangga, melon, peach, nanas, strawberry.</span></span></span><br />
</div></td><td style="padding: 0pt 5.4pt; width: 88.6pt;" valign="top" width="118"><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 9pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">Sumber utama potasium, magnesium, dan serat.</span></span></span><br />
</div></td></tr>
<tr><td style="padding: 0pt 5.4pt; width: 88.55pt;" valign="top" width="118"><div class="MsoNormal"><span style="font-size: 9pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">Susu dan produk susu rendah lemak atau tanpa lemak </span></span></span><br />
</div></td><td style="padding: 0pt 5.4pt; width: 88.55pt;" valign="top" width="118"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span style="font-size: 9pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">2 – 3</span></span></span><br />
</div></td><td style="padding: 0pt 5.4pt; width: 88.55pt;" valign="top" width="118"><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 9pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">8 oz susu</span></span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 9pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">1 ckr yoghurt</span></span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 9pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">1½ oz keju </span></span></span><br />
</div></td><td style="padding: 0pt 5.4pt; width: 88.55pt;" valign="top" width="118"><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 9pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">Susu, yoghurt dan keju tanpa lemak (skim) atau rendah lemak (1%)</span></span></span><br />
</div></td><td style="padding: 0pt 5.4pt; width: 88.6pt;" valign="top" width="118"><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 9pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">Sumber utama kalsium dan protein</span></span></span><br />
</div></td></tr>
<tr><td style="padding: 0pt 5.4pt; width: 88.55pt;" valign="top" width="118"><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 9pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">Daging, unggas dan ikan</span></span></span><br />
</div></td><td style="padding: 0pt 5.4pt; width: 88.55pt;" valign="top" width="118"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span style="font-size: 9pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">2 atau kurang</span></span></span><br />
</div></td><td style="padding: 0pt 5.4pt; width: 88.55pt;" valign="top" width="118"><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 9pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">3 oz daging, unggas, atau ikan yang matang</span></span></span><br />
</div></td><td style="padding: 0pt 5.4pt; width: 88.55pt;" valign="top" width="118"><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 9pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">Buang lemak yang terlihat pada daging; bakar, panggang, atau rebus sebagai pengganti goreng; buang kulit unggas</span></span></span><br />
</div></td><td style="padding: 0pt 5.4pt; width: 88.6pt;" valign="top" width="118"><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 9pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">Sumber kaya protein dan magnesium</span></span></span><br />
</div></td></tr>
<tr><td style="padding: 0pt 5.4pt; width: 88.55pt;" valign="top" width="118"><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 9pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">Kacang-kacangan, biji-bijan, dan kacang kering</span></span></span><br />
</div></td><td style="padding: 0pt 5.4pt; width: 88.55pt;" valign="top" width="118"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span style="font-size: 9pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">4 – 5 / minggu</span></span></span><br />
</div></td><td style="padding: 0pt 5.4pt; width: 88.55pt;" valign="top" width="118"><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 9pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">1/3 ckr atau 1½ oz kacang-kacangan</span></span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 9pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">2 sdm atau ½ oz bijian</span></span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 9pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">½ ckr kacang kering</span></span></span><br />
</div></td><td style="padding: 0pt 5.4pt; width: 88.55pt;" valign="top" width="118"><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 9pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">Almond, kacang campuran, kacang tanah, walnuts, biji bunga matahari, lentil, dan kacang polong </span></span></span><br />
</div></td><td style="padding: 0pt 5.4pt; width: 88.6pt;" valign="top" width="118"><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 9pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">Sumber kaya energi, magnesium, potasium, protein dan serat</span></span></span><br />
</div></td></tr>
<tr><td style="padding: 0pt 5.4pt; width: 88.55pt;" valign="top" width="118"><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 9pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">Lemak dan minyak</span></span></span><br />
</div></td><td style="padding: 0pt 5.4pt; width: 88.55pt;" valign="top" width="118"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span style="font-size: 9pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">2 – 3</span></span></span><br />
</div></td><td style="padding: 0pt 5.4pt; width: 88.55pt;" valign="top" width="118"><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 9pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">1 sdt margarin rendah lemak</span></span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 9pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">1 sdm mayonnaise rendah lemak</span></span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 9pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">2 sdm saus salad ringan</span></span></span><br />
</div></td><td style="padding: 0pt 5.4pt; width: 88.55pt;" valign="top" width="118"><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 9pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">Margarin rendah lemak, mayonnaise rendah lemak, saus salad ringan, minyak sayur (minyak zaitun, minyak jagung)</span></span></span><br />
</div></td><td style="padding: 0pt 5.4pt; width: 88.6pt;" valign="top" width="118"><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 9pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">Selain lemak yang ditambahkan, perlu dipilih juga bahan makanan yang rendah lemak</span></span></span><br />
</div></td></tr>
<tr><td style="padding: 0pt 5.4pt; width: 88.55pt;" valign="top" width="118"><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 9pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">Gula</span></span></span><br />
</div></td><td style="padding: 0pt 5.4pt; width: 88.55pt;" valign="top" width="118"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span style="font-size: 9pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">5 / minggu</span></span></span><br />
</div></td><td style="padding: 0pt 5.4pt; width: 88.55pt;" valign="top" width="118"><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 9pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">1 sdm gula</span></span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 9pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">1 sdm jelly atau selai jam</span></span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 9pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">½ oz jelly beans</span></span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 9pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">8 oz air limun</span></span></span><br />
</div></td><td style="padding: 0pt 5.4pt; width: 88.55pt;" valign="top" width="118"><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 9pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">Syrup, gula, jelly, selai jam, gelatin rasa buah, permen, </span></span><i><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">fruit punch</span></span></i><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">, sorbet, es krim </span></span></span><br />
</div></td><td style="padding: 0pt 5.4pt; width: 88.6pt;" valign="top" width="118"><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 9pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">Pemanis termasuk bahan rendah lemak</span></span></span><br />
</div></td></tr>
</tbody><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;"> </span></span></table><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">Sumber: National Institutes of Health (NIH), National Heart, Lung, and Blood Institute (NHLBI): The DASH diet, US Department of Health and Human Services, Public Health Services, NIH Publication No 99-4082, 1999.</span></span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">*</span></span><sup><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">)</span></span></sup><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;"> Rencana diet dengan DASH berdasarkan 2000 kCal per hari. Jumlah porsi sehari bervariasi tergantung</span></span></span><span style="font-size: 9pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;"> kebutuhan energi perorangan.</span></span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;"><br />
</span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;"> </span></span></span><br />
</div><div style="color: black; font-family: inherit;"><b><span style="font-size: 11pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;"> </span></span></span></b><br />
</div><div align="center" class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; text-align: center;"><b><span style="font-size: 11pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">Tabel 4. Contoh Menu dengan Diet DASH</span></span></span></b><br />
</div><table border="1" cellpadding="0" cellspacing="0" class="MsoTableList5" style="border-collapse: collapse; border: medium none; color: black; font-family: inherit;"><tbody>
<tr><td style="padding: 0pt 5.4pt; width: 147.6pt;" valign="top" width="197"><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span style="font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">Bahan Makanan</span></span></span></b><br />
</div></td><td style="padding: 0pt 5.4pt; width: 147.6pt;" valign="top" width="197"><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span style="font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">Jumlah</span></span></span></b><br />
</div></td><td style="padding: 0pt 5.4pt; width: 147.6pt;" valign="top" width="197"><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span style="font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">Kebutuhan Saji</span></span></span></b><br />
</div></td></tr>
<tr><td style="padding: 0pt 5.4pt; width: 147.6pt;" valign="top" width="197"><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span style="font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">Sarapan</span></span></span></b><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">Jus jeruk</span></span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">Susu rendah lemak 1%</span></span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">Corn flakes (gula 1 sdt)</span></span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">Pisang</span></span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">Roti gandum penuh </span></span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;"> (dengan 1 sdm jelly)</span></span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">Margarin rendah lemak</span></span></span><br />
</div></td><td style="padding: 0pt 5.4pt; width: 147.6pt;" valign="top" width="197"><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;"> </span></span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">6 oz</span></span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">8 oz (1 ckr)</span></span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">1 ckr</span></span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">1 bh sedang</span></span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">1 iris</span></span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;"> </span></span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">1 sdt</span></span></span><br />
</div></td><td style="padding: 0pt 5.4pt; width: 147.6pt;" valign="top" width="197"><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;"> </span></span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">1 porsi buah</span></span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">1 porsi susu</span></span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">2 porsi serealia</span></span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">1 porsi buah</span></span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">1 porsi serealia</span></span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;"> </span></span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">1 porsi lemak</span></span></span><br />
</div></td></tr>
<tr><td style="padding: 0pt 5.4pt; width: 147.6pt;" valign="top" width="197"><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span style="font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">Makan Siang</span></span></span></b><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">Salad Ayam</span></span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">Roti pita </span></span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">Sayuran segar campuran:</span></span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;"> Wortel dan seledri btg</span></span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;"> Lobak</span></span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;"> Daun selada</span></span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">Keju mozarella skim</span></span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">Susu rendah lemak 1%</span></span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">Cocktail buah dengan syrup encer</span></span></span><br />
</div></td><td style="padding: 0pt 5.4pt; width: 147.6pt;" valign="top" width="197"><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;"> </span></span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">¾ ckr</span></span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">½ iris besar</span></span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;"> </span></span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">3-4 potong panjang</span></span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">2</span></span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">2 lembar</span></span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">1,5 potong (1,5 oz)</span></span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">8 oz</span></span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">½ ckr</span></span></span><br />
</div></td><td style="padding: 0pt 5.4pt; width: 147.6pt;" valign="top" width="197"><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;"> </span></span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">1 porsi unggas</span></span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">1 porsi serealia</span></span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">1 porsi sayuran</span></span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;"> </span></span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;"> </span></span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;"> </span></span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">1 porsi susu</span></span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">1 porsi susu</span></span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">1 porsi buah</span></span></span><br />
</div></td></tr>
