Jumat, 29 Januari 2010

Diet pada Penyakit Jantung

Nyeri dada sering kali dianggap remeh oleh sebagian orang. Padahal, rasa nyeri pada bagian dada merupakan salah satu gejala penyakit jantung dan pembuluh darah. Oleh karena itu, sejumlah gejala yang terkait dengan gangguan jantung perlu dikenali sejak dini agar penderita bisa segera mendapat pengobatan secara cepat dan efektif. ”Ada beberapa gejala penyakit jantung yang sering diabaikan masyarakat sehingga akhirnya penyakit yang diderita bertambah parah,” kata dokter spesialis jantung dari Rumah Sakit Pantai Indah Kapuk, Linda Lison, Sabtu (19/7), dalam seminar awam bertema ”Sehatkah Jantung Anda”, di auditorium Rumah Sakit Pantai Indah Kapuk, Jakarta.

Sejumlah keluhan fisik yang patut diwaspadai sebagai gejala penyakit jantung adalah nyeri dada, berdebar-debar, cepat letih, sesak napas, ada riwayat sering pingsan, sesak bila tidur terlentang, beberapa organ tubuh membiru, serta perut dan bagian kaki membengkak. Gejala lain yang dialami ketika seseorang terserang penyakit jantung adalah rasa nyeri yang hebat pada bagian dada yang disertai muntah. ”Rasa tertekan atau seperti ditimpa beban, sakit, terjepit, diperas, dan terbakar di bagian dada dapat menjalar ke lengan kiri, leher, dan punggung,” kata Linda menambahkan.

Penyakit jantung adalah penyakit yang mengganggu sistem pembuluh darah atau lebih tepatnya menyerang jantung dan urat-urat darah, beberapa contoh pentakit jantung seperti penyakit jantung koroner, serangan jantung, tekanan darah tinggi, stroke, sakit di dada (biasa disebut "angina") dan penyakit jantung rematik.

Penyakit jantung koroner merupakan yang paling tertinggi yang di derita orang-orang. Penyakit ini menyerang pembuluh darah dan dapat menyebabkan serangan jantung. Serangan jantung dikarenakan pembuluh arteri yang tersumbat, yang menghambat penyaluran oksigen dan nutrisi ke jantung. Stroke disebabkan oleh kurangnya aliran darah yang mengalir ke otak, atau terkadang menyebabkan pendarahan di otak.

Namun tidak semua penyakit jantung disebabakan oleh terserangnya pembuluh darah, berikut ini adalah beberapa gangguan lain pada jantung :
  • Abnormal Heart Rhythms
    Normalnya jantung berdetak 60 sampai 100 kali tiap menit (atau sekiar 100 ribu kali setiap harinya). Jantung yang bedetak tidak normal biasanya disebut arryhytmia (sering juga disebut dysrhythmia). Jantung yang berdetak terlalu lambat (dibawah 60 kali per menit) disebut bradyarrhythmias. Sedankan yang berdetak di atas 100 per menit disebut tachyarrhytmias.
  • Heart Failure
    Atau gagal jantung merupakan yang paling menakutkan. Bukan berarti jantung tidak dapat bekerja sama sekali, hanya saja jantung tidak berdetak sebagaimana mestinya
  • Heart Valve Disease
    Rusaknya katup jantung. Katup jantung terdapat pada setiap bilik jantung (jantung kita memiliki 4 buah bilik) yang berfungsi mengatur aliran darah searah menuju jantung.
  • Congenitas Heart Disease
    Atau biasa disebut kelainan pada jantung. Menyerang 8 sampai 10 anak dari tiap 1000 kelahiran. Gejala awal biasanya terldeteksi saat kelahiran atau pada masa kanak-kanak. Di Amerika sekitar 500 ribu orang mengalami kelainan jantung pada masa pertumbuhannya dan bertambah sektar 20 ribu orangtiap tahunnya.
  • Cardiomyopathies
    Menyerang pada otot jantung itu sendiri. Orang -orang yang terserang penyakit ini biasanya mengalamai pembesaran, pengecilan jantung secara tidak normal dan atau bahkan menjadi kaku. Menyebabkan jantung memompa secara tidak normal (menjadi lebih lemah). Tanpa penanganan yang baik cardiomyopathies akan menyebabakan penyakit yang lebih buruk seperti gagal jantung atau menyebabkan jantung berdetak tidak normal.
  • Pericarditis
    Adalah radang yang mengelilingi lapisan jantung. Jarang terjadi, biasanya disebabkan oleh infeksi.
Ada banyak faktor yang menyebabkab kerentanan terhadap penyakit jantung. Faktor utama adalah masalah gaya hidup yang menyebabkan seolah membangun penyakit di dalam tubuh. Tapi ada beberapa faktor yang memang tidak dapat diubah, seperti bertambahnya umur atau faktor keturunan.