<tr><td style="padding: 0pt 5.4pt; width: 147.6pt;" valign="top" width="197"><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span style="font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">Makan Malam</span></span></span></b><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">Ikan bakar bumbu rempah</span></span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">Beras </span></span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">Brokoli kukus</span></span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">Tomat rebus</span></span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">Salad bayam </span></span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;"> Bayam </span></span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;"> Tomat cherry</span></span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;"> Timun</span></span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">Saus salad italia rendah lemak</span></span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">Roti gulung</span></span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">Margarin rendah lemak</span></span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">Melon (potong bentuk bola)</span></span></span><br />
</div></td><td style="padding: 0pt 5.4pt; width: 147.6pt;" valign="top" width="197"><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;"> </span></span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">3 oz</span></span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">1 ckr</span></span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">½ ckr</span></span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">½ ckr</span></span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;"> </span></span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">½ ckr</span></span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">2</span></span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">2 iris</span></span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">1 sdt</span></span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;"> </span></span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">1 bh kecil</span></span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">1 sdt </span></span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">½ ckr</span></span></span><br />
</div></td><td style="padding: 0pt 5.4pt; width: 147.6pt;" valign="top" width="197"><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;"> </span></span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">1 porsi ikan</span></span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">2 porsi serealia</span></span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">1 sayuran</span></span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">1 sayuran</span></span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">1 porsi sayuran</span></span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;"> </span></span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;"> </span></span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;"> </span></span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">½ porsi lemak lemak</span></span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;"> </span></span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">1 porsi serealia</span></span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">1 porsi lemak</span></span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">1 porsi buah</span></span></span><br />
</div></td></tr>
<tr><td style="padding: 0pt 5.4pt; width: 147.6pt;" valign="top" width="197"><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span style="font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">Snacks</span></span></span></b><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">Buah aprikot kering</span></span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">Kue pretzel mini</span></span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">Kacang campuran</span></span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">Ginger-ale diet</span></span></span><br />
</div></td><td style="padding: 0pt 5.4pt; width: 147.6pt;" valign="top" width="197"><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;"> </span></span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">1 oz (3/4 ckr)</span></span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">1 oz (3/4 ckr)</span></span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">1,5 oz (1/3 ckr)</span></span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">12 oz</span></span></span><br />
</div></td><td style="padding: 0pt 5.4pt; width: 147.6pt;" valign="top" width="197"><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;"> </span></span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">1 porsi buah</span></span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">1 porsi serealia</span></span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">1 porsi kacang</span></span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">0</span></span></span><br />
</div></td></tr>
</tbody><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;"> </span></span></table><div align="center" class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; text-align: center;"><span style="font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">Sumber: Appel Lj et al: A Clinical of The Effects of Dietary Patterns on Blood Pressure, N Engl J Med 336:1117, 1997.</span></span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-size: 11pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;"> </span></span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;"><br />
</span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-size: 11pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">Diet DASH digunakan baik untuk mencegah maupun mengontrol tekanan darah tinggi. Keberhasilan mengadopsi metode ini membutuhkan perubahan perilaku: dua kali porsi sehari untuk buah, sayuran dan produk susu; 1 1/3 dari porsi sehari untuk daging sapi, daging babi, dan ham; 1½ porsi sehari dari penggunaan lemak, minyak dan salad dressing; dan 1¼ snack dan pemanis. Orang dengan intoleransi laktosa membutuhkan enzim laktosa buatan ataupun diatasi dengan cara yang lain. Assessment pasien dalam mengubah dan melibatkan pasien dalam pemecahan masalahan mereka, membuat keputusan, dan setting tujuan merupakan tindakan strategis dalam mempertahankan diet.</span></span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;"><br />
</span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-size: 11pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">Konsumsi buah dan sayuran yang tinggi dalam diet DASH merupakan perubahan besar dalam pola hidup orang Amerika. Untuk mencapai 8-10 porsi, 2-3 porsi buah dan sayuran dikonsumsi setiap makan (Tabel 4). Pola diet DASH telah disesuaikan dengan pola gizi AHA (</span></span><i><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">American Heart Assosciation</span></span></i><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">). Anjuran porsi sehari untuk berbagai kalori dapat dilihat pada tabel 5. </span></span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;"><br />
</span></span><br />
</div><div align="center" class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; text-align: center;"><b><span style="font-size: 11pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">Tabel 5. Porsi Sehari untuk Diet DASH untuk berbagai kalori</span></span></span></b><br />
</div><table border="1" cellpadding="0" cellspacing="0" class="MsoTableList5" style="border-collapse: collapse; border: medium none; color: black; font-family: inherit;"><tbody>
<tr><td style="padding: 0pt 5.4pt; width: 55.35pt;" valign="top" width="74"><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span style="font-size: 11pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">Kalori</span></span></span></b><br />
</div></td><td style="padding: 0pt 5.4pt; width: 55.35pt;" valign="top" width="74"><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span style="font-size: 11pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">Serealia</span></span></span></b><br />
</div></td><td style="padding: 0pt 5.4pt; width: 55.35pt;" valign="top" width="74"><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span style="font-size: 11pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">Sayuran</span></span></span></b><br />
</div></td><td style="padding: 0pt 5.4pt; width: 55.35pt;" valign="top" width="74"><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span style="font-size: 11pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">Buah</span></span></span></b><br />
</div></td><td style="padding: 0pt 5.4pt; width: 55.35pt;" valign="top" width="74"><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span style="font-size: 11pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">Susu</span></span></span></b><br />
</div></td><td style="padding: 0pt 5.4pt; width: 55.35pt;" valign="top" width="74"><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span style="font-size: 11pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">Daging</span></span></span></b><br />
</div></td><td style="padding: 0pt 5.4pt; width: 55.35pt;" valign="top" width="74"><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span style="font-size: 11pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">Kacang </span></span></span></b><br />
</div></td><td style="padding: 0pt 5.4pt; width: 55.35pt;" valign="top" width="74"><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span style="font-size: 11pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">Lemak </span></span></span></b><br />
</div></td></tr>
<tr><td style="padding: 0pt 5.4pt; width: 55.35pt;" valign="top" width="74"><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span style="font-size: 11pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">1600</span></span></span></b><br />
</div></td><td style="padding: 0pt 5.4pt; width: 55.35pt;" valign="top" width="74"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span style="font-size: 11pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">6</span></span></span><br />
</div></td><td style="padding: 0pt 5.4pt; width: 55.35pt;" valign="top" width="74"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span style="font-size: 11pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">4</span></span></span><br />
</div></td><td style="padding: 0pt 5.4pt; width: 55.35pt;" valign="top" width="74"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span style="font-size: 11pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">4</span></span></span><br />
</div></td><td style="padding: 0pt 5.4pt; width: 55.35pt;" valign="top" width="74"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span style="font-size: 11pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">2</span></span></span><br />
</div></td><td style="padding: 0pt 5.4pt; width: 55.35pt;" valign="top" width="74"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span style="font-size: 11pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">1</span></span></span><br />
</div></td><td style="padding: 0pt 5.4pt; width: 55.35pt;" valign="top" width="74"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span style="font-size: 11pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">0,5</span></span></span><br />
</div></td><td style="padding: 0pt 5.4pt; width: 55.35pt;" valign="top" width="74"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span style="font-size: 11pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">1</span></span></span><br />
</div></td></tr>
<tr><td style="padding: 0pt 5.4pt; width: 55.35pt;" valign="top" width="74"><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span style="font-size: 11pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">2000</span></span></span></b><br />
</div></td><td style="padding: 0pt 5.4pt; width: 55.35pt;" valign="top" width="74"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span style="font-size: 11pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">8</span></span></span><br />
</div></td><td style="padding: 0pt 5.4pt; width: 55.35pt;" valign="top" width="74"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span style="font-size: 11pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">5</span></span></span><br />
</div></td><td style="padding: 0pt 5.4pt; width: 55.35pt;" valign="top" width="74"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span style="font-size: 11pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">5</span></span></span><br />
</div></td><td style="padding: 0pt 5.4pt; width: 55.35pt;" valign="top" width="74"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span style="font-size: 11pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">3</span></span></span><br />
</div></td><td style="padding: 0pt 5.4pt; width: 55.35pt;" valign="top" width="74"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span style="font-size: 11pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">2</span></span></span><br />
</div></td><td style="padding: 0pt 5.4pt; width: 55.35pt;" valign="top" width="74"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span style="font-size: 11pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">1</span></span></span><br />
</div></td><td style="padding: 0pt 5.4pt; width: 55.35pt;" valign="top" width="74"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span style="font-size: 11pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">2</span></span></span><br />
</div></td></tr>
<tr><td style="padding: 0pt 5.4pt; width: 55.35pt;" valign="top" width="74"><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span style="font-size: 11pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">2600</span></span></span></b><br />
</div></td><td style="padding: 0pt 5.4pt; width: 55.35pt;" valign="top" width="74"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span style="font-size: 11pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">10</span></span></span><br />
</div></td><td style="padding: 0pt 5.4pt; width: 55.35pt;" valign="top" width="74"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span style="font-size: 11pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">5</span></span></span><br />
</div></td><td style="padding: 0pt 5.4pt; width: 55.35pt;" valign="top" width="74"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span style="font-size: 11pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">5</span></span></span><br />
</div></td><td style="padding: 0pt 5.4pt; width: 55.35pt;" valign="top" width="74"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span style="font-size: 11pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">3</span></span></span><br />
</div></td><td style="padding: 0pt 5.4pt; width: 55.35pt;" valign="top" width="74"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span style="font-size: 11pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">2</span></span></span><br />
</div></td><td style="padding: 0pt 5.4pt; width: 55.35pt;" valign="top" width="74"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span style="font-size: 11pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">1</span></span></span><br />
</div></td><td style="padding: 0pt 5.4pt; width: 55.35pt;" valign="top" width="74"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span style="font-size: 11pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">2</span></span></span><br />
</div></td></tr>
<tr><td style="padding: 0pt 5.4pt; width: 55.35pt;" valign="top" width="74"><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span style="font-size: 11pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">3100</span></span></span></b><br />
</div></td><td style="padding: 0pt 5.4pt; width: 55.35pt;" valign="top" width="74"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span style="font-size: 11pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">13</span></span></span><br />
</div></td><td style="padding: 0pt 5.4pt; width: 55.35pt;" valign="top" width="74"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span style="font-size: 11pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">6</span></span></span><br />
</div></td><td style="padding: 0pt 5.4pt; width: 55.35pt;" valign="top" width="74"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span style="font-size: 11pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">6</span></span></span><br />
</div></td><td style="padding: 0pt 5.4pt; width: 55.35pt;" valign="top" width="74"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span style="font-size: 11pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">4</span></span></span><br />
</div></td><td style="padding: 0pt 5.4pt; width: 55.35pt;" valign="top" width="74"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span style="font-size: 11pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">2</span></span></span><br />
</div></td><td style="padding: 0pt 5.4pt; width: 55.35pt;" valign="top" width="74"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span style="font-size: 11pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">1</span></span></span><br />
</div></td><td style="padding: 0pt 5.4pt; width: 55.35pt;" valign="top" width="74"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span style="font-size: 11pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">3</span></span></span><br />
</div></td></tr>
</tbody><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;"> </span></span></table><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;"> </span></span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;"><br />
</span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; text-align: justify;"><b><span style="font-size: 11pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">LANGKAH-LANGKAH MENGATASI HIPERTENSI</span></span></span></b><b><span style="font-size: 11pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;"> </span></span></span></b><b><span style="font-size: 11pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;"> </span></span></span></b><br />
</div><ul><li><b><span style="font-size: 11pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">Menurunkan BB bila status gizi obesitas</span></span></span></b></li>
<span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;"> </span></span></ul><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">Peningkatan berat badan di usia dewasa sangat berpengaruh terhadap tekanan darahnya. Penelitian firmingham menyebutkan bahwa setiap kenaikan 10% berat badan, maka terjadi peningkatan tekanan darah sebesar 7 mm Hg.</span></span></span><span style="font-size: 11pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;"> Penelitin yang lain menyebutkan, rata-rata, setiap kenaikan berat badan 0,5 kg akan meningkatkan tekanan sistolik 1 mmHg dan diastolik 0,5 mmHg. Sementara Davis (1993) menyatakan bahwa pada pria, peningkatan 10% berat badan, maka tekanan darah akan meningkat sebesar 6,6 mmHg. Oleh karen itu, manajemen berat badan sangat penting dalam prevensi dan kontrol hipertensi. Selain itu, kelebihan lemak tubuh dapat meningkatkan volume plasma, menyempitkan pembuluh darah, dan memacu jantung untuk bekerja lebih berat.</span></span></span><b><span style="font-size: 11pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;"> </span></span></span></b><b><span style="font-size: 11pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;"> </span></span></span></b><br />
</div><ul><li><b><span style="font-size: 11pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">Mengontrol tekanan darah dalam batas normal</span></span></span></b></li>
<span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;"> </span></span></ul><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;"> </span></span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">Kontrol tekanan darah seminggu sekali untuk mengetahui tekanan darah saat itu dan melakukan tindakan evaluasi.</span></span></span><b><span style="font-size: 11pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;"> </span></span></span></b><br />
</div><ul><li><b><span style="font-size: 11pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">Mengurangi asupan natrium</span></span></span></b></li>
<span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;"> </span></span></ul><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;"> </span></span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">Menurut penelitian hanya 20-50% pasien hipertensi yang sensitif garam. Apabila diet tidak membantu dalam 6 bulan, maka perlu pemberian obat anti hipertensi oleh dokter.</span></span></span><b><span style="font-size: 11pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;"> </span></span></span></b><br />
</div><ul><li><b><span style="font-size: 11pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">Menurunkan intake cafein dan alkohol.</span></span></span></b></li>
<span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;"> </span></span></ul><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;"> </span></span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">Kafein dapat memacu jantung bekerja lebih cepat, s</span></span></span><span style="font-size: 11pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">ehingga mengalirkan lebih banyak cairan pada setiap detiknya. Sementara konsumsi alkohol lebih dari 2-3 gelas/hari dapat meningkatkan risiko hipertensi.</span></span></span><b><span style="font-size: 11pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;"> </span></span></span></b><br />
</div><ul><li><b><span style="font-size: 11pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">Meningkatkan intake calsium, kalium, magnesium</span></span></span></b></li>
<span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;"> </span></span></ul><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;"> </span></span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; margin-left: 36pt; text-align: justify;"><b><span style="text-decoration: underline;"><span style="font-size: 11pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">Kalsium</span></span></span></span></b><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: 11pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">§</span></span><span style="font-size: 7pt; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;"> </span></span></span></span><span style="font-size: 11pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">Hasil studi menunjukkan bahwa konsumsi Ca lebih sedikit pada kelompok hipertensi.</span></span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: 11pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">§</span></span><span style="font-size: 7pt; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;"> </span></span></span></span><span style="font-size: 11pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">Penelitian oleh Bellisan, dkk. menunjukkan suplemen kalsium 1 g/hari pada orang dewasa sehat selama 5 bulan dapat menurunkan tensi. </span></span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: 11pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">§</span></span><span style="font-size: 7pt; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;"> </span></span></span></span><span style="font-size: 11pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">Kebutuhan kalsium dewasa adalah: 500-800 mg / hari.</span></span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: 11pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">§</span></span><span style="font-size: 7pt; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;"> </span></span></span></span><span style="font-size: 11pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">Sumber kalsium adalah susu, dan hasil susu. Serealia, kacang-kacangan, dan sayuran hijau juga merupakan sumber kalsium, tetapi bahan makanan ini mengandung banyak zat yang menghambat penyerapan kalsium seperti serat fitat, dan oksalat.</span></span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: 11pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">§</span></span><span style="font-size: 7pt; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;"> </span></span></span></span><span style="font-size: 11pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">Kalsium dalam bahan makanan: </span></span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; margin-left: 90pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: 11pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">o</span></span><span style="font-size: 7pt; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;"> </span></span></span></span><span style="font-size: 11pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">Keju : 830 mg/ 100 g</span></span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; margin-left: 90pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: 11pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">o</span></span><span style="font-size: 7pt; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;"> </span></span></span></span><span style="font-size: 11pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">Teri kering : 600 mg/ 50 g</span></span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; margin-left: 90pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: 11pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">o</span></span><span style="font-size: 7pt; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;"> </span></span></span></span><span style="font-size: 11pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">Udang kering : 362,7 mg/ 30 g</span></span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; margin-left: 90pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: 11pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">o</span></span><span style="font-size: 7pt; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;"> </span></span></span></span><span style="font-size: 11pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">Ikan sarden (dengan tulang) : 354 mg/ 100 g</span></span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; margin-left: 90pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: 11pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">o</span></span><span style="font-size: 7pt; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;"> </span></span></span></span><span style="font-size: 11pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">Biji kedelai : 260 mg/ 100 g</span></span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; margin-left: 90pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: 11pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">o</span></span><span style="font-size: 7pt; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;"> </span></span></span></span><span style="font-size: 11pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">Kobis : 212 mg/ 100 g</span></span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; margin-left: 90pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: 11pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">o</span></span><span style="font-size: 7pt; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;"> </span></span></span></span><span style="font-size: 11pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">Yoghurt : 205 mg/ 180 g</span></span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; margin-left: 90pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;"><br />
</span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; margin-left: 90pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: 11pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;"> </span></span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;"> </span></span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; margin-left: 36pt; text-align: justify;"><b><span style="text-decoration: underline;"><span style="font-size: 11pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">Kalium</span></span></span></span></b><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: 11pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">§</span></span><span style="font-size: 7pt; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;"> </span></span></span></span><span style="font-size: 11pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">Suplemen kalium dapat menurunkan tensi (bila asupan natrium tinggi).</span></span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: 11pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">§</span></span><span style="font-size: 7pt; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;"> </span></span></span></span><span style="font-size: 11pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">Kalium berfungsi sebagai diuretik (merangsang pengeluaran urin) sehingga pengeluaran natrium cairan meningkat</span></span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: 11pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">§</span></span><span style="font-size: 7pt; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;"> </span></span></span></span><span style="font-size: 11pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">Kalium menghambat pengeluaran renin sehingga mengubah sistem renin angiotensin</span></span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: 11pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">§</span></span><span style="font-size: 7pt; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;"> </span></span></span></span><span style="font-size: 11pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">Kebutuhan kalium adalah 1500 – 3000 mg / hari.</span></span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: 11pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">§</span></span><span style="font-size: 7pt; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;"> </span></span></span></span><span style="font-size: 11pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">Diit tinggi kalium yaitu dengan memperbanyak buah dan sayur.</span></span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: 11pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">§</span></span><span style="font-size: 7pt; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;"> </span></span></span></span><span style="font-size: 11pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">Sumber Kalium:</span></span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; margin-left: 90pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: 11pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">o</span></span><span style="font-size: 7pt; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;"> </span></span></span></span><span style="font-size: 11pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">Pisang: 790 mg/ 200 g</span></span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; margin-left: 90pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: 11pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">o</span></span><span style="font-size: 7pt; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;"> </span></span></span></span><span style="font-size: 11pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">Pepaya: 221 mg/ 100 g</span></span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; margin-left: 90pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: 11pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">o</span></span><span style="font-size: 7pt; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;"> </span></span></span></span><span style="font-size: 11pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">Kacang merah: 288 mg/ 25 g</span></span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; margin-left: 90pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: 11pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">o</span></span><span style="font-size: 7pt; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;"> </span></span></span></span><span style="font-size: 11pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">Kacang hijau: 283 mg/ 25 g</span></span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; margin-left: 90pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: 11pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">o</span></span><span style="font-size: 7pt; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;"> </span></span></span></span><span style="font-size: 11pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">Bayam: 635 mg/ 100 g</span></span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; margin-left: 90pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: 11pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">o</span></span><span style="font-size: 7pt; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;"> </span></span></span></span><span style="font-size: 11pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">Tomat: 235 mg/ 100 g</span></span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; margin-left: 90pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: 11pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">o</span></span><span style="font-size: 7pt; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;"> </span></span></span></span><span style="font-size: 11pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">Wortel: 245 mg/ 100 g</span></span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; margin-left: 90pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;"><br />