Faktor risiko
Agar tidak terserang penyakit jantung koroner, upaya pencegahan yang bisa dilakukan adalah memeriksa kadar kolesterol LDL atau kolesterol ”jahat” dan tekanan darah secara teratur. Cara lain adalah menerapkan pola makan yang sehat, di antaranya tidak makan berlebihan serta menghindari makanan yang mengandung lemak dan minuman beralkohol, diimbangi dengan aktivitas fisik. ”Faktor risiko terjadinya penyakit jantung juga perlu dikendalikan. Jika memiliki faktor risiko yang tidak dapat dimodifikasi dengan perubahan gaya hidup, maka pemeriksaan kesehatan jantung secara teratur adalah langkah terbaik,” kata Linda.
Sejauh ini, ada sejumlah faktor risiko yang tidak dapat dimodifikasi, yaitu usia yang makin tua, jenis kelamin, serta ada riwayat keluarga yang mengalami gangguan jantung dan pembuluh darah. Sementara itu, sejumlah faktor risiko yang bisa dimodifikasi dengan perubahan gaya hidup adalah dislipidemia, seperti kadar kolesterol LDL tinggi, kolesterol HDL rendah, tekanan darah tinggi, penyakit kencing manis atau diabetes melitus, kebiasaan merokok, kegemukan atau obesitas, dan kurang berolahraga. ”Kolesterol HDL berfungsi memindahkan kolesterol jahat dari dinding pembuluh darah. Sedangkan kolesterol LDL justru merusak dan menyumbat pembuluh darah,” ujarnya. 
Beristirahat Penderita penyakit jantung juga bisa mengalami sesak napas atau seperti tercekik, berkeringat dingin, lemah, berdebar-debar, dan jatuh pingsan. Keluhan fisik itu akan berkurang dengan istirahat dan tambah berat ketika penderita beraktivitas. ”Jika terjadi kondisi nyeri dada, maka pertolongan pertama yang harus dilakukan adalah baringkan penderita, istirahatkan sampai nyeri berkurang atau hilang, lakukan pemberian oksigen, kemudian panggil dokter, dan bawa ke rumah sakit yang terdekat,” ujarnya. Jika pertolongan awal terlambat, begitu ada gejala penyakit jantung, pengobatan tidak akan bisa optimal, bahkan bisa berakibat fatal bagi penderita. 

Cara sederhana mendapatkan tubuh sehat dan ideal tentu saja dengan mengatur asupan makanan ke dalam tubuh. Nah, asupan makanan ke dalam tubuh bisa diatur dengan diet. Bukan saja orang sehat atau orang yang memiliki berat badan berlebih saja yang harus melakukan diet, namun penderita penyakit jantung pun bisa berdiet agar jantung lebih kuat dan sehat.

Informasi berikut setidaknya bisa membuat penderita jantung sedikit bernapas lebih lega. Berdasarkan hasil penelitian yang dirilis oleh Monday's Archives of Internal Medicine, pilihan makanan yang tepat, mampu melindungi seseorang dari serangan jantung ataupun stroke. Tidak tanggung-tanggung penelitian tersebut melibatkan sekitar 88.000 responden dengan usia rata-rata 25 tahun. Penelitian ini dilakukan dengan asumsi dua dari lima wanita Amerika berusia 50 tahun berisiko mengalami penyakit jantung dan stroke.