</span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;"> </span></span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; margin-left: 36pt; text-align: justify;"><b><span style="text-decoration: underline;"><span style="font-size: 11pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">Magnesium</span></span></span></span></b><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: 11pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">§</span></span><span style="font-size: 7pt; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;"> </span></span></span></span><span style="font-size: 11pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">Magnesium berfungsi sebagai vasodilator pada koroner dan arteri periferal.</span></span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: 11pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">§</span></span><span style="font-size: 7pt; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;"> </span></span></span></span><span style="font-size: 11pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">Hipomagnesemia (keadaan rendah magnesium) banyak terjadi pada hipertensi, sehingga membutuhkan dosis anti hipertensi lebih tinggi untuk mengontrol tensi.</span></span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: 11pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">§</span></span><span style="font-size: 7pt; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;"> </span></span></span></span><span style="font-size: 11pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">Kebutuhan magnesium: 200-500 mg/hari</span></span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: 11pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">§</span></span><span style="font-size: 7pt; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;"> </span></span></span></span><span style="font-size: 11pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">Sumber magnesium: sayuran hijau, kacang-kacangan, biji-bijian, daging, susu, coklat dan teri</span></span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: 11pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">§</span></span><span style="font-size: 7pt; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;"> </span></span></span></span><span style="font-size: 11pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">Suplemen magnesium bermanfaat pada penderita hipertensi dengan hipomagnesemia </span></span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: 11pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">§</span></span><span style="font-size: 7pt; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;"> </span></span></span></span><span style="font-size: 11pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">Magnesium dalam bahan makanan:</span></span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; margin-left: 90pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: 11pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">o</span></span><span style="font-size: 7pt; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;"> </span></span></span></span><span style="font-size: 11pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">Oatmeal: 5 mg/ 100 g</span></span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; margin-left: 90pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: 11pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">o</span></span><span style="font-size: 7pt; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;"> </span></span></span></span><span style="font-size: 11pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">Tepung terigu: 4 mg/ 100 g</span></span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; margin-left: 90pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: 11pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;"><br />
</span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;"> </span></span></span><br />
</div><ul><li><b><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">Meningkatkan aktifitas fisik</span></span></b></li>
<span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;"> </span></span></ul><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://klorofil.idolakita.com/wp-content/uploads/2009/05/gambar2.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="200" src="http://klorofil.idolakita.com/wp-content/uploads/2009/05/gambar2.jpg" width="179" /></a><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-size: 11pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">Orang yang aktivitasnya rendah berisiko terkena hipertensi 30-50% daripada yang aktif. Pada penelitian Firmingham, aktivitas sedang-tinggi adalah bersifat protektif terhadapstroke (Kiely et al, 1994). Meskipun demikian masyarakat di dunia masih banyak yang memiliki gaya hidup sedentary.</span></span></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: inherit; margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-size: 11pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">Dua metaanalisis menunjukkan keuntungan dari berolahraga: Jalan-jalan dapat menurunkan tekanan darah ± 2 mm Hg, sementara latihan aerobik dapat menurunkan tekanan darah sistolik ± 4 mm Hg dan diastolik ± 2 mm Hg. Oleh karen aitu, aktivitas fisik meningkat dari rendah menjadi sedang, antara 30-45 menit sebanyak >3x/hari penting sebagai pencegahan primer dari hipertensi.</span></span></span><br />
</div><blockquote style="color: black; font-family: inherit;"><i><b><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">Stop Hipertensi dengan Healthy Lifestyle!</span></span></b></i><br />
</blockquote>NutRi wORldhttp://www.blogger.com/profile/04885919098696317063noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-3888193158057595290.post-73046239603362951922010-01-25T21:12:00.001+07:002010-01-25T22:34:30.572+07:00Hiperemesis Gravidarum<div style="color: black; font-family: inherit;"><span style="font-size: 130%;"><span style="font-weight: bold;">Pengertian</span></span> <br />
Hiperemesis gravidarum adalah <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj4zNItl6ZUo6SefkhO9hxeQ_s7lTwyQq1VGyrt2oQCuftw0Hq5jUBSvP_A4TZEEfLH-fpYOcaW-bM6TgGoj2t9n_vaiVea8AkKP11AJ1l9IO1-KKbHvXao0em3D029VpBK-fwzWaAdGHEL/s1600-h/hiperemesis1.jpg" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5430301663941453650" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj4zNItl6ZUo6SefkhO9hxeQ_s7lTwyQq1VGyrt2oQCuftw0Hq5jUBSvP_A4TZEEfLH-fpYOcaW-bM6TgGoj2t9n_vaiVea8AkKP11AJ1l9IO1-KKbHvXao0em3D029VpBK-fwzWaAdGHEL/s200/hiperemesis1.jpg" style="cursor: pointer; float: right; height: 146px; margin: 0pt 0pt 10px 10px; width: 93px;" /></a>muntah yang terjadi sampai umur kehamilan 20 minggu, begitu hebat dimana segala apa yang dimakan dan diminum dimuntahkan sehingga mempengaruhi keadaan umum dan pekerjaan sehari-hari, berat badan menurun, dehidrasi, terdapat aseton dalam urine, bukan karena penyakit seperti Appendisitis, Pielitis dan sebagainya.<br />
</div><div style="color: black; font-family: inherit;"><br />
</div><div style="color: black; font-family: inherit;"><span style="font-size: 130%;"><span style="font-weight: bold;">Etiologi</span></span> <br />
Penyebab Hiperemesis gravidarum belum diketahui secara pasti. Perubahan-perubahan anatomik pada otak, jantung, hati dan susunan saraf disebabkan oleh kekurangan vitamin serta zat-zat lain akibat inanisi.<br />
<br />
Beberapa faktor predisposisi dan faktor lain yang ditemukan : <br />
a. Faktor predisposisi yang sering dikemukakan adalah primigravida, mola hidatidosa dan kehamilan ganda. Frekuensi yang tinggi pada mola hidatidosa dan kehamilan ganda menimbulkan dugaan bahwa faktor hormon memegang peranan, karena pada kedua keadaan tersebut hormon Khorionik gonadotropin dibentuk berlebihan.<br />
</div><div style="color: black; font-family: inherit;"><br />
</div><div style="color: black; font-family: inherit;">b. Masuknya vili khorialis dalam sirkulasi maternal dan perubahan metabolik akibat hamil serta resistensi yang menurun dari pihak ibu tehadap perubahan ini merupakan faktor organik.<br />
</div><div style="color: black; font-family: inherit;"><br />
</div><div style="color: black; font-family: inherit;">c. Alergi. Sebagai salah satu respon dari jaringan.ibu terhadap anak, juga disebut sebagai salah satu faktor organik.<br />
</div><div style="color: black; font-family: inherit;"><br />
</div><div style="color: black; font-family: inherit;">d. Faktor psikologik memegang peranan yang penting pada penyakit ini walaupun hubungannya dengan terjadinya hiperemesis gravidarum belum diketahui dengan pasti. Rumah tangga yang retak, kehilangan pekerjaan, takut terhadap kehamilan dan persalinan, takut terhadap tanggung jawab sebagai ibu, dapat menyebabkan konflik mental yang dapat memperberat mual dan muntah sebagai ekspresi tidak sadar terhadap keengganan menjadi hamil atau sebagai pelarian karena kesukaran hidup. Tidak jarang dengan memberikan suasana yang baru sudah dapat membantu mengurangi frekwensi muntah klien. <br />
<br />
<span style="font-size: 130%;"><span style="font-weight: bold;">Gejala – Gejala</span></span> <br />
</div><ul style="color: black; font-family: inherit;"><li> Muntah yang hebat</li>
<li>Haus / Dehidrasi</li>
<li>BB menurun</li>
<li>Kesadaran menurun</li>
<li>Mata terlihat kuning</li>
<li>Demam > 38 0C</li>
<li>Nadi cepat (diatas 130 x / menit) </li>
</ul><div style="color: black; font-family: inherit;"><span style="font-size: 130%;"><span style="font-weight: bold;">Patofisiologi</span></span><br />
</div><div style="color: black; font-family: inherit;">Ada yang menyatakan bahwa, perasaan mual adalah akibat dari meningkatnya kadar estrogen, oleh karena keluhan ini terjadi pada trimester pertama. Pengaruh psikologik hormon estrogen ini tidak jelas, mungkin berasal dari sistem saraf pusat atau akibat berkurangnya pengosongan lambung. Penyesuaian terjadi pada kebanyakan wanita hamil, meskipun demikian mual dan muntah dapat berlangsung berbulan-bulan.<br />
<br />
Hiperemesis garavidarum yang merupakan komplikasi mual dan muntah pada hamil muda, bila terjadi terus-menerus dapat menyebabkan dehidrasi dan tidak seimbangnya elektrolit dengan alkalosis hipokloremik. Belum jelas mengapa gejala ini hanya terjadi pada sebagian kecil wanita, tetapi faktor psikologik merupakan faktor utama, disamping faktor hormonal. Yang jelas wanita yang sebelum kehamilan sudah menderita lambung spastik dengan gejala tak suka makan dan mual, akan mengalami emesis gravidarum yang berat.<br />
<br />
Hiperemesis gravidarum ini dapat mengakibatkan cadangan karbohidrat dan lemak habis terpakai untuk keperluan energi. Karena oksidasi lemak yang tak sempurna, terjadilah ketosis dengan tertimbunnya asam aseton-asetik, asam hidroksi butirik dan aseton dalam darah. Kekurangan cairan yang diminum dan kehilangan cairan karena muntah menyebabkan dehidrasi, sehmgga cairan ekstraselurer dan plasma berkurang. Natrium dan Khlorida darah turun, demikian pula Khlorida air kemih. Selain itu dehidrasi menyebabkan hemokonsentrasi, sehingga aliran darah ke jaringan berkurang. Hal ini menyebabkan jumlah zat makanan dan oksigen ke jaringan berkurang pula dan tertimbunlah zat metabolik yang toksik.<br />
<br />
Kekurangan Kalium sebagai akibat dari muntah dan bertambahnya ekskresi lewat ginjal, bertambahnya frekuensi muntah-muntah yang lebih banyak, dapat merusak hati dan terjadilah lingkaran setan yang sulit dipatahkan. <span style="font-size: 130%;"><span style="font-weight: bold;"><br />
<br />
</span></span><span style="font-size: 130%;"><span style="font-weight: bold;">Gejala Dan Tanda</span></span> <br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj2XoM-3pGFlk4B27pVqbh_iEcdRUxdj9w4GuVZt52YvxS8Z0sLAdcFZ4jrFMsxGDpn-2mkfU9d4zvJemHBEqJ1S_R4UVi6fgJDH-qHWteFWT1OGKJrPuOVdA2TdpLnK0kyxb5p8OymiF7S/s1600-h/hiperemesis.jpg" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5430301505692789826" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj2XoM-3pGFlk4B27pVqbh_iEcdRUxdj9w4GuVZt52YvxS8Z0sLAdcFZ4jrFMsxGDpn-2mkfU9d4zvJemHBEqJ1S_R4UVi6fgJDH-qHWteFWT1OGKJrPuOVdA2TdpLnK0kyxb5p8OymiF7S/s200/hiperemesis.jpg" style="cursor: pointer; float: left; height: 135px; margin: 0pt 10px 10px 0pt; width: 161px;" /></a>Hiperemesis gravidarum, menurut berat ringannya gejala dapat dibagi dalam 3 (tiga) tingkatan yaitu : <br />
1. Tingkatan I : Muntah terus menerus yang mempengaruhi keadaan umum penderita, ibu merasa lemah, nafsu makan tidak ada, berat badan menurun dan nyeri pada epigastrium. Nadi meningkat sekitar 100 kali per menit, tekanan darah sistol menurun turgor kulit berkurang, lidah mengering dan mata cekung.<br />
</div><div style="color: black; font-family: inherit;"><br />
</div><div style="color: black; font-family: inherit;">2. Tingkatan II : Penderita tampak lebih lemah dan apatis, turgor kulit lebih berkurang, lidah mengering dan nampak kotor, nadi kecil dan cepat, suhu kadang-kadang naik dan mata sedikit ikterus. Berat badan menurun dan mata menjadi - 1 - cekung, tensi rendah, hemokonsentrasi, oliguri dan konstipasi. Aseton dapat tercium dalam hawa pernapasan, karena mempunyai aroma yang khas dan dapat pula ditemukan dalam kencing.<br />
</div><div style="color: black; font-family: inherit;"><br />
</div><div style="color: black; font-family: inherit;">3. Tingkatan III: Keadaan umum lebih parah, muntah berhenti, kesadaran menurun dan somnolen sampai koma, nadi kecil dan cepat, suhu badan meningkat dan tensi menurun. Komplikasi fatal dapat terjadi pada susunan saraf yang dikenal sebagai ensefalopati Wemicke, dengan gejala : nistagtnus dan diplopia. Keadaan ini adalah akibat sangat kekurangan zat makanan, termasuk vitamin B kompleks. Timbulnya ikterus adalah tanda adanya payah hati.<br />
<br />
<span style="font-size: 130%;"><span style="font-weight: bold;">Penatalaksanaan</span></span> <br />
Pencegahan terhadap Hiperemesis gravidarum perlu dilaksanakan dengan jalan memberikan penerapan tentang kehamilan dan persalinan sebagai suatu proses yang fisiologik, memberikan keyakinan bahwa mual dan kadang-kadang muntah merupakan gejala yang flsiologik pada kehamilan muda dan akan hilang setelah kehamilan 4 bulan, mengajurkan mengubah makan sehari-hari dengan makanan dalam jumlah kecil tetapi lebih sering. Waktu bangun pagi jangan segera turun dari tempat tidur, tetapi dianjurkan untuk makan roti kering atau biskuit dengan teh hangat. Makanan yang berminyak dan berbau lemak sebaiknya dihindarkan.<br />
<br />
Makanan dan minuman sebaiknya disajikan dalam keadaan panas atau sangat dingin. <br />
1. Obat-obatan Sedativa yang sering digunakan adalah Phenobarbital. Vitamin yang dianjurkan Vitamin B1 dan B6 Keadaan yang lebih berat diberikan antiemetik sepeiti Disiklomin hidrokhloride atau Khlorpromasin. Anti histamin ini juga dianjurkan seperti Dramamin, Avomin<br />
</div><div style="color: black; font-family: inherit;"><br />
</div><div style="color: black; font-family: inherit;">2. Isolasi Penderita disendirikan dalam kamar yang tenang tetapi cerah dan peredaran udara yang baik. Tidak diberikan makan/minuman setama 24 -28 jam. Kadang-kadang dengan isolasi saja gejaia-gejala akan berkurang atau hilang tanpa pengobatan.<br />
</div><div style="color: black; font-family: inherit;"><br />
</div><div style="color: black; font-family: inherit;">3. Terapi psikologik Perlu diyakinkan pada penderita bahwa penyakit dapat disembuhkan, hilangkan rasa takut oleh karena kehamilan, kurangi pekerjaan yang serta menghilangkan masalah dan konflik, yang kiranya dapat menjadi latar belakang penyakit ini.<br />
</div><div style="color: black; font-family: inherit;"><br />
</div><div style="color: black; font-family: inherit;">4. Cairan parenteral Berikan cairan- parenteral yang cukup elektrolit, karbohidrat dan protein dengan Glukosa 5% dalam cairan garam fisiologik sebanyak 2-3 liter per hari. Bila perlu dapat ditambah Kalium dan vitamin, khususnya vitamin B kompleks dan vitamin C. Bila ada kekurangan protein, dapat diberikan pula asam amino secara intra vena.<br />
</div><div style="color: black; font-family: inherit;"><br />
</div><div style="color: black; font-family: inherit;">5. Penghentian kehamilan Pada sebagian kecil kasus keadaan tidak menjadi baik, bahkan mundur. Usahakan mengadakan pemeriksaan medik dan psikiatri bila keadaan memburuk. Delirium, kebutaan, tachikardi, ikterus anuria dan perdarahan merupakan manifestasi komplikasi organik. Dalam keadaan demikian perlu dipertimbangkan untuk mengakhiri kehamilan. Keputusan untuk melakukan abortus terapeutik sering sulit diambil, oleh karena di satu pihak tidak boleh dilakukan terlalu cepat, tetapi dilain pihak tak boleh menunggu sampai terjadi gejala ireversibel pada organ vital.<br />
</div><div style="color: black; font-family: inherit;"><br />
</div><div style="color: black; font-family: inherit;">6. Diet <br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi1EL0qMTL71c8khH38WrqXlhwQWPYEWyFgvurnZ2cNpob7C3hp5ndaIuLx4qcOU0C-EayqZ7ExWQflIVh5OXzgi5xRP2M9rtZUkHocmzqZAXvAxy0bqNZBD2MJUMswX7p37ePpniTA_rlB/s1600-h/hiper.jpg" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5430301507634284306" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi1EL0qMTL71c8khH38WrqXlhwQWPYEWyFgvurnZ2cNpob7C3hp5ndaIuLx4qcOU0C-EayqZ7ExWQflIVh5OXzgi5xRP2M9rtZUkHocmzqZAXvAxy0bqNZBD2MJUMswX7p37ePpniTA_rlB/s200/hiper.jpg" style="cursor: pointer; float: left; height: 148px; margin: 0pt 10px 10px 0pt; width: 189px;" /></a>a. Diet hiperemesis I diberikan pada hiperemesis tingkat III. Makanan hanya berupa rod kering dan buah-buahan. Cairan tidak diberikan bersama makanan tetapi 1 — 2 jam sesudahnya. Makanan ini kurang dalam semua zat - zat gizi, kecuali vitamin C, karena itu hanya diberikan selama beberapa hari.<br />
</div><div style="color: black; font-family: inherit;"><br />
</div><div style="color: black; font-family: inherit;">b. Diet hiperemesis II diberikan bila rasa mual dan muntah berkurang. Secara berangsur mulai diberikan makanan yang bernilai gizi linggi. Minuman tidak diberikan bersama makanan . Makanan ini rendah dalam semua zat-zal gizi kecuali vitamin A dan D.<br />
</div><div style="color: black; font-family: inherit;"><br />
</div><div style="color: black; font-family: inherit;">c. Diet hiperemesis III diberikan kepada penderita dengan hiperemesis ringan. Menurut kesanggupan penderita minuman boleh diberikan bersama makanan. Makanan ini cukup dalam semua zat gizi kecuali Kalsium. <br />
<br />
Tujuan Diet <br />
</div><ul style="color: black; font-family: inherit;"><li>Secara berangsur memberikan makanan cukup energi dan zat gizi</li>
<li>Mengganti persediaan glikogen dan mengontrol acidosis </li>
</ul><div style="color: black; font-family: inherit;">Syarat Diet <br />
</div><ul style="color: black; font-family: inherit;"><li>Tinggi karbohidrat dan rendah lemak</li>
<li>Makanan diberikan dalam bentuk kering</li>
<li>Pemberian cairan disesuaikan dengan keadaan penderita</li>
<li>Mudah cerna, tidak merangsang dan diberikan dalam porsi kecil tapi sering</li>
<li>Menurut keadaan penderita secara berangsur diberikan yang memenuhi syarat gizi</li>
<li>Hindari makanan berlemak karena akan menyebabkan rasa mual</li>
<li>Berikan suplemen vitamin B6, B1, B kompleks dan vitamin C seperti buah-buahan.</li>
<li>Makanan/ Minuman Yang Boleh Dan Tidak Boleh Dikonsumsi Penderita Hyperemesis Gravidarum</li>
<li>Makanan yang boleh diberikan</li>
</ul><div style="color: black; font-family: inherit;">- Roti panggang, biskuit, krakers (dapat dimakan bersama selai) - Buah-buahan segar dan sari buah<br />
- Minuman ringan (pokari sweet, coca-cola, fanta, kaldu tidak berlemak, teh dan kopi encer)<br />
<br />
</div><ul style="color: black; font-family: inherit;"><li>Makanan yang tidak boleh diberikan</li>
</ul><div style="color: black; font-family: inherit;">- Goreng-gorengan dan makanan berlemak<br />
- Makanan berbumbu dan berbau merangsang 7. Prognosis Dengan penanganan yang baik prognosis Hiperemesis gravidarum sangat memuaskan. Penyakit ini biasanya dapat membatasi diri, namun demikian pada tingkatan yang berat, penyakit ini dapat mengancam jiwa ibu dan - 2 - janin. <br />
<br />
<span style="font-size: 130%;"><span style="font-weight: bold;">Konsep Dasar Keperawatan</span></span> <br />
a. Aktifitas istirahat Tekanan darah sistol menurun, denyut nadi meningkat (> 100 kali per menit).<br />
</div><div style="color: black; font-family: inherit;"><br />
</div><div style="color: black; font-family: inherit;">b. Integritas ego Konflik interpersonal keluarga, kesulitan ekonomi, perubahan persepsi tentang kondisinya, kehamilan tak direncanakan.<br />
</div><div style="color: black; font-family: inherit;"><br />
</div><div style="color: black; font-family: inherit;">c. Eliminasi Pcrubahan pada konsistensi; defekasi, peningkatan frekuensi berkemih Urinalisis : peningkatan konsentrasi urine.<br />
</div><div style="color: black; font-family: inherit;"><br />
</div><div style="color: black; font-family: inherit;">d. Makanan/cairan Mual dan muntah yang berlebihan (4 – 8 minggu) , nyeri epigastrium, pengurangan berat badan (5 – 10 Kg), membran mukosa mulut iritasi dan merah, Hb dan Ht rendah, nafas berbau aseton, turgor kulit berkurang, mata cekung dan lidah kering.<br />
</div><div style="color: black; font-family: inherit;">e. Pernafasan Frekuensi pernapasan meningkat.<br />
</div><div style="color: black; font-family: inherit;"><br />
</div><div style="color: black; font-family: inherit;">f. Keamanan Suhu kadang naik, badan lemah, icterus dan dapat jatuh dalam koma<br />
</div><div style="color: black; font-family: inherit;"><br />
</div><div style="color: black; font-family: inherit;">g. Seksualitas Penghentian menstruasi, bila keadaan ibu membahayakan maka dilakukan abortus terapeutik.<br />
</div><div style="color: black; font-family: inherit;"><br />
</div><div style="color: black; font-family: inherit;">h. Interaksi sosial Perubahan status kesehatan/stressor kehamilan, perubahan peran, respon anggota keluarga yang dapat bervariasi terhadap hospitalisasi dan sakit, sistem pendukung yang kurang.<br />
</div><div style="color: black; font-family: inherit;"><br />
</div><div style="color: black; font-family: inherit;">i. Pembelajaran dan penyuluhan - Segala yang dimakan dan diminum dimuntahkan, apalagi apalahi kalau belangsung sudah lama - Berat badan turun lebih dari 1/10 dari berast badan normal - Turgor kulit, lidah kering - Adanya aseton dalam urine<br />
</div><div style="color: black; font-family: inherit;"><br />
</div><div style="color: black; font-family: inherit;">j. Pemeriksaan diagnostik - USG (dengan menggunakan waktu yang tepat) : mengkaji usia gestasi janin dan adanya gestasi multipel, mendeteksi abnormalitas janin, melokalisasi plasenta. - Urinalisis : kultur, mendeteksi bakteri, BUN. - Pemeriksaan fungsi hepar: AST, ALT dan kadar LDH.<span style="font-size: 130%;"><b><br />
<br />
Tatalaksana<br />
</b></span> <br />
</div><div align="justify" style="color: black; font-family: inherit;">Tatalaksana hiperemesis gravidarum sangat beragam tergantung dari beratnya gejala yang terjadi. Tatalaksana dini dapat berpengaruh baik pada pasien. Ketika menatalaksana ibu dengan HG, pencegahan serta koreksi kekurangan nutrisi adalah prioritas utama agar ibu dan bayi tetap dalam keadaan sehat.<br />
<br />
Pasien dapat dirawat karena mual dan muntah yang berlebihan disertai koreksi untuk gangguan elektrolit dan cairan. Pemberian nutrisi oral (melalui mulut) dapat diberikan pada pasien secara perlahan-lahan, dimulai dengan makanan cair, kemudian meningkat menjadi makanan padat dalam porsi kecil yang kaya akan karbohidrat.<br />
<br />
Saran-saran yang diberikan pada ibu yang mengalami HG adalah:<br />
</div><ul style="color: black; font-family: inherit;"><li>Menyarankan ibu hamil untuk mengubah pola makan menjadi lebih sering dengan porsi kecil</li>
<li>Menganjurkan untuk makan roti kering atau biskuit dan teh hangat dan menghindari makanan berminyak serta berbau lemak</li>
<li>Jika dengan cara diatas tidak ada perbaikan maka ibu hamil tersebut diberi obat penenang, vitamin B1 dan B6, dan antimuntah</li>
<li>Perawatan di Rumah sakit bila keadaan semakin memburuk</li>
<li>Cairan infus yang cukup elektrolit, karbohidrat dan protein. Bila perlu ditambahkan vitamin B kompleks, vitamin C, dan kalium</li>
<li>Terapi psikologis apabila penanganan dengan pemberian obat dan nutrisi yang adekuat tidak memberikan respon</li>
</ul><div style="color: black; font-family: inherit;"><b>Pencegahan</b><br />
</div><div align="justify" style="color: black; font-family: inherit;">Wanita yang mulai mengkonsumsi vitamin sejak kehamilan dini dapat menurunkan risiko hiperemesis gravidarum. Satu kali gejala HG muncul, maka perlu penatalaksanaan sejak dini agar tidak terjadi perburukan.<br />
<br />
</div><div style="color: black; font-family: inherit; text-align: center;"><br />
</div>NutRi wORldhttp://www.blogger.com/profile/04885919098696317063noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-3888193158057595290.post-15187886902663381002010-01-25T21:09:00.001+07:002010-01-25T22:34:30.576+07:00Peranan Gizi dalam Diabetes Mellitus<div style="color: black; font-family: inherit;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhB0q0jD8x-PQkzrYg7RPRg6EFwGY4tAaEujveSmlXoCn7ZciYcXgVi8cBaJsgeMkp6RsbfagZ_nG9NdUtQpXtHva1S-SYfQv11EDnYoOQQ1uJIYgq0r4JpmQ1Uwkl6TDlQypqujXECGhUj/s1600-h/Gejala+Diabetes+Melitus.jpg" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5429561348431907330" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhB0q0jD8x-PQkzrYg7RPRg6EFwGY4tAaEujveSmlXoCn7ZciYcXgVi8cBaJsgeMkp6RsbfagZ_nG9NdUtQpXtHva1S-SYfQv11EDnYoOQQ1uJIYgq0r4JpmQ1Uwkl6TDlQypqujXECGhUj/s200/Gejala+Diabetes+Melitus.jpg" style="cursor: pointer; float: left; height: 167px; margin: 0pt 10px 10px 0pt; width: 133px;" /></a>Diabetes Mellitus sering disebut sebagai the great imitator, karena penyakit ini dapat mengenai semua organ tubuh dan menimbulkan berbagai macam keluhan. Gejalanya sangat bervariasi. Diabetes mellitus (DM) dapat timbul secara perlahan-lahan sehingga pasien tidak menyadari akan adanya perubahan seperti minum yang menjadi lebih banyak, buang air kecil ataupun berat badan yang menurun. Gejala-gejala tersebut dapat berlangsung lama tanpa diperhatikan, sampai kemudian orang tersebut pergi kedokter dan diperiksa kadar glukosa darahnya.<br />
<br />
Penyakit DM terkadang pula gambaran klinisnya tidak jelas, asimtomatik dan diabetes baru ditemukan pada saat pemeriksaan penyaringan atau pemeriksaan untuk penyakit lain. Dari sudut pasien diabetes mellitus sendiri, hal yang sering menyebabkan pasien datang berobat ke dokter dan kemudian didiagnosis sebagai diabetes mellitus dengan keluhan yaitu terjadi kelainan pada kulit seperti gatal-gatal, bisulan. Selain itu juga terjadi kelainan ginekologis seperti keputihan dan lain-lain.<br />
<br />
Penyakit Diabetes Mellitus (DM) ini terjadi akibat terjadinya gangguan mekanisme kerja hormon insulin, sehingga gula darah yang ada di dalam tubuh tidak dapat dinetralisir. Gizi juga dapat menunjukkan peranannya dalam terjadinya Diabetes Mellitus dalam dua arah yang berlawanan. Gizi lebih yang merupakan petunjuk umum peningkatan taraf kesejahteraan perorangan, memperbesar kemungkinan manifestasi DM, terutama pada mereka yang memang dilahrikan dengan bakat tersebut. Pada keadaan yang demikian gejala DM dapat di atasi dengan pengaturan kembali keseimbangan metabolisme zat gizi dalam tubuh dengan masukan zat gizi melalui makanan.<br />
<br />
IDDM adalah tipe Diabetes Melitus yang jarang dijumpai diantara masyarakat dari beberapa suku bangsa antara lain di daerah Asia dan Pasifik.Gamble (1980) mengemukanan bahwa saat mula terjadinya DM yang bersifat musiman menunjukkan adanya kaitan dengan penyakti infeksi. Hal ini melahirkan hipotesa yang mengatakan bahwa penyakit infeksi merupakan agen pemercepat terjadinya kerusakan jaringan pankreas, sehingga tidak mampu memproduksi insulin dalam jumlah yang dibutuhkan.<br />
<br />
Sesuai dengan klasifikasinya, penanganan NIDDM tidak memerlukan insulin. Dengan pengaturan kembali keseimbangan antara masukan zat gizi terhadap kebutuhan dan kemampuan jaringan tubuh, gejala DM akan teratasi.<br />
<br />
Di beberapa negara berkembang, terutama di daerah beriklim tropik, dikenak 2 tipe diabetes yaitu : <br />
1. Tipe juvenile. <br />
2. Tipe pankreatik.<br />
<br />
Metabolisme basal (MB) pada diabetes mellitus biasanya tidak banyak berbeda dari orang normal, kecuali pada keadaan yang parah dan tak terkendali. Pada keadaan puasa kadar glucose darah yang normal adalah 70 – 90 per 100 ml. Pada diabetes yang berat angka tersebut dapat mencapai 400 mg per 100 ml atau lebih.<br />
<br />
Sintesa asam lemak pada penderita DM akan menurun, sebaliknya oksidasi akan meningkat. Hasil metabolisme asam lemak yang berlebihan akan meningkatkan kadar acetone heta hydroxylic acid dan acetoacetic acid yang selanjutnya menimbulkan keadaan yang dikenal sebagai acidosis.<br />
<br />
Sebagai akibat ketidak normalan metabolisme hidrat arang, protein akan dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan zat gizi tubuh melalui proses deaminasi asam amino. Pemecahan protein tersebut akan menyebabkan peningkatan glucosa darah dan pembakaran asam lemak yang tidak lengkap.<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">Gejala</span><br />
</div><div style="color: black; font-family: inherit;">1) Gejala akut Pada tahap permulaan, gejala yang ditunjukkan meliputi: banyak makan atau polifagia, banyak minum atau polidipsia, dan banyak kencing atau poliuria. Pada fase ini, biasanya penderita menunjukkan berat badan yang terus naik, karena pada saat ini jumlah insulin masih mencukupi (Tjokroprawiro, 2001). 2) Gejala Kronik Gejala kronik yang sering timbul adalah kesemutan, kulit terasa panas atau seperti tertusuk-tusuk jarum, rasa tebal dikulit, kram, lelah, mudah mengantuk, mata kabur, gatal disekitar kemaluan terutama wanita, gigi mudah goyah dan mudah lepas, kemampuan seksual menurun, pada ibu hamil sering mengalami keguguran atau kematian janin dalam kandungan, atau dengan bayi berat lahir lebih dari 4 kg (Tjokroprawiro, 2001).<br />
</div><div style="color: black; font-family: inherit;"><br />
<span style="font-weight: bold;">Diagnosis</span><br />
</div><div style="color: black; font-family: inherit;">Menurut Suyono (2002), diagnosis diabetes dipastikan bila: 1). Kadar glukosa darah sewaktu 200 mg/dL atau lebih ditambah gejala khas diabetes. 2). Glukosa darah puasa 126 mg/dL atau lebih pada dua kali pemeriksaan pada saat berbeda. Bila ada keraguan, perlu dilakukan tes toleransi glukosa oral (TTGO) atau yang populer disebut OGTT (Oral Glukose Tolerance Test) dengan mengukur kadar glukosa puasa dan 2 jam setelah minum 75 g glukosa (Suyono, 2002).<br />
</div><div style="color: black; font-family: inherit;"><br />
</div><div style="color: black; font-family: inherit;"><span style="font-weight: bold;">Komplikasi</span><br />
</div><div style="color: black; font-family: inherit; text-align: left;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgcVq5kbOVPtQ3ftiq24HqEMH5fpCy-OrufhOTvwKqhbIHi7kJ1DYJl4z-MwJ7yJpn8nZ9zvvVByO_XEcUxZiuV_FXhwuFuLASyYC1z6ggoEnY4jDGAOjlbL3gwiZUKQsrpfVDiEn-Xauzc/s1600-h/gangrene1.jpg" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5429559878993830322" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgcVq5kbOVPtQ3ftiq24HqEMH5fpCy-OrufhOTvwKqhbIHi7kJ1DYJl4z-MwJ7yJpn8nZ9zvvVByO_XEcUxZiuV_FXhwuFuLASyYC1z6ggoEnY4jDGAOjlbL3gwiZUKQsrpfVDiEn-Xauzc/s200/gangrene1.jpg" style="cursor: pointer; float: left; height: 170px; margin: 0pt 10px 10px 0pt; width: 174px;" /></a>Komplikasi DM dapat muncul secara akut dan kronik.<br />
1) Komplikasi Akut <br />
a) Reaksi Hipoglikemia Reaksi hipoglikemia adalah gejala yang timbul akibat tubuh kekurangan glukosa, dengan tanda-tanda: rasa lapar, gemetar, keringat dingin, pusing. Jika keadaan ini tidak segera diobati, penderita dapat menjadi koma. Karena koma pada penderita disebabkan oleh kekurangan glukosa di dalam darah,maka koma disebut “Koma Hipoglikemik”.<br />
b) Koma diabetik Koma diabetik timbul karena kadar glukosa di dalam darah terlalu tinggi, dan biasanya lebih dari 600 mg/dL. Gejala yang sering timbul adalah: nafsu makan menurun, haus, minum banyak, kencing banyak, disusul rasa mual, muntah, nafas penderita menjadi cepat dan dalam serta berbau aseton, dan sering disertai panas badan karena biasanya terdapat infeksi (Tjokroprawiro, 1998). <br />