Berpijak dari pentingnya diet bagi penderita jantung, Ketua Peneliti Simmons College Teresa Fung menyarankan agar mulai berdiet sesegera mungkin. "Banyak orang berpikir tidak masalah dengan tekanan darah atau tidak perlu menjalani diet, padahal tanpa diet penderita jantung lebih sulit menjadi lebih baik," katanya.

Fung menambahkan, sekitar 15.000 perempuan yang mengikuti diet, terbukti mampu menurunkan tekanan darah. Selain diet dengan buah, sayur, dan biji-bijian, American Heart Association (AHA) merekomendasikan agar orang dewasa mengonsumsi ikan minimal dua kali sepekan. Apalagi jika menderita penyakit jantung. AHA merekomendasikan agar diet dengan asam omega 3 yang cukup, bisa meringankan keluhan serangan jantung.

Banyak alasan mengapa mengonsumsi ikan juga makanan yang bersumber dari laut menjadi sangat penting. Itu karena ikan adalah sumber protein paling berkualitas, rendah lemak, dan kolesterol.
Diet yang bisa dilakukan oleh penderita jantung adalah Atkins Diet yang mengajarkan diet rendah karbohidrat pada interval waktu tertentu, diet rendah kalori, diet berdasarkan golongan darah atau food combining. Bagi penderita jantung bila sangat gemuk hanya diperlukan 1.500 kalori/hari, bila agak gemuk dibutuhkan 1.700 kalori/hari. Sedangkan jika berat badan normal, dibutuhkan hanya 2000 kalori/hari.
Diet Jantung Sehat
Anda dapat mengurangi risiko terjadinya aterosklerosis (salah satu faktor risiko sumbatan pembuluh darah) dengan makan makanan yang sehat. Anda juga dapat memperlambat proses semua jenis penyakit dengan memperhatikan asupan makanan anda. Makanan sehat yang dimaksud dalam hal ini adalah jenis makanan yang tidak membebani jantung dan tidak mencetuskan faktor risiko. Diet sehat merupakan salah satu cara untuk mengurangi faktor risiko yang dapat mengakibatkan penyakit jantung.