</div><div style="color: black; font-family: inherit;">2) Komplikasi Kronis<br />
Menurut Pranadji (2000), komplikasi kronis meliputi:<br />
a. Komplikasi mikrovaskuler<br />
• Komplikasi mikrovaskuler adalah komplikasi pada pembuluh darah kecil, diantaranya:<br />
• Retinopati diabetika, yaitu kerusakan mata seperti katarak dan glukoma atau meningkatnya tekanan pada bola mata. Bentuk kerusakan yang paling sering terjadi adalah bentuk retinopati yang dapat menyebabkan kebutaan.<br />
• Nefropati diabetika, yaitu gangguan ginjal yang diakibatkan karena penderita menderita diabetes dalam waktu yang cukup lama.<br />
• Neuropati diabetika yaitu gangguan sistem syaraf pada penderita DM. Indera perasa pada kaki dan tangan berkurang disertai dengan kesemutan, perasaan baal atau tebal serta perasaan seperti terbakar.<br />
</div><div style="color: black; font-family: inherit;">b. Komplikasi makrovaskuler Komplikasi makrovaskuler adalah komplikasi yang mengenai pembuluh darah arteri yang lebih besar, sehingga menyebabkan atherosklerosis. Akibat atherosklerosis antara lain timbul penyakit jantung koroner, hipertensi, stroke, dan gangren pada kaki.<br />
</div><div style="color: black; font-family: inherit;"><br />
</div><div style="color: black; font-family: inherit;"><span style="font-weight: bold;">Penatalaksanaan</span><br />
</div><div style="color: black; font-family: inherit;">Pengobatan DM menurut Perkeni (1998) dikenal dengan empat pilar utama pengelolaan DM, yang meliputi :. 1) Penyuluhan Penyuluhan untuk rencana pengelolaan sangat penting untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Edukasi diabetes adalah pendidikan dan pelatihan mengenai pengetahuan dan ketrampilan bagi pasien diabetes, yang bertujuan menunjang perubahan perilaku untuk meningkatkan pemahaman pasien tentang penyakit DM, yang diperlukan untuk mencapai keadaan sehat yang optimal (Perkeni,1998). Sukardji (2002) mengatakan bahwa penyuluhan sangat diperlukan agar pasien mematuhi diet.<br />
</div><div style="color: black; font-family: inherit;"><br />
</div><div style="color: black; font-family: inherit;"><span style="font-weight: bold;">KEBUTUHAN ZAT GIZI PADA PENDERITA DIABETES</span><br />
Perencanaan makan hendaknya dengan kandungan zat gizi yang cukup dan disertai pengurangan total lemak terutama lemak jenuh. Pengetahuan porsi makanan sedemikian rupa sehingga supan zat gizi tersebar sepanjang hari. Penurunan berat badan ringan atau sedang (5 – 10 kg), sudah terbukti dapat meningkatkan kontrol diabetes, walaupun berat badan idaman tidak dicapai. Penurunan berat badan dapat diusahakan dicapai dengan baik dengan penurunan asupan energi yang moderat dan peningkatan pengeluaran energi. Dianjurkan pembatasan kalori sedang yaitu 250-500 Kkal lebih rendah dari asupan rata-rata sehari.<br />
<br />
</div><div style="color: black; font-family: inherit;"><span style="font-weight: bold;">Perencanaan makan</span><br />
</div><div style="color: black; font-family: inherit; text-align: left;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjzIkadhOcoWHK9jS1fnJcvrC5js1fDfKA_nHcUDHHryX_ZJB44G8i75VnIu9dLVapQmvINo44cj4R88GwaaLM1rrBuI_i2uWVx4UMnWvoyIQjuC75QkIbYAxr2aEb57Rz_PH39Q5fQlxB3/s1600-h/mak.jpg" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5429561340677042642" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjzIkadhOcoWHK9jS1fnJcvrC5js1fDfKA_nHcUDHHryX_ZJB44G8i75VnIu9dLVapQmvINo44cj4R88GwaaLM1rrBuI_i2uWVx4UMnWvoyIQjuC75QkIbYAxr2aEb57Rz_PH39Q5fQlxB3/s200/mak.jpg" style="cursor: pointer; float: left; height: 128px; margin: 0pt 10px 10px 0pt; width: 118px;" /></a>a) Tujuan diet Menurut Pranadji (2000),<br />
<br />
</div><div style="color: black; font-family: inherit; text-align: left;">tujuan diet DM adalah membantu diabetesi atau penderita diabetes memperbaiki kebiasaan gizi dan olah raga untuk mendapatkan kontrol metabolik yang lebih baik, serta beberapa tujuan khusus yaitu:<br />
<br />
</div><div style="color: black; font-family: inherit; text-align: left;">(1) Memperbaiki kesehatan umum penderita, <br />
</div><div style="color: black; font-family: inherit; text-align: left;">(2) Memberikan jumlah energi yang cukup untuk memelihara berat badan ideal atau normal. <br />
</div><div style="color: black; font-family: inherit; text-align: left;">(3) Memberikan sejumlah zat gizi yang cukup untuk memelihara tingkat kesehatan yang optimal dan aktivitas normal. <br />
</div><div style="color: black; font-family: inherit; text-align: left;">(4) Menormalkan pertumbuhan anak yang menderita DM. <br />
</div><div style="color: black; font-family: inherit; text-align: left;">(5) Mempertahankan kadar gula darah sekitar normal. <br />
</div><div style="color: black; font-family: inherit; text-align: left;">(6) Menekan atau menunda timbulnya penyakit angiopati diabetik. <br />
</div><div style="color: black; font-family: inherit; text-align: left;">(7) Memberikan modifikasi diet sesuai dengan keadaan penderita, misalnya sedang hamil, mempunyai penyakit hati, atau tuber kolosis paru. <br />
</div><div style="color: black; font-family: inherit; text-align: left;">(8) Menarik dan mudah diterima penderita.<br />
</div><div style="color: black; font-family: inherit;">b) Prinsip Diet<br />
Prinsip pemberian makanan bagi penderita DM adalah mengurangi dan mengatur konsumsi karbohidrat sehingga tidak menjadi beban bagi mekanisme pengaturan gula darah. (Pranadji, 2000).<br />
c) Syarat Diet<br />
Menurut Pranadji (2000), syarat diet DM antara lain:<br />
(1) Jumlah energi ditentukan menurut umur, jenis kelamin, berat badan dan tinggi badan, aktivitas, suhu tubuh dan kelainan metabolik.<br />
Untuk kepentingan klinik praktis, kebutuhan energi dihitung berdasarkan status gizi penderita, dengan rumus Broca, yaitu :<br />
BB idaman = (TB – 100) – 10%<br />
Status gizi : – Berat badan kurang = 120% BB idaman<br />
Jumlah energi yang dibutuhkan =<br />
Laki-laki: BBI x (30 kkal/kg BB) + Aktivitas (10-30%) + koreksi status gizi<br />
Perempuan: BBI x (25 kkal/kg BB) + Aktivitas (10-30%) +koreksi status gizi<br />
Koreksi status : – gemuk dikurangi<br />
- kurus ditambah (Perkeni, 1998)<br />
(2) Hidrat arang diberikan 60-70% dari total energi, disesuaikan dengan kesanggupan tubuh untuk menggunakannya.<br />
(3) Makanan cukup protein dianjurkan 12% dari total energi.<br />
(4) Cukup vitamin dan mineral.<br />
(5) Pemberian makanan disesuaikan dengan macam obat yang diberikan (Persagi, 1999).<br />
(6) Lemak dianjurkan 20–25% dari total energi.<br />
(7) Asupan kolesterol hendaknya dibatasi, tidak lebih dari 300/mg perhari.<br />
(8) Mengkonsumsi makanan yang berserat,anjuranya adalah kira-kira 25g/hari dengan mengutamakan serat larut.<br />
</div><div style="color: black; font-family: inherit;">d) Makanan yang diperbolehkan dan tidak diperbolehkan<br />
Semua bahan makanan boleh diberikan dalam jumlah yang telah ditentukan kecuali gula murni seperti terdapat pada: gula pasir, gula jawa, gula batu, sirop, jam, jelly, buah-buahan yang diawet dengan gula, susu kental manis, minuman botol ringan, es krim, kue-kue manis, dodol, cake, tarcis, abon, dendeng, sarden dan semua produk makanan yang diolah dengan gula murni.<br />
</div><div style="color: black; font-family: inherit;">e) Macam diet<br />
Menurut Persagi (1999), pedoman diet bagi penderita DM dapat dilihat seperti dalam Tabel 1.<br />
Tabel 1.<br />
MACAM DIET UNTUK PENDERITA DM<br />
Macam Diet I II III IV V VI VII VIII<br />
</div><div style="color: black; font-family: inherit;">Energi (kal) 1100 1300 1500 1700 1900 2100 2300 2500<br />
</div><div style="color: black; font-family: inherit;">Protein (gr) 50 55 60 65 70 80 85 90<br />
</div><div style="color: black; font-family: inherit;">Lemak (gr) 30 35 40 45 50 55 65 65<br />
</div><div style="color: black; font-family: inherit;">Hidrataran (gr) 160 195 225 260 300 325 350 390<br />
</div><div style="color: black; font-family: inherit;">Sumber : Persagi, 1999<br />
</div><div style="color: black; font-family: inherit;">Diet I s/d III : diberikan kepada penderita yang terlalu gemuk<br />
Diet IV s/d V : diberikan kepada penderita yang mempunyai berat badan normal<br />
Diet VI s/d VIII : diberikan kepada penderita yang kurus, diabetes remaja atau juvenille diabetes serta diabetes dengan komplikasi.<br />
</div><div style="color: black; font-family: inherit;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj3RWjd2KEwEcfR2YDXU04Bed-1S9pRe7aZY_S0a278dc3MtyJ5XCHDV52DkISQ9IsBfMfn1iOpgiwigKPixS1MT5KjT9lHZ1btxON9ufvn4i0b5AZUeFZMtqGTA_5O2hCebpXXEclwq3Hh/s1600-h/diet_011.jpg" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5429561355627488802" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj3RWjd2KEwEcfR2YDXU04Bed-1S9pRe7aZY_S0a278dc3MtyJ5XCHDV52DkISQ9IsBfMfn1iOpgiwigKPixS1MT5KjT9lHZ1btxON9ufvn4i0b5AZUeFZMtqGTA_5O2hCebpXXEclwq3Hh/s200/diet_011.jpg" style="cursor: pointer; float: left; height: 200px; margin: 0pt 10px 10px 0pt; width: 123px;" /></a>f) Standar diet<br />
Untuk perencanaan pola makan sehari, pasien diberi petunjuk berupa kebutuhan bahan makanan setiap kali makan dalam sehari dalam bentuk penukar. Makanan sehari-hari pasien dapat disusun berdasarkan pola makan pasien dan daftar bahan makanan penukar (Sukardji, 2002).<br />
</div><div style="color: black; font-family: inherit;">g) Daftar Bahan Makanan Penukar<br />
DBMP adalah suatu daftar yang memuat nama bahan makanan dengan ukuran tertentu dan dikelompokan berdasarkan kandungan energi, protein, lemak dan hidrat arang. Setiap kelompok bahan makanan dianggap mempunyai nilai gizi yang kurang lebih sama (Sukardji, 2002).<br />
</div><div style="color: black; font-family: inherit;">h) Pedoman diet<br />
Dalam melaksanakan diet diabetes sehari-hari, hendaknya pasien mengikuti pedoman “3J” yaitu tepat jumlah, jadwal dan jenis, artinya J1: energi yang diberikan harus habis, J2: Jadwal diet harus diikuti sesuai dengan interval yaitu 3jam, J3: Jenis makanan yang manis harus dihindari, termasuk pantang buah golongan A(Tjokroprawiro, 1998).<br />
</div><div style="color: black; font-family: inherit;"><span style="font-weight: bold;">Latihan Jasmani</span><br />
Latihan jasmani dianjurkan secara teratur yaitu 3-4 kali dalam seminggu selama kurang lebih 30 menit yang sifatnya CRIPE (Continuous, rhytmical, interval, progresife, endurance training) (Perkeni, 1998). Menurut Haznam (1991) olahraga dianjurkan karena bertambahnya kegiatan fisik menambah reseptor insulin dalam sel target. Dengan demikian insulin dalam tubuh bekerja lebih efektif, sehingga lebih sedikit obat anti diabetik (OAD) diperlukan, baik yang berupa insulin maupun OHO (Obat Hipoglikemik Oral).<br />
</div><div style="color: black; font-family: inherit;"><span style="font-weight: bold;">Obat berkhasiat hipoglikemik</span><br />
Pada prinsipnya, pengendalian DM melalui obat ada 2 yaitu : (1) Obat Anti Diabetes (OAD) atau Obat Hipoglikemik Oral (OHO) yang berfungsi untuk merangsang kerja pankreas untuk mensekresi insulin. (2) Suntikan insulin. Pasien yang mendapat pengobatan insulin waktu makanannya harus teratur dan disesuaikan dengan waktu pemberian insulinnya. Makan selingan diberikan untuk mencegah hipoglikemia (Perkeni, 1998).<br />
</div>NutRi wORldhttp://www.blogger.com/profile/04885919098696317063noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-3888193158057595290.post-11910512571538932602010-01-25T21:06:00.001+07:002010-01-25T22:34:30.582+07:00Khasiat Mengkudu<div style="color: black; font-family: inherit;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjis16cWGPBQdg2yqO9Pps2Ao61Z_3euW9sF6d7bn2WHC8qlK4ws_nRgvwdT2m8_NGEzvDPxrlO5uM9xMP68IEJUkjEtldoVIseuk-uXzlEtKKSSHb5bW1YLHntT6VtkYbuhBi2UfBOBmB6/s1600-h/mengku2.jpg" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5429961802385865170" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjis16cWGPBQdg2yqO9Pps2Ao61Z_3euW9sF6d7bn2WHC8qlK4ws_nRgvwdT2m8_NGEzvDPxrlO5uM9xMP68IEJUkjEtldoVIseuk-uXzlEtKKSSHb5bW1YLHntT6VtkYbuhBi2UfBOBmB6/s200/mengku2.jpg" style="cursor: pointer; display: block; height: 142px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 142px;" /></a>Riset medis tentang Mengkudu dimulai setidaknya pada tahun 1950, ketika jurnal ilmiah <i>Pacific Science</i> melaporkan bahwa buah Mengkudu menunjukkan sifat anti bakteri terhadap <i>M. pyrogenes, P. Aeruginosa</i>, dan bahkan <i>E. coli</i> yang mematikan itu. <br />
</div><div style="color: black; font-family: inherit;">Studi dan penelitian tentang Mengkudu terus dilakukan oleh berbagai lembaga penelitian dan universitas. Sejak tahun 1972, Dr. Ralph Heinicke, ahli biokimia terkenal dari Amerika Serikat mulai melakukan penelitian tentang alkaloid<i> xeronine</i> yang terdapat pada enzim <i>bromelain</i> (enzim pada nenas), dan kemudian menemukan bahwa buah Mengkudu juga mengandung <i>xeronine</i> dan prekursornya (<i>proxeronine</i>) dalam jumlah besar. Xeronine adalah salah satu zat penting yang mengatur fungsi dan bentuk protein spesifik sel-sel tubuh manusia. <br />
</div><div style="color: black; font-family: inherit;">Tahun 1993, jurnal Cancer Letter melaporkan bahwa beberapa peneliti dari Keio University dan The Institute of Biomedical Sciences di Jepang yang melakukan riset terhadap 500 jenis tanaman mengklaim bahwa mereka menemukan zat-zat anti kanker (<i>damnacanthal)</i> yang terkandung dalam Mengkudu. <br />
</div><div style="color: black; font-family: inherit;">Lembaga-lembaga penelitian terkemuka di Perancis, Belanda, Jerman, Irlandia, Jepang, Taiwan, Austria, Kanada, dan bahkan National Academy of Sciences, sebuah pusat kajian ilmu pengetahuan nasional yang prestisius di Amerika Serikat telah melakukan berbagai penelitian tentang Mengkudu. Sementara itu, para peneliti di Universitas Hawaii juga telah melakukan banyak riset tentang Mengkudu, diantaranya riset tentang aktifitas anti-tumor dan anti-kanker <i>Morinda citrifolia</i> yang dimuat pada sebuah jurnal ilmiah (Proc, West Pharmacology Society Journal, vol,37, 1994). <br />
</div><div style="color: black; font-family: inherit;">Survei yang dilakukan oleh Dr. Neil Solomon terhadap 8000 pengguna sari buah Mengkudu dengan melibatkan 40 dokter dan praktisi medis lainnya menunjukkan bahwa sari buah Mengkudu membantu pemulihan sejumlah penyakit, antara lain : kanker, penyakit jantung, gangguan pencernaan, diabetes, stroke, dan sejumlah penyakit lain yang ditunjukkan pada tabel berikut. <br />
</div><table align="center" border="0" cellpadding="2" cellspacing="2" style="color: black; font-family: inherit;"><tbody>
<tr><td colspan="2" height="25"><b>Kondisi </b><br />
</td><td height="25" width="118"><div align="right"><b>Jumlah Pasien</b> <br />
</div></td><td height="25" width="111"><div align="center"><b>% tertolong </b> <br />
</div></td></tr>
<tr><td width="27">1. <br />
</td><td align="left" width="189">Kanker <br />
</td><td width="118"><div align="right">874 <br />
</div></td><td width="111"><div align="center">67 <br />
</div></td></tr>
<tr><td width="27">2. <br />
</td><td align="left" width="189">Sakit jantung <br />
</td><td width="118"><div align="right">1058 <br />
</div></td><td width="111"><div align="center">80 <br />
</div></td></tr>
<tr><td width="27">3. <br />
</td><td align="left" width="189">Stroke <br />
</td><td width="118"><div align="right">983 <br />
</div></td><td width="111"><div align="center">58 <br />
</div></td></tr>
<tr><td width="27">4. <br />
</td><td align="left" width="189">Diabetes, tipe 1&2 <br />
</td><td width="118"><div align="right">2434 <br />
</div></td><td width="111"><div align="center">83 <br />
</div></td></tr>
<tr><td width="27">5. <br />
</td><td align="left" width="189">Lesu <br />
</td><td width="118"><div align="right">7 931 <br />
</div></td><td width="111"><div align="center">91 <br />
</div></td></tr>
<tr><td width="27">6. <br />
</td><td align="left" width="189">Peningkatan daya seksual <br />
</td><td width="118"><div align="right">1545 <br />
</div></td><td width="111"><div align="center">88 <br />
</div></td></tr>
<tr><td width="27">7. <br />
</td><td align="left" width="189">Penguatan otot <br />
</td><td width="118"><div align="right">709 <br />
</div></td><td width="111"><div align="center">71 <br />
</div></td></tr>
<tr><td width="27">8. <br />
</td><td align="left" width="189">Kegemukan (ohesitas) <br />
</td><td width="118"><div align="right">2638 <br />
</div></td><td width="111"><div align="center">72 <br />
</div></td></tr>
<tr><td width="27">9. <br />
</td><td align="left" width="189">Tekanan darah tinggi <br />
</td><td width="118"><div align="right">721 <br />
</div></td><td width="111"><div align="center">87 <br />
</div></td></tr>
<tr><td width="27">10. <br />
</td><td align="left" width="189">Perokok <br />
</td><td width="118"><div align="right">447 <br />
</div></td><td width="111"><div align="center">58 <br />
</div></td></tr>
<tr><td width="27">11. <br />
</td><td align="left" width="189">Artritis <br />
</td><td width="118"><div align="right">673 <br />
</div></td><td width="111"><div align="center">80 <br />
</div></td></tr>
<tr><td width="27">12. <br />
</td><td align="left" width="189">Nyeri <br />
</td><td width="118"><div align="right">3785 <br />
</div></td><td width="111"><div align="center">87 <br />
</div></td></tr>
<tr><td width="27">13. <br />
</td><td align="left" width="189">Depresi <br />
</td><td width="118"><div align="right">781 <br />
</div></td><td width="111"><div align="center">77 <br />
</div></td></tr>
<tr><td width="27">14. <br />
</td><td align="left" width="189">Alergi <br />
</td><td width="118"><div align="right">851 <br />
</div></td><td width="111"><div align="center">85 <br />
</div></td></tr>
<tr><td width="27">15. <br />
</td><td align="left" width="189">Masalah pencernaan <br />
</td><td width="118"><div align="right">1509 <br />
</div></td><td width="111"><div align="center">89 <br />
</div></td></tr>
<tr><td width="27">16. <br />
</td><td align="left" width="189">Masalal pernapasan <br />
</td><td width="118"><div align="right">2727 <br />
</div></td><td width="111"><div align="center">78 <br />
</div></td></tr>
<tr><td width="27">17. <br />
</td><td align="left" width="189">Sulit tidur <br />
</td><td width="118"><div align="right">1148 <br />
</div></td><td width="111"><div align="center">72 <br />
</div></td></tr>
<tr><td width="27">18. <br />
</td><td align="left" width="189">Lemah konsentrasi <br />
</td><td width="118"><div align="right">301 <br />
</div></td><td width="111"><div align="center">89 <br />
</div></td></tr>
<tr><td width="27">19. <br />
</td><td align="left" width="189">Peningkatan perasaan sehat <br />
</td><td width="118"><div align="right">3716 <br />
</div></td><td width="111"><div align="center">79 <br />
</div></td></tr>
<tr><td width="27">20. <br />
</td><td align="left" width="189">Kestabilan mental <br />
</td><td width="118"><div align="right">2538 <br />
</div></td><td width="111"><div align="center">73 <br />
</div></td></tr>
<tr><td width="27">21. <br />
</td><td align="left" width="189">Sakit ginjal <br />
</td><td width="118"><div align="right">2127 <br />
</div></td><td width="111"><div align="center">66 <br />
</div></td></tr>
<tr><td width="27">22. <br />
</td><td align="left" width="189">Stress <br />
</td><td width="118"><div align="right">3273 <br />
</div></td><td width="111"><div align="center">71 <br />
</div></td></tr>
</tbody> </table><div style="color: black; font-family: inherit;"><i>» Data di atas di sadur dari buku Liquid Island Noni(M. citrifolia ), The Tropical Fruit with 101 Medical Uses. » % tertolong adalah pasien yang mengalami peningkatan kesehatan atau merasakan adanya perubahan dalam tubuh mereka balk secara obyektif maupun subyektif setelah rnengkonsumsi sari buah Mengkudu.</i> <br />
</div><div style="color: black; font-family: inherit;">Melalui riset intensif yang dilakukan oleh para ilmuwan di laboratorium, Mengkudu menunjukkan keunggulan yang luar biasa.Tanaman ini mengandung berbagai vitamin, mineral dan enzim, alkaloid, ko-faktor dan <i>sterol</i> tumbuhan yang terbentuk secara alamiah. Selain itu, daun dan akar Mengkudu mengandung asam amino utuh yang merupakan sumber protein utama. <br />
</div><div style="color: black; font-family: inherit;">Kadar air buah Mengkudu sekitar 52 persen. Beberapa penelitian telah dilakukan untuk mengetahui elemen apa Baja yang terdapat di dalam Mengkudu. Studi dan penelitian tersebut telah menunjukkan adanya zat-zat menarik di dalam sari buah Mengkudu, meskipun belum semuanya teridentifikasi. Baru pada tahun 1993, seorang peneliti (Helen Sim), dalam tesis masternya yang berjudul <i>The Isolation and Characterization of A Fluorescent Compound From The Fruit of Morinda citrifolia: Studies on 5-ht Receptor System</i> melaporkan adanya zat-zat di dalam buah Mengkudu yang tidak dikenal oleh dia maupun teman-temannya. Sebagian besar zat-zat tersebut berhubungan dengan kesehatan dan telah dibuktikan hanya terdapat di dalam buah Mengkudu. <br />
</div><h2 style="color: black; font-family: inherit;">Kandungan Kimiawi Mengkudu<br />
</h2><div style="color: black; font-family: inherit;"><b>Senyawa-senyawa Terpenoid</b><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhULPsI2TgAyz7BgooFSGrwX6roH9x4NOQ7ve1-wCNQ8_G3GCVhLY7MLRHE5ihvUG9ho1JXz6RWyya1ApL2nxXlbWkG6wfLXKeq9dOn76jqBEm3_ImRDGSy4i5AxuLHakf8syp2BUwMXRrm/s1600-h/mengku.jpg" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5429961703354065458" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhULPsI2TgAyz7BgooFSGrwX6roH9x4NOQ7ve1-wCNQ8_G3GCVhLY7MLRHE5ihvUG9ho1JXz6RWyya1ApL2nxXlbWkG6wfLXKeq9dOn76jqBEm3_ImRDGSy4i5AxuLHakf8syp2BUwMXRrm/s200/mengku.jpg" style="cursor: pointer; float: right; height: 171px; margin: 0pt 0pt 10px 10px; width: 154px;" /></a><br />
Senyawa terpenoid adalah senyawa hidrokarbon isometrik yang juga terdapat pada lemak/minyak esensial (<i>essential oils</i>), yaitu sejenis lemak yang sangat penting bagi tubuh. Zat-zat terpen membantu tubuh dalam proses sintesa organik dan pemulihan sel-sel tubuh.<br />
</div><div style="color: black; font-family: inherit;"><b>Zat Anti-bakteri</b><br />
<i>Acubin, L. asperuloside, alizarin</i> dan beberapa zat antraquinon telah terbukti sebagai zat anti bakteri. Zat-zat yang terdapat di dalam buah mengkudu telah terbukti menunjukkan kekuatan melawan golongan bakteri infeksi: <i> Pseudonzonas aeruginosa, Proteus morganii, Staphylococcus aureus, Bacillus subtilis</i> dan <i>Escherichia coli.</i><i><br />
</i> Pengujian selanjutnya menunjukkan bahwa kegiatan zat anti-bakteri dalam buah mengkudu dapat mengontrol dua golongan bakteri yang mematikan (pathogen), yaitu: <i>Salmonella</i> dan <i>Shigella</i>. Penemuan zat-zat anti bakteri dalam sari buah mengkudu mendukung kegunaannya untuk merawat penyakit infeksi kulit, pilek, demam dan berbagai masalah kesehatan yang disebabkan oleh bakteri.<br />
</div><div style="color: black; font-family: inherit;"><b>Asam</b><br />
<span lang="SV">Asam askorbat yang ada di dalam buah mengkudu adalah sumber vitamin C yang luar biasa. Vitamin C merupakan salah satu antioksidan yang hebat. Antioksidan bermanfaat untuk menetralisir radikal bebas (partikel-partikel berbahaya yang terbentuk sebagai basil samping proses metabolisme, yang dapat merusak materi genetik dan merusak sistem kekebalan tubuh). Asam kaproat, asam kaprilat dan asam kaprik termasuk golongan asam lemak. Asam kaproat dan asam kaprik inilah yang menyebabkan bau busuk yang tajam pada buah mengkudu.</span><br />
</div><div style="color: black; font-family: inherit;"><b><span lang="SV">Nutrisi</span></b><span lang="SV"><br />
Secara keseluruhan mengkudu merupakan bahan makanan yang bergizi lengkap. Sebagian besar adat budaya Polinesia masa lampau maupun sekarang, menggunakan buah mengkudu sebagai makanan utama. Penduduk asli kepulauan Pasifik Selatan mengkonsumsi buah mengkudu untuk dapat bertahan hidup pada waktu kelaparan. Demikian pula, para prajurit yang menetap di kepulauan Polinesia selama perang dunia II dianjurkan untuk mengkonsumsi buah mengkudu untuk menambah kekuatan dan tenaga.</span><br />
</div><div style="color: black; font-family: inherit;"><span lang="SV">Zat-zat nutrisi yang dibutuhkan tubuh antara lain: karbohidrat, protein, vitamin, dan mineral-mineral esensial juga tersedia dalam buah maupun daun mengkudu. Selenium adalah salah satu contoh mineral yang banyak terdapat pada mengkudu dan merupakan antioksidan yang hebat.</span><br />
</div><div style="color: black; font-family: inherit;"><b><span lang="SV">Scopoletin</span></b><span lang="SV"><br />
Pada tahun 1993, peneliti universitas Hawaii berhasil memisahkan zat-zat scopoletin dari buah mengkudu. Zat-zat <i>scopoletin</i> ini mempunyai khasiat pengobatan, dan sebagai tambahan para ahli percaya bahwa <i>scopoletin</i> adalah salah satu di antara zat-zat yang terdapat dalam buah mengkudu yang dapat mengikat <i>serotonin</i>, salah satu zat kimiawi penting di dalam tubuh manusia.</span><br />
</div><div style="color: black; font-family: inherit;"><span lang="SV">Scopoletin berfungsi memperlebar saluran pembuluh darah yang mengalami penyempitan dan melancarkan peredaran darah. Selain itu <i>scopoletin</i> juga telah terbukti dapat membunuh beberapa tipe bakteri, bersifat fungisida (pembunuh jamur) terhadap <i>Pythium, sp</i> dan juga bersifat anti-peradangan dan anti-alergi.</span><br />
</div><div face="georgia" style="color: black; font-family: inherit;"><b><span lang="SV">Zat Anti-kanker (Damnacanthal)</span></b><span lang="SV"><br />
Beberapa penelitian terbaru tentang mengkudu dilakukan untuk mengetahui kandungan zat-zat antikanker (<i>damnacanthal</i> ). Empat ilmuwan Jepang berhasil menemukan zat anti kanker pada ekstrak mengkudu ketika mereka sedang mencari zat-zat yang dapat merangsang pertumbuhan struktur normal dari selsel abnormal K-ras-NRK (sel pra kanker) pada 500 jenis ekstrak tumbuhan, Ternyata zat anti kanker pada mengkudu paling efektif melawan sel-sel abnormal.</span><br />
</div><div face="georgia" style="color: black; font-family: inherit;"><b>Xeronine dan Proxeronine</b><br />
Salah satu <i>alkaloid</i> penting yang terdapat dalam buah mengkudu adalah <i>xeronine</i>. Xeronine dihasilkan juga oleh tubuh manusia dalam jumlah terbatas yang berfungsi untuk mengaktifkan enzim-enzim dan mengatur fungsi protein di dalam sel.<br />
</div><div style="color: black; font-family: inherit;"><span lang="FI">Xeronine ditemukan pertama kali oleh Dr. Ralph Heinicke (ahli biokimia). Walaupun buah mengkudu hanya mengandung sedikit<i> xeronine</i>, tetapi mengandung bahan-bahan pembentuk (prekursor)<i> xeronine</i>, yaitu <i>proxeronine</i> dalam jumlah besar.</span><br />
</div><div style="color: black; font-family: inherit;"><span lang="FI">Proxeronine adalah sejenis asam koloid yang tidak mengandung gula, asam amino atau asam nukleat seperti koloid-koloid lainnya dengan bobot molekul relatif besar, lebih dari 16,000. Apabila kita mengkonsumsi <i> proxeronine</i> maka kadar <i>xeronine</i> di dalam tubuh akan meningkat. Di dalam tubuh manusia (usus) enzim <i> proxeronase</i> dan zat-zat lain akan mengubah <i> proxeronine</i> menjadi<i> xeronine</i>. Fungsi utama <i> xeronine </i>adalah mengatur bentuk dan rigiditas (kekerasan) protein-protein spesifik yang terdapat di dalam sel. Hal ini penting mengingat bila protein-protein tersebut berfungsi abnormal maka tubuh kita akan mengalami gangguan kesehatan.</span><br />
</div><div style="color: black; font-family: inherit;">Secara keseluruhan mengkudu merupakan bahan makanan yang bergizi lengkap. Sebagian besar adat budaya Polinesia masa lampau maupun sekarang, menggunakan buah mengkudu sebagai makanan utama. Penduduk asli kepulauan Pasifik Selatan mengkonsumsi buah mengkudu untuk dapat bertahan hidup pada waktu kelaparan. Demikian pula, para prajurit yang menetap di kepulauan Polinesia selama perang dunia II dianjurkan untuk mengkonsumsi buah mengkudu untuk menambah kekuatan dan tenaga.<br />
</div><div style="color: black; font-family: inherit;"><span style="font-size: 100%;"><b face="georgia">Zat Pewarna</b><b face="georgia"><br />
</b></span> <span style="font-size: 100%;"> Kulit akar tanaman mengkudu mengandung zat pewarna (merah), yang diberi nama <i>morindon</i> dan <i>morindin.</i></span><br />
</div><h2 style="color: black; font-family: inherit;">Meningkatkan Daya Tahan Tubuh</h2><div face="georgia" style="color: black; font-family: inherit;">Penyelidikan klinis yang dilakukan oleh Dr. Schechter (Institut Pengobatan Alami di California) menghasilkan data-data penting tentang kemampuan sari buah Mengkudu, di antaranya yaitu merangsang produksi sel T dalam sistem kekebalan tubuh (sel T berperan penting dalam melawan penyakit); memperkuat sistem kekebalan tubuh, terutama <i>makrofaset</i> dan<i> limfosit</i> dari sel darah putih; menunjukkan efek anti bakteri; mempunyai efek anti rasa sakit/nyeri (analgesik); menghambat pertumbuhan sel-sel pra kanker/tumor yaitu dengan kemampuannya menormalkan fungsi sel-sel yang abnormal. <br />
</div><div style="color: black; font-family: inherit;">Mona Harrison, MD dari <i>Boston University School of Medicine</i> dan direktur medis <i>pada D.C. General Hospiial,USA </i>melaporkan bahwa Mengkudu meningkatkan fungsi kelenjar tiroid dan kelenjar timus, yang dipercaya bertindak melawan infeksi dan masalah-masalah yang berhubungan dengan sistem kekebalan tubuh. <br />
</div><h2 style="color: black; font-family: inherit;">Menormalkan Tekanan Darah</h2><div face="georgia" style="color: black; font-family: inherit;">Menurut Neil Solomon, MD.PhD, peneliti masalah kesehatan dari Amerika melaporkan bahwa buah Mengkudu mengandung sejenis <i>fitonutrien</i>, yaitu <i>scopoletin</i> yang berfungsi untuk memperlebar saluran pembuluh darah yang mengalami penyempitan. Hal ini menyebabkan jantung tidak perlu bekerja terlalu keras untuk memompa darah, sehingga tekanan darah menjadi normal. <br />
</div><div style="color: black; font-family: inherit;">Hasil uji coba pada hewan menunjukkan bahwa <i>scopoletin</i> menurunkan tekanan darah tinggi dan normal menjadi rendah (hipotensi yang abnormal). Namun demikian, <i>scopoletin</i> yang terdapat dalam buah Mengkudu dapat berinteraksi sinergis dengan <i>nutraceuticals</i> (makanan yang berfungsi untuk pengobatan) lain untuk mengatur tekanan darah tinggi menjadi normal, tetapi tidak menurunkan tekanan darah yang sudah normal. Tidak pernah ditemukan kasus di mana tekanan darah normal turun hingga mengakibatkan tekanan darah rendah (hipotensi). <br />
</div><div style="color: black; font-family: inherit;">Para ahli dari Universitas Stanford, Universitas Hawaii, University of California (UCLA), Union College of London, Universitas of Meets di Perancis yang telah mempelajari Mengkudu setuju bahwa tanaman ini berperan menurunkan tekanan darah dalam banyak kasus. <br />
</div><div style="color: black; font-family: inherit;">Percobaan klinis sederhana yang dilakukan oleh Scott Gerson, MD (dari <i>Mt. Sinai School of Medicine di New York</i>) menunjukkan bahwa banyak pemakai Mengkudu melaporkan bahwa tekanan darah mereka menjadi tinggi bila berhenti minum sari buah Mengkudu, dan kembali normal bila mengkonsumsi sari buah Mengkudu secara teratur. <br />
</div><h2 style="color: black; font-family: inherit;">Melawan Tumor dan Kanker</h2><div style="color: black; font-family: inherit;">Sebuah makalah menarik yang dihadirkan pada pertemuan tahunan <i>American Association fin. Cancer Research ke-83</i> di San Diego, California, tahun 1992 adalah "Aktivitas Anti-tumor <i>Morinda citrifolia</i> pada <i>Lewis Lung Carcinoma</i> yang Disuntikkan pada Tikus." Dalam penelitian ini, tikus-tikus percobaan diberi suntikan <i>Lewis Lung Carcinoma</i> aktif (sejenis kanker). Semua tikus yang tidak mendapatkan perawatan dengan Mengkudu mati dalam 9-12 hari akibat kanker. Sedangkan tikus-tikus yang mendapat perawatan dengan Mengkudu mampu bertahan hidup 105 persen hingga 123 persen lebih lama (40 persen dari tikus-tikus percobaan tersebut hidup hingga 50 hari atau lebih). Studi ini diulangi beberapa kali dan setiap kali Mengkudu terbukti secara signifikan memperpanjang umur-umur tikus yang terkena kanker dibanding dengan tikus-tikus yang tidak dirawat dengan Mengkudu. Singkatnya, hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa Mengkudu dapat menghambat pertumbuhan tumor. <br />
</div><div style="color: black; font-family: inherit;">Setahun kemudian jurnal <i>Cancer Letters</i> (vol.3, tahun 1993) melaporkan penemuan zat anti kanker/<i>damnacanthal</i> dalam ekstrak Mengkudu yang mampu menghambat pertumbuhan sel-sel kanker. <br />