Nutrisi jantung sehat adalah nutrisi yang dapat mengurangi kolesterol LDL (kolesterol jahat), menurunkan tekanan darah, menurunkan kadar gula darah, dan mengurangi berat badan.  Fokuskan diri anda terhadap jenis makanan sehat apa saja yang dapat anda makan. Rekomendasi yang diberikan oleh American Heart Association 2006 dan Food and Drug Administration (FDA) adalah :
  • Makanlah lebih banyak buah dan sayuran sejumlah 4-5 kali porsi sehari
  • Makanlah makanan yang mengandung gandum karena kandungan seratnya yang tinggi. Gandum dapat dikonsumsi sebanyak 6-8 porsi setiap harinya
  • Batasi kandungan lemak di dalam makanan anda, lemak jenuh, trans fat, dan kolesterol (keju, susu, mentega). Hal ini dapat dilakukan dengan makan daging tanpa lemak serta sayuran. Pilihlah makanan atau prosuk susu rendah lemak. Makanan dengan kolesterol tinggi dapat menyebabkan peningkatan kadar kolesterol darah (LDL) dan peningkatan tekanan darah. Anda dapat mengganti kolesterol dengan mengonsumsi makanan dengan karbohidrat kompleks (gandum, kentang) sebagai sumber energi. Batasi asupan karbohidrat sederhana (minuman bersoda, gula).  Pilihlah lemak tidak jenug seperti yang terkandung di dalam minyak zaitun dan minyak canola. AHA memberikan guideline untuk jumlah asupan lemak seperti di bawah ini:
Tipe Lemak
Rekomendasi
Lemak jenuh Kurang dari 7% dari total kalori/hari
Trans fat Kurang dari 1% dari total kalori/hari
Kolesterol Kurang dari 300 mg untuk orang sehat, kurang dari 200 mg/hari untuk dewasa dengan kadar LDL tinggi atau mereka yang meminum obat penurun kolesterol
  • Batasi konsumsi makanan yang diberikan pemanis tambahan berupa glukosa, fruktosa, maltosa, dekstrosa, dan sirup jagung
  • Makanlah ikan minimal dua kali seminggu. Ikan merupakan sumber protein yang sangat baik karena mengandung asam lemak omega-3 yang dapat mengurangi faktor risiko penyakit jantung dan stroke. Ikan tersebut dapat berupa ikan tuna, makarel.
  • Kurangi asupan garam sebanyak < 6 g/hari atau 2300 mg/hari. Garam atau makanan asin dapat meningkatkan kadar cairan tubuh dan akan meningkatkan tekanan darah
  • Makanlah secara teratur dengan pembatasan kalori. Lupa makan atau membatasi frekuensi makan justru dapat menyebabkan tubuh lapar dan makan banyak sebagai gantunya. Makanlah 5-6 kali sehari dalam porsi yang lebih kecil. Makan berlebihan dapat meningkatkan berat badan yang berujung kepada peningkatan faktor risiko penyakit jantung
  • Makanlah makanan dengan kadar protein yang cukup (produk susu, daging)
  • Jagalah kadar cairan tubuh anda dengan minum 8 gelas perhari
Bacalah label makanan agar anda mengetahui terlebih dahulu kandungan yang terdapat di dalam makanan tersebut. Lihatlah pada bagian belakang prosuk makanan dan carilah tulisan “Nutrition Facts” untuk jenis:
  • Total fat
  • Saturated fat
  • Kolesterol
  • Sodium
Lihatlah dalam % Daily Value, bila 5% atau kurang untuk kandungan lemak jenuh, kolesterol, dan sodium, berarti makanan tersebut mengandung sedikit zat yang disebutkan diatas dan dapat dikonsumsi karena tidak memiliki risiko untuk penyakit jantung.
Terapi Jus
Sayuran yang bisa dimanfaatkan sebagai terapi jus untuk penyakit jantung diantaranya bayam, seledri, wortel, tomat, labu siam, asparagus, jagung, kangkung dan brokoli. Kemudian semua jenis kacang-kacangan seperti kapri manis, kacang kedelai, kacang panjang, kacang hijau, paprika. Buah-buahan yang bisa dibuat jus pencegah penyakit jantung contohnya, mangga, pir, anggur, alpukat, belimbing, semangka, melon, nanas, rambutan, markisa, lengkeng dan zaitun. Berikut beberapa jus yang bisa Anda buat sendiri di rumah untuk mencegah penyakit jantung.
 
Jus Melon Sari Lengkeng (untuk 1 gelas)


Bahan:

100 gram melon, potong-potong
100 gram kelengkeng, potong-potong
60 gram buncis, potong-potong
60 ml air
1 sdm madu
1 sdm air jeruk lemon/ nipis
3 potong es batu

Cara membuat:

Masukkan potongan melon, lengkeng, buncis, air, perasan jeruk, dan es batu ke tabung blender. Haluskan hingga lembut kemudian saring. Tuang jus ke dalam gelas dan langsung minum.

Jus Strawberi Kombinasi (untuk 1 gelas)

Bahan :

100 gram strawberi, potong-potong
100 gram tomat, potong-potong
60 ml susu tawar non fat
1 sdm madu
1 sdm perasan jeruk nipis/ lemon
3 potong es batu

Cara membuat:

Masukkan potongan strawberi, tomat, susu tawar cair, perasan air jeruk dan potongan es batu kedalam blender. Haluskan hingga lebut dan hidangkan segera.

3 komentar:

Anonim mengatakan...

hufff.............

Abu Qosim mengatakan...

Mengapa harus di jus?
Kalau dimakan begitu saja apa bedanya?

NutRi wORld mengatakan...

itu bagi penderita yang ingin menggunakan terapi jus...kalau ingin menggunakan buah asli tanpa jus, itu tambah bagus karena kandungan serat dalam buah masih utuh, tidak hancur dalam proses pengejusan...

Posting Komentar