</div><div style="color: black; font-family: inherit;">Ada beberapa kasus pasien kanker yang mengkonsumsi sari buah Mengkudu dan menjadi sembuh, antara lain kasus pasien Dr. Harrison (D.C. General Hospital), yang menderita kanker hati dan pemhengkakan perut yang disebabkan oleh cairan yang berlebihan. Selama 7 hari mengkonsumsi sari Mengkudu, bengkak pada perutnya berkurang secara nyata. Pengujian haru terhadap cairan perutnya menunjukkan bahwa sel-sel kanker tersebut telah lenyap. <br />
</div><div style="color: black; font-family: inherit;">Menurut Dr. Judah Folkman dari Harvard University, Mengkudu bekerja sinergis dengan <i>mikronutrien</i> lain dalam menghamhat aliran darah yang menuju ke sel-sel tumor. Mekanismenya hampir sama dengan minyak <i>squalen </i>(dari hati ikan hiu) yang mengontrol pertumbuhan tumor otak dan memperpanjang usia tikus eksperimen dengan merusak alat-alat peredaran yang mensuplai darah menuju ke sel-sel tumor. <br />
</div><h2 style="color: black; font-family: inherit;">Menghilangkan Rasa Sakit</h2><div style="color: black; font-family: inherit;">Kemampuan buah Mengkudu sebagai zat analgesik telah dikenal dalam sejarah pengobatan tradisional, sehingga tanaman ini disebut "painkiller tree" atau "headache tree". Riset-riset ilmiah telah membuktikan efek menguntungkan dari Mengkudu untuk mengatasi rasa sakit. Pada tahun 1990, para peneliti menemukan adanya hubungan yang signifikan antara dosis ekstrak sari buah Mengkudu dengan aktifitas analgesik tikustikus percobaan (umumnya, semakin banyak digunakan, efek analgesiknya akan semakin kuat). <br />
</div><div style="color: black; font-family: inherit;">Banyak teori yang menjelaskan tentang bagaimana mekanisme kerja Mengkudu menghilangkan rasa sakit. Salah satunya adalah teori Dr. Ralph Heinicke (ahli biokimia terkenal dari AS) yang mengatakan bahwa <i>xeronine-</i>lah yang berperan dalam menghilangkan rasa sakit. Hal ini dikaitkan dengan kemampuan <i>xeronine</i> menormalkan protein pada sel-sel yang abnormal, termasuk sel-sel jaringan otak, tempat berasalnya rasa sakit. <br />
</div><div style="color: black; font-family: inherit;">Beberapa kasus rasa sakit yang kronis seperti sakit kepala terus menerus, rasa sakit pada otot saraf dan nyeri sendi disembuhkan setelah mengkonsumsi sari buah Mengkudu. <br />
</div><h2 style="color: black; font-family: inherit;">Anti-peradangan dan Anti-alergi</h2><div style="color: black; font-family: inherit;">Senyawa scopoletin (hidroksi-metoksi-kumarin) sangat efektif sebagai zat anti-radang dan anti-alergi. Literatur-literatur kedokteran melaporkan keberhasilan pengobatan pada arthritis, bursitis, <i>car-pal tunnel syndrome</i> dan alergi dengan menggunakan <i>scopoletin</i>. <br />
</div><div style="color: black; font-family: inherit;">Bryant Bloss, MD, ahli ortopedi dari Indiana, AS melaporkan keberhasilan sari buah Mengkudu menyembuhkan sakit punggung yang dialaminya dan juga 15 orang pasiennya. Sementara itu, 8 orang pasiennya melaporkan bahwa sakit lutut (<i>osteoarthritis</i>) hampir tidak terasa selama mengkonsumsi sari buah Mengkudu. Tiga dari pasien Dr. Bloss yang menderita asma mengalami kemajuan dengan semakin berkurangnya batuk. Beberapa pasien yang mengalami radang sendi juga mulai mengalami kemajuan secara nyata setelah minum sari buah Mengkudu. Beliau menawarkan sari buah Mengkudu sebagai makanan tambahan/suplemen, dan bukan sebagai obat kepada para pasiennya. <br />
</div><h2 style="color: black; font-family: inherit;">Anti-bakteri</h2><div style="color: black; font-family: inherit;">Hasil penelitian yang dimuat darn jurnal <i>Pacific Science</i> (vo1.4, tahun 1950) melaporkan bahma Mengkudu mengandung bahan anti bakteri yang dapat digunakan untuk mengatasi penyakit jantung masalah pencernaan. Senyawa <i>antraquinon</i> yang banyak terdapat pada akar Mengkudu ternyata dapat melawan bakteri <i>Staphylococcus</i> yang menyehabkan infeksi pada jantung dan bakteri <i>Shigella</i> yang menyebabkan disentri. <br />
</div><div style="color: black; font-family: inherit;">Mengkudu bersifat anti bakteri terhadap: <i>Bacillus subtilis, Escherichicr coli, Proteus morganii, Pseudomonas aeruginosa, Salmonella montevdleo, Salmonella schotmuelleri, Salmonella typhi, Shigella dysenteriae, Shigella flexnerii, Shigella paraciysenteriae BH und III-Z, Staphylococcus aureus.</i> <br />
</div><div style="color: black; font-family: inherit;">Dr. Robert Young, ahli mikrobiologi dari Utah, USA menemukan <i>yeast molds</i> dan jamur beserta racun yang dihasilkannya dapat menyehabkan sel-sel sakit karena derajat keasamannya (pH) meningkat. Dengan mengkonsumsi sari buah Mengkudu, keadaan tersebut dapat diatasi karena Mengkudu membantu mengatur keseimbangan pH tubuh, sehingga meningkatkan kernampuan tubuh menyerap vitamin-vitamin, mineral dan protein. <br />
</div><h2 style="color: black; font-family: inherit;">Mengatur Siklus Suasana Hati (Mood)</h2><div style="color: black; font-family: inherit;">Salah satu kemampuan lain yang dimiliki oleh seopoletin adalah dapat mengikat <i>serotonin</i>. Menurut Dr. Harrison (DC.General Hospital, USA) <i>scopoletin</i> dapat meningkatkan kegiatan kelenjar <i>peneal</i> yang terdapat di dalam otak, yang merupakan tempat dimana <i>serotonin</i> diproduksi dan kemudian digunakan untuk menghasilkan hormon <i>melatonin</i>. <i>Serotonin</i> adalah salah satu zat penting di dalam butiran darah (<i>trombosit</i>) manusia yang melapisi saluran pencernaan dan otak. <br />
</div><div style="color: black; font-family: inherit;">Di dalarn otak, serotonin berperan sebagai <i>neutrotrcrnsmitter, </i>penghantar sinyal saran dan prekursor hormon <i>melatonin</i>. Serotonin dan <i>melatonin</i> membantu mengatur beberapa kegiatan tubuh seperti tidur, regulasi suhu badan, suasana hati (<i>mood</i>), masa pubertas dan siklus produksi sel telur, rasa lapar dan perilaku seksual. Kekurangan <i>serotonin</i> dalam tubuh dapat mengakibatkan penyakit migrain, pusing, depresi, bahkan juga penyakit Alzheimer. <br />
</div><h2 style="color: black; font-family: inherit;">Mengatur Siklus Energi Tubuh</h2><div style="color: black; font-family: inherit;">Dr. Harrison juga melaporkan bahwa perubahan frekuensi energi tubuh juga disebabkan oleh kegiatan positif sari buah Mengkudu. Efek yang ditimbulkan antara lain; dapat menstabilkan gula darah, mengurangi rasa sakit waktu menstruasi, mengurangi keinginan buang air kecil pada malam hari untuk pria yang mengalami pembengkakan prostat. <br />
</div><div style="color: black; font-family: inherit;">Menurut Dr. Heinicke (ahli biokimia dari AS), <i>xeronine </i>juga turut berperan dalam proses siklus energi tubuh. Ia menjelaskan mekanismenya sebagai berikut, <i>xeronine</i> akan diserap pada tempat yang berdekatan dengan tempat penyerapan <i>endorphin</i> dan bertindak sebagai prekursor hormon (<i>co-hormone</i>) untuk mengaktifkan protein reseptor yang memberikan perasaan enak/nyaman. Akibatnya orang akan merasa enak dan memiliki banyak energi setelah mengkonsumsi sari buah Mengkudu. <br />
</div><h2 style="color: black; font-family: inherit;">Khasiat Utama</h2><div style="color: black; font-family: inherit;">Riset tentang Mengkudu terus berkembang, baik dilakukan oleh para dokter maupun ahli botani dan ahli biokimia. Penelitian difokuskan pada komponenkomponen/susunan kimia yang dikandung Mengkudu dan efek terapetiknya terhadap berbagai macam penyakit. <br />
</div><div style="color: black; font-family: inherit;">Penelitian-penelitian tersebut menunjukkan bahwa sari buah Mengkudu dapat merangsang sistem kekebalan tubuh, mengatur fungsi sel dan regenerasi sel-sel jaringan tubuh yang rusak. Fakta yang menunjukkan bahwa Mengkudu dapat mengatur sel-sel pada tingkat dasar dan kritis itu mungkin dapat menjelaskan mengapa Mengkudu dapat digunakan untuk berbagai macam kondisi kesehatan. <br />
</div><div style="color: black; font-family: inherit;">Para dokter di Amerika sudah memberikan banyak laporan tentang keberhasilan penggunaan sari buah Mengkudu terhadap pasien-pasiennya. Dr. Richard Dicks (dari New Jersey, USA) mengatakan, "kami mulai menyadari bahwa kita harus kembali pada hal yang mendasar dari tubuh kita. Apa yang dimaksud dengan metabolisme dalam tubuh adalah membakar nutrisi. Sari buah Mengkudu melindungi tubuh kita dengan memberi nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh." <br />
</div><h2 style="color: black; font-family: inherit;">Khasiat-khasiat Tambahan</h2><div style="color: black; font-family: inherit;">Mengkudu memiliki khasiat-khasiat lain yang belum dibuktikan secara medis, namun secara empiris telah banyak orang yang mengalami perbaikan dan peningkatan kesehatan setelah mengkonsumsi sari buahnya. Beberapa problem kesehatan yang dapat diatasi dengan menggunakan Mengkudu: <br />
</div><ul class="arrow-1" style="color: black; font-family: inherit;"><li> Sistem pencernaan: Perut kembung, luka pada usus halus, radang lambung, muntah-muntah dan keracunan makanan.</li>
<li> Sistem pernapasan: Batuk,bronchitis, sakit tenggorokan, TBC, kolera, demam pada bayi, sinusitis, asma.</li>
<li> Sistem kardiovaskular: Kolesterol tinggi, penebalan otot jantung, meningkatkan transportasi oksigen di dalam sel.</li>
<li> Penyakit kulit: Luka bakar, luka, kudis, bisul, selulit, cacing kulit, ketombe, kurap, dan radang pada kulit, borok pada kulit, dan masalah-masalah pada kulit lainnya.</li>
<li> Mulut dan tenggorokan: Radang tenggorokan, gusi berdarah, batuk, sariawan, sakit gigi.</li>
<li> Gangguan menstruasi: Sindrom pramenstruasi, siklus haid yang tidak teratur, nyeri pada waktu haid.</li>
<li> Awet muda: Sari buah Mengkudu dapat digunakan sebagai tonik untuk mengatasi keriput akibat proses penuaan.</li>
<li> Penyakit-penyakit dalam tubuh: Diabetis, hepatitis kronis, sakit pinggul, sakit kepala, gangguan fungsi ginjal, kencing batu, ganguan pada hormon tiroid.</li>
<li> Defisiensi daya tahan tubuh: Penyakit virus <i>Epstein-Barr</i>, candidiasis kronis, penyakit akibat infeksi virus HIV, kekurangan tenaga (AES=<i>altered energy syndrome</i>).</li>
</ul><h2 style="color: black; font-family: inherit;">Mengapa satu jenis tumbuhan dapat menyembuhkan begitu banyak jenis penyakit?</h2><div style="color: black; font-family: inherit;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiGdvegQ46bXuq2dOkJCI216rUfdK51PjF9NRxQS9HFtRAvpkMeBSPh88biwQUktBpvXN2g4pNRqeilwRATgNba6g7BInGulFVbMv-yb1R9drFvZZoZi2zeeUzR3O3ArmTPqUABkvariYgy/s1600-h/mengku3.jpg" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5429966403579227426" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiGdvegQ46bXuq2dOkJCI216rUfdK51PjF9NRxQS9HFtRAvpkMeBSPh88biwQUktBpvXN2g4pNRqeilwRATgNba6g7BInGulFVbMv-yb1R9drFvZZoZi2zeeUzR3O3ArmTPqUABkvariYgy/s200/mengku3.jpg" style="cursor: pointer; float: left; height: 127px; margin: 0pt 10px 10px 0pt; width: 127px;" /></a>Riset ilmiah menunjukkan bahwa konstituen-konstituen di dalam buah Mengkudu memiliki khasiat untuk merangsang respon pembentukan kekebalan tubuh, membersihkan darah, mengatur fungsi sel, regenerasi sel rusak dan menghambat pertumbuhan tumor. Fitokimia (zat-zat kimia alami yang terdapat pada tumbuh-tumbuhan) memiliki khasiat untuk pencegahan penyakit dan kaya akan kandungan antioksidan. Mengkudu memiliki spektrum fitokimia yang sangat luas, beberapa diantaranya hanya terdapat di dalam Mengkudu. Fitokimia-fitokimia tersebut bersinergi satu dengan yang lain untuk menghasilkan khasiat penyembuhan yang mengagumkan. <br />
</div><div style="color: black; font-family: inherit;">Dr. Joseph Betz, peneliti kimia dari FDA (<i>Food and Drug Association</i>) divisi <i>Natural Products Center For Good Safety and Applied Nutrition</i> di Amerika mengatakan bahwa beberapa percobaan telah menunjukkan bahwa sari buah Mengkudu dapat menenangkan pergerakan otot dan mempunyai efek anti alergi. <br />
</div><div style="color: black; font-family: inherit;">Pada tahun 1992, Dr. Isabella Abbott, profesor botani dari Universitas Hawaii mengatakan bahwa Mengkudu semakin banyak digunakan orang untuk mengatasi diabetes, kanker, tekanan darah tinggi dan banyak penyakit lainnya. <br />
</div><div style="color: black; font-family: inherit;"><span style="font-size: 78%;"> (Sumber: Buku </span><span style="font-size: 78%;"><b>Sehat Dengan Mengkudu, </b></span><span style="font-size: 78%;">Penulis </span><span style="font-size: 78%;"><b>Maria Goreti Waha, STP</b></span><span style="font-size: 78%;">)</span><br />
<br />
<br />
</div><div style="color: black; font-family: inherit; text-align: center;"><br />
</div>NutRi wORldhttp://www.blogger.com/profile/04885919098696317063noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-3888193158057595290.post-54579047667212434312010-01-25T21:01:00.001+07:002010-01-25T21:04:29.998+07:00Khasiat Buah Delima<div style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhXKnnOg2IINbuT_cudJ0ca46g-pg6y6dmmMCUk5YoQUFo9yCHIHxOKb9O-OkgqlvkJ5nBo5QmSD16YxuSfxe8KE5jqlCpPEIay2Lmt2gulJ0sP5oruxSWYjupHahoag2EXY1Iaey7i7Xir/s1600-h/Punica_granatum2.jpg" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5429474618421607426" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhXKnnOg2IINbuT_cudJ0ca46g-pg6y6dmmMCUk5YoQUFo9yCHIHxOKb9O-OkgqlvkJ5nBo5QmSD16YxuSfxe8KE5jqlCpPEIay2Lmt2gulJ0sP5oruxSWYjupHahoag2EXY1Iaey7i7Xir/s320/Punica_granatum2.jpg" style="float: left; height: 299px; margin: 0pt 10px 10px 0pt; width: 320px;" /></a><br />
</div><div style="color: black; font-family: inherit;"><br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
Buah Delima....hmmm....siapa yang tidak tahu nama buah yang satu ini... Dewasa ini buah delima semakin terkenal khasiatnya bahkan beberapa produsen minuman sekarang mulai menggunakan buah ini sebagai minuman sehat...<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">Kandungan Buah Delima:<br />
<br />
</span>Tahukah Anda apa kandungan dalam buah delima???<br />
Kandungan buah delima antara lain adalah :<br />
- potassium yang besar volumenya<br />
- fosfor<br />
- kalsium<br />
- besi<br />
- sodium<br />
- vitaman-vitamin A, B1, B2, B3, dan C<br />
<br />
Bagi ibu dan perkembangan fetus, sodium beraksi bersama potassium mengatur ekuilibrium air tubuh dan menjaga detak jantung agar tetap normal.<br />
<br />
Dengan memelihara keseimbangan kadar potassium-sodium, buah ini juga dapat :<br />
</div><ul style="color: black; font-family: inherit;"><li>Mendapati rahim wanita lebih utuh/kuat sesuai dengan kepekaannya menunjang pergerakan bayi yg dikandung</li>
<li>Menunjang kepekaan saraf dan otot agar berfungsi secara teratur</li>
<li>Mencegah edema</li>
<li>Mengurangi kadar gula yang beredar di dalam darah (ibu yang baru pertama kali mengandung atau lebih dari 3 kali pregnancy)</li>
<li>Menghilangkan rasa letih otot dan memungkinkannya bergerak dengan mudah</li>
<li>Menguatkan jantung<br />
</li>
</ul><div style="color: black; font-family: inherit;"><span style="font-weight: bold;">Khasiat dari buah delima lainnya adalah: </span> <br />
<br />
</div><ul style="color: black; font-family: inherit;"><li>Menghalang pembentukan sel kanker</li>
<li>Mempercantik kulit </li>
<li>Memberi tenaga </li>
<li>Baik untuk penderita tekanan darah tinggi dan rendah </li>
<li>Menurunkan berat badan </li>
<li>Mencegah morning sickness </li>
<li>Memperkuat rahim buah ini mengandungi zat besi, kalsium, folforus, vitamin A dan C. Sejak zaman dahulu ahli perobatan Yunani menggunakan obat ini sebagai obat cacing. Alkaloid yang terdapat pada kulit buah membuat cacing melekat pada dinding usus manusia melepaskan pegangannya</li>
<li>Dalam perobatan Cina, biji delima putih mempunyai khasiat anti-radang. Wasir merupakan penyakit yang bisa diobati dengan menggunakan buah delima. Airnya bertindak sebagai astrigen disapu kebagian yang bengkak dan dilakukan beberapa kali hingga sembuh.<br />
</li>
</ul><div style="color: black; font-family: inherit;"><b> Cara memanfaatkan Delima</b> <br />
</div><ul style="color: black; font-family: inherit;"><li><b>Keputihan </b>- 30g kulit delima kering, direbus dengan satu liter air. Masak hingga airnya tinggal separuh. Minum ramuan ini dua kali sehari</li>
<li><b>Gangguan pencernaan </b>- 50g daun delima segar dimasak dengan air. Minum sewaktu hangat.</li>
<li><b>Perut Kembung</b> - Lima helai daun delima kering direndam satu gelas air panas. Minum setelah agak dingin, minum tiga kali sehari.</li>
<li><b>Menurunkan berat badan</b> - Dua genggam daun delima muda direndam dengan air matang, dicampur sedikit garam. Diperas, minum dua kali sehari.</li>
</ul>NutRi wORldhttp://www.blogger.com/profile/04885919098696317063noreply@blogger.com